Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM IKLAN

MEDIA SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING

Ibu Lia Kurniawati, S.Ikom.,M.MPd

DISUSUN OLEH

Dewi Nurfazya Rachman(102022065)

UNIVERSITAS MANDIRI SUBANG

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

20222/2023
KATA PENGANTAR

Pujiisyukur atasikehadirat AllahiSWT, karenaiatas limpahanikarunia-Nya


sayaidapat menyelesaikaniMakalah untukimemenuhi tugasimata kuliahidengan
judul " PenggunaaniBahasa IndonesiaiDalam Iklan MediaiSosial” iniidengan
lancar.
Makalahiini diitulis dariihasil penyusunanidata-data yangisaya perolehidari
jurnal-ijurnal danibuku-buku yangiberkaitan denganijudul yang sayaiangkat. Tak
lupaipula sayaiucapkan Terimakasihisebesar-besarnya kepadaidosenipengampu
atasisegala ilmuidan arahaniselama makalahiini berlangsung. Jugaikepadaiteman-
temanimahasiswa/i yang telahimendukung sehinggaisaya dapatimenyelesaikan
makalahiini.
Sayaiberharap denganimembaca makalahiini dapatimemberikanimanfaat
untukikita semua terutamaisaya sendiri. Sayaimenyadari makalahiini masih
banyakikekurangan danimaka itu sayaimeminta kritikidan saran dariiteman-teman
mahasiswa/iidemi perbaikanikearah yangilebih baik.

Subang, 19 November 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................iv
1.1. Latar Belakang.....................................................................................iv
1.2. Rumusan Masalah................................................................................vi

1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................vii


2.1 Defenisi Bahasa...................................................................................vii
2.2 KaidahiGramatika...............................................................................vii
BAB III PEMBAHASAN………….....................................................................xi
3.1 PenggunaaniBahasa IndonesiaiDalam IklaniMedia Sosial..................xi
BAB IV PENUTUP……………..…...................................................................xiv
4.1 Kesimpulan........................................................................................xiv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasaiadalah alatiyang digunakanioleh manusiaiuntukimengekspresikan
ide, gagasan, danikonsep kepadaiorang lain (Saddhono, 2012idalamiInderasari dan
Oktavia,2019). Fenomenai perkembangani bahasai padai masyarakat
dipengaruhiiperkembangan informasiidan teknologiisehingga kondisiitersebut
mempengaruhii perilakui imasyarakat (Inderasari dan Oktavia, 2019).
Perkembanganiteknologi informasiidan komunikasiitelah merubahicaraiindividu
dalamiberinteraksi. Internetitelah menjadiiruang digitalibaru yangimenciptakan
gayaiberkomunikasi dariisetiap individu. Kemudahaniyang ditawarkaniinternet
membuatimasyarakat dapatimengakses beragamiinformasi sertaidapat menembus
batasidimensi kehidupani penggunai yang dapati diaksesi olehisiapapuni dan
dimanapuni (Ayun, 2015). Olehikarenaiitu, masyarakatimemanfaatkaniinternet
untuk meningkatkan kualitasidiri sertaimerubah polaihidup. Salahisatu bagianidari
internetiyang seringidigunakan masyarakatiadalah mediaisosial.
Mediaisosial sebagaiisalah satuisarana dalamimenyampaikaniinformasi
memilikiiperan yangipenting dalamikehidupan manusia. Perkembanganimedia
sosiali yangisangat pesati memungkinkan isetiap orangi dapati mengaksesi dan
memberikaniinfo kepadaiorangilain. Facebook, iinstagram, iwhatsapp danimedia
sosiali laini yangi berkembangi dii erai digital memberikani peluangi kepada
masyarakati untuk melakukaniapapun termasuki berbisnis. Dalami melakukan
bisnis, setiapiindividu harusimembuat manajemenipemasaran atau lebihidikenal
denganimarketingimix. Menurut KotleridaniArmstrong (2004) dalamiWibowo dkk
(2015) bauranipemasaran (marketingimix) terdiriidariiproduk (product), harga
(price), tempati(place), danipromosii(promotion). Salahisatu poinipenting dari
marketing mix adalahi promosi. Promosii adalahi carai untuki mengajaki atau

iv
membujuki pelangganiatau konsumeniuntuk membeliiproduk yangiakanidijual.
Bentukiajakan atauibujukan tersebutijuga dapatidisebut denganiiklan padaidunia
bisnis.
Periklananimerupakan sebuahi bisnis yangi menggunakan bahasai untuk
membujuki orangi melakukan sesuatui ataui membeli suatui produk. Bahasa
memainkaniperanan yangisangat pentingidalamiperiklanan, misalnyaidalamiiklan
radioiyang hanyaiterdapat musikidan bahasa, atauidalam iklanicetakan yangidi
dalamnya terdapatibaik bentukigrafis maupuni pesan linguistis, bahkanidalam
televisi, yangidianggap sebagaiimedia yangipaling efektif untukimenjual produk,
palingitidak bahasaiberfungsi sebagaii alati untuki menginterpretasikani apai yang
kitai lihati di layari kaca. Sebuahi iklani memuati pesani yangi dapati disampaikan
secara langsungi atau tidaki langsung. Selainiitu juga harusimemuat suatuitruth
condition (McManis, 1987) dariiproduk yangidiiklankan, karena biaribagaimana
pun konsumenimenginginkan kejujuranidari produsen, namunikemudianitimbul
suatuimasalah mengenaii standari kebenarani dalami iklan, apakahi harusi sama
seperti maknai kebenaran dalamirealitas kehidupanisebab mediaimassa memiliki
peran yangistategis dalamiperkembangan bahasa. Mediaiberperan sebagaiialat
untuk menyampaikaniatau memperkenalkani “bentuk-bentuk” bahasai kepada
masyarakatipemakainya, sehinggaisangat diharapkanibahwa mediaimasa, dalam
haliini berupaiiklan, menggunakanibahasa Indonesiaisecara tepatidan tertib, sesuai
kaidahiyangiberlaku.
Jabrohimi(2001) dalami Inderasarii dan iOktavia (2019) imenyatakan
bahwaiiklan merupakanialatikomunikasiidalam pemasaraniyang membantuipelaku
bisnis dalamimenjual barangiatau layananiserta memberikani idei atau igagasan
melalui salurani tertentui dalami bentuki informasi yangipersuasif. Bahasaisebagai
pengantar dalamipenggunaan iklaniberperan pentingiagar iklanitersebut mampu
menarik perhatianipara pelanggan. Salahi satu bahasai yang digunakani oleh
sebagianibesar pelakuibisnis adalahibahasai Indonesia. BahasaiIndonesia adalah
sebuahiistilah yangi sering digunakani untuki pemakaiani bahasai Indonesiai yang
masihi bernuansa budaya (Saddhono, 2016idalam Inderasari dan Oktavia, 2019).
Bahasai indonesia imenjadi isangat ipopuler diikalangan pelaku ibisnis ikarena

v
memilikii gengsi ataui prestis sertai daya magnet yangi sangat kuati untuk imenarik
pelangganiuntuk membeliiproduk yangiditawarkan padaiiklan.
Salahi satu icontoh bentuki bahasai Indonesiai terdapat padaiiklaniterdapat
padai instagrami @dimsumcitra postingani tanggali 19i Oktober 2020i yang
mempromosikani makanani(dimsum) dengani iklan ‘Kayaknyai cocoki nihi kalo
Netflix-anisambil makaniDimsumiCitra’. Padaiiklan tersebutiterdapatikataiNetflix-
an. Kata Netflix merupakanisebuahikata bahasai Inggris danimerupakaniaplikasi
berbayariuntukimenontonifilm. Lalu kataitersebutiditambahkanidenganisuffix -an
yangijika dimaknaiikata contohiiklan tersebutiberarti sambilinonton film di Netflix
enaknyaimakan DimsumiCitra. Jadi kataiNetflix-an berubahifungsi kataidariikata
bendaimenjadiikataikerja

1.2 Rumusan Masalah


Dariipenjelasan diiatas, terdapatibeberapa rumusanimasalah yangimenjadi
landasani penulisan. Rumusaniimasalahnya adalahi mengetahuii bagaimana
penggunaani bahasai Indonesiai padai iklani mediai sosial.

1.3 Tujuan Penulisan


Dariipenjelasan diiatas, terdapatibeberapa tujuaniyang menjadiilandasan
penulisan. Tujuanipenulisan iniiadalah untukimengetahui bagaimanaipenggunaan
bahasaiIndonesia padaiiklan mediaisosial danibagaimana perkembanganibahasa
Indonesiaipada iklanimediaisosial.

vi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Bahasa


Secarai sederhana, bahasai dapati diartikani sebagaii alati untuk
menyampaikani sesuatu yangiterlintas diidalam hati. Namun, lebihijauhibahasa
adalahialat untukiberiteraksi atauialat untukiberkomunikasi, dalamiarti alatiuntuk
menyampaikani pikiran, igagasan, ikonsep atau iperasaan. Dalami studi
sosiolinguistik, bahasai diartikani sebagaii sebuahi sistemi lambang, berupaibunyi,
bersifatiarbitrer, iproduktif, idinamis, beragami dan imanusiawi. Dalam ikamus
besar ibahasa iIndonesia, pengertiani bahasai secara umum idapat ididefenisikan
sebagaiilambang, sertaipengertian bahasaimenurut istilahiadalah alatikomunikasi
yangiberupa sistemilambang yangidihasilkan olehialat ucapipadaimanusia.
Menuruti Pateda (1987) ibahwa ibahasa imerupakan isaluran iuntuk
menyampaikanisemua yangidirasakan, dipikirkan, danidiketahui seseorangikepada
orang lain. Bahasaijuga memungkinkanimanusia dapatibekerja samaidenganiorang
lain dalamimasyarakat. Halitersebutiberkaitan eratibahwa hakikatimanusia sebagai
makhlukisosial memerlukanibahasa untukimemenuhiihasratnya.

2.2 Kaidah Gramatika


Padai kenyataannyai masihi banyaki penyimpangani/ipelanggaran kaidah
gramatikai dalami penggunaani bahasa Indonesiai dalami iklan. Tidaki dipungkiri
bahwaimedia iklanilebih mementingkanibahasa yangiringkas danicepatidipahami
olehipembacanya. Hal tersebutidapat disiasatii dalam pemilihan kata (diksi)
denganitetap berpegangipada kaidahigramatika. Periksaidata berikut:
1. Solusii mencuci ianda. (iklan idetergen - Attack). iSepintas dapatidipahami
maksudi kalimati (1) adalahi bahwai produk tersebutimerupakan solusiiyang
palingi baiki untuki masalahi mencucii pakaiani anda. Namuni jikai kita

vii
menguraikanikalimat tersebutidalam strukturiformal akanitampakikejanggalan
logika. Dalam istruktur isintaksis dikenali adanya istilahi fungsi, kategori, idan
perani(Verhaar, 1988; Chaer, i1994). Subjekidalamikalimat (1) iadalahisolusi,
predikati–imencuci, objeki–ianda. Predikati kalimati berkategorii verbaiaktif
transitifi (mencuci), dengani demikiani subjeki yangi berkategorii nomina
berperani sebagaii pelaku, dani objeki yangi berkategorii pronominai berperan
sebagaiisasaran. Sangati tidaki logis jikainomina inanimatei berperani sebagai
pelaku. Periksaijuga jikaikalimat tersebutiditransformasikan keidalamibentuk
pasifi dan bentuki pengikaran, akani terjadii kesesatani logikai dalami kalimat
tersebut.
1) a) Andaidicucii (oleh) solusi.
b) Solusiitidakimencuci anda.
Kaidahi pemasifani dalami bahasai Indonesiai adalahi mempertukarkan
pengisiiS(subjek) dengani Oi (objek), menggantii prefiks me-(N) idengani di pada
P(predikat), imenambahkan kataioleh di mukaiO(objek), terutamaijika Oiterpisah
oleh katailain dariiP. Akan berbedai pula jikaikitai memilah kalimatitersebutike
dalamifrasa. Apakah pemenggalanifrasa tersebutimenjadi solusiimencucii/ anda
atau solusii/ mencuciianda/, atau malahikeseluruhan bentukitersebutimerupakan
frasai/solusi mencuciianda/?
Dalamibahasa Indonesiaidan bahasa-bahasaipada umumnyaistrukturifrasa
memilikiikaidah tertentu, yakniiadanya unsur induk dani pewatas. Marii kita
uraikani frasa-frasai yangi kitai dapatkan
c) solusiimencuci
indukipewatasi (?)
N V
Dalami bahasa Indonesiai Vi (verba) dapati bersifati atributifi untuk
memberikaniketerangan tambahanipada nomina, sepertiifrasa anjingitiduridalam
klausaianjing tiduritak bolehidiganggu (TBBBI, 1992), verba itidur ibersifat
atributifi dan menerangkani nominai anjing. Dalami TBBBI ditambahkani bahwa
fungsii atributifi verbai sepertii itu merupakani bentuk kependekani darii bentuk lain
yangi memakaii kata iyang. Dengani demikian, bentuki panjangnyai adalah (anjing)
iyang tidur. Dalamihalnya pemenggalani frasai 1 i (c) jika idibuati bentuk

viii
panjangidengan menggunakanikataiyang, akaniterbentukikonstruksii*solusiiyang
mencuci. iKonstruksiiiniijanggal.
Dapatidipahami bahwaikonstruksi solusiimencucii (anda) iniimerupakan
terjemahanidari bahasaiInggris (your) iwashingisolution. DalamibahasaiInggris
konstruksiitersebut tidakibermasalah, karenaibentuk V-ingidapatiberfungsiisebagai
adjective. Dalamikaidah penerjemahanidari bahasa asingi (Inggris) keidalam
bahasai Indonesiai seringi terjadii ketidakajegani dalami menerjemahkani suatu
konstrusii yangi sama untuki frasa yangi berbeda. Bandingkanikonstruksiiwashing
solutionidenganiwashing machine. Verbaiwashingiditerjemahkaniberbeda. Dalam
frasaipertama diterjemahkanimencuci (sebagaimanaiyang dilakukaniolehiproduk
detergeniitu) danidalam frasaikedua diterjemahkanicuci (sebagaimanaiyangikita
kenaliistilah mesinicuci bukanimesinimencuci).
Selainipenyimpangan kaidahigramatika yangiberupa frasaidalamibahasa
iklanipun seringidijumpai bentukibahasa campuran, terutamai dengani bahasa
Inggris. iPenggunaan bahasaiInggris dalamiiklan berkesanilebih keren, tetapiijika
dicampuridengan bahasaiIndonesia? Contohiyang sayaidapatkaniadalah dariiiklan
kursusibahasa Inggris – SELICiINDONESIA.
2. ... guru yangiqualified
3. suasanaibelajariyangicozy
Bukankahiistilah-istilah qualifiedidan cozyijuga adaibahasaiIndonesianya?
Mengapai tidaki digunakani istilahi berkualitasi untuki menggantii katai qualified,
walaupunibentuk tersebutijuga merupakaniistilah yangidiambil dariibahasa asing,
namun sudahimenjadi bahasaiIndonesia. Atau istilahinyaman untukicozy, yang
jelasimerupakan bahasaiIndonesia. Jangani karenai mengiklankani tempati kursus
bahasaiInggris, lalu mencampuradukani bahasai. Jikai ingini lebih terlihatilebih
keren, mengapaitidak memakaiibahasa Inggrisisemuanya saja?
Periksaipula dataibahasa campuran berikut.
4. Dapatkan DoorprizeiHandphone di isetiap eventi untuki klubi Vibe
(FreestyleiFriday – XL)
5. Maskeriwajah whiteningiand antiiaging (Purederm)
Penggunaanipreposisi di daniprefiks di-isering bertukaritempat. Periksa
dataiberikut.

ix
6. SnowiWorld di Jakarta. iSuhu didalami-150C.
7. DikawasaniMaliArtha Gadingi (MAG).
Preposisiiadalah kataitugasiyangiberfungsiisebagaiiunsuripembentukifrasa
preposisionali (TBBBI, 1992). Ditulisisecaraiterpisahidariiunsuripengikutnyaiyang
dapatiberupa nomina, iadjektiva, atauiverba, misalnyaidi Jakarta, diidalami(bukan
didalam), di kawasani (bukan dikawasan) i (Pedoman EYD). Prefiks, seringijuga
disebutiawalan, adalahiafiks yangidiletakkan di mukaidasar (TBBBI, 1992).
Prefiksidigunakan untukimembentuk verbaiturunan, dan ditulisisecaraimenyatu
denganibentuk dasar, imisalnya (di-)i+ tulisi→ ditulis.
Gejalailain yangimuncul dalamibahasa iklaniadalah gejalaipleonasme.
Yangidimaksud gejalaipleonasme dalamibahasa ialah penggunaaniunsuribahasa
berlebih. Adaipenggunaan duaikata yang seartiiyang sebanarnya tidakiperlu karena
denganimenggunakan salahisatu di antaraikedua kataiitu sudahicukup. Kita
seringimenjumpaiibentukisangat .... sekali, misalnyaidalam kalimatikemajuan yang
dicapaiisangat pesatisekali. Kata sangatisama artinyaidengan kataisekali,
karenaiitu, sangatipesat samaiartinya denganipesat sekali.
Dataiyang ditemukani adalahi darii iklani shampooi dii televisi, shampooi-
SunsilkiHairiNourisher, kebetulanimodel iklannyaiadalah artisiterkenal dariiacara
Extravaganza –iMiekeiAmalia. Kalimati yangi memuat gejalai pleonasmei yang
diucapkani sangi modeli adalah:
8. ... sangatiluar biasaicantikisekali...
dalamipenggalan kalimati(berupaifrasa) tersebutibukan hanyaidua kataiyangisearti
yangidigunakan, tetapiitiga, sangati= luar biasai= sekali. Frasaitersebutiberasal
dariitiga bentukiyang samaiartinya: sangaticantik, luar biasaicantik, danicantik
sekali. Penggabungani ketiga frasa imenjadi satui frasai yang panjangi tersebut
menunjukkani ketidaktahuani sii pemakaii bahasai ataui hanyai ingini memberi
penekananiyangiberlebihan?

x
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PenggunaaniBahasaiIndonesiaiDalamiIklaniMediaiSosial
Darii hasili analisai dani obervasii padai contohi iklaniyang adaipadaimedia
sosialisepertiiinstagram dani facebooki serta iiklan padaimedia televisii ditemukan
terdapatisembilan (9) iiklan yangimenggunakanibahasaiIndonesiaiberbentukiprase,
duaipuluh (20) iiklan yangimenggunakan bahasaiIndonesia yangiberbentukikata
danisatu (1) iiklan yangimenggunakan bahasaiIndonesia berbentukikalimatidan
kata. Selaini bentuki iklani yang ditemukan, iterdapatipula beberapaifaktor yang
ditemukani yang menjadii sebabi munculnyai penggunaani bahasai Indonesiaipada
iklan-iklanitersebut. Berdasarkani hasili analisisi dari beberapai kasusi mengenai
faktorimunculnya bahasaiIndonesia, berikutibeberapaifaktor yangimempengaruhi
munculnyaipenggunaan bahasaiIndonesia padaiiklanitersebut:
1. Prestigei (gengsi)
Gengsiiatau prestige pada kasusi penggunaan Indonesiai diartikani sebagai
bentukiuntuk menunjukkani kesani tidaki ketinggalani zamani ataui dianggap
lebihibermartabat. Jadii munculnya bahasai Indonesia tersebut pada
penggunaaniiklan tidakilepas dariikesan moderniyang tampilkanisehinggaihal
tersebutimampu untukimenarik perhatianipembeli untukimembeliiprodukiyang
diiklankan.
2. Ekonomi
Dalamiduniaibisnis, paraipelakuibisnisiselalu mencariicara agar produkiyang
merekaitawarkan dapati membuat ipara konsumeni merasai penasarani atau
menciptakani rasai ingini tahu sehinggai minati untuki membelii produki yang
ditawarkan. Olehi karenai itui salahi satui carai parai pelakui bisnisi untuk
menariki rasai ingini tahu konsumeni adalahi dengani menggunakani bahasa
Indonesiai yangi terkesan gaul.
Hasilidariipenelitian dariibeberapa iklaniyang dijadikanisampelipenelitian
terdapatisembilan (9) iiklan yangimenggunakan bahasaiIndonesia berbentukiprase,
dua puluhi (20) iklaniyang menggunakanibahasa Indonesiaiyang berbentukikata

xi
danisatu (1) iiklaniyang menggunakanibahasa Indonesia berbentukikalimatidan
kata. Berikutibeberapa contohipenggunaan bahasaiIndonesia padaiiklan produkidi
mediaisosial danimedia elektroniki (TV):
Tabel 1. IklaniProduk diiMedia Sosialvdan MediaiElektronik

No Namaiakun/media Produk Iklan


TASiPREMIUM 3iIN 1 SuperiKerenidan
1. @tasmilenial187 Tas
MultifungsiiBisa SesuaiidenganiKebutuhan
FacebookiDiah Khususihariiiniihargai12.000 SaleiMenjadi
2. Sandal
Alfian 10.000iKhusus Todayiya Sayang
3. IklaniTV Sprite KAYAKiADAiLEMONiLIME-NYAiGITU
Stayituned!!! HariiiniiupdateiTASiLOKAL
4. @mayasari Tas
&iTASiIMPORTiYANGiPROMO

Padaidata (1) iterdapat tulisani3 in 1iyang jikaidibacaiadalah threeiin one


yangimaknanya adalahi bahwai tasi tersebuti memilikii tigai fungsiiyangidijadikan
padaisatuitas. Penggunaanikataithree in one iniisudah seringididengariolehipara
konsumenikarena tidakihanya munculipada produkibahan pakaiinamun jugaipada
produk-produki sepertii sampo ataui produki lain. Hali inii yangi membuati para
konsumeni untuki tertariki membelii produki tersebut. Bentukibahasa Inggrisiyang
disisipkanipada contohiiklan tersebutiberbentuk praseikarena terdiriibeberapaikata
yangitidak memilikiisubyek.
Padaidata (2) iterdapat kataisale danitoday dimanaikata saleibermakna
bahwaiproduk tersebutisedang adaidiskon sehinggaikonsumen mendengarikata
saleimaka berartiibarang tersebutisedang turuniharga, sedangkani ikata itoday
bermaknaihari iniidimana maksudidari hargaibarang sedangiturun berlakuihanya
untukisatu hariiitu saja, diihari pelakuibisnis mempostingiproduk tersebut. Bentuk
bahasaiInggris padaicontoh iklanitersebut berbentukikata karenaiterdiri dariisatu
kata.
Datai (3) iterdapat katai limei yangi artinyai jeruki nipisi dimanai produk
minumanisprite tersebutimemiliki rasaijeruk lemoninamun jugaiterdapatirasa jeruk
nipisidi dalamiminumannya sehinggaimenghasilkanisensasi yangiluaribiasa. Kata

xii
limeipada iklanitersebut menimbulkanirasa inginitahu konsumeniuntukimembeli
produkiminumanitersebut.
Datai (4) iterdapati kalimat istay ituned iyang ibermakna itetap idi isini
idaniterdapat kataiimport yangibermaknaiimpor. Padaiiklanitersebut kalimatistay
tunedi mengisyaratkan ikepada para ikonsumen untuki tetapi melihati instagram
pelaku bisnisikarena akani ada barangi yangi akani dipromosikani sehinggai hali ini
dapat membuatipenasaran paraikonsumen untukimelihat barangiatau produkiyang
akan ditampilkan. Setelahi itui terdapati katai impori yangi berartiibarang
atauiproduk tersebuti berasali darii luari negerii sehinggai barangi tersebuti
berkesani memiliki gengsi. iBentuk dariibahasa Inggrisiyang digunakaniadalah
berbentukikalimatidan kata.

xiii
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahasai iklani bukani semata-matai rangkaiani katai ataui slogani untuk
mengesankani konsumen, tetapii harusi adai susunani yangi logis. Persoalannya
apakahi pembuati slogani ataui timi kreatifi iklani memahamii bahwai apai yang
ditulisnyaikeliru. Sloganiiklan sangatimudah diingat, apalagiijika modeliiklannya
selebritii terkenal, dani secarai tidaki langsungi mengajarii konsumeni berbuat
kekeliruan. Mediai massa, cetaki dani elektronik, memilikii perani yangi stategis
dalamiperkembanganibahasa. Mediaiberperan sebagaiialat untukimenyampaikan
atauimemperkenalkan “bentuk-bentuk” ibahasa kepadaimasyarakatipemakainya,
sehinggai sangat idiharapkan ibahwa mediai masa, dalami hal inii berupai iklan,
menggunakani bahasai Indonesia isecara itepat dan itertib, sesuaii kaidahi yang
berlaku. Mediai bisai menjadii alati untuki membanguni kultur, karenaimemiliki
keterkaitanidengan realitasisosial. Sebagaiisuatu alatiuntuk menyampaikaniberita,
penilaiani ataui gambarani umum tentangi banyaki hali melaluii iklan, media
mempunyaiikemampuan untukiberperan sebagaiiinstitusi yangidapat membentuk
opiniipublik. Media dapatimemberi pengaruhipositif atauinegative
Berdasarkanihasil pembahasaniyang telahi dilakukan dapati idisimpulkan
bahwaipenggunaan bahasai Indonesia padai iklani yangi ditampilkani padai media
elektronikidan mediaisosial tersebutiberbentukikata, prase danikalimat. Selainiitu
faktori yangi mempengaruhii munculnyai bahasai Indonesiai padai iklan itersebut
dipengaruhii olehi gengsii dan iekonomi darii pelakui bisnisi yangi ingini menarik
perhatianidan rasaiingin tahuikonsumen untuk membeli produkitersebut.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Ayun, Primada Qurrota. 2015. Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial


dalam Membentuk Identitas. Channel. Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Badudu, 1996. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Inderasari, Elen dan Oktavia, Wahyu. 2019. Fenomena Indoglish: Kekuatan Media
dan Bahasa Bisnis di Era Digitalisasi. Jurnal Kata: Penelitian tentang Ilmu
Bahasa dan Sastra. (2)3
McManis, Carolyn, et.al. 1987. Language Files, Ohio: The Ohio State University
Departement of Linguistics
Moeliono, Anton M, ed., 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka
Saeed, John I, 2000. Semantics. Dublin: Blackwell Pub.
Sobur, Alex, 2002. Analisis Teks Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen. Editor Setiyawami, SH,M.Pd.
Cetakan ke 3. Penerbit Alfabeta. Bandung
Yuwono, G.B. & Tata Iryanto, 1987. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD), Surabaya: INDAH
Wibowo, dkk. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing.
UMKM (studi pada Batik Diajeng Solo). (1) 29.

xv

Anda mungkin juga menyukai