HAKIKAT KURIKULUM
Kegiatan Belajar 1:
Komponen-komponen Kurikulum
Kurikulum adalah apa yang akan diajarkan sedangkan pembelajaran adalah
bagaimana menyampaikan apa yang diajarkan. Menurut McDonald & Leeper kegiatan
kurikulum adalah memproduksi rencana kegiatan, sedangkan pembelajaran adalah kegiatan
melaksanakan rencana tersebut. Kurikulum dan pembelajaran pada dasarnya merupakan
subsistem dari suatu sistem yang lebih besar, yaitu sistem persekolahan. Kurikulum dan
pembelajaran adalah dua sistem yang saling terkait satu sama lain secara terus-menerus
dalam suatu siklus.
Menurut Gagne dan Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang untuk
mempengaruhi proses belajar dalam diri siswa. Menurut Gredler proses perubahan sikap dan
tingkah laku siswa pada dasarnya terjadi dalam satu lingkungan buatan dan sangat sedikit
bergantung pada situasi alami, ini artinya agar proses belajar siswa berlangsung optimal guru
perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Proses menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif ini disebut pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola kegiatan pembelajaran
adalah:
Pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang ada dalam studi kurikulum, yaitu
sebagai alat untuk membantu guru melakukan tugasnya menyampaikan pembelajaran yang
menarik minat siswa. Kegiatan pengembangan kurikulum ini perlu dilakukan untuk
menghadapi dan mengantisipasi keadaan berikut, yaitu merespons perkembangan ilmu dan
teknologi, perubahan sosial di luar sistem pendidikan, memenuhi kebutuhan siswa dan
merespons kemajuan-kemajuan dalam pendidikan.
Masalah yang ada dalam proses pengembangan kurikulum biasanya berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana memilih materi yang diajarkan, apa yang harus
dilakukan bila ada pandangan yang bertolak belakang dengan pengembang dan bagaimana
menerapkan kurikulum secara meyakinkan.
Modul 2
Landasan sosiologis dijadikan sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan
dalam pengembangan kurikulum karena pendidikan selalu mengandung nilai atau norma
yang berlaku dalam masyarakat. Di samping itu, keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi
oleh lingkungan kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya
yang menjadi dasar dan acuan bagi pendidikan/kurikulum. Ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) sebagai produk kebudayaan diperlukan dalam pengembangan kurikulum sebagai
upaya menyelaraskan isi kurikulum dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam
dunia iptek.
Kegiatan Belajar 2:
Prinsip relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara komponen tujuan, isi, strategi,
dan evaluasi. Prinsip fleksibilitas berkenaan dengan kebebasan/keluwesan yang dimiliki guru
dalam mengimplementasikan kurikulum dan adanya alternatif pilihan program pendidikan
bagi siswa sesuai dengan minat dan bakatnya. Prinsip kontinuitas berkenaan dengan adanya
kesinambungan materi pelajaran antarberbagai jenis dan jenjang sekolah serta antartingkatan
kelas. Prinsip efisiensi dan efektivitas berkenaan dengan pendayagunaan semua sumber
secara optimal untuk mencapai hasil yang optimal.
Ada beberapa langkah dalam pengembangan kurikulum, yaitu analisis dan diagnosis
kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan dan
pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengembangan alat evaluasi.
Analisis dan diagnosis kebutuhan dilakukan dengan mempelajari tiga hal, yaitu:
kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah.
Adapun caranya dapat dilakukan melalui survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis
tugas.