1.Pergururan Tinggi
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh terhadap kurikulum sekolah.
Pertama, dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan
diperguruan tinggi umum. Pengetahuan dan teknologi banyak memberikan sumbangan
bagi isi kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dikembangkan di
perguruan tinggi akan mempengaruhi isi pelajaran yang akan dikembangkan dalam
kurikulum. Perkembangan teknologi selain menjadi isi kurikulum juga mendukung
pengembangan alat bantu dan media pendidikan.
Kedua, dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK, seperti IKIP, FKIP, STKIP).
Kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan juga
mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui penguasaan ilmu dan
kemampuan keguruan dari guru-guru yang dihasilkannya.
Pengusaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun ilmu bidang studi serta kemampuan
mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan dan implementasi
kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai jenjang dan jenis sekolah
yang ada dewasa ini, umumnya disiapkan oleh LPTK melalui berbagai program, yaitu
program diploma dan sarjana. Pada Sekolah Dasar masih banyak guru berlatar belakang
pendidikan SPG dan SGO, tetapi secara berangsur-angsur mereka mengikuti peningkatan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana.
2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang diantaranya bertugas mempersiapkan
anak didik untuk dapat hidup secara bermatabat di masyarakat. Sebagai bagian dan agen
masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat sekolah
tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat
penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan dan tuntutan mereka.
Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat yang homogen
atau heterogen. Sekolah berkewajiban menyerap dan melayani aspirasi-aspirasi yang ada
di masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat adalah dunia usaha.
Perkembangan dunia usaha yang ada di masyarkat akan mempengaruhi pengembangan
kurikulum. Hal ini karena sekolah tidak hanya sekedar mempersiapkan anak untuk selesai
sekolah, tetapi juga untuk dapat hidup, bekerja, dan berusaha. Jenis pekerjaan yang ada di
masyarakat berimplikasi pada kurikulum yang dikembangkan dan digunakan sekolah.
3. Sistem Nilai
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan,
sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertangung
jawab dalam pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat.
Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam
kurikulum. Persoalannya bagi pengembang kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat
itu tidak hanya satu. Masyarakat umumnya heterogen, terdiri dari berbagai kelompok
etnis, kelompok vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, dan kelompok spritual
keagamaan, yang masing-masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama.
Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika,
religius, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nwilai-nilai yang
berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasi berbagai nilai yang
tumbuh di masyarakat dalam kurikulum sekolah, diantaranya:
a) Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat
b) Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral
c) Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
d) Menghargai nlai-nilai kelompok lain
e) Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada.
PERTANYAAN :
1. Nurafnita Yunita Nim 18129072
Sebaiknya apapun kurikulum yang dibuat oleh pemerintah, kepala sekolah dan guru-
lah yang memegang peran kunci dalam penerapannya. Jelaskan kembali bagaimana
peran kepala sekolah dan guru dalam pengembangan kurikulum
JAWABAN :
Wulandary nim 18129043 akan menjawab pertanyaan dari Nurafnita Yunita
Jawabannya yaitu sebagai berikut: Peran adalah sebuah perilaku yang diharapkan
dapat menerangkan yang harus dilakukan dalam suatu situasi tertentu baik secara
formal maupun informal. Sedangkan tanggung jawab adalah suatu kewajiban untuk
melakukan peran atau tingkah laku yang disengaja maupun tidak disengaja menurut
cara tertentu. Peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai
menejer, dan leader (pemimpin). Sedangkan tanggung jawabnya sebagai kepala
sekolah yaitu sebagai pengelola pendidikan dan sebagai pemimpin formal. Peran guru
dalam pengembangan kurikulum, menurut Murry Print ada 4 level yaitu sebagai
pengembang kurikulum atau designing, peneliti kurikulum atau planning,
implementers, dan adapter atau evaluating. Sedangkan dari segi pengelolaannya,
peran guru dalam pengembangan kurikulum itu dapat dibedakan antara tiga sifat yaitu
yang bersifat sentralilasi,desentralisasi dan sentral desentral. Adapun tanggung jawab
guru dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai pengajar, pembimbing,
pengembang kurikulum, pengembang profesionalnya dan dapat membina hubungan
dengan masyarakat
3. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi untuk
membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu,
guru akan merasa didampingi pimpinan sehingga akan menambah semangat kerjanya.
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah dibawa
kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak.
Perencanaan, pengoragnisasian, dan pengkoordinasi telah disusun akan dibuktikan
keberhasilan dalam tahap pelaksanaan ini.
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah di bawah
kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak.
Perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi yang telah disusun akan dibuktikan
keberhasilannya dalam tahap pelaksanaan ini.
Mutu pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik apabila guru dan kepala sekolah
bersam-sama untuk membuka diri terhadap masukan atau kritikan yang membangun.
Sebagai guru harus siap untuk diberi masukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil
supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Begitupun kepala sekolah harus
memiliki jadwal yang jelas dan rinci untuk melakukan supervisi terhadap kinerja
guru. Hasil supervisi kepala sekolah menjadi fakta dan data yang benar untuk
memberikan informasi kepada guru berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya
selama di sekolah.
Pertanyaan :
Bagaimana supaya mulai dari proses perencanaan kurikulum, pengorganisasian
kurikulum, implementasi kurikulum hingga evaluasi dapat berjalan dengan lancar?
JAWABAN
Agar hal ini dapat berjalan dengan lancar pertama kita harus sesuaikan dengan
pedoman kurikulum kemudian mengikuti pedoman instruksional seperti langkah-
langkah berikut :
1. Kumpulkan keterangan mengenai faktor-faktor yang turut menentukan kurikulum
serta latar belakangnya.
2. Tentukan mata pelajaran atau mata kuliah yang akan diajarkan
3. Rumuskan tujuan tiap mata pelajaran
4. Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa dalam tiap mata pelajaran
5. Tentukan topik-topik tiap mata pelajaran
6. Tentukan syarat-syarat yang dituntut dari siswa
7. Tentukan bahan yang harus dibaca oleh siswa
8. Tentukan strategi mengajar yang serasi serta sediakan berbagai sumber/ alat
peraga proses belajar mengajar
9. Tentukan alat evaluasi hasil belajar siswa serta skala penilaiannya.