Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN PRESENTASI MODUL 3

PENDIDIKAN KHUSUS BAGI ANAK BERBAKAT

Oleh Kelompok 3
1. Aryani Pudji Utami
2. Diah Ayu Erymawati
3. Esthi Setyarini

1. Pertanyaan dari Atik Sartini


Apakah anak yang IQ nya diatas rata-rata bisa disebut anak berbakat ? lalu apa dampaknya
anak berbakat ditinjau dari segi akademi,sosial /emosi dan fisik /kesehatan ?
 Dijawab oleh Esti Setyarini
Betul, anak yang IQ nya di atas rata-rata memang bisa di sebut sebagai anak berbakat.
Lalu dampak anak berbakat dapat ditinjau dari berbagai aspek , diantaranya :
1) Aspek akademik
Aspek akademik “merupakan kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai
dengan perkembangan dan kekuatan fisik sehinga terjadi kesenjagan diantara
keduanyadn menimbulkan perasaan tidka dekat pada diri anak.
2) Aspek sosial / emosi
Kemampuan berbakat anak untuk menyerap dan menghimpun informasi yang tidak
seimbang dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan
ketidakstabilan perkembangan emosi .
3) Dampak keberbakatan terhadap fisik /kesehatan
Dalam segi fisik anak berbakat memiliki penampilan yang menarik dan rapi,
kesehatanya berada lebih baik.
 Dijawab oleh Haryu Dwi Fendi S.
Anak yang memiliki IQ diatas rata-rata memang bisa disebut sebagai anak berbakat.
Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik dan sosial.
Prestasi fisiknya dapat dicapai oleh anak-anak berbakat karena mereka memiliki daya
tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis.
Anak berbakat mampu berjalan dan berbicara lebih awal dibandingkan dengan masa
berjalan anak-anak normal. Prestasi psikologis anak berbakat memiliki kemampuan
emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak-anak yang
populer serta lebih mudah diterima. Sedangkan, prestasi akademik anak berbakat pada
dasarnya memiliki sistem syaraf pusat yang prima. Oleh karena itu anak-anak berbakat
dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi.
 Dijawab oleh Retna Fatmawati
Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan/potensi unggul dan mampu
memberikan prestasi yang tinggi. Salah satu ciri anak berbakat adalah memiliki
kecerdasan tinggi. Kemampuan intelegensi yang tinggi termasuk dalam macam anak
berbakat.
 Ditanggapi kembali oleh Atik Sartini.
Anak iq tinggi bisa disebut anak berbakat. Tp saat anak tersebut berada di lingkungan
sekitarnya, pasti ada dampak positif dan negatifnya. Lalu ketika dampak negatif yang
ditimbulkan oleh anak tersebut misalnya bersikap kasar, susah diatur, dll, bagaimana
cara kita menanganinya ?
 Dijawab Tya Winda Hastuti
Untuk menangani dampak negatif yang ada pada diri anak berbakat tersebut, guru dapat
membimbing anak dengan lebih mengontrol anak dalam mengelola IQ, SQ, dan EQ nya,
krn pada umumnya dalam prestasi akademik anak tersebut sudah baik hanya krn
emotionalnya menimbulkan sikap sikap yang berdampak negatif, maka sebagai guru bisa
lebih bisa membantu anak untuk mengelola lagi menyetarakan ketiga nya. Hal inilah
sebagai tugas guru.
 Dijawab oleh Adhe Lely
Sependapat dengan jawaban dari Tya Winda. Memang harus seimbang antara IQ, EQ
dan SQ. Lalu dengan menangani hal tersebut, maka guru bisa mencoba memberi
amanah, misalnya ketika ia memiliki jiwa kepemipinan, maka ia bisa diberi amanah
untuk memimpin di dalam kelasnya. Atau tugas yang lain sesuai kemampuan. Yang ia
miliki.
Kesimpulan Pertanyaan No. 1.
Anak yang memiliki iq tinggi/diatas rata-rata memang menunjukkan bahwa ia anak berbakat.
Dan dari IQ, SQ, dan EQ harus setara. Bisa dibantu oleh guru di sekolah dalam mengelola
ketiganya. Tetapi adanya kasih sayang dari keluarga jg penting dalam mempengaruhi
perilaku anak. Krn keluarga adalah yang terdekat dari seorang anak berbakat tsb. Maka hal
itu juga sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang dan spikologis sang anak.
Lalu dampak anak berbakat dapat ditinjau dari berbagai aspek , diantaranya :
1) Aspek akademik
Aspek akademik “merupakan kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai
dengan perkembangan dan kekuatan fisik sehinga terjadi kesenjagan diantara
keduanyadn menimbulkan perasaan tidka dekat pada diri anak.
2) Aspek sosial / emosi
Kemampuan berbakat anak untuk menyerap dan menghimpun informasi yang tidak
seimbang dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan
ketidakstabilan perkembangan emosi .
3) Dampak keberbakatan terhadap fisik /kesehatan
Dalam segi fisik anak berbakat memiliki penampilan yang menarik dan rapi,
kesehatanya berada lebih baik.

2. Pertanyaan dari Ana Budiharti


Berapa cara adaptasi program yang dapat dilakukan oleh seorang pengajar ?
 Dijawab oleh Esti Setyarini
Jawabannya modul halaman 3.18 – 3.19.
Adaptasi program dapat dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya sebagai betikut.
a) Melalui percepatan/akselerasi siswa
Beberapa cara percepatan, yaitu (1) pemasukan ke sekolah pada usia dini, anak yang
memperlihatkan kematangan sosial dan intelektual diperbolehkan memasuki Taman
Kanak-kanak pada usia lebih muda dari anak pada umumnya; (2) pelompatan
tingkat/kelas, anak dengan cepat naik kelas pada kelas/tingkat berikutnya walaupun
belum saatnya kenaikan kelas; (3) percepatan materi, anak mengikuti materi standar
dengan waktu yang lebih singkat, misalnya belajar di Sekolah Menengah Pertama
hanya dua tahun; (4) penempatan yang maju, siswa mengambil pelajaran di
Perguruan Tinggi sementara ia masih di Sekolah Menengah Atas; dan (5) pemasukan
ke Perguruan Tinggi yang lebih awal, seorang siswa yang sangat maju bisa masuk
Perguruan Tinggi dalam usia 13, 14 atau 15 tahun.
b) Melalui pengayaan
Pengayaan isi (mata pelajaran) memberi kesempatan pada siswa untuk mempelajari
materi secara luas, seperti menggunakan ilustrasi khusus, membuat contoh-contoh,
memperkaya pandangan, dan menemukan sesuatu. Contohnya, anak berbakat
ditugaskan membaca buku harian seorang pemimpin bangsa untuk memperkaya
mereka tentang model-model kepemimpinan. Sementara anak normal mempelajari
sejarah suatu bangsa. Selain itu mereka juga dapat membaca buku harian seorang
prajurit perang sehingga dapat memperkaya pandangannya mengenai perang
tersebut.
c) Pencanggihan materi pelajaran
Materi pelajaran harus menantang anak berbakat untuk menggunakan pemikiran
yang tinggi agar mengerti ide, dan memiliki abstraksi yang tinggi. Materi
pencanggihan ini tidak terdapat dalam kurikulum/program pendidikan biasa.
Contohnya, anak berbakat belajar mengenai nilai-nilai. Mereka ditugaskan untuk
mencari standar nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat, seperti: keadilan, hukum,
harga diri, tanggung jawab sosial dan moral. Kemudian, nilai-nilai tersebut
dibicarakan di kelas sehingga teman-temannya dapat memposisikan dirinya dalam
bertindak atau bergaul.
d) Pembaruan
Pembaruan isi pelajaran adalah pengenalan materi yang biasanya tak akan muncul
dalam kurikulum umum karena keterbatasan waktu atau abstraknya sifat isi
pelajaran. Tujuan pembaruan ini ialah untuk membantu anak-anak berbakat
menguasai ide-ide yang penting. Jenis pembaruan materi pelajaran, misalnya guru
mengajak siswa untuk memikirkan konsekuensi kemajuan teknologi (AC, komputer,
TV, dan lain-lain).
e) Modifikasi kurikulum sebagai alternatif
(1) Kurikulum plus
Kurikulum plus dikembangkan dari kurikulum umum (nasional) yang diperluas
dan diperdalam (pengayaan horizontal dan vertikal), agar siswa mampu
memanifestasikan (mewujudkan) potensi proses berpikir tingkat tinggi (analisis,
sintesis, evaluasi, dan pemecahan masalah) yang dimiliki, tidak sekadar proses
berpikir tingkat rendah (ingatan/pengetahuan, pemahaman, dan penerapan),
seperti anak pada umumnya yang sebaya dengannya.
(2) Kurikulum berdiferensiasi
Kurikulum berdiferensiasi dirancang dengan mengacu pada penanjakan
kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreativitas
serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual tingkat tinggi.
Kesimpulan Pertanyaan No. 2
Adaptasi Program sebagai implementasi anak berbakat diantaranya, sebagai betikut :
a. Melalui percepatan akselerasi siswa
b. Melalui pengayaan
c. Pencanggihan materi pelajaran
d. Pembaharuan
e. Modifikasi kurikulum sebagai alternative
1) Kurikulum plus
2) Kurikulum berdeferensiasi

Anda mungkin juga menyukai