NIM : 859400291
POKJAR : SIDRAP
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK/TUGAS TUTORIAL 3
SOAL
1. Jelaskan yang dimaksud anak berkelainan fisik !
2. Jelaskan karakteristik anak autis !
3. Jelaskan konsep sekolah inklusif !
4. Jelaskan karakteristik perencanaan pembelajaran anak SD !
5. Jelaskan empat asumsi yang membedakan andragogy dan pedagogi !
JAWABAN
1. Anak yang berkelainan fisik adalah kelainan yang terjadi pada satu atau lebih organ tubuh
tertentu.Akibat kelainan tersebut timbul suatu keadaan pada fungsi fisik tubuhnya tidak dapat
menjalankan tugasnya secara normal. Kebutuhan-kebutuhannya akan memudahkan guru untuk
mengenal kebutuhan belajar dan bimbingan dalam mengembangkan rencana pendidikan
individual anak berkelainan. Kelainan fisik disebabkan oleh sakit yang
diderita,terluka,ketidakseimbangan metabolismedan masalah-masalah kesehatan
lainnya.Keterbatasan-keterbatasan dalam kelainan fisik harus dipahami sehingga strategi
pembelajaran yang memadai dapat dikembangkan.
Istilah berkelainan dalam percakapan sehari-hari dikonotasikan sebagai suatu kondisi yang
menyimpang dari rata-rata umumnya pada penyimpangannya tersebut memiliki nilai lebih atau
kurang. Menurut para ahli(Kirk,1970 ; Heward dan Orlansky,1988 ) anak berkelainan di artikan
sebagai anak yang memiliki kelainan penyimpanan dari kondisi rata-rata anak normal umumnya
dalam hal fisik, mental,maupun karakteristik prilaku sosialnya.Sedangkan menurut Hallahan dan
Kauffman:1991 anak berkelainan didefinisikan sebagai anak yang berbeda dari rata-rata
umumnya,dikarenakan ada permasalahan dalam kemampuan berfikir,sosialisasi,dan
bergerak.Dengan demikian meskipun seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan tersebut
tidak signifikan sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus,anak tersebut
bukan termasuk anak dengan kebutuahan khusus.Pegetahuan tentang sebab-sebab,gejala-gejala
dan karakteristik yang menyertainya bagi kelainan fisik adalah esensial bagi guru-guru yang
berkecimpung dalam pendidikan khusus dan bekerja sama dengan anak-anak yang berkelainan.
1) Karakteristik yang menonjol pada anak usia Sekolah Dasar adalah senantiasa bermain, selalu
bergerak,bermain atau bekerja dalam kelompok dan senantiasa ingin melaksanakan dan /atau
merasakan sendiri.Disamping itu menurut Piaget mereka dapat menggunakan berbagai
simbol,melakukan berbagai bentuk opersional,yaitu kemampuan beraktivitas mental dan mulai
berpikir dalam aktivitasnya. Pada tahap operasi konkret ini mereka lebih bersifat kritis,dapat
mempertimbangkan suatu situasi daripada hanya memfokuskan pada suatuu aspe,seperti
yang diikakukannya pada masa pra operasional.Anak usia SD kelas tinggi dapat berpikir
secara logik.Hal ini berlaku sampai pada tahap operasi Dormal,menjelang masa
remaja.Karakteristik anak Sekolah Dasar yang dikemukakan diatas sangat berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran bagi mereka.Guru SD seyogianya merancang mmodel
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di daalamnya.Kegiatan dalam
pembelajaran hendaknya menunjukkan kesungguhan dan serius tapi ada unsur-unsur
santai(“serius santai = sersan”).Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang-seling
antara mata pelajaran yang serius seperti matematika,dengan pelajaran yang mengandung
unsur permainan seperti pendidikan jasmani,atau kerajinan tangan dan kesenian.(Kartakes).
2) Karakteristik yang kedua dari usia SD adalah senang bergerak.Oleh karena itu,guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau
bergerak.
3) Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang belajar dalam
kelompok.Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk
bekerja atau belajar dalam kelompok.Guru dapat meminta siswa utuk membentuk kelompok
kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyeesaikan suatu tugas secara
kelompok.
4) Karakteristik keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/meragakan
sesuatu secara langsung.Ditinjau dari teori perkembangan kognitif,anak SD memasuki tahap
operasi konkret.Dari apa yang dipelajari di sekolah,ia belajar menghubungkan konsep-konsep
baru dengan kkonsep-konsep lama.Berdasarkan pengalaman ini,siswa membentuk konsep-
konsep tentang angka,ruang,waktu fungsi-fungsi badan,peran jenis kelamin,moral,dan
sebagainya.Bagi anak SD,penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika
akan melaksanakan sendiri ,sama halnya dengan pemberian contoh bagi orang
dewasa.Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.Sebagai contoh anak akan
lebih memahami tentang arah angin,dengan cara membawa anak lansung ke luar
kelas,kemudian menunjuk langsung setiap arah angina,bahkan dengan sedikt menjulurkan
lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup.
Disamping memperhatikan karakteristik anak usia SD,implikasi pendidikan dapat pula bertolak
dari kebutuhan peserta didik.Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas
perkembangannya.
5 . Empat asumsi utama yang membedakan antara andragogi (pendidikan bagi orang dewasa ) dengan
pedagogi(pendidikan bagi anak-anak),yaitu sebagai berikut:
1. Perbedaan dalam konsep diri,orang dewasa membutuhkan kebebasan yang lebih bersifat
pengarahan diri.
2. Perbedaan pengalaman,orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas,yang
menjadi sumber daya kaya dalam kegiatan belajar.
3. Kesiapan untuk belajar,orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini
mereka hadapi dan anggap relevan.
4. Perbedaan dalam orientasi kea rah kegiatan belajar,orang dewasa orientasinya berpusat
pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subjek.
belajarnya,hal ini lebih disebabkan oleh karena yang bersangkutan kurang percaya diri terhadap
kemampuan belajarnya.