Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

IDIK 4008
TUGAS TUTORIAL 2 SESI 5

Nama Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas


Nama Mahasiswa : Astari
NIM : 856578917
Kelas/Semester : A/1

Baca dengan cermat kasus-kasus berikut ini, kemudian jawab pertanyaan yang
mengikutinya.

Kasus A
Ibu Warsiti adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan.
Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Ibu Warsiti menjelaskan cara
menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya
adalah sebagai berikut:

Ibu Warsiti:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4
= 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang
dijumlahnya adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"

Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.

Ibu Warsiti:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Ibu Warsiti menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara
berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena
tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak
mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan
temannya. Selama anak-anak bekerja Ibu Warsiti duduk di depan kelas sambil membaca.

Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Ibu Warsiti meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Ibu
Warsiti lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta
memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis.
Alangkah kecewanya Ibu Warsiti ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang
yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
___________________________________________________________________________
Pertanyaan Kasus A
1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Ibu Warsiti dalam kasus di atas.
Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
___________________________________________________________________________
3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Ibu Warsiti dalam kasus di atas adalah
sebagai berikut :
1) Ibu Warsiti tidak memberikan penjelasan konsep, beliau hanya menyatakan
cara menjumlahkan pecahan, yaitu “penyebutnya harus disamakan terlebih
dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan”, beliau tidak memberikan
penjelasan Mengapa penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dan
Bagaimana cara menyamakan penyebutnya.
Ibu Warsiti tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap,
misalnya pada kasus tersebut tampak Ibu Warsiti sama sekali tidak menjelaskan
bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya
terlalu singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis
selangkah demi selangkah diperlukan untuk membuat peserta didik mudah
memahami penjumlahan pecahan tersebut.
2) Selain tidak memberikan penjelasan konsep, Ibu Warsiti tidak memberikan
contoh dan ilustrasi yang tepat, beliau hanya meminta peserta didik melihat
contoh berikut: “1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. dan 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6”
penggunaan contoh ini tidak termasuk kedalam contoh dan ilustrasi yang
mudah dipahami peserta didik karena tidak diambil dari kehidupan nyata
peserta didik melainkan contoh abstrak saja.
Seharusnya beliau menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara
langsung, misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah
penjumlahan pecahan itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan
langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti
atau tidak saja.
3) Ibu Warsiti tidak memberikan balikan yang tepat, balikan yang diberikan oleh
Ibu Warsiti hanya berupa pertanyaan “Mengerti anak-anak?" peserta didik
hanya diam mendengar pertanyaan tersebut, namun kemudian Beliau
langsung menganggap peserta didik sudah paham. Tindakan atas Balikan
yang dilakukan Ibu Warsiti sudah jelas kurang tepat karena peserta didik
tidak menjawab pertanyaan, yang berarti peserta didik belum memahami
penjelasannya yang sejak dari awal sudah kurang tepat. Seharusnya Ibu
Warsita tahu bahwa peserta didik belum paham dan selanjutnya menjelaskan
dengan cara yang lebih baik dengan contoh dan ilustrasi yang benar pula.
Ibu Warsiti tidak membimbing peserta didik, setelah memberikan 5 soal latihan,
alih-alih berkeliling memberikan bantuan pada peserta didik yang membutuhkan, ia
malah duduk di depan kelas (di kursinya) sambil membaca.
___________________________________________________________________________
2. Jika anda yang menjadi Ibu Warsiti, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan
anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan
mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh(Dalam bentuk RPP Penelitian). (skor
15)
___________________________________________________________________________
Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Ibu Warsiti maka langkah-
langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

KEGIATAN PENDAHULUAN

• Melakukan apersepsi
• Memberikan motivasi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran

KEGIATAN INTI

• Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki


penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
• Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut
secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada peserta didik.
• Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
• Meminta peserta didik untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan
soal tersebut selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap
peserta didik.
• Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.
• Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
• Kembali meminta peserta didik mengerjakan soal tersebut, kali ini secara
berpasangan dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan)
masing-masing.
• Meminta peserta didik mengecek hasil pekerjaan mereka dengan
membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya.
• Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru
memberikan bimbingan bila diperlukan.
• Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan.
• Mengecek jawaban peserta didik dengan meminta beberapa orang menuliskan
jawaban mereka masing-masing di papan tulis.
• memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban peserta
didik.
PENUTUP

• Mengajak peserta didik merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah


diikuti.
• Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta peserta didik belajar untuk materi pada
pertemuan berikutnya.

___________________________________________________________________________

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : IV (empat)/ 2 (dua)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan)
Siklus ke : 1 (satu)

Standar Kompetensi
• Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar
• Menjelaskan arti pecahan dan urutannya Indikator
• Menulis pecahan dan lambangnya
• Membandingkan nilai bilangan pecahan
• Menentukan pecahan senilai dari suatu pecahan biasa
• Menyatakan pecahan sebagai pembagian

I.Tujuan Pembelajaran Melaui penjelasan guru, tanya jawab, penugasan dan diskusi
kelompok dalam bentuk jigsaw peserta didik mampu :
• Menulis pecahan dan lambangnya
• Membandingkan nilai bilangan pecahan
• Menentukan pecahan senilai dari suatu pecahan biasa
• Menyatakan pecahan sebagai pembagian

II.Materi Pembelajaran
• Pecahan dan urutannya

III.Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Penugasan
• Diskusi kelompok

IV.Langkah-Langkah Pembelajaran

a ) Kegiatan Awal (± 20 Menit)


• Salam pembuka
• Absensi
• Apersepsi
1) Guru bertanya kepada peserta didik tentangsiapa peserta didik
yang pernah membagi makananya dengan oarang lain?
2) Guru mengarahkan jawaban peserta didik dan menyampaikan
tujuan pembelajaran
3) Pre tes

b) Kegiatan Inti (± 35 Menit)


• Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang
akan dibahas yaitu pecahan dan urutannya.

• Peserta didik diberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang
memiliki penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
• Peserta didik menyimak langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh
soal tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan logis.
• Peserta didik menyimak sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
• Peserta didik menyimak diminta untuk berpartisipasi secara bergantian untuk
menyelesaikan soal tersebut selangkah demi selangkah, sembari dikonfirmasi oleh
guru mengenai pemahaman setiap peserta didik.
• Guru embantu peserta didik yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.
• Guru memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
• Peserta didik diminta mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan dengan
teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing.
• Peserta didik diminta mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya
dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya.
• Peserta didik diminta mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari
guru memberikan bimbingan bila diperlukan.
• Peserta didik diberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan.
• Guru mengecek jawaban peserta didik dengan meminta beberapa orang menuliskan
jawaban mereka masing-masing di papan tulis.
• Peserta didik difasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan
jawaban peserta didik.

c)Kegiatan Akhir (± 15 Menit)


• Peserta didik bersama Guru membuat kesimpulan
• Post tes

V.Media dan Sumber Belajar


• Chart : gambar-gambar pecahan
• Sumber belajar: Matematika 4, penerbit Erlangga, karangan Nur Akhsin tahun 2015
halaman 181-217.

VI.Penilaian
• Penilaian hasil
___________________________________________________________________________
Kasus B

Ibu Marni mengajar di kelas 1 SD yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu hari Ibu
Marni mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual
di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya
di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan
menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Ibu Marni meminta seorang
anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain
mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.

Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang
ditulis di papan tulis.
Ibu Marni:
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan
kata-kata itu ya."
Anak-anak menjawab serentak:
"Ya, Bu."

Kemudian Ibu Marni pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak.
Karena tak seorang pun yang mulai bekerja, Ibu Marni kelihatan tidak sabar.

"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Ibu Marni dengan suara
keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Ibu Marni diam saja dan tetap duduk di
kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan
sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Ibu Marni dengan keras menyuruh
anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang
ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Ibu Marni memanggil
kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.
___________________________________________________________________________
Pertanyaan Kasus B
1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya,
ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan (skor 6).
___________________________________________________________________________
Pada Paragraf 1, tergambarkan bahw Ibu Marni dan semua peserta didik menikmati proses
pembelajaran. Hal ini tergambar dari cara Ibu Marni mengajak peserta didik berbincang-bincang
mengenai sayur-sayuran yang dijual dipasar dan sayuran mana yang paling mereka sukai. Dengan
baik Ibu Marni melakukan pembelajaran di bagian awal. Anak-anakpun dengan mudah mengikutinya
dengan senang dan gembira. Berbeda dengan paragraf berikutnya, ketika Ibu Marni mulai meminta
anak-anak kelas 1 itu untuk membuat kalimat dari kata-kata yang telah ditulis mereka di buku
catatan masing-masing. Tentu saja pelajaran berikutnya ini lebih rumit dibanding sesi pertama yang
hanya meminta mereka menuliskan sayuran yang disukai. Lebih-lebih anak-anak tidak diberikan
contoh atau cara bagaimana membuat dan menulis kalimat yang berhubungan dengan sayur-
sayuran tersebut, dan tanpa pembimbingan sama sekali. Anak-anak menjadi bingung, ribut, dan
frustasi.
___________________________________________________________________________
2. Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Ibu Marni ketika
mengajar tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa
pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai. (skor 3).
___________________________________________________________________________
Pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh Ibu Marni untuk anak-anak kelas 1 ini adalah
pembelajaran terpadu (tematik), karena pemikiran anak-anak kelas 1 masih bersifat holistik. Selain
itu pembelajaran tematik membuat siswa lebih aktif (terlibat aktif dalam pembelajaran), fleksibel
dan sesuai dengan minat dan perkembangan siswa.
___________________________________________________________________________
3. Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang anda
sebut pada nomor 2 (skor 5)
___________________________________________________________________________
Apabila kita mengajarkan pembelajaran tematik di kelas 1 dengan tema sayur-sayuran,
maka tema ini dapat dikembangkan untuk membelajarkan siswa pada berbagai mata pelajaran yang
terkait dengan tema itu, misalnya:
Mata pelajaran Bahasa : Siswa dapat diminta menuliskan jenis-jenis sayuran yang biasa mereka
jumpai di pasar.
Mata pelajaran IPA : Siswa dapat diajak untuk mengenal bagian-bagian tumbuhan yang digunakan
sebagai sayuran seperti daun, batang, bunga, buah, atau umbi.
Mata pelajaran PKn : Guru dapat mengajarkan perilaku jujur dalam kegiatan jual beli di pasar.
Pelajaran Penjaskes : Pemahaman bahwa untuk tumbuh sehat, kita membutuhkan zat-zat bergizi
berupa vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran yang kita konsumsi.

Anda mungkin juga menyukai