BERKEBUTUHAN KHUSUS
KELAS
PIAUD 3 A
Disusun oleh DOSEN PEMBIMBING
• Rohmadanis (1191092588) • HELDANITA, M.Pd
• Mentari faradilah (11910922403)
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang
temporer, memiliki perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda-
beda. Hambatan belajar yang dialami oleh setiap anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
(1) faktor lingkungan (2) faktor dalam diri anak sendiri, dan (3) kombinasi antara faktor
lingkungan dan faktor dalam diri anak.
x
2. Macam-macam ABK Temporer dan Permanen
Macam-macam Anak Berkebutuhan khusus temporer meliputi :
a. Anak-anak yang berada di lapisan strata social ekonomi
1. Anak jalanan
2. Anak –anak orban bencana alam
3. Anak perbatasan/ pulau kecil
4. Anak korban HIV-AIDS
Beberapa ahli seperti Djaja Rahardja dan Sujarwanto (2010) serta Gargiulo (2006)
mendefinisikan ketunanetraan menjadi 3 kategori yaitu buta buta, buta fungsional dan low
vision. Seseorang disebut mengalami kebutaansecara legal jika kemampuan
penglihatannya berkisar 20/200 atau dibawahnya, atau lantang pandangannya tidak lebih
dari 20 derajat.
anak dikatakan low vision apabila mereka masih memiliki sisa penglihatan untuk
berorientasi dengan lingkungan sekitar. Bahkan, anak-anak low vision masih mampu
mengidentifikasi huruf dan angka dengan kata lain dapat digunakan untuk membaca
meskipun membutuhkan bantuan kaca pembesar.
Anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa akan mendapat prestasi lebih banyak dan
tingkat keberhasilan lebih tinggi dibanding anak lain. Namun tentu dapat berakibat fatal jika
mereka
mengalami kegagalan, hal yang dapat terjadi adalah menutup diri, stress tinggi, sampai dengan
bunuh diri dapat terjadi pada anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa yang mengalami
kegagalan. Oleh karena itu, selain layanan untuk menunjang kecerdasan dan bakat mereka
memerlukan layanan konseling serta pendampingan untuk memperkuat sisi sosial emosional
mereka.
4. Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Sebagai makhluk yang beragama akan yakin bahwa anak berkebutuhan khususu
lahir kedunia disamping sudah menjadi takdir yang mahakyasa. Tetapi sebagai manusia
yang berkecimpung didunia keilmua perlu mengkaji dan mengidentifikasi mengapa hal
itu terjadi . karena disamping takdir bisa juga karena ada faktor-faktor tertentu yang
jadi penyebabnya. Banyak faktor yang menyebabkan anak berkebutuhan
khususmenjadi tunanetra,tunarunu , tuna grahita, tundaksa dan lain-lain. banyak paa
pakar telah mendapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya hambatan/kelainan
sehingga dapatdibagi menjadi tiga fase. Yaitu: masa prenatal, natal dan post natal.
2. Peri-Natal
Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat
proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses
kelahiran. Misalnya kelahiran yang sulit, pertolongan yang salah,
persalinan yang tidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir
rendah, infeksi karena ibu mengidap sipilis.
3. Pasca-natal
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan
sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun).
Ini dapat terjadi karena kecelakaan, keracunan, tumor otak,
kejang, diare semasa bayi.
5. Mengatasi Permasalahan Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Menangani anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan
(special need) seperti autism, hyperactivity, mental retarded, Rett
syndrome, learning disorder, dan lainnya membutuhkan suatu
keterampilan tersendiri, karena sebagian besar anakanak ini mengalami
berbagai macam masalah dalam hal kemampuan berkomunikasi, perilaku,
bahkan kemampuan sosialisasi dengan lingkungannya. Untuk itu
diperlukan suatu rangkaian pelatihan yang pada akhirnya nanti mampu
membantu anak-anak ini keluar dari masalahnya atau setidaknya mereka
dapat mandiri dan dapat mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki
saat ini serta bisa mengeksplorasi potensi dan bakatnya.
2. Strategi kooperatif