PAPER
A. Pengertian Paradigma
Denzin dan Lincoln (19944:105) mendefinisikan paradigma yaitu sebagai”
Basic belief system or worlview that guides the investigator, not only in choices of
method but in ontologicall and epistemologically fundamental ways.” Pengertian
tersebut berarti paradigma adalah sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia
yang membimbing peneliti tidak hanya dalam memilih metode tetapi juga cara-cara
fundamental yang bersifat onyologis dan epistomologis. Denzin dan Lincoln
(1994:107) Paradigma merupakan sistem keyakinan dasar berdasarkan asumsi
ontologis, epistomologis dan metodologi. Lincoln (1994:107) suatu paradigma dapat
dipandang sebagai seperangkat kepercayaan dasar (atau yang berada dibalik fisik yaitu
metafisik) yang bersifat poko atau prinsip utama. Suatu paradigma dapat diciri-cirikan
oleh respon terhadap tiga pertanyaan mendasar yaitu pertanyaan ontology,
epistomologi, dan metodologi.
B. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan (Himalik, 2003: 16).
Menurut Nasution (1999: 5) kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atupun
diluar seklah termasuk kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar atau pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah kurikulum.
Dalam pelaksanaan kegiatan hendaknya siswa dilibatkan secara aktif dalam belajar
baik secara mental, fisik, dan sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
jawaban konvergen, divergen dan penyelidikan. Selain itu penyesuaian bahan ajar
dengan perkembangan berpikir juga perlu diserasikan. Pengulangan materi yang
dianggap suit dilakukan untuk pemantapan pemahaman. Kecenderungan terhadap
materi menyebabkan kurikulum 1994 mengalami berbagai masalah diantaranya:
Pada masa ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum berbasis
Kompetensi (KBK) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan
hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegitaan belajar mengajar, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap dna minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dnegan penuh tanggung jawab. Penilaian menekankan pada
proses dan hasil belajar. Karakteristik KBK menurut Depdiknas (2002) adalah sebagai
berikut:
1. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).