FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MANDIRI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PENERAPAN PSIKOLOGI PEMASARAN
DI ERA KOMUNIKASI DIGITAL" dapat kami selesaikan dengan baik. Saya berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang bagaimana kita bisa
menerapkan psikologi pemasaran di era komunikasi digital ini . Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat saya
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua saya yang telah memberikan banyak kontribusi bagi saya dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu saya dalam berbagai hal. Harapan saya, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah saya selanjutnya.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Saya menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 0
Bab I ....................................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................................................... 1
3.2 saran............................................................................................................................................ 24
Pendahuluan
1.3 TUJUAN
Agar mengetahui peran psikologi terhadap pemasaran
Menambah ilmu tentang komunikasi pemasaran
Mengerti tentang pemasaran di era digital
Menjadi tau perilaku mengenai konsumen
Paham mengenai komunikasi digital
Bisa menerapkan ilmu psikologi marketing di era digital
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PSIKOLOGI PEMASARAN
Apakah psikologi itu? Ditinjau dari segi ilmu bahasa psikologi terdiri dari dua kata,
yaitu ”psyche” yang artinya jiwa dan ”logos” yang artinya ilmu. Jadi dari segi bahasa psikologi
sama dengan ilmu jiwa. Apakah yang disebut jiwa itu? Kalau kita hendak mencari arti pokoknya
perkataan ”jiwa” diartikan ”kekuatan yang menjadi penggerak manusia”. Jadi kalau jiwa tidak ada
tentulah manusia tidak hidup atau mati. Disini jiwa disamakan juga dengan nyawa (bahasa Jawa)
dan sama dengan roch chajat (bahasa Arab) yang artinya ”sebabnya.
Untuk mengetahui dimanakah letak psikologi pemasaran dalam sistematika psikologi, Bimo
Walgito (1987) menguraikan tentang sistematika psikologi berikut ini.
1. Psikologi bersifat kefilsafatan (filosofis)
Pembatasan sasaran pasar berdasarkan jenis kelamin /demografi / pendidikan / psikografi dan
menentukan kebutuhan dan keinginan.
2. Pemahaman tentang proses pembelian yang berjalan. Proses pembelian ini meliputi
4
mencari penjual lain.
Pemahaman tentang psikologi pemasaran diperlukan dalam semua pentahapan ini, mulai
dengan pencarian informasi oleh calon pembeli, tindakan memilih dari alternatif-alternatif
pembelian oleh calon pembeli, keputusan membeli, dan tindakan dari pembeli setelah mereka
membeli. Dengan kata lain para pemasar perlu memahami psikologi perilaku konsumen dan
psikologi dari setiap aktivitas pemasaran. Psikologi perilaku konsumen mencakup: analisis
kepuasan konsumen, analisis sikap, minat dan perilaku, analisis persepsi, asosiasi, dan loyalitas.
Bidang cakup psikologi perilaku konsumen dihubungkan dengan aktivitas pemasaran antara lain:
psikologi harga, psikologi warna (produk), psikologi promosi, segmentasi psikografis, dan
sebagainya.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi dalam beberapa tahun terakhir menjadikan
internet sebagai alat komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Perkembangan internet
terus berkembang seiring hadirnya telepon genggam, telepon pintar, tablet, smart pad, komputer
jinjing, notebook. Seiring dengan majunya teknologi, kebutuhan manusia untuk memanfaatkan
teknologi tersebut pun terus meningkat. Semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi
yang dibutuhkan hanya dengan mencarinya di telepon genggam ataupun hanya duduk di depan
sebuah laptop.Dalam era globalisasi dimana teknologi semakin maju, internet menjadi sesuatu
yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil
survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun
2016 dimana lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Hasil survey
tersebut menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total
penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Dan hal ini mengindikasikan adanya
kenaikan sebesar 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu (Hastyadi,
5
Yoga,2016). Selain itu, laporan data Tetra Pak Index Tahun 2017 yang dipublikasikan oleh portal
berita online, detik.com pada tanggal 27 September 2017 menyatakan bahwa terdapat sekitar 132
juta penggunan internet di Indonesia dimana hampir setengahnya merupakan penggila media sosial
atau sekitar 40%. Angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan tahunlalu dimana
berdasarkan laporan data di tahun 2016, penggunaan interner di Indonesia adalah sekitar 51% atau
sekitar 45 juta pengguna dimana sebesar 34 %nya merupakan pengguna aktif media sosial
(Yudhianto, 2017).
1. Komunikasi : Internet digunakan sebagai media komunikasi dengan berbagai pihak. Misalnya
disini antara pemasar dengan supplier.
2. Promosi : Internet digunakan sebagai sarana promosi jasa atau produk yang ditawarkan oleh
pemasar. Pemasar bisa mempromosikan jasanya melalui website juga melalui mailing list.
3. Riset: pemasar dapat memanfaatkan internet untuk riset agar bisa mengetahui seberapa jauh
keunggulan produknya dibanding produk sejenis lain yang sudah ada. Fungsi riset disini juga
bisa digunakan untuk mencari formula baru / memperkuat mutu dari produk atau jasa serta untuk
mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh kompetitor dengan produk yang sejenis.
jalur pemasaran digital dapat diklasifikasikan berdasarkan kendali perusahaan dan arah
komunikasi yang dilakukan perusahaan. Secara umum, penjelasan mengenai klasifikasi ini
dijelaskan oleh Taiminen & Karjaluoto (2015) sebagai berikut.
1) Satu arah, dimana komunikasi berlangsung satu arah dari perusahaan ke konsumen;
2) Dua arah, dimana komunikasi berlangsung dua arah dari perusahaan ke konsumen dan
sebaliknya
3) Kendali penuh, dimana perusahaan memiliki kendali penuh atas aktifitas pemasaran digital yang
dilakukan dan dampaknya bagi perusahaan;
4) Kendali sebagian, dimana perusahaan memiliki kendali sebatas upaya memaksimalkan upaya
pemasaran digital, namun dampak dari aktifitas tersebut berada di luar kendali
6
Beberapa contoh teknik pemasaran yang termasuk dalam digital marketing adalah SEO (Search
Engine Optimization), periklanan online seperti FB ads dan Google Ads, promosi media cetak,
iklan televisi dan radio, billboard elektronik, email marketing, mobile marketing, dan lainnya.
Pemasaran digital memiliki langkah-langkah yang unik dalam memasarkan produk. Upaya
perusahaan untuk melakukan pemasaran digital perlu untuk memperhatikanerangka strategi
pemasaran sebagai landasan untuk merumuskan tindakan. Di dalam penjelasan Johar (2015)
menyatakan bahwa salah satu landasan yang dapat digunakan dalam pemasaran digital adalah
model AIDA (attention, interest, desire, action) yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a) Awareness (Kesadaran) Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen akan
produk atau jasa yang akan ditawarkan
b) Interest (Ketertarikan) Konsumen yang telah memiliki kesadaran akan merek atau produk dan
jasa berpotensi tertarik akan merek atau produk dan jasa tersebut. Tahap ini merupakan tahap
dimana konsumen secara aktif mencari informasi terkait.
7
Model AIDA dapat digunakan untuk merumuskan langkah-langkah pemasaran yang dapat
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan reaksi konsumen terhadap langkah-langkah tersebut. Di
dalam penjelasan Kotler & Keller (2016) menyebutkan bahwa secara umum, terdapat empat
metode pemasaran digital yang dapat dilakukan perusahaan:
Pelaku pemasaran saat ini memiliki solusi komunikasi pemasaran yang lebih luas dengan
berkembangnya pemasaran digital. Perkembangan ini disebabkan oleh perkembangan teknologi,
saluran komunikasi pemasaran, dan alat komunikasi pemasaran yang tersedia. Beberapa hambatan
dalam menerapkan komunikasi pemasaran digital sebagaimana dijelaskan oleh Bostanshirin(2014)
adalah sebagai berikut.
c) Keamanan dan privasi, dimana metode komunikasi pemasaran digital membutuhkan data
konsumen yang disimpan dalam cloud – metode penyimpanan yang mengandalkan server
berbasis daring. Data ini rentan disalahgunakan oleh pihak tertentu, atau bahkan dimanfaatkan
perusahaan untuk kepentingan-kepentingan tertentu pula.
d) Kekurangan kepercayaan, dimana konsumen masih berupaya beradaptasi dengan metode
baru yangmereka miliki. Hal ini membuat konsumen memiliki beberapa keraguan terkait
komunikasi pemasaran digital yang mereka terima.
8
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa komunikasi digital adalah proses penyampaian pesan
atau informasi dari komunikator kepada komunikan menggunakan media digital. Komunikasi
digital memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan komunikasi tradisional.
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis dalam menciptakan,
mengkomunikasikan, pengiriman, dan penciptaan nilai baik bagi konsumen, pelanggan, rekanan
dan masyarakat yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
serta tujuan perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen pemasaran menurut
Philip Kotler dan Keller adalah: “Marketing is the process of planning and executing the
conception, pricing, promotion, and distribution of ideas,goods, service to create exchanges that
satisfy individual and organization goals.” Artinya manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang
menguntungkan dengan pasar sasaran (target market) dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong menyatakan bahwa manajemen
pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang
menguntungkan dengan target pasar itu. Penanganan proses pertukaran supaya berhasil menutup
sejumlah besar dari kerja dan ketrampilan. Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-
kurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial berpikir tentang sarana-sarana untuk
melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dari pihak lain. Kita melihat
manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan,
menjaga, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyerahan, dan
pengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Konsep produksi menegaskan bahwa akan memilih produk yang tersedia secara luas dan tidak
mahal. Manajer bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi
yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi masal. Mereka menganggap bahwa konsumen utama
akan tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Kecenderungan ini masuk akal
di Negara berkembang. Konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada
kelengkapannya. Juga bisa digunakan apabila perusahaan ingin memperluas pasar. Jadi
9
konsumen itu lebih mementingkan produknya yang berkualitas dan barangnya pun lebih murah
dan mudah dijangkau dipasaran.
2. Konsep Penjualan
Konsep penjualan adalah salah satu kecenderungan bisnis yang umum. Konsep penjualan
menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan begitu saja, tak akan membeli cukup
banyak produk dari organisasi tertentu. Dengan demikian, organisasi harus melakukan usaha
penjualan dan promosi dan agresif. Konsep ini menganggap bahwa konsumen umumnya
menunjukkan kelambanan atau penolakan untuk merangsang pembelian yang lebih
banyak.Konsep penjualan dipraktikkan secara agresif dengan barang-barang yang tak dicari,
atau barang-barang yang pembeli secara normal tak terpikir untuk membelinya, seperti asuransi,
ensklopedi, dan lokasi pemakaman. Jadi para konsumen itu hanya membeli barang yang
dibutuhkan saja atau membeli barang yang diperlukan saja, walaupun para penjual itu sudah
menawarkan produk yang dijual tapi konsumen itu tidak mau membelinya.
3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi jika
perusahaan itu lebih efektif dari pada pesaingnya dengan menciptaka, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan manfaat pelanggan yang lebih unggul bagi pasar sasaran yang
dipilihnya.Konsep pemasaran berbeda dengan tiga konsep yang dinyatakan di atas. Konsep ini
berorientasikan memenuhi keperluan dan kemahuan dan efektif, sedangkan tiga konsep
sebelumnya berorientasikan kepentingan industri untuk menjual produk. Konsep pemasaran
terdiri dari empat pilar yaitu:
a. Pasar sasaran: perusahaan bisa melakukan yang terbaik jika mereka memilih pasar sasaran
dengan hati-hati dan mempersiapkan programpemasaran yang sesuai.
d. Profitabilitas: tujuan terpenting dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi untuk
mencapai tujuan. Bagi perusahaan swasta, tujuan utamanya adalah kemampuan untuk
memperoleh keuntungan secara terus-menerus dalam jangka panjang, bagi organisasi nirlaba
dan kemasyarakatan, tujuannya adalah bertahan dan menarik cukup banyak dana untuk
menjalankan pekerjaan yang bermanfaat. Jadi dalam menentukan pemasaran seseorang
penjual harus berusaha menawarkan kepada calon pembali supaya tertarik dengan produk
10
yang ditawarkan itu, dengan begitu kalau pembeli itu sudah tertarik dengan produk yang
ditawarkan maka pembeli itu akan membeli produk yang ditawarkan oleh penjual itu.
4. Konsep Pelanggan
Jika perusahaan yang menjalankan konsep pemasaran bekerja padatingkat segmen pelanggan,
dewasa ini semakin banyak jumlah perusahaan yang membentuk penawaran layanan, dan pesan
yangberbeda untuk pelanggan individu. Perusahaan ini mengumpulakan informasi mengenai
transaksi pelanggan dimasa lalu, demografis, psikografis, dan media serta distribusi yang lebih
disukai. Mereka berharap mendapatkan pangsa lebih besar dari pengeluaran masing-masing
pelanggan dengan membangun loyalitas pelanggan yang tinggi dan berfokus pada nilai masa hidup
pelanggan. Jadi dengan adanya kepercayaan dari seseorang pembeli maka produk yang ditawarkan
itu sudah dipercayai oleh seseorang pembeli dan penjual itu harus juga memberi kepercayaan
kepada pelanggannya seperti ramah kepada pembeli, produk yang ditawarkan berkualitas, dan
tidak menyelewengan dari ajaran Agama dan harganya pun tidak terlalutinggi.
5. Konsep Produk
Konsep produk yang konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau
kelengkapan inovatifyang terbaik para manajer di organisasi semacam ini terfokus untuk membuat
produk yang lebih unggmenyatakanul dan terus-menerus memperbaikinya. Mereka menganggap
bahwa pembeli lebih menyukai produk yang dibuat dan dapat mengevaluasi kualitas dan
kinerja.30Jadi para pembeli itu lebih suka produk yang berkualitas dan baik serta dengan adanya
produk yang berkualitas maka pembeli akan terus-menerus percaya dengan produk yang
ditawarkan oleh penjual dan dengan begitu penjual akan membuat produk itu menjadi lebih baik
lagi karena sudah diberi kepercayaan dari konsumen atau pembeli itu.
6. Konsep Pemasaran Kepada Masyarakat
Mengajukan bahwa tugas organisasi adalah menetukan kebutuhan, keinginan dan kepantingan
pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dari pada
kompetitor dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
1. Konsumen dapat mengetahui bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan oleh
masyarakat dengan kalangan seperti apa, dimana dan kapan waktu yang tepat.
2. Konsumen dapat belajar mengetahui tentang siapa yang menciptakan produk dan apa ciri
khasnya.
3. Dan konsumen dapat diberikan satu kesempatan untuk imbalan dari percobaan
pengguna.Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar perlu memahami sembilan unsur-unsur
fundamental yang mendasari komunikasi yang efektif yang melibatkan: (a) sender, (b) encoding,
(c) message, (d) media, (e)decoding, (f) receiver, (g) response, (h) feed back, dan (i) noise. Dua
pihak yang utama dalam komunikasi adalah sender dan receiver. Dua alat komunikasi yang
utama adalah message dan media. Empat fungsi komunikasi yang utama adalah encoding,
decoding, response, dan feedback. Unsur paling akhir dalam sistem komunikasi adalah noise.
Sender adalah pusat yang mengidentifikasikan sasaran dan mengembangkan tujuan komunikasi.
Encoding adalah proses penterjemahan informasi atau tujuan komunikasi menjadi suatu pesan
yang akan disampaikan kepada penerima pesan. Message adalah pesan yang akan disampaikan.
Media meliputi pemilihan terhadap media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
Decoding adalah proses pemahaman atau proses penterjemahan kembali pesan yang diterima
melalui media tersebut ke dalam tujuan komunikasi dan disimpan dalam memori penerima pesan.
Receiver adalah siapa penerima pesan. Response adalah tanggapan dari penerima pesan. Feed
back adalah evaluasi terhadap efektifitas komunikasi. Terkait dengan pesan yang akan
disampaikan kepada konsumen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Dalam message content terdapat tiga appeal atau tema pesan yang dapat diterapkan dalam
pesan, yaitu:
12
a. Rational appeals. Pada pesan ini ditunjukkan bahwa produk yang dikomunikasikan akan
menghasilkan manfat-manfaat yang diinginkan. Contoh: iklan susu.
b. Emotional appeals. Pada pesan ini berusaha menggerakkan baik emosi positif maupun
negatif yang dapat memotivasi pembelian. Contoh: iklan rokok.
c. Moral appeals. Pada pesan ini mengarahkan perasaan audiens terhadap apa yang baik dan
pantas.
2. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau
pembelian produk atau jasa.Digunakan untuk menarik respon pembeli dengan lebih cepat dan kuat,
dan mendorong percobaan atau pembelian produk/jasa. Inti dalam promosi penjualan adalah
penyampaian manfaat atau alasan mengapa produk/jasa tersebut harus dibeli oleh calon pembeli.
Events dan experiences/ acara dan pengalaman merupakan kegiatan dan program yang disponsori
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan
dengan merek tertentu. Secara umum event sponsorship berupa penyediaan sumber daya (orang,
uang, peralatan, dll) dari suatu perusahaan/individu/organisasi untuk mendapatkan suatu manfaat.
Dalam event sponsorship biasanya yang disajikan hanya nama merek/ perusahaan.
13
4. Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan beragam program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. Publisitas merupakan
penempatan informasi baik berupa tulisan, gambar, atau video tentang produk/jasa/perusahaan
tertentu oleh media massa, yang didapatkan perusahaan secara gratis (tidak perlu membayar).
Namun isi berita/informasi yang disebarluaskan tidak dapat dikontrol oleh perusahaan, sehingga
akibatnya bisa baik atau buruk bagi citra perusahaan.
Pemasaran Langsung merupakan penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan dan
prospek tertentu. Pemasaran langsung dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dengan
konsumen yang ditargetkan.
6. Pemasaran interaktif
Pemasaran Interaktif merupakan kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran,
memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk atau jasa.
7. Word-of-mouth marketing
Word-of-mounds merupakan komunikasi lisan, tertulis, danelectronik atar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Komunikasi dari mulut ke mulut dinilai sangat efektif dalam memperlancar pemasaran.
Komunikasi ini bisa berupa pemberian rekomendasi, baik secara lisan, tulisan, atau elektronik,
dari individu atau kelompok tertentu berupa individu atau kelompok yang lain secara personal.
Dalam hal ini, pelaku komunikasi pemasaran tidak memiliki ikatan dengan perusahaan yang
memproduksi produk/jasa.
8. Penjualan pribadi
Penjualan Pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengaduan pesanan. Dalam penjualan
personal, perusahaan melakukan penjualan secara langsung (tatp muka) ke calon pembeli.
Tujuannya untuk memperkenalkan produk dan membentuk pemahaman mengenai produk/jasa
tersebut kepada calon pembeli, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba dan akhirnya
membeli.
14
2.6 PSIKOLOGI DAN KOMUNKASI
Dalam interaksinya, manusia membutuhkan media berupa komunikasi yang dapat
menghubungkan mereka sehingga ter-capai kesalingberpahaman. Kata komunikasi berasal dari
bahasa latin communico yang dalam bahasa lnggris berarti to sharE. Dalam hal ini dapat diartikan
bahwa komunikasi adalah proses memberidan menerima dari pihak yang satu kepada pihak lain.
Komunika-si dapat digunakan untuk membentuk sating pengertian sehing-ga menumbuhkan tali
persahabatan, menyampaikan informasi, mengungkapkan perasaan kasih sayang, dan untuk
melestari-kan peradaban manusia.4 Komunikasi dapat pula menumbuhkan permusuhan,
menanarnkan perasaan benci, dan mengakibatkan perpecahan di antara manusia itu sendiri.
Ternyata, begitu pent-ing, luas, dan eratnya komunikasi dengan kehidupan, sehingga terkadang
manusia tidak lagi merasakan makna komunikasi dan merasa tidak perlu lagi untuk memahami
hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi. Besarnya peranan komunikasi dalam kehidupan
manusia me-mancing timbulnya penelitian secara ilmiah untuk mengetahui jumlah waktu yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi. Hasil penelitian yang dilakukan Berlo tahun 1980
(dalam Mariani, 1991) menunjukkan bahwa 70% waktu aktif manusia di Amerika Serikat
digunakan untuk berkomunikasi.5 Penelitian pada hal yang sama di Indonesia sepengetahuan
penulis belum pemah di-lakukan, sehingga penulis belum dapat membandingkannya den-gan
kondisi di Indonesia. Perbedaan kultur antara Indonesia dengan Amerika tentunya akan membawa
pengaruh yang berbeda dalam penggunaan waktu aktif untuk berkomunikasi. Komunikasi bila
dilihat dari segi bentuk komunikasinya se-cara garis besar dibagi ke dalam tiga sistem yaitu:
a. Komunikasi intra pribadi yaitu proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang
b. Komunikasi antar pribadi yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu
dengan individu lainnya
2. Komunikasi kelompok: proses komunikasi yang terjadi pada suatu kelompok manusia, terbagi
dalam :
3. Komunikasi massa: pesan yang dikomunikasikan melalui me-dia massa pada sejumlah besar
individu.Bentuk komunikasi yang begitu akrab dalam interaksi manu-sia adalah bentuk
komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi sebenarnya adalah bukan sekadar komunikasi
yang terja-lin antara dua orang tanpa perantara media (face to face). Menurut pandangan Burgoon
15
dan Ruffner. Komunikasi antar pribadi harus dibedakan dari berbicara di muka umum maupun
komunikasi di dalam kelompok. Komunikasi antar pribadi juga harus mampu mencerminkan
bahwa manusia yang berkomunikasi mampu mengekspresikan kehangatan, keterbukaan,
dukungan terhadap pihak yang sedang diajak berkomunikasi. Erat kaitannya dengan masalah
komunikasi antar pribadi, Bochner dan Kelly (dalam Jandt,) mengemukakan adanya ke mampuan-
kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalin komu-nikasi antar pribadi, yaitu: (1) empati, atau
proses kemampuan menangkap hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi dengan orang lain
dengan cara menganalisis isi pembicaraan, nada suara sehingga seseorang dapat menangkap
pikiran dan perasaan yang sesuai dengan orang yang bersangkutan, (2) diskripsi, kemam-puan
untuk membuat pernyataan yang konkrit, spesifik, diskrip-tif, (3) kemampuan merasakan dan
memahami pernyataan yang dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak hanya
menyalahkan orang lain terhadap perasaan yang dialami, (4) si-kap kedekatan, keinginan untuk
membicarakan perasaan-per-asaan pribadi, (5) tingkah laku yang fleksibel ketika menghadapi
kejadian yang baru dialami.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungan-nya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak
maupun tidak tampak, tingkah laku yang dis-adari maupun tidak disadari.
1. Komunikasi Antar Pribadi
Sejak awal kehidupannya setiap manusia tidak dapat berdiri sendiri. Manusia yang satu selalu
membutuhkan manusia yang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Dari hubungan yang saling
membutuhkan manusia mempunyai lambang-lambang pesan untuk mempertukarkan informasi di
antara sesama. Ma-nusia juga tidak dapat lepas dari hubungan antar sesama manu-sia, karena
manusia mempunyai ke1uarga tempat dilahirkan, dipelihara, dan dibesarkan. Keluarga merupakan
tempat manusia tinggal yang tidak dapat terlepas dari masyarakat tempat kelu-arga berada.
Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua individu merupakan
komunikasi antar pribadi (Lili-weri, 1991). Sifat-sifat komunikasi antar pribadi itu adalah :
Burgoon dan Ruffner (1978) mengemukakan tentang ciri-ciri kecemasan komunikasi antar
pribadi, yaitu ;
1. Tidak berminat untuk berprestasi dalam berkomunikasi (Un-willingness). Individu tidak
berminat berkomunikasi disebab-kan adanya rasa cemas, sifat introvert.
2. Penghindaran (Avoiding). Individu cenderung menghindar terlibat dalam berkomunikasi,
dapat disebabkan adanya ke-cemasan, atau kurang informasi mengenai situasi komunikasi yang
akan dihadapi.
3. Skill acquisition syarat ketrampilan. Teori ini menyatakan bahwa individu akan merasa cemas
bila ia merasa gagal atau tidak berhasil mengembangkan ketrampilannya dalam berkomunikasi.
4. Modelling/peniruan. Teori ini menjelaskan bahwa kecemasan komunikasi berkembang dari
proses imitasi terhadap orang lain yang diamati oleh seseorang di dalam interaksi sosialnya.
2. Orang yang mempengaruhi (Influencer) yaitu orang yang memberikan informasi dan pengaruh
tentang bagaimana kebutuhan dan keinginan dapat diketahui.
3. Pembeli (Buyer) yaitu mereka yang akan melakukan pembelian yang sebenarnya.
4. Pemakai (User) yaitu pemakai akhir atau konsumen aktual.
5. Penilaian (Evaluator) yaitu orang yang memberikan umpan baliktentang kemampuan produk
yang dipilih dalam memberikan kepuasan. Oleh karena itu dalam istilah asing sering dibedakan
antara Customer dan Consumer. Customer lebih tepat diartikan sebagai pelanggan, yaitu pihak
yang benar-benar membeli suatu produk (buyer), sedangkan consumer lebih tepat diartikan
sebagai konsumen yaitu pihak yang mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.
Ada beberapa media komunikasi yang digunakan oleh pemasar untuk menyampaikan pesan
adalah :
Periklanan Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit untuk membuat
generalisasi yang merangkum semuanya.
Promosi Penjualan Walaupun alat promosi penjualan-kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnya
sangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
a. Komunikasi:
b. Insentif
c. Ajakan:
Hubungan Masyarakat Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat
khusus:
a. Kredibilitas yang tinggi:
b. Dramatisasi:
18
Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat; tetapi program hubungan
masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi
yang lain dapat menjadi sangat efektif.
Penjualan personal Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses
pembeliar lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus:
a. Konfrontasi personal:
b. Mempererat:
c. Tanggapan:
Pada dasarnya pelaku bisnis telah menyadari pentingnya kepuasaan pelanggan bagi
kelangsungan usaha mereka. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang
mengembangkan Program Pelayanan Konsumen dengan menggunakan teknologi sebagai alat
bantunya. Upaya semua itu ditempuh guna menciptakan kepuasan pelanggan.
19
Pemasaran digital merupakan salah satu terobosan di dunia teknologi yang bisa membantu
Dunia pemasaran akan memasuki era baru pemasaran. Di saat tradisional intermediarikomunikasi
pemasaran mengalami penurunan efektivitasnya sebuah cara baru di dunia pemasaran mengalami
perkembangan yang siginifikan. Cara baru tersebut dikenal dengan pemasaran digital. Pemasaran
digital yang menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi, dan teknologi akan menjadi
media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. Hasilnya adalah era baru interaksi
antara produsen, pasar, dan konsumen. Pemasaran yang berbasis pada digital akan memberikan
gambaran, bagaimana proses tersebut sebagian atau seluruhnya dikombinasikan ke dalam bentuk
kontak baru dengan konsumen melalui internet. Ini adalah sebuah terobosan baru untuk
membangun hubungan dengan konsumen melalui media baru.
Perubahan teknologi akan berubah dari offline menjadi online, dari involuntary menjadi
voluntary. Pelanggan akan secara sukarela mencari informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan. Mereka bisa memproses informasi sesuai dengan ketertarikannya. Lebih interaktif
karena konsumen memiliki keterlibatan tinggi terhadap produk atau jasa. Melalui layanan tersebut
terjadi pertukaran informasi baik yang berasal dari produsen maupun konsumen. Jadi dengan
digitalisasi pemasaran, informasi akan lebih murah karena mudah didapatkan sehingga akan
menurunkan biaya riset, akuisisi, dan retensi. Selain itu adanya respon yang cepat dari konsumen
melalui layanan di internet, perusahaan bisa dengan cepat memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen. Ini berarti membantu percepatan inovasi dalam perusahaan. Keunggulan media baru
dibandingkan tradisional akan memberikan peluang baru bagi perkembangan dunia pemasaran.
a. Mobil yang cerdas (smart car). Mobil masa depan tidak bisa dihidupkan bila sopirnya mabuk.
Bau alkohol yang keluar dari mulut sopir akan menutup sistem kerja mesin mobil. Katau mobH
rusak, sistem komputer akan memberi tahu bagian mana saja yang rusak. Layar monitor dalam
mobil memberi tahu daerah yang macet lalu Untasnya.
20
b. Kartu yang cerdas (smart card). Berbagai kartu yang ada (ATM, SIM, KTP, Asuransi, Kesehatan,
dan lain-lain) akan dihimpun dalam satu kartu saja. Selain itu kartu bisa digunakan untuk berbagai
fungsi lain, misalnya untuk kunci mobil, kunci rumah, dan lain-lain.
c. Rumah yang cerdas (smart house). Rumah bisa diperintah untuk melaksanakan sendiri
tugas·tugas seperti, menentukan suhu ruangan, menghidupkan mesin air di bak mandi di saat
pemilik rumah dalam perjalanan menuju rumah, memberi makanan buat kucing atau anjing,
menghidupkan dan mematikan kompor, menutup pintu dan garasi, mengecek persedian makan di
kulkas, dan lain-lain.
d. Jalan yang cerdas (smart road). Jalan bisa memberitahu pengendara motnl kalau ada kecelakaan
di depan. Selaln itu Ja bisa mengingatkan bahaya kecelakaan jika jarak antar mobil yang di depan
dan di belakang terlalu dekat.
Sepengetahuan penulis, belum ada kajian yang sistematik mengenai dampak dati teknologi
internet dan permainan elektronik terhadap berbagai dimensi psiko!ogi kehidupan manusia. Apa
yang ditulis berikut ini lebih banyak metupakan pertanyaan yang kiranya perlu dijawab melalui
suatu penelitian yang sistematik. Penulis menduga teknologi komputer, internet, electmnic
gameakan berpengaruh pada berbagai aspek psikologi. Berbagai aspek yang kiranya akan
terpengaruh akan diuraikan berikut ini;
Petama, perbedaan kepribadian pria dan wanita. Kehadiran komputer dan internet telah
mengubah dunia kerja, dari tekaiian pada kerja otot ke kerja otak. lmplikasinya adalah perbedaan
perHaku pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang
dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpen· dapat b!hwa kini semakin besar porsi
wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam
dunia bisrns. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan
pria semakin menonjol.
Kedua, perkembangan kognitlf. Berbeda dengan menonton televisi yang penontonnya bersifat
pasif, internet dan permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan
elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak· anak dan orang dewasa. Sejuah ini
belum ada pemantauan untuk melihat perkembangan lntellgensi anak-anak Indonesia. Apakah
anak·anak semakin tinggi 10-nya dibandingkan dengan generasi sebelumnya? Apakah anak-anak
pengguna Internet lebih tinggi kecerdasannya jika dibandingkan dengan yang bukan pengguna
21
internet? Di dalam komponen intetlgensi. apakah terjadi perbedaan yang mencolok antara
komponen perceptual speed dan spatial orientation dibandingkan dengan komponen verbal ability'?
Ketiga, kerahasiaan afar tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat mem-peroleh
lntcrmasr tentang tes psiko/091, dan bahkan dapat memperoleh !ayahan tes psikologi secara
langsung dari internet. Tes yang tersedia dalam internet yang pernah penuhe buka antara lain
adalah tes asernvitae, locus of control, tee inteligensi emosional, tee kecemasan. Kini semakin su!it
untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh rnelalut internet.
Program tes inteligensi seperti tes Raven, dan Differential Aptitudes Testdapat diakses melalui
compact disk. Imnplikasi dari permasalahan ini adalah tes psikologi yang adaakan mudah sekali
bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalut
internet tersebut.
Sejauh ini sangat teraea jaringan kerja antar fakultas psikologi negeri belum terjalln dengan
baik. Kotak-kotak antartakuttas dan bahkan kotak·kotak antarjurusan masih kental. Belum ada
penggunaan 'resources' (perpustakaan, test psikologi, dosen, dan lain-laln) secara bersama-sama
pada lever antar fakultas pstkoloql. Demikian puta kerjasama dengan pengguna jasa psikologi
belum terbina secara maksimal. Proses saling belajar belum dapat dilakukan dengan baik dengan
pihak pengguna jasa psikologi.
Menurut Mulia (2001), psikologi konsumen adalah suatu cabang ilmu psikologi yang
mempelajari tentang perilaku konsumen dalam membuat suatu keputusan untuk membeli suatu
barang atau jasa sedangkan perilaku konsumen dari sudut pandang psikologi adalah perilaku yang
konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa
yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana
konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. (Mulia, 2010) sedangkan menurut Blackwell,
Miniard, & Engel dalam Mulia (2010) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah aktivitas
seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa .
Dalam “The Wheel of Consumer Analysis” perilaku konsumen digambarkan dengan tiga
interaksi elemen dalam kehidupan manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yaitu
afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungan. Afeksi dan kognitif menurut Peter & Olson (2005)
merupan respon mental konsumen yang muncul dari rangsangan yang timbul dalam lingkungan
mereka. Afeksi lebih mengarah pada perasaan yang timbul sedangkan kognitif lebih mengarah
pada pikiran. Dari rangsangan tersebut akan terbentuk persepsi yang akan mempengaruhi tindakan
22
fisik konsumen yang dapat diukur dan diamati secara langsung atau yang disebut sebagai perilaku
(behavior). Akan tetapi rangsangan yang timbul tidak hanya berasal dari dalam diri konsumen,
namun segala sesuatu diluar konsumen juga dapat mempengaruhi afeksi, kognisi dan perilaku
konsumen itu sendiri. Rangsangan yang berasal dari luar antara lain adalah social stimuli
(lingkungan keluarga, teman, pendidikan, dll) dan physical stimuli (produk, harga, toko, iklan, dll).
Rangsangan pemasaran terdiri dari produk dan jasa, harga, distribusi serta komunikasi
sedangkan rangsangan lingkungan terdiri dari ekonomi, teknologi, politik dan budaya.
Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan sekelompok proses
psikologis digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Strategi pemasaran saat ini adalah strategi pemasaran era digital. Strategi ini sangat
bergantung pada pengetahuan pemasar tentang prinsip psikologi untuk mengoptimalkan iklan
digital (online) agar konsumen tergerak melakukan pembelian. Bab ini hanya membahas
beberapaprinsip psikologi sebagai dasar analisis pasar sebagai bagian dari strategi pemasaran.
Masih banyak prinsip psikologi lainnya yang dijadikan strategidalam pemasaran produk yang tidak
cukup dipaparkan dalam satu bab buku saja.Pemasaran era digital sangat menyadari pentingnya
data dalam merangkum pola perilaku pembeli. Pemasaran era digital sangat fokus pada preferensi
pelanggan. Inilah yang disebut dengan customer-centricdigital era. Prinsip psikologi digunakan
untuk meningkatkan pembelanjaan online dengan cara meningkatkan pengalaman belanja pembeli
melalui personalized shopping experience (pengalaman belanja unik sesuai preferensi). Pembaca
yang tertarik pada penelitian tentang customer-centric dapat merujuk pada publikasi ilmiah antara
lain oleh Shah dkk. (2006), Bonacchi dan Perego (2011), Hemel dan Rademakers (2016), dan
Habel dkk. (2020).
Pada akhirnya sebagus apa pun upaya dan strategi pemasaran produk kita, yang paling utama
adalah integritas dan kepercayaan. Oleh karena itu, hendaknya pesan pemasaran dan pengetahuan
tentang psikologi pasar dibarengi dengan upaya produsen untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Pemasar yang jujur, cerdas, dan ahli dibidangnya akan menerapkan prinsip psikologi secara legal,
etis, dan bersikap menghargai ketika membujuk calon pelanggan untuk membeli suatu produk.
3.2 SARAN
3.2.1 strategi marketing digital
1. Tentukan Tujuan.
2. Lakukan Riset Mendalam.
3. Kumpulkan Data Audiens yang Ingin Ditarget.
4. Pahami Digital Marketing Funnel.
5. Buat Content Plan.
6. Lakukan Analisis dan Evaluasi
3.2.2 Strategi yang bisa di lakukan dalam menghadapi pemasaran di eta digital
1 Memanfaatkan Teknologi untuk Bisnis di Era Digital.
2 Gunakan Social Media.
24
3 Menggunakan Digital Marketing.
4 Mobile Friendly.
5 Menggunakan Aplikasi.
6 Inovasi.
7 Memberikan pelayanan terbaik.
8 Hal penting yang harus diperhatikan dalam strategi bisnis.
25
DAFTAR PUSTAKA
PL krustianto ,2011.integrasi ilmu psikologi dalam kegiatan pemasaran
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=psikologi+pemasaran&btnG=#d=g
s_qabs&t=1675910567177&u=%23p%3Dovp-Dpg-L7sJ
Ira yulia,2018.Optimalisasi Penggunaan Media Sosial Dalam Pemasaran Sosial Dan Komunikasi
Perubahan Perilaku (Suatu Pendekatan Studi Literature Review),HEARTY: Jurnal Kesehatan
Masyarakat 6
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+dan+teknologi+pema
saran&oq=#d=gs_qabs&t=1675924173084&u=%23p%3DznD8wQzwJXsJ
Yulia sari,2021.komunikasi pemasaran digital sebagai tantangan tenkonolgi,jurnal mahasiswa
komunikasi cantrik
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+dan+teknologi+pema
saran&oq=#d=gs_qabs&t=1675924349510&u=%23p%3D2elAJoPrfiIJ
Manajemen Komunikasi Digital Terkini,2021. Rahmanita Ginting, Eli Purwati, Nugraheni
Arumsari, Natalia Sari Pujiastuti, Devy Putri Kussanti, Jeratallah Aram Dani, Jahid Syaifullah,
Ita Suryani, Prita Suci Nurcandrani, Aditya Wardhana, Siska Mayratih, Christina Nur Wijayanti,
A Anditha Sari ,Penerbit Insania
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+digital&oq=#d=gs_q
abs&t=1675927223787&u=%23p%3D6xHKZeHeEkkJ
Basu Swastha, T Hani Handoko ,2002.Mmanajemenpemasaran ,Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan.
Jakarta: Penerbit Liberty
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mannajemen+pemasaran&btnG=#
d=gs_qabs&t=1675929021614&u=%23p%3DCbYJi0elItUJ
1 Apri Budianto, 2015.Manajemen Pemasaran Edisi Revisi, Yogyakarta: Penerbit Ombak
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mannajemen+pemasaran&btnG=#
d=gs_qabs&t=1675929109491&u=%23p%3Dq_6Ifdx0DHcJ
26
Kartika Imasari Tjiptodjojo ,2012.Odd Price: Harga, Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam
Purchase Decision Making.Jurnal Manajemen Maranatha 11 (2)
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=manajemen+psikologi+konsumen
&oq=manajemen+psikologi+konsu#d=gs_qabs&t=1675939745626&u=%23p%3D6btVkJy2tvIJ
27