Anda di halaman 1dari 11

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMA/MA


NAMA KELOMPOK :
DEDI MISRAN REPA
NUR TURSINAI R.H
LYDIA SARONG
PENGERTIAN LANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
• Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem
pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai
sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang
pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa.
• Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan
bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya.
• Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan yang sangat kompleks, yang memerlukan
dasar-dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan yang mendalam dan mendasar.
MACAM-MACAM LANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM

• Landasan Filosofis
Secara harfiah filosofis (filsafat) berarti cinta atau kebijakan (love of wisdom). Orang belajar
berfilsafat agar ia menjadi orang yang mengerti dan bijak, harus tahu atau berpengetahuan.
Secara. akademik, filsafat berarti upaya untuk menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan
yang sistematis dan komprehensif tentang alam semesta dan kedudukan manusia di dalamnya.
Berfilsafat berarti menangkap sinopsis peristiwa-peristiwa yang simpang siur dalam pengalaman
manusia.
Ada tiga cabang besar filsafat, yaitu metafisika (yang membahas segala yang ada di alam ini),
episteminologi (yang membahas kebenaran) dan aksiologi (yang membahas nilai).
• Landasan psikologis
Kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang
dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku dalam interaksi dengan lingkungannya, prilaku tersebut
merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak,
prilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
minimal ada dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu psikologi
perkembangan dan psikologi belajar.
Psikologi perkembangan membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi, yaitu masa
pertemuan spermatozoid dengan sel telur sampai dewasa.
Pengembangan kurikulum tidak akan terlepas dari teori belajar sebab, pada dasarnya kurikulum
disusun untuk membelajarkan siswa. Banyak teori yang membahas tentang belajar sebagai proses
perubahan tingkah laku namun demikian setiap teori itu berpangkal dari pandangan tentang
hakikat manusia.
• Landasan organisasi
Kurikulum merupakan rencana untuk kepentingan peserta didik, maka dari itu bahan atau isi
pelajaran harus dituangkan dalam organisasi tertentu agar tujuan pendidikan dapat tercapai (Nasution,
1995) organisasi atau desain kurikulum berkaitan erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Jenis-jenis organisasi kurikulum yang dimaksud sebagaimana dikemukakan berikut ini:
1. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran
2. Kurikulum gabungan
• Landasan sosiologi
Landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum, dalam konteks ini pengembang kurikulum
2004, pada dasarnya sebagai upaya perubahan dalam menanggapi berbagai perkembangan dalam
masyarakat, baik masyarakat dunia maupun masyarakat lokal yang saat ini berhadapan dengan
perubahan yang begitu cepat (Muhamad, 2004).
• Landasan ilmu dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni termasuk salah satu landasan
pengembangan kurikulum. Bahkan termasuk landasan yang tidak kalah pentingnya dengan landasan-
landasan yang lainnya. Alasannya, pesatnya perkembangan iptek, secara otomatis akan
mempengaruhi pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini sangat
berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mengadakan inovasi-inovasi
dalam berbagai aspeknya, diantaranya fasilitas pendidikan, personal pendidikan, pengelolanya,
standar mutunya, termasuk dalam kurikulumnya.
• Landasan historis
Landasan historis berkaitan dengan formula program-program sekolah pada waktu lampau yang
masih hidup sampai sekarang atau yang pengaruhnya masih berat pada kurikulum saat ini (Johnson,
1968). Kurikulum yang dikembangkan saat ini harus mempertimbangkan apa yang telah dilakukan
dan apa yang telah dicapai melalui kurikulum sebelumnya. Begitu pula selanjutnya, perlu
mempertimbangkan kurikulum yang ada sekarang waktu mengembangkan kurikulum di masa depan.
• Landasan yuridis
Landasan yuridis atau landasan hukum pengembangan kurikulum pada umumnya adalah
Undang-Undang dan Peraturan-peraturan Pemerintah yang saat ini sedang berlangsung. Berikut ini
dikemukakan beberapa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang melandasi kurikulum di
Indonesia :
a. Undang-Undang Dasar tahun 1945 dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 tercantum tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
c. Undang-Undang RI No. 23 tahun 2000 tentang perlindungan anak
d. Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
e. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.
PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMA DI
INDONESIA
1. Rencana Pelajaran 1947 ,yang diberi nama (Rentjana Pembelajaran1947). ciri utama
kurikulum ini : menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat
dansejajar dengan bangsa lain.
2. Rencana pelajaran terurai 1952, berganti nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952 .
Ciri dalam kurikulum ini : setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang
dihubungkandengan kehidupan sehari& hari.
3. Kurikulum 1964, Kurikulum ini diberi nama Rentjana pendidikan ) yang menjadi ciri dari
kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu
pengembangan moral, kecerdasan,emosional, dan jasmani“.
4. Kurikulum 1968, ciri kurikulum ini : Pembelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat
5. Kurikulum 1975, ciri kurikulum ini : menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien
dan efektif.
6. Kurikulum 1984, ciri kurikulum : mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu
penting.
7. Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
ciri-ciri :
• Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur bulan.
• Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semuasis8a di
seluruh Indonesia.
• Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan social.
8. Kurikulum berbasis Kompetensi 2004
Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum berbasis Kompetensi
(KBK). KBK adalah seperangkat ren$ana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yangharus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
9. KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pelajaran)2006
Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
10. Kurikulum 2013
Berdasarkan struktur Kurikulum 2013 pembelajaran yang dilakukan lebih menekankan
penilaian ke segala aspek, baik itu aspek kognitif, psikomotorik, juga afektif.
PERBEDAAN KTSP DAN KURIKULUM 2013 PADA JENJANG
SMA
• Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan
sedangkan pada Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi keWenangan
pusat kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan
pendidikan yang bersangkutan.
• KTSP : mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu, sedangkan kurikulum 2013 :
tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan).
• KTSP : Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri,
sedangkan kurikulum 2013 : mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

Anda mungkin juga menyukai