Anda di halaman 1dari 44

Perkembangan

Fisik
Peserta
Didik
Kelompok 5

PAGE 1
Kelompok 5
Carolina Andahara
Indah Sarastuti
Irene Maynanda
Maria Sifera
Mutiara Sekar
Pri Purwanti
Veronica Lita

PAGE 2
Proses Perkembangan
Otak, Tubuh, Motorik,
dan Seksual
Dalam dunia pendidikan dan
pengajaran, yang menjadi fokus
perhatian adalah peserta didiknya.
Sebagai seorang guru perlu sekali
mempelajari dan memahami dengan baik
pertumbuhan dan perkembangan anak
agar dapat mengatasi masalah
pendidikan dan pembelajaran yang
terjadi di kelas dengan tepat.

PAGE 3
Perubahan Berat dan
Tinggi Badan serta
Proporsi Tubuh
Studi tentang pertumbuhan fisik
telah menunjukkan bahwa
pertumbuhan anak dapat dibagi
menjadi empat periode, yaitu dua
periode ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat dan dua
periode ditandai dengan
pertumbuhan yang lambat

PAGE 4
Berat Badan BERAT BADAN
Peningkatan berat badan terlihat sama bagi
dan semua bayi. Pada usia empat bulan, berat
bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir
Tinggi Badan tahun pertama akan mencapai tiga kali
lipat.Berat tubuh tidak lagi bertambah
cepat, bahkan cenderung perlahan sampai
saatnya nanti memasuki usia remaja

TINGGI BADAN
Anak - anak pada usia sebaya dapat
memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat
berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi
tubuh yang sangat berbeda namun tetap
mengikuti aturan yang sama. Anak perempuan
yang memasuki tahap SD akan mengalami
pertumbuhan tinggi yang lebih cepat,
sedangkan laki - laki memulai tahap setahun
lebih lambat dari perempuan
PAGE 5
Porporsi tubuh atau perbandingan

Proporsi Tubuh
besar kecilnya anggota badan
secara keseluruhan pada bayi
akan berbeda dengan proporsi
orang dewasa. Pertumbuhan tidak
hanya berarti penambahan ukuran
tubuh tetapi membentuk porsi
tubuh yang serasi.

Perubahan porporsi ini mengikuti


hukum arah perkembangan,
mengikuti pertumbuhan tak
sinkron yang berarti bahwa
beberapa anggota tubuh tertentu
ada yang tumbuh cepat dan ada
yang lambat.

PAGE 6
Tiga bentuk tubuh berdasarkan
atas bangun tubuh dan proporsi
anggota tubuhnya
Ektomorf
Endomorf Mesomorf
Porporsi anggota
Porporsi
tubuh cenderung Porporsi anggota
anggota tubuh tubuh cenderung
kurus dan tulang
cenderung menjadi kekar,
panjang
menjadi gemuk berat dan segitiga

PAGE 7
Perkembangan Otak
Otak (encephalon) adalah struktur
pusat pengaturan yang memiliki volume
sekitar manusia 1.350 cc dan terdiri
atas 100 juta sel saraf atau neuron.
Otak mengatur dan mengoordinasi
sebagian besar, gerakan, perilaku,
dan fungsi tubuh homeostasis, seperti
detak jantung, tekanan darah,
keseimbangan cairan tubuh, dan suhu
tubuh. Otak bertanggung jawab
terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemimikiran manusia.

PAGE 8
Perkembangan Otak Anak Usia
Dini mengalami tiga fase
1
3
Otak Primitif
Mengatur fisik kita 2 Otak Pikir
untuk bertahan hidup Tempat bergabungnya
(fight or flight Otak Limbik pengalaman, ingatan,
response), mengelola perasaan, dan kemampuan
gerak, refleks, Memproses emosi,
penghubung otak primitif berpikir untuk
mengendalikan gerak melahirkan gagasan dan
motorik, memantau fungsi dan otak pikir,
tindakan
tubuh, dan memproses
informasi yang masuk
dari pancaindra

PAGE 9
PERKEMBANGAN FISIK
MOTORIK : MOTORIK KASAR
DAN MOTORIK HALUS

PAGE
MOTORIK HALUS
motorik halus adalah gerakan halus yang
melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang
dilakukan oleh otot-otot kecil saja karena
tidak memerlukan tenaga.

cara melatih : menulis, mewarnai,


menganyam, dll

MOTORIK KASAR
4 aspek yang dapat diperhatikan :
1. berjalan
2. berlari
3. melompat
4. memanjat

PAGE 5
REMAJA
1. Pubertas
2. Penyesuaian diri pada masa
pubertas
3. Penyesuaian tetang ukuran
fisik
4. Penyesuaian terhadap
perubahan psikologis

PAGE 5
FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN PERKEMBANGAN
FISIK
Pertumbuhan adalah bertambahnya
jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif
dapat diukur.
Perkembangan fisik adalah perubahan-
perubahan pada tubuh, otak kapasistas
sensorik dan keterampilan motorik.

PAGE
Aspek perkembangan
fisik

1. sistem syaraf
2. otot-otot
3. kelenjar endokrin
4. struktur fisik/tubuh

PAGE
Faktor Internal
1 2
Kemampuan penyesuaian
Kondisi Individu
pribadi dan sosial
individu
Individu berkembang
sangat dipengaruhi

kondisi kesehatan fisik Kemampuan penyesuaian


dan psikisnya. Kondisi diri berkaitan dengan
fisik yang kurang bagi bagaimana individu itu
akan mempengaruhi tempo menempatkan diri dalam
perkembangannya. lingkungannya.

PAGE
Faktor Internal
3 4
Pengaruh hormon
Genetik

Pengaruh hormon sudah


Pengaruh genetik
terjadi sejak masa pranatal,
bersifat
yaitu saat janin berumur 4
heredokonsitusional yang
bulan. hormon berpengaruh
artinya bahwa bentuk
terutama adalah hormon
untuk konstitusi
pertumbuhan somatotropin
seseorang ditentukan
yang dikeluarkan oleh
oleh faktor keturunan.
kelenjar pituitary

PAGE
Faktor Eksternal
1
3
Faktor
2 Nutrisi
teman sebaya
Nutrisi sangat
Makin bertambah umur
Pendidikan berpengaruh terhadap
anak makin memperoleh Baik pendidikan tumbuh kembang anak
kesempatan lebih luas keluarga, pendidikan
untuk mengadakan formal di sekolah,
hubungan-hubungan dengan maupun pendidikan di
teman-teman sebayanya. masyarakat

PAGE 9
Faktor Eksternal
4
6

Budaya
Status sosial
Bagi perkembangan anak 5 Media massa
didik, keragaman budaya ekonomi keluarga
sangat besar pengaruhnya
bagi mental dan moral Keadaan sosial ekonomi
Media massa juga sangat
mereka. Ini terbukti keluarga dapat
besar pengaruhnya bagi
dengan sikap dan memengaruhi pola asuhan
perkembangan seseorang.
perilaku anak didik terhadap anak. Misalnya,
Dengan adanya media
selalu dipengaruhi oleh orang tua yang mempunyai
massa, seorang anak
budaya yang ada di pendidikan cukup mudah
dapat mengalami masa
lingkungan tempat menerima dan menerapkan
pertumbuhan dan
tinggal mereka. ide-ide untuk pemberian
perkembangan dengan
asuhan terhadap anak.
pesat.

PAGE 9
Irene

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN


SOSIOEMOSIONAL
perkembangan anak merupakan proses
perubahan dari tidak matang, menjadi matang
dari sederhana menjadi kompleks
1. PERKEMBANGAN
Evolusi manusia dari ketergantungan menjadi
ANAK USIA DINI
makhluk mandiri
Perkembangan adalah suatu proses perubahan
ketika anak belajar menguasai tingkat yang lebih
tinggi dari aspek berikut: gerakan,berpikir,
perasaan dan interaksi baik dengan
sesamamaupun dengan benda dalam
lingkungan hidupnya
2. PERKEMBANGAN
KOGNITIF
Kognitif = berpikir dan mengamati

Proses utama yang di golongkandi bawah


istilah kognisi mencakup mendeteksi,
menafsirkan, mengelompokkan, dan
mengingat informasi, mengevaluasi gagasan,
menyimpulkan prinsip dan kaidah,
mengkhayal kemungkinan, serta
menghasilkan strategi dan berfantasi
3. AKTIVITAS KOGNITIF
MENGINGAT

Mengingat merupakan aktivitas


kognitif pengetahuan berasal dari
kesan-kesan yang diperoleh dari masa
lampau

bentuk mengingat yang penting


adalah reproduksi pengetahuan
3. AKTIVITAS KOGNITIF
BERPIKIR

Objek-objek yang diwakili dengan


kesadaran

Tidak dengan langsung berhadapan


dengan objek secara fisik
Perkembangan Struktur
Kognitif
B. PERKEMBANGAN ANAK USIA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK - ANAK
Dibagi 2 periode:
a. Masa anak - anak awal (early childhood:2-6 tahun)
b. Masa anak - anak akhir (late childhood: 6-12 tahun)

Menurut ahli psikologi:


a. Usia kelompok : memperlajari dasar perilaku sosial sebagai persiapan
bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri saat mereka masuk kelas satu.

b. Usia menjelajah / eksplorasi


menunjukkan anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya (benda
hidup / mati), mekanismenya, perasaan, dan bagaimana ia dapat menjadi
bagian dari lingkungannya.
C. Usia bertanya
Anak banyak bertanya sebagai salah satu cara
menjelajah lingkungan.

D. Usia Meniru
merupakan ciri yang sangat menonjol pada masa ini,
yeiatu anak meniru pembicaraan / tindakan orang
lain.

E. Usia Kreatif
Masa ini anak lebih menunjukkan kreativitas dalam
bermain dibandingkan masa masa perkembangan
lainnya.
Halaman 5.28
1.Tugas Perkembangan pada masa kanak - kanak awal
menurut Havighurst

2. Tugas Perkembangan pada masa kanak - kanak


akhir menurut Havighurst

3.Perkembangan Kognitif masa kanak - kanak awal


dan akhir
PERKEMBANGAN SOSIAL

Perkembangan sosial pada anak-anak dibagi menjadi 2 bagian, yaitu


masa kanak-kanak awal dan kanak-kanak akhir.
Masa kanak-kanak awal

Perkembangan sosial ditandai dengan tahap


berikut: (Hurlock, 1990)
1. Perubahan dari solitary play menjadi pararel
play.
2. Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam
assosiative play
3. Pada usia sekitar 3 tahun, anak mulai bermain
pura-pura (make believe play)
4. Pada akhir tahun ketiga, anak mulai bermain
cooperative play
Masa kanak-kanak akhir
Perkembangan sosial ditandai dengan tahap berikut:
(Hurlock, 1990)
1. Anak belajar memperoleh ketrampilan dan pengetahuan.
Timbul rasa mampu dan bergairah atau rendah diri.
2. Keterampilan yang dipelajari siswa
3. Anak-anak menunjukkan keinginan menjadi anggota
bagian kelompok
4. Menunjukkan minat nyata dan mengadakan kontak sosial
5. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak
lain.
6. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
Perkembangan Emosi
Zeman (2001) merangkum perkembangan
emosi masa kanak-kanak sebagaimana
dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1. Usia 2 tahun : anak mulai
mengembangkan kemampuan
berempati.
2. Usia 3 tahun : anak belajar bahwa
ekspresi kemaran atau agresi
dikendalikan dengan hadirnya orang
dewasa. Anak mulai menginternalisasi
aturan masyarakat.
Perkembangan Emosi
3. Usia 4 tahun : anak mampu mengubah
emosi. Pada usia ini anak mampu
menunjukkan emosi eksternal yang
mungkin tidak sama dengan emosi
internal.
4. Usia 5 tahun : Melalui pengalaman yang
berulang anak-anak mampu memprediksi
emosi orang lain.
5. Usia 7-11 tahun : Anak mulai belajar
ketrampilan pengaturan diri.
PERKEMBANGAN
ANAK USIA REMAJA
Menurut WHO (Sarwono, 2011) remaja adalah suatu
masa ketika

Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan


tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual (kriteria biologis)

Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola


identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa (kriteria
sosial psikologis)

Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang


penuh pada keadaan yang relatif lebih mandiri (kriteria
sosial ekonomi)
KARAKTERISTIK MASA REMAJA
Menurut Hall (Sarwono, 2011), masa remaja merupakan

1 Masa topan dan badai

Masa penuh emosi


2
Ada kalanya emosinya meledak-
3 ledak yang muncul karena adanya
pertentangan nilai-nilai
tugas perkembangan masa remaja (11/12 - 18 tahun)
Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang
berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang
berlaku di masyarakat.
Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan
tuntutan sosial dan kultural masyarakatnya.
Menerima kesatuan organ-organ tubuh/keadaan fisiknya sebagai
pria/wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya.
Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung
jawab di tengah masyarakatnya.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
dan mulai menjadi "diri sendiri".
Mempersiapkan diri untuk mencapai karier tertentu dalam bidang ekonomi,
dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk kehidupan
kewarganegaraannya.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Mampu menalar secara abstrak dalam situasi yang menawarkan


beberapa kesempatan untuk melakukan penalaran deduktif hipotesis
dan berpikir proporsional.

Remaja sudah bisa berpikir sistematis dengan melakukan bermacam-


macam penggabungan serta memahami adanya bermacam-macam aspek
pada suatu persoalan yang dapat diselesaikan seketika sekaligus
seperti yang biasa dilakukan pada anak-anak masa operasi konkret.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Memahami kebutuhan logis dari pemikiran proporsional serta


memperbolehkan penalaran tentang premis (alasan) yang
kontradiktif dengan realita.

Remaja dapat mengevaluasi logika dari preposisi (pernyataan


verbal) tanpa merujuk pada keadaan dunia nyata.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Memperlihatkan distorsi kognitif, yaitu pendengar imajiner/khayal


dan dongeng pribadi yang secara bertahap akan menurun dan
menghilang pada usia dewasa.

Kapasitas remaja untuk berpikir asbtrak berpadu dengan perubahan


fisik menyebabkan remaja mulai berpikir lebih tentang diri sendiri.
Pada tahap ini, telah terbentuk egosentrisme baru ketidakmampuan
membedakan perspektif abstrak dari diri sendiri dan orang lain.
perkembangan emosional
Memiliki kapasitas untuk mengembangkan
hubungan jangka panjang, sehat, dan
berbalasan.
Memahami perasaan sendiri dan memiliki
kemampuan untuk menganalisis mengapa mereka
merasakan perasaan dengan cara tertentu.
Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan
lebih menekankan pada nilai kepribadian.
Setelah memasuki masa remaja, individu
memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya.
Gender berperan secara signifikan dalam
penampilan emosi remaja.
perkembangan sosial
Pada masa ini remaja menunjukkan beberapa ciri berikut
(Oswalt, 2010)
Keterlibatan dalam hubungan sosial pada masa
remaja lebih mendalam dan secara emosional
lebih intim dibandingkan pada masa kanak-kanak.
Jaringan sosial sangat luas yang meliputi
jumlah orang yang semakin banyak dan jenis
hubungan yang berbeda.
Menurut Erikson, dalam perkembangan
psikososial, remaja harus menyelesaikan krisis
yang terjadi pada masa remaja.

Anda mungkin juga menyukai