Anda di halaman 1dari 5

Modul 2

Kegiatan Belajar 1

Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum pada hakikatnya merupakan rancangan atau program pendidikan. Menurut Ralph


W.Tyler (dalam Ornstein & Hunkins,1988) mengemukakan pandangan yang erat kaitannya
dengan beberapa aspek yang melandasi suatu kurikulum (dalam hal ini disebut school purposes).
Secara umum terdapat empat landasan pokok yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu
landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi.

A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis mementingkan filsafat dalam melaksanakan, membina dan
mengembangkan kurikulum di sekolah. Menurut Socrates, filsafat adalah cara berpikir yang
radikal, menyeluruh, dan mendalam atau suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya. Plato menyebut filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang kebenaran. Filsafat
berupaya mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, termasuk masalah
pendidikan.
Filsafat memiliki peranan dalam kerangka mengadakan kajian-kajian sistematis mengenai pendidikan.
Berkaitan dengan peran atau nilai guna filsafat, seorang pakar kurikulum di Indonesia yaitu S. Nasution
(1982) berpendapat berikut ini :
1. Filsafat pendidikan dapat menentukan arah akan kemana anak-anak harus dibawa.
2. Dengan adanya tujuan pendidikan (yang diwarnai oleh filsafat yang dianut), kita mendapat
gambaran yang jelas tentang  hasil yang harus dicapai.
3. Filsafat dan tujuan pendidikan menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan itu.
4. Filsafat dan tujuan pendidikan  memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha pendidikan.
5. Tujuan pendidikan memungkinkan pendidik menilai usahanya, apakah tujuan itu tercapai.
6. Tujuan pendidikan memberi motifasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan Pendidikan

B. Landasan Psikologis
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan kurikulum adalah upaya
menentukan program Pendidikan untuk mengubah perilaku manusia. Oleh sebab itu, pengembangan
kurikulum harus dilandasi oleh psikologis sebagai acuan dalam menentukan apa dan bagaimana
perilaku harus dikembangkan
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum. yaitu :
1. Psikologis perkembangan (developmental psychology) 
2. Psikologi belajar (learning psychology).

Ada dua kaitan antara psikologi/teori perkembangan dan psikologi/teori belajar dengan
perkembangan kurikulum yaitu :
1. Kurikulum dan Teori Perkembangan Siswa
Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat berpengaruh terhadap pengembangan
kurikulum persekolahan.
2. Kurikulum dan Teori Belajar
Psikologi/teori belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga rumpun, yaitu:
•Teori Disiplin Mental atau Teori Daya (faculty theory)
•Teori Behaviourisme
•Teori Organismik atau Congnitive Gestalt Fiel.
3. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis mengarahkan mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan aspek masyarakat dan
kebudayaan (society and culture). Sebagai suatu rancangan atau program. adapun hal-hal yang perlu
dipahimi dalam pengembangan pendidikan (kurikulum) yang mengacu pada kehidupan masyarakat
yaitu :
a) Kurikulum dan Masyarakat
Kurikulum sebagai program pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat,
bukan hanya dari segi isi programnya, tetapi dari segi pendekatan dan strategi pelaksanaannya.
b) Kebudayaan dan Kurikulum
Kebudayaan dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan kurikulum di sekolah karena pada
kenyataannya setiap individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Kesemuanya itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan
lingkungan budaya, keluarga, masyarakat dan sekolah/Lembaga Pendidikan.

4. Landasan Teknologis
Landasan teknologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS) dalam mengembangkan kurikulum satuan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai