PENDIDIKAN ANAK di SD
OLEH :
NAMA : LASMIANSI
NIM : 838279669
UNIVERITAS TERBUKA
UPBJJ UT KENDARI
1. Jelaskan gejala-gejala yang tampak jika anak mengalami kesulitan belajar !
Jawab :
a. Nilai hasil belajar (nilai hasil ulangan, angka rapor) dibawah rata-rata nilai kelas
atau kelompoknya.
b. Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan nilai-nilai dikelas sebelumnya
c. Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya, misalnya anak
yang sebenarnya memiliki kompetensi lebih dari teman-temannya dalam pelajaran
matematika, tetapi hanya mendapat nilai cukup atau rata-rata pada mata pelajaran
tersebut
d. Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar dikelas misalnya, orang lain selain
20 menit, dia baru selesai dalam waktu 40 menit. Atau lambat dalam mengerjakan
pekerjaan rumah (PR), bahkan sering tidak mengerjakan
e. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh, menentang
dan melawan guru, berpura-pura, berdusta dan sebagainya.
f. Menunjukan tingkah laku berkelainan seperti membolos, datang ke sekolah sering
terlambat, menggangu orang lain ketikah belajar di kelas dan kegiatan di luar
kelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri, menyontek, serta tidak
teratur dalam belajar;
g. Menunjukan gejala emosional yang kurang wajar seperti sering murung,
pemarah, muda tersinggung, tidak gembira menghadapi situasi permanin yang
menyenangkan anak seusianya, tidak merasa sedih ketikah mendapatkan nilai
paling rendah, dan sebagainya.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum pertama sejak jatuhnya Soekarno dan digantikan Soeharta. Bersifat
politis dan mengantikan Rentjana pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk orde lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia pancasila sejati,
kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani,
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968 merupakan
perwujudan dari perubahan orientasi pada pelakasanaan UUD 1945 secara murni.
Cirinya, muatan materi pelajari bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan paktual dilapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat
diberikan kepada siswa disetiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan diarahkan pada
kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik
sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Pemerintah memperbaiki kurikulum pada tahun itu. kurikulum ini menekankan
pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, director pembinaan TK dan
SD Departemen Pendidikan Nasional kala itu, kurikulum ini lahir karena
pengaruh konsep dibidang manjemen MBO (Management by objective). Metode,
Materi, dan tujuan pelajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Intruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.
6. Kurikulum 1986
Kurikulum ini menyusun pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi factor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “kurikulum 1975 di sempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagi
subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,
hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).