Sampai saat ini di Indonesia pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) baru
diselenggarakan untuk anak-anak yang dalam keadaan kekurangan. Namun di sadari
bahwa sudah perlu dirintis perencanaan penyelenggaraan pendidikan luar biasa untuk
anak supernormal.
Usaha-usaha untuk pelayanan pendidikan anak supernormal antara lain:
Proyek penelitian dari BP3K dalam kerja sama dengan yayasan pengembangan
kreatifitas yang dilakukan pada tahun 1980 yaitu tentang masalah identifikasi anak
berbakat (supernormal).
Pada seminar Nasional Pengembangan kurikulum dan sasaran pendidikan BP3K
bulan sepetember 1980 masalah pendidikan anak berbakat (supernormal) juga ikut
dibahas.
D. Mengenal anak supernormal
1. Arti dan makna intelegensi
Arti intelegensi:
a. Menurut crow and crow
Intelegensi yaitu istilah bentuk yang digunakan untuk semua kegiatan yang
dihubungkan dengan proses mental tinggi. Beberapa aspek Intelegensi antara lain
daya ingat, daya imajinasi, penalaran dan bentuk-bentuk kegiatan lain.
b. Menurut David Wechler
Intelegensi ialah suatu kumpulan atau keseluruhan kapasitas seseorang untuk
bertindak secara sengaja, berfikir secara rasional dan bertindak secara efektif
terhadap lingkungannya.
c. Menurut Lewis Terman
Intelegensi adalah kecakapan untuk berfikir abstrak.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir
dan dapat dipergunakan untuk menyesuaikan diri didalam lingkungan yang baru, serta
memecahkan problem-problem yang cepat dan tepat.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Intelegensi
a. Faktor keturunan/hereditas
Berdasarkan teori Nativisme dari schopenhaver dan lombrosso menyatakan
bahwa perkembangan individu itu bergantung sepenuhnya pada factor hereditas.
Maksud hereditas adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri dari suatu
generasi kegenerasi selanjutnya melalui plasma benih.
b. Faktor lingkungan
1) Gizi
Kadar gizi yang terkandung dalam makanan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan jasmani, rohani dan intelegensi serta
menentukan produktivitas kerja seseorang.
2) Pendidikan
Selain ketiga ciri kdi atas, terdapat pula ciri khas yang membedakannya dengan anak
yang normal dilihat dari segi fisik, mental intelektual, social dan emosional.
a. Segi fisik
Terlihat sehat, enerjik, tidak mudah lelah, dan seakan tidak mau diam dalam
rangka mencari hal baru yang dikerjakan, psikomotoriknya lebih fleksibel dan
cepat dalam menerima tigas-tugas yang diberikan.
b. Segi mental intelektual
Usia mentalnya lebih tinggi dari anak sebayanya, pemahamannya cepat dan kuat,
senang menanggapi soal-soal yang mengandung pemecahan masalah dan pantang
menyerah.
c. Segi sosial
Anak supernormal lebih senang bergaul dengan anak-anak yang berusia di
atasnya, senang bergabung dengan kelompok yang mengandung memecahkan
masalah, suka memimpin dalam setiap event kegiatan, fleksibel, dalam bergaul,
dan memiliki jaringan yang luas dengan teman-temannya.
d. Segi emosional
Mempunyai kepercayaan diri yang kuat, peka terhadap berbagai hal yang ada di
sekitarnya, suka dengan hal-hal yang baru, memiliki keteguhan hati, tidak
cengeng, dan menatap dunia dengan optimistik.
Selain ciri-ciri positif di atas, anak supernorml juga memiliki ciri-ciri negatif diantaranya
adalah:
1. Anak cenderung egois, memntingkan diri sendiri.
2. Tidak peka terhadap keadaan sekelilingnya.
3. Memiliki tempramen tinggi
4. Mudah marah apabila menghadapi masalah yang kurang sesuai dengan suasana hatinya.
5. Terlalu reaktif.
6. Kadang sulit mengadakan hubungan (relasi) dengan teman sebayanya.
7. Kepribadian kurang stabil.
H. Segregation (pengelompokan)
I. Enrichment (pengayaan)
J. 1. Acceleration (percepatan)
K. Dalam percepatan dapat dilakukan dengan berbagai
L. cara misalnya:
M. a. Masuk sekolah sebelum waktunya
N. b.
Naik kelas sebelum waktunya
O. c. Dengan meloncat kelas.
P. 2. Segreration (pengelompokan)
Q. 4 macam pengelompokan kecakapan yaitu:
R. 1) Homogeneous grouping( anak-anak yang
S. homogen dikumpulkan)
T. 2)
Cluster grouping(kelas khusus)
U. 3) Cross grouping or workshop type(tempat
V. kerja,berselang seling)
W. 4)
Sub grouping
X. 3. Enrichment (pengayaan)
Y. Pengayaan dapat dilaakukan dengan 2 macam cara
Z. yaitu:
AA.
1)
Secara vertikal(intensif,memperdalam)
AB.
2)
Secara horizontal (ekstensif,memperluas)
AC.
B.4. Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Supernormal
AD.
1. Aspek-aspek yang perlu dikembangkan:
AE.
Usaha pengembangan semua kemampuan-kemampuan
CD.
Menguasai strategi belajar mengajar berkompetensi
CE.
tinggi.
CF. Pandai memilih metode.
CG.
Mengerti teknik evaluasi yang sempurna.
CH.
Mempunyai sikap terbuka.
CI. ) Memiliki jiwa pengabdian,sanggup berkorban.