NIM : 0103522022
Rombel : Reguler 2
1. Terdapat 4 azas kurikulum, Jelaskan mengapa perlu menjadi dasar pengembangan
kurikulum! Berikan contohnya yang ada di kurikulum 2013!
Jawab:
Terdapat 4 azas kurikulum, yaitu azas Filosofis, Psikologis, Sosial dan azas organisatoris. Ke
empat azas tersebut perlu menjadi dasar pengembangan kurikulum agar kurikulum yang
dikembangkan tidak tertinggal dan selalu relevan dalam pengembangannya.
Pada azas filosofi mengedepankan hubungan antara filsafat bangsa untuk menentukan
manusia yang berbudaya. Dalam kurikulum 2013 terlihat dengan pembelajaran yang tidak
menghilangkan jati diri bangsa yaitu dengan mempelajari budaya. Azas yang kedua yaitu
azas psikologi yaitu azas yang erat kaitannya dengan perkembangan psikologi untuk
perkembangan pola pikir anak. Dalam kurikulum 2013 yaitu pendidikan yang diajarkan
harus relevan dengan anak, misalnya di kelas rendah harus menggunakan benda kongkret
dalam pembelajarannya.
Azas selanjutnya yaitu azas ketiga sosiologis, yaitu azas yang memperhatikan kurikulum
dalam aspek sosial dan sosiologi dijadikan sebagai dasar pengembangan kurikulum.
Contohnya pada kurikulum 2013 yaitu pada kemampuan anak dilatih kemampuan kolaborasi
untuk menghadapi era 4.0. azas uang terakhir yaitu azas Organisatoris, yaitu berkenaan
dengan organisasi kurikulum. Contohnya pengembangan kurikulum
Sumber :
https://educhannel.id/blog/artikel/azaz-azaz-pengembangan-kurikulum.html#:~:text=Asas
%2Dasas%20utama%20dalam%20pengembangan,pengetahuan%20dan%20teknologi
%20serta%20organisatoris
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2258/3/BAB%20II.pdf
https://juharti.wordpress.com/kajian-kurikulum-bsap/komponen-komponen-kurikulum/
6. Mengapa selalu terjadi perubahan kurikulum dari tahun 1947 sampai 2022? Jelaskan dasar
perubahannya dari tiap perubahan kurikulum!
Jawab:
Kurikulum berubah karena berbagai factor, salahsatunya karena perubahan zaman yang
semakin maju. Jika zaman semakin maju, maka kurikulum yang menjadi panduan hendaknya
dapat disesuaikan dengan zaman tersebut agar tidak ketinggalan dengan pendidikan dengan
Negara lain.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dari 1947 sampai 2022, diantaranya:
c. Kurikulum 1964
Akhir pemerintahan Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah..
Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di indonesi yang
diberi nama dengan Rentjana Pendidikan 1964. Yang menjadi ciri dari kurikulum ini
pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral,
kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani.
d. Kurikulum 1968
Pergantian Kurikulum 1968 Yng terjadi yaitu bersifat politis: mengganti kurikulum
sebelumnya yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan
manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi
pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
e. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
“Yang melatarbelakangi adalah pengaruh kon sep di bidang manejemen, yaitu MBO
(management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran
dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal
istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan
pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi
pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975
banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran.
f. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan
proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut Kurikulum
1975 yang disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari
mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini
disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
g. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai
dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini
berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem
semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam
satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk
dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada
pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
j. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modifikasi dan pemutakhiran dari
kurikulum sebelumnya. Berdasarkan informasi beberapa hal yang baru pada kurikulum
2013. Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada
tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama.
k. Kurikulum Merdeka
Kurikulum ini merupakan kurikulum pengganti setelah Kurikulum 2013. Kurikulum
Merdeka hadir sebagai bentuk penyesuaian terhadap berbagai persoalan terkini yang
berkembang secara pesat, misalnya perkembangan teknologi. Kurikulum ini mempunyai
gagasan Merdeka Belajar yang berkiblat kepada pendidikan yang diajarkan Ki Hajar
Dewantara. Dasar hukum penerapan kurikulum ini adalah Kepmendikbudristek No. 56
Tahun 2022.
7. Jelaskan ciri perbedaan dan persamaan dari kurikulum 13 dan merdeka belajar dari KI, KD,
IPK, Tujuan, dan Proses Belajarnya!
Jawab:
Persamaan KI, KD, IPK, Tujuan dan Proses belajar pada Kurikulum Merdeka dan
Kurikulum 2013
Pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka sama-sama mempunyai IPK, tujuan dan
proses belajar. IPK pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka sama-sama dirumuskan
menggunakan KKO. Pada Tujuan juga sudah sama-sama menggunakan unsur ABCD
(Audiens, Behavior, Condition, Degree). Tujuan boleh lebih fleksibel dengan tidak
mencantumkan degree dalam penerapannya. Kemudian pada proses belajarnya sudah sama-
sama menggunakan model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif seperti
penggunaan Model Saintifik, Model Problem Based Learning, Project Based Learning dan
lainnya.
Kemudian perbedaan KI, KD, IPK, Tujuan dan proses belajar antara Kurikulum Merdeka
dan Kurikulum 2013 terlihat kurikulum Merdeka tidak mempunyai KI dan KD digantikan
dengan capaian pembelajaran, IPK boleh tidak ditampilkan tetapi terlihat pada tujuan yang
dibuat. Sedangkan dalam prosesnya kurikulum merdeka melakukan proses pembelajaran
yang terpisah.
Berbeda dengan kurikulum 2013, yang mempunyai KI yang diturunkan menjadi KD,
kemudian diturunkan lagi menjadi IPK dan tujuan serta proses belajar yang dilakukan
berdasarkan tema yang terintegrasi antar mata pelajaran.