NIM : 530037521
1. Pergururan Tinggi
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh terhadap
kurikulum sekolah yakni:
2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang diantaranya
bertugas mempersiapkan anak didik untuk dapat hidup secara
bermatabat di masyarakat. Sebagai bagian dan agen masyarakat,
sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat
sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan
kondisi masyarakat penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan
dan tuntutan mereka.
3. Sistem Nilai
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai
moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah
sebagai lembaga masyarakat juga bertangung jawab dalam
pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang tumbuh di
masyarakat. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut
harus terintegrasikan dalam kurikulum. (Sukmadinata, 2006: 159)
1. Guru
Guru yang kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
karena kekurangan waktu, kekurang sesuaian pendapat baik
antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan
administrator, rendahnya budaya kerja, Sebab lain karena
kurangnya pengetahuan dan kemampuan dari guru tersebut.
2. Masyarakat
Untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat
baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik
terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan.
Masyarakat adalah sumber input dari sekolah. Keberhasilan
pendidikan, ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan
bantuan serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat.
3. Biaya
Hambatan yang tidak kalah pentingnya adalah terbatasnya dana
untuk mendukung pengembangan kurikulum, apalagi jika
pengembangan kurikulum banyak berbentuk kegiatan eksperimen
baik metode, isi atau sistem secara keseluruhan yang
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.( Sukmadinata, 1997: 43)
Sedangkan faktor yang menjadi penghambat dari kurikulum program
produktif yang dihasilkan, antara lain :