Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

OLEH :
NAMA : I GEDE ANOM APRILIAWAN, S.Pd
NIM : 530036424
POKJAR : JALAK PUTIH JEMBRANA
UPBJJ : DENPASAR

UNIVERSITAS TERBUKA
2019
PEMBAHASAN
1. Proses pengembangan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah atau lembaga pendidikan
tempat bertugas
Proses pengembangan kurikulum di SDN 2 Gumbrih juga tidak terlepas dari landasan, pendekatan
serta mekanisme/prosedur yang digunakan oleh para pengambil kebijakan. Adapun landasan serta
pendekatan pengembangan kurikulum yang dimaksud diantaranya : Landasan filosofis, Landasan
Psikologi, Landasan Sosiologis, dan Landasan Teknologi.
1. Landasan Filosofis
Pengembangan kurikulum 2013 di sekolah ditinjau dari segi landasan filosofis dapat dilihat
dalam empat aspek diantaranya pertama; dari segi ide atau gagasannya yang menggunakan
model competency based curriculum, berbasis pada standar, berakar dari budaya Indonesia,
mempersiapkan kehidupan masa kini dan mendatang, menekankan keseimbangan soft skill dan
hard skill, serta integrasi sekolah dan masyarakat, kedua; dari segi isi kurikulum tercermin
dengan adanya KI, KD, konten lebuh sederhana, kompetensi yang semakin meningkat, serta
berkesesuaian dengan lingkungan peserta didik, ketiga; dari segi proses pembelajaran
tercermin dengan adanya pembelajaran langsung dan tidak langsung, menekankan aplikasi,
terkait kehidupan peserta didik, mengembangkan kemampuan 5M, menekankan 4C, dan
pengembangan kemampuan belajar, keempat; dari segi proses penilaian hasil belajar tercermin
pada penekanan kemampuan berpikir dan melakukan, sikap dan perilaku, dengan tetap
menghargai aspek pengetahuan.
2. Landasan Psikologis
Pengembangan kurikulum dilandasi oleh psikologis yang digunakan sebagai acuan dalam
menentukan apa serta bagaimana perilaku peserta didik harus dikembangkan. Dalam
implementasi pengembangan kurikulum 2013 teori belajar Gestalt memiliki pengaruh besar.
Hal ini dikarenakan teori ini sejalan dengan prinsip dari kurikulum 2013 yaitu keseluruhan
pembelajaran lebih bermakna dari pada bagian-bagian yang terpisah-pisah, peran guru sebagai
pembimbing (fasilitator) bukan sebagai penyampai pengetahuan, peserta didik belajar dari
pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya, memecahkan permasalahan, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, sampai pada penarikan simpulan yang
kesemuanya merupakan tuntutan dari keterampilan abad-21 yang tertuang dalam kurikulum
2013.
3. Landasan Sosiologis (sosial-budaya)
Dalam pengembangan kurikulum 2013, kebudayaan menjadi salah satu konten/isi kurikulum.
Dimana dalam pengembangan kegiatan pembelajaran diharapkan memperhatikan lingkungan
serta budaya lokal masyarakat di daerah tersebut (kearifan lokal).
4. Landasan Teknologi
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan bidang informasi dan komunikasi memiliki pengaruh besar terhadap media
pendidikan yang secara langsung menjadi isi dari kurikulum serta proses ataupun cara
penyampaian dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum 2013 di SDN 2 Gumbrih mengalami berbagai kendala
terutama ketika kurikulum 2013 pertama kali digunakan pada tahun 2013. Kendala tersebut antara
lain:
1. Kurangnya sosialisasi terkait kurikulum 2013 pada awal penerapannya.
2. Pada guru: guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan beberapa
hal yaitu kurang waktu, kekurang sesuaian pendapat, baik dengan sesama guru maupun kepala
sekolah & administrator karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.
3. Dari masyarakat: untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat, baik
dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan
ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah.
4. Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk kegiatan eksperimen baik
metode isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.
5. Kepala sekolah : dalam hal ini seharusnya kepala sekolah mempunyai latar belakang
mendalam tentang teori dan praktek kurikulum. Kepala sekolah merupakan peranan yang
penting dalam pengembangna kurikulum.
6. Birokrasi : terdiri dari para inspeksi di dinas pendidikan dan juga orang tua maupun tokoh-
tokoh masyarakat. Kepala sekolah dan stafnya tidak dapat bekerja dalam kerangka patokan
yang ditetapkan oleh kemdikbud.
7. Tidak samanya persepsi atau pemahaman dari stakeholder pendidikan tentang kurikulum 2013.

3. Hasil analisis terhadap faktor penyebab terjadi permasalahan

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang
disediakan bagi siswa disekolah. Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat
pendidikan serta unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan tujuan memberi pedoman
kepada pelaksana pendidikan dalam proses bimbingan perkembangan siswa untuk mencapai tujuan
yang di cita-citakan siswa sendiri. Kurikulum perlu dikembangkan agar mencapai tujuan yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan dari pengembangan kurikulum, para pengembangan perlu
memahami berbagai masalah dalam pengembangan kurikulum.
Jika dikaji lebih mendalam, permasalahan kurikulum di SDN 2 Gumbrih diperngarui oleh 2 faktor
yaitu faktor khusus dan faktor umum. Faktor permasalahan khusus  di dalamnya antara lain adalah
para guru, masyarakat, kepala sekolah, biaya, dan birokasi. Sedangkan di dalam permasalahan umum
terdapat beberapa faktor yaitu: Bidang Cakupan (Scope), Relevansi,  Keseimbangan,
Artikulasi, Pengintegrasian, Rangkaian (Sekuens), Kontinuitas dan Kemampuan Transfer

4. Usulan solusi untuk mendukung pengembangan kurikulum secara efektif, yang


didukung dengan berbagai referensi.

 Suatu kurikulum bisa mencapai sasaran yang sesuai dangan pendidikan, hendaknya di perhatikan
beberapa hal yaitu:
a.       Landasan Pokok Kurikulum
Tujuan umum dalam pendidikan harus menjadi landasan pokok. Adanya tujuan pendidikan yang jelas
dapat memudahkan dalam enetapkan isi pendidikan. Ada 3 aspek yang harus di perhatikan dalam
menentukan isi pendidikan, diantaranya:
1.      Misi Nasional
2.      Aspek sosial budaya
3.      Aspek pembangunan, dan
4.      Modernisasi, yang meliputi: pembinaan rasionalitas, efisiensi, produktivitas dan pembinaan ilmu
pengetahuan serta teknologi
b.     Kebijaksanaan Pendidikan
Sekurang-kurangnya ada 3 kebijaksanaan dalam pendidikan, yaitu:
1.      Kebijaksanaan umum yang meliputi kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan kewajiba
belajar, membimbing masyarakat, mencerdaskan masyarakat dan memajukan kebudayaan nasiona
2.      Kebijaksanaan dalam pendidikan sekolah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
3.      Kebijaksanaan pendidikan di luar sekolah. Dalam hal ini penting di perhatikan
c.       Program-program pendidikan
Program pendidikan yang harus di perhatikan dalam kurikulum, meliputi:
1.      Pembaharuan pendidikan di sekolah melalui:
2.      Penyediaan logistik pendidikan
3.      Program pendidikan olahraga, kepemudaan dan kebudayaan
4.      Program penyediaan tenaga kerja

d.      Variabel yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan


Dalam hal ini terdapat variabel yang delapan variabel yang perlu di pertimbangkan, yakni:
1.      Tradisi dan aspirasi social
2.      Manusia, perkembangan anak dan masyarakat
3.      Demografi
4.      Ekologi
5.      Prasarana dan sarana pendidikan

Anda mungkin juga menyukai