Anda di halaman 1dari 18

Hakikat Pendidikan Khusus

Modul 1, Kegiatan Belajar 1

Oleh :

Ai Yulianti 857423555
Definisi dan Jenis Kebutuhan
A. Definisi Berbagai Istilah

Istilah yang akan dikaji maknanya mencakup istilah yang pernah digunakan di Indonesia
dan yang sekarang kita gunakan, seperti Pendidikan luar biasa, anak luar biasa, keluarbiasaan,
Pendidikan khusus, kebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus dan istilah dalam Bahasa
Inggris, seperti: impairment, exceptional children, disability, dan disorder.

Keluarbiasaan merupakan kata benda yang berasal dari kata sifat luar biasa (exceptional)
secara harfiah artinya menggambarkan sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang luar biasa dapat
berarti positif atau negatif.

ALB merupakan anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa yang secara signifikan
membedakannya dengan anak-anak seusianya pada umumnya. Keluarbiasaan anak tersebut dapat
positif dapat pula negatif.
Sesuai UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas ABK dapat
dimaknai sebagai anak yang karena kondisi fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa
memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran.

Alasan utama istilah-istilah terus berubah adalah


menekankan sisi positif anak. Setiap anak mempunyai potebnsi
yang dapat berkembang optimal namun memerlukan bantuan
khusus agar kesulitan dapat diatasi, bantuan khusus ini yang
disebut sebagai kebutuhan khusus.

ABK dijadikan istilah umum untuk semua anak yang


mempunyai kebutuhan khusus karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial,dan/kecerdasan atau bakat yang dimilikinya dan
untuk menggangtikan berbagai istilah yang selama ini digunakan
yaitu anak luar biasa dan peserta didik berkelainan.
Dalam Bahasa Inggris istilahnya sangat banyak, yaitu:

1 Handicapped children (anak-anak yang mempunyai rintangan).

2 Impaired children (anak-anak yang memiliki kendala khusus).

3 Disabled children (anak yang tidak mampu dalam bidang tertentu).

4 Retarded children (anak cacat).

5 Gifted children (anak berbakat).


Kita semua berusaha agar istilah yang digunakan untuk
anak-anak memberi konotasi positif.

Istilah ABK memerlukan waktu untuk mengenalkannya


hingga terbiasa dipakai masyarakat.
B. Klasifikasi Anak Dengan Kebutuhan Khusus

Menurut Mulyono Abdulracman (2000) kategori anak berdasarkan jenis penyimpangan dibuat
untuk keperluan pembelajaran, kategori tersebut sebagai berikut.

1. Kelompok yang mempunyai penyimpangan dalam bidang intelektual, terdiri anakk yang luar biasa
cerdas(intellectually superior) dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah atau disedut tunagrahita.

2. Kelompok yang mempunyai penyimpangan yang terjadi karena hambatan sensoris atau indra, terdiri
dari tunanetra dan tunarungu.

3. Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar atau gangguan komunikasi.

4. Kelompok yang mempunyai penyimpangan perilaku yang terdiri dari anak tunalaras dan penyandang
gangguan emosi, termasuk autis.

5. Kelompok anak yang mempunyau keluarbiasaan/penyimpangan ganda atau berat dan sering disebut
tunaganda.
PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan
Pengelolaan Pendididkan Pasal 129 ayat 3 menetapkan
12 jenis peserta didik berkelainan yaitu tunanetra,
tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki
gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, obat terlarang dan zat adiktif lain,
serta yang memiliki kelainan lain.
Dalam Sisdiknas anak berbakat dimasukkan
kategori anak berkebutuhan khusus namun dalam PP
ini tidak.
Dilihat dari arah penyimpangan, jenis
kebutuhan khusus dibagi menjadi
dua kategori, yaitu kebutuhan khusus
yang terkait dengan kondisi diatas
normal dan kebutuhan khusus yang
terkait di bawah normal.
Jika kelainan diatas normal
hanya dikenal dengan satu istilah
maka kelainan dibawah normal ada
beberapa istilah, karena memang
kelainannya sangat beragam.
Jenis-jenis kelainan di bawah normal
Jika kelainan diatas normal
hanya dikenal dengan satu istilah maka 1. Tunanetra

kelainan dibawah normal ada beberapa 2. Tunarungu


istilah, karena memang kelainannya
sangat beragam. 3. Gangguan komunikasi

4. Tunagrahita

8
5. Tunadaksa

6. Tunalaras

7. Anak Berkesulitan Belajar

8. Tunaganda
1. Tunanetra

Tunanetra berarti kurang penglihatan. Guru harus


mampu mengidentifikasi gangguan yang dialami
oleh siswa di kelasnya sehingga dapat memberikan
treatment yang tepat kepada siswa.
2. Tunarungu
Tunarungu merupakan gangguan
pendengaran, mulai yang ringan sampai yang
berat.

Guru diharapkan mampu mengidentifikasi


keberadaan anak-anak ini sehingga
bantuan/layanan khusus bagi mereka dapat
dirancang.
3. Gangguan komunikasi
Dalam Bahasa Inggris disebut communication disorder, merupakan gangguan yang cukup signifikan
karena kemampuan komunikasi merupakan modal untuk berinteraksi dengan orang lain.
Secara garis besar gangguan komunikasi dibagi 2, yaitu:
A. Gangguan bicara (karena kerusakan organ bicara),
Gangguan bicara atau disebut tunawicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran
yang terjadi sejak lahir atau kerusakan organ bicara, missal lidah terlampau pendek sehingga anak
tidak dapat memproduksi bunyi secara sempurna. Adapun kerusakan pendengaran yang terjadi sejak
lahir, karena yang bersangkutan tidak pernah mendengar suara sehingga tidak mengenal suara.
B. Gangguan Bahasa (speech disorder dan language disorder)
Gangguan Bahasa ditandai dengan munculnya kesulitan bagi anak dalam memahami dan
menggunakan Bahasa, baik dalam lisan maupun tertulis.

Gangguan Bahasa terdiri dari 3 jenis, yaitu:


Perkembangan terlambat, missal anak usia 10 tahun penguasaan bahasanya seperti anak 2 tahun.
Gangguan yang dihubungkan dengan kesulitan belajar atau learning disabilities. (Modul 8)
Gangguan saraf, orang yang mengalami gegar otak atau stroke.
4. Tunagrahita
Tunagrahita dikenal dengan cacat
mental yang berada dibawah normal. Tolok
ukurnya biasanya tes IQ, kemampuan
mental yang di bawah normal berpengaruh
terhadap sosialisasi dan kemampuan
menolong diri sendiri.
5. Tunadaksa

Secara harfiah Tunadaksa artinya cacat fisik, contoh


terkena polio atau yang tubuhnya diamputasi.

Istilah ini mencakup gangguan fisik dan kesehatan yang


dialami sehingga fungsi yang harus dijalani seperti anak
normal seperti koordinasi, mobilitas, komunikasi, belajar dan
penyesuaian pribadi, secara signifikan terganggu.

Ke dalam kelompok ini penderita epilepsy, cerebral


palsy, kelainan tulang belakang, gangguan pada tulang dan
otot, serta yang mengalami amputasi.
6. Tunalaras
Tunalaras digunakan sebagai padanan dari
istilah behaviour disorder. Kelompok ini sering
disebut mengalami gangguan emosi (emotionally
disturbance). Gangguan ini misalnya suka
menyakiti diri sendiri (mencabik pakaian/ memukul
kepala) menyerang teman (agresif), autistic,
Attention Defisit Disorder (ADD) yaitu tidak mampu
memusatkan perhatian, Attention deficit
Hyperactive Disorder (ADHD) yaitu
ketidakmampuan memusatkan perhatian disertai
hyperactive.
7. Anak Berkesulitan Belajar
Anak Berkesulitan Belajar yaitu anak yang mengalami learning
disabilities (kesulitan belajar).
Diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mental
cakupannya, gangguan perhatian, ingatan, motoric dan persepsi,
berbahasa dan berpikir.
2. Kesulitan belajar akademik yang mencakup kesulitan membaca,
menulis dan berhitung.
Faktor penyebabnya :
Faktor biologis/organis yaitu disfungsi saraf otak
Faktor genetic (keturunan)
Faktor lingkungan (factor sekunder yang memperberat kesulitann belajar).
8. Tunaganda
Tunaganda yaitu mereka yang
menyandang lebih dari satu jenis kelainan.
Misalnya penyandang tunanetra dan
tunarungu sekaligus. Penyandang
tunadaksa disertai tunagrahita atau bahkan
tunadasa, tunarungu dan tunagrahita
sekaligus.
Oleh karena itu perlu kompleksnya layanan
Pendidikan yang diperlukan agar mereka optimal.
Thank you
@yullibundanya kenzie

Anda mungkin juga menyukai