Pengembangan kurikulum Pengertian Landasan Kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat
penting sehingga apabila kurikulum diibaratkan sebuah bangunan gedung yang tidak menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka ketika diterpa angina atau terjadi goncangan, bagunan tersebut akan mudah roboh. Robert S.Zais (1976) mengemukakan empat landasan pengembangan kurikulum, yaitu: Philosophy and the nature of knowledge, society and culture, the individual dan learning theory. Setiap komponen bisa menjalankan fungsinya secara tepat dan bersinergi, jika ditopang oleh sejumlah landasan, yaitu landasan filosofis sebagai landasan utama, masyarakat dan kebudayaan, individu (peserta didik). FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM : 1. FILOSOFI merupakan konseptual dan ideal : ◦ Sasaran pendidikan (tujuannya?) ◦ Proses pendidikan (bagaimana caranya?) ◦ Pendidik-siswa (siapa peserta didik, siapa pendidik?) 2. PSIKOLOGIS rencana belajar untuk pengalaman ◦ Perkembangan siswa ◦ Karakteristik siswa ◦ Metode belajar-mengajar 3. SOSIAL BUDAYA dalam hal ini masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan sesuatu yang nyata ◦ Perubahan tata nilai ◦ Perubahan tuntutan kehidupan ◦ Perubahan tuntutan kerja 4. ILMU DAN TEKNOLOGI arahnya bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan ◦ Teori baru ◦ Teknologi baru FILOSOFIS PSIKOLOGIS KURIKULUM TUJUAN SOSIAL BUDAYA IPTEK
SUMBANGAN MASING-MASING LANDASAN TERHADAP
KURIKULUM
TUJUAN PEND. ISI PEND. PROSES PEND. EVALUASI
FILOSOFIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA ILMU TEKNOLOGI
Landasan Filosofis Filsafat atau pandangan hidup yang dianut oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau bahkan yang dianut oleh perorangan akan sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Tujuan pendidikan memuat pernyataan-pernyataan mengenai berbagai kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik selaras dengan system nilai dan falsafah yang dianutnya. Dengan demikian, system nilai atau filsafat yang dianut oleh suatu komunitas akan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan rumusan tujuan pendidikan yang dihasilkan. MERUPAKAN JAWABAN ESENSIAL / MENDASAR (JAWABAN FILOSOFIS) ATAS PERTANYAAN-PERTANYAAN : APA YANG MENJADI TUJUAN PENDIDIKAN ? SIAPA PENDIDIK DAN TERDIDIK ? APA ISI PENDIDIKAN ? BAGAIMANA PROSES INTERAKSI PENDIDIKAN? FILSAFAT BERARTI UPAYA UNTUK MENGGAMBARKAN DAN MENYATAKAN SUATU PANDANGAN YANG SISTEMATIS DAN KOMPREHENSIF TENTANG ALAM SEMESTA DAN KEDUDUKAN MANUSIA DI DALAMNYA Landasan Psikologis
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang
berasal dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan, sudah pasti berhubungan dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar. Tahap-tahap Perkembangan Individu
Masa usia Prasekolah
Masa usia sekolah dasar
Masa usia sekolah menengah
Psikologi Belajar
Kognitivisme Behavioristik Humanistik
. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi
yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Pendidikan adalah proses sosialisasi melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dihadapkan dengan budaya manusia, dibina dan dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya, serta dipupuk kemampuan dirinya menjadi manusia. Fungsi social pendidikan (calhoun, light, dan keller (1997)) 1. Mengajar ketrampilan 2. Mentransmisikan budaya 3. Mendorong adaptasi lingkungan 4. Membentuk kedisiplinan 5. Mendorong bekerja berkelompok 6. Meningkatkan perilaku etik 7. Memilih bakat dan memberi penghargaan prestasi Faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum dengan pertimbangan: 1. Individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu sekolah/lembaga pendidikan mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta didik dengan salah satu alat yang disebut kurikulum. 2. Kurikulum pada dasarnya harus mengakomodasi aspek-aspek social dan budaya. Aspek sosiologis adalah yang berkenaan dengan kondisi social masyarakat yang sangat beragam, seperti masyarakat industry. Pertanian, nelayan dan sebagainya. Dilihat dari karakteristik social budaya, setiap daerah memiliki adat dan istiadat. Sehingga tujuan pengembangan kurikulum muatan lokal disesuaikan dengan setiap daerah, yg bertujuan sebagai berikut:
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah
2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan kearah yang positif. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Ilmu dan teknologi tidak bisa dipisahkan. Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang didalamnya mencakup pengembangan isi/materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Tugas kelompok Diskusikan bersama kelompok anda. 4 landasan dibagi Setiap kelompok, sehingga ada 4 kelompok. Berdasarkan keempat lendasan tersebut, jelaskan bagaimana Implikasi dari penerapan landasan tersebut bagi guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan dan para pembuat kebijakan pendidikan baik tingkat pusat maupun tingat daerah.