Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Oleh :
1. Dadang Hafidzulloh
2. Istika Nurdiana
3. Miftakhun Ni’amh
4. Muhammad Afif
5. Rahadianti Ayu
Modul 1
Hakikat Pendidikan Khusus
KB. 1 Definisi dan Jenis Kebutuhan Khsus
Masih banyaknya penggunaan istilah “luar biasa”
serta menimbulkan perbedaan persepsi di
kalangan pendidikan.
A. DEFINISI BERBAGAI ISTILAH
UU No. 20 UU No. 20/2003
PP No. 17/2010
Tahun 2003 Pasal 32 ayat 1
• Pendidikan Luar Biasa (PLB) • Penyebutan menjadi peserta didik • Penggantian istilah menajdi anak
• Memiliki sesuatu yang luar biasa dari anak- berkelainan berkebutuhan khusus
anak lain, aik itu dalam hal positif atau • Menunjukkan kelainan yang signifikan yang • Dalam kondisi fisik, emosional, mental,
negatif berpengaruh terhadap layanan pendidikan sosisal dan/atau memiliki kecerdasan dan
bakat istimewa sehingga memerlukan
bantuan khusus

Setiap anak memiliki kondisi, namun karena kondisi yang dilami,


sehingga memerlukan agar kesulitan dapat diatasi dan potensi yang
dimiliki dapat berkembang.
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
Menurut Mulyono (2000) anak berkebutubutuh
khusus berdasarkan jenis penyimpangan antara lain :

Intellectually superior adalah kelainan dalam bidang intelektuak, yakni anak yang luar biasa cerdas

Tunagrahita Merupakan anak yang tingkat kecerdasannya rendah

Tunanetra dan Tunarungu adalah keluarbiasaan karena hambatan sensoris indra

Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan ganguan komunikasi

Tunalaras dan penyandang gangguang emosi (autis) mengalami penyimpangan perilaku

Tunaganda merupakan kelompok anak yang memiliki keluarbiasaan atau penyimpangan ganda
1. Anak berkebutuhan khusus di atas normal (anak berbakat,
gifted and talented person)
Dilihat dari arah
penyimpangan,
ABK dibagi
menjadi 2 kategori
2. Anak berkebutuhan khusus di bawah normal
Anak berkebutuhan khusus di bawah normal
2. Tunarungu (Gangguan 3. Gangguan Komunikasi
1. Tunanetra (Ganguan
pada pendenaran hearin (Gangguan bicara dan
pada penglihatan)
disorder) ganggauan bahasa)

4. Tunagrahita (cacat
6. Tuna Laras (Gangguan
mental) ringan, sedang, 5. Tunadaksa (cacat fisik)
emosi) behavior disorder
berat

8. Tunaganda (lebih dari


7. Anak berkesulitan belajar
satu jenis kelainan)
KB 2
Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus

A. PENYEBAB MUNCULNYA KEBUTUHAN KHUSUS


Sebagaimana sudah kita kaji pada Kegiatan Belajar (KB) 1, kebutuhan khusus muncul karena peserta
didik memiliki kelainan yang mengakibatkan dia memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran dan
dalam kehidupan sehari-hari. Para ahli sudah lama bergulat untuk menemukan penyebab terjadinya
kelainan tersebut, namun sampai kini meskipun sudah banyak faktor penyebab yang diungkap, belum
semua penyebab kelainan dapat diketahui. Masih banyak yang sampai kini belum dapat dipastikan apa
yang menjadi penyebab kelainan tertentu. Diharapkan pengetahuan tentang penyebab ini akan dapat
mencegah terjadinya kelainan yang berada di bawah normal atau meminimalkan dampak yang
ditimbulkannya
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga kategori
seperti berikut.

1. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu janin masih berada dalam
kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, misalnya virus rubela, mengalami trauma atau salah minum obat,
yang semuanya ini berakibat bagi munculnya kelainan pada bayi. Berdasarkan penyebab ini, Anda tentu dapat
memahami kehati-hatian yang ditunjukkan oleh seorang calon ibu selama masa kehamilan. Kehati-hatian ini
merupakan satu usaha untuk mencegah beraksinya berbagai penyebab yang memungkinkan terjadinya kelainan
2. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran, seperti terjadinya
benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang
terlampau lama bagi anak yang lahir premature. Dari uraian ini Anda dapat menduga betapa pentingnya proses
kelahiran tersebut. Keteledoran yang kecil dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya, keterlambatan memberi
oksigen, kecerobohan menggunakan alat-alat atau kelebihan memberi oksigen akan mengundang munculnya
kelainan yang tentu saja akan mengagetkan orang tua bayi.
3. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit
tertentu. Penyebab ini tentu dapat dihindari dengan cara berhati-hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan
lingkungan yang kondusif bagi keluarga
B. DAMPAK KELAINAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS

Kasus 1

Ketika lahir, Andi merupakan anak yang sehat dan lucu. Suatu ketika Andi menderita panas badan yang cukup
tinggi. Orang tuanya membawa Andi ke dokter. Setelah sembuh, tiba-tiba orang tuanya menyadari bahwa Andi
tidak memberi reaksi ketika dipanggil. Orang tuanya menjadi risau dan membawa Andi ke dokter. Hasil
pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Andi menderita gangguan pendengaran yang cukup serius. Menghadapi
kenyataan yang demikian, orang tua Andi menjadi shock. Rasa malu, kasihan, sedih, dan malang bercampur
menjadi satu. Saudara-saudara Andi mulai merasa malu pada teman-temannya karena mempunyai adik yang tuli.
Secara fisik, Andi tumbuh normal. Namun, ia tidak mampu berkomunikasi dengan orang luar sehingga ia hanya
tinggal di rumah. Orang tuanya sendiri tampaknya tidak berusaha membantu Andi. Ia dibiarkan sendiri dengan
keadaannya dan tidak disekolahkan. Tetangga Andi sebenarnya cukup kasihan pada Andi, namun mereka tidak
dapat berbuat apa-apa. Anak-anak sekitar sering menjadikan Andi sebagai bahan ejekan. Dia dipanggil dengan
berbagai julukan yang tidak mengenakkan.
Anda akan menyadari bahwa dampak kelainan dipengaruhi oleh banyak faktor. Mari
kita bahas secara lebih cermat dampak tersebut bagi anak, keluarga, dan masyarakat.

1. Dampak Kelainan bagi Anak


Kelainan yang terjadi pada anak akan membawa dampak tersendiri. Jenis dan tingkat kelainan
akan menentukan dampaknya bagi anak. Kelainan yang di atas normal, yaitu anak yang
mempunyai kemampuan/bakat luar biasa atau yang disebut anak berbakat, barangkali akan
mempunyai dampak positif terhadap anak-anak ini. Mereka akan merasa bangga dengan kelainan
yang dimilikinya. Namun, jika anak tersebut tidak tertangani secara baik, ada kemungkinan
kelebihan yang dimilikinya membuat dia sombong, merasa superior, dan merendahkan teman-
temannya. Jika ini yang terjadi, tentu anak tersebut dalam masalah. Di samping itu, kelainan atau
kelebihan yang dimiliki oleh anak berbakat dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam hidupnya.
Dia mungkin akan menjadi frustrasi karena berada di antara orangorang dewasa, sedangkan dari
segi usia dia masih anak-anak. Hal ini terjadi, misalnya pada anak-anak yang dari segi kemampuan
sudah layak memasuki perguruan tinggi, sedangkan dari segi usia dia masih memerlukan
temanteman sebaya untuk bermain. Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan di bawah
normal, kelainan tersebut mempunyai dampak yang umumnya menghambat perkembangan anak,
lebih-lebih jika ia tidak mendapat layanan yang sesuai dengan kebutuhan khususnya
2. Dampak Kelainan bagi Keluarga
Dari kasus-kasus yang telah disajikan di atas, Anda dapat menyimak bahwa dampak kelainan bagi
keluarga, terutama orang tua, juga sangat bervariasi. Ada orang tua keluarga yang secara pasrah
menerima kenyataan yang mereka hadapi, namun tidak jarang yang merasa sangat terpukul, dan tentu
saja ada yang bersikap tidak peduli. Anda dapat melakukan survei kecil jika di lingkungan Anda ada
keluarga yang mempunyai anak berkelainan. Cobalah Anda amati dan apabila mungkin, lakukan
wawancara secara sopan dengan orang tua atau saudara-saudara/keluarga yang mempunyai anak
berkelainan. Anda barangkali akan mendapat respon yang sangat beragam. Reaksi/sikap keluarga
terhadap kelainan yang menimpa salah satu anggota keluarganya dipengaruhi oleh banyak faktor, di
antaranya tingkat pendidikan, latar belakang budaya, status sosial ekonomi keluarga, dan tentu saja jenis
dan tingkat kelainan yang diderita. Keluarga yang berpendidikan dan berasal dari latar belakang budaya
tertentu mungkin akan menerima kelainan yang diderita oleh anaknya karena anak dianggap sebagai
anugerah Tuhan yang wajib diberi kasih sayang.
3. Dampak Kelainan bagi Masyarakat
Jika di lingkungan Anda ada ABK, baik yang memiliki kelainan di atas
normal maupun di bawah normal, cobalah amati bagaimana sikap
masyarakat di sekitar Anda. Sikap masyarakat mungkin sangat bervariasi
tergantung dari latar belakang sosial budaya dan pendidikan. Ada
masyarakat yang bersimpati bahkan ikut membantu menyediakan
berbagai fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh, bahkan tidak jarang
ada yang bersikap antipati sehingga melarang anak-anaknya bergaul atau
berteman dengan ABK (terutama yang di bawah normal). Tidak jarang
pula keberadaan ABK di satu  PDGK4407/MODUL 1 1.29 daerah
dianggap sebagai hukuman bagi masyarakat sekitar. Kita tentu sangat
berharap agar anggapan seperti itu, tidak muncul lagi dalam masyarakat.
Sebagai seorang guru, lebih-lebih guru di sekolah biasa, Anda perlu
menyadari sikap masyarakat ini agar Anda dapat memberikan layanan
yang tepat bagi ABK yang kebetulan ada di kelas Anda
Kegiatan Belajar 3

• Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban


Anak Berkebutuhan Khusus
Kebutuhan Anak Berkelainan (Berkebutuhan Khusus)

Kebutuhan Sosio-
Kebutuhan Fisik/Kesehatan Kebutuhan Pendidikan
Emosional

Berkaitan dengan Berkaitan dengan bantuan


Berkaitan dengan bantuan
sarana/fasilitas yang yang diperlukan oleh
pendidikan khusus yang
dibutuhkan yang berkaitan penyandang kelainan
diperlukan sesuai dengan
dengan kondisi dalam berinteraksi dengan
jenis kelainan
fisik/kesehatan lingkungan
Hak Penyandang Kelainan

• Mendapat pendidikan
• Mendapat jaminan sosial
• Menggunakan fasilitas umum
• Mendapat pekerjaan

Khusus untuk hak mendapat pendidikan, konferensi dunia menerbitkan


kerangka kerja yang antara lain menekankan agar sekolah biasa siap
menerima ABK dengan menyediakan layanan pendidikan yang berfokus
pada siswa.
Kewajiban Penyandang Kelainan

• Mengikuti pendidikan dasar


• Menghormati hak orang lain
• Menaati aturan/undang-undang yang berlaku
• Menjunjung tinggi bangsa dan negara
• Membela dan membangun bangsa dan negara
Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah
Perkembangan Pendidikan
Pada kegiatan belajar satu ini mengkaji tentang pengertian pelayanan
pendidikan khusus serta sejarah perkembangan pelayanan/pendidikan
bagi ABK di Indonesia mulai dari zaman Belanda sampai sekarang. Tujuannya agar
memiliki wawasan yang memadai sebagai dasar untuk menkaji jenis dan bentuk layanan
pada kegiatan belajar 2.
Makna Pelayanan Pendidikan

Makna dan Jenis Pelayanan


A. Makna dan Jenis
Pelayanan Pendidikan

Pendidikan bagi ABK


bagi ABK
Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus

B. Sejarah
Perkembangan
Layanan
Pendidikan Lhusu
● Makna Pelayanan Pendidikan
Yakni jasa yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan ABK
sehingga dapat mengembangkan potensinya.

● Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Ada tiga jenis pelayanan pendidikan bagi ABK :


Makna dan Jenis 1. Layanan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik.
contohnya : Kebutuhan yang berkaitan dengan koordinasi

A Pelayanan geragan anggota tubuh dan berbagai jenis gangguan kesehatan


yang melibatkan tenaga profesional.
Pendidikan bagi
2. Layanan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional. seperti
ABK kebutuhan yang berkaitan dengan kosep diri dan penyesuaian
diri dengan lingkungan.

3. Layanan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan


pendidikan. Layanan ini melibatkan ahli pendidikan dari
berbagai bidang dan spikolog karena merupakan kebutuhan
terbesar para penyandang kelainan.
1.Pelayanan pendidikan khusus
bagi penyandang kelainan baru dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 yakni berhasilnya
mendidik seorang tuna rungu di Spanyol.
Sejarah
Perkembangan 2.Di Negara Indonesia baru mulai ditelusuri
B Layanan tahun 1901. Didirikannya Institut untuk
Tunanetra di Bandung. diikuti oleh SLB
Pendidikan Tunagrahida pada tahun 1927 di Bandung.
Khusus Kemudian berbagai SLB mulai bermunculan di
Jawa maupun di luar Jawa. SLB di bedakan
menjadi SLB-A (Tunanetra) SLB_B (Tunarungu)
SLB-C (Tunagrahita) SLB-D (Tunadaksa) SLB-E
(Tunalaras) SLB-f (Tunaganda)
Modul 2 KB. 2 BERBAGAI BENTUK JENIS LAYANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dalam pendidikan khusus dikenal tiga bentuk layanan


pendidikan
3. Layanan pendidikan
1. Laanan pendidikan 2. Layanan pendidikan
terpadu penuh
terpisah (segregasi) terpadu (integritas)
(inklusi)
• Layanaan pendidikan segresi mendidik ABK secara terpisah dari anak normal
sedangkan layanan integrasi mendidik ABK bersama anak normal sedangkan
layanan inklusi mendidik ABK tanpa membedakan tingkat parahnya kelainan yang
bertempat disekolah biasa terdekat tempat tinggal.
• Ketiga bentuk layanan ini mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
• Diantara layanan segritas penuh dan integritas penuh dapat dikembangkan
berbagai jenis layanan dengan tingkat segritas dan integritas bervariasi.
• -dalam kondisi tertentu, integritas dapat berupa integrasi fisik, integrasi social
dan integrasi yang paling kompleks , yaitu integrasi dalam pembelajaran.
Model atau jenis layanan pendidikan yang dapat disediakan ABK

2. Sekolah Biasa dengan 3. Sekolah dengan guru


1. Sekolah Biasa
Konsultan kunjungan

4. Sekolah biasa dengan


5. Model kelas khusus 6. Model sekolah khusus
ruang sumber

7. Model panti asuhan/


rehabilitasi
Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK
berasumsi bahwa pelayanan pendidikan terhadap ABK akan
menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh satu tim yang
beasal dari berbagai bidang keaahlaian, yang bekerja sama
dalam memenuhi kebutuhan ABK. Dalam menangani ABK
yang ada di sekolah biasa, guru dapat berkolaborasi dengan
teman sejawat, kepala sekolah , dan orang tua siswaa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai