Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR PENYEBEB DAN SOLUSI

PERILAKU MENCURI PADA REMAJA


DI DESA PEPEDAN KEC.
KARANGMONCOL KAB.
PURBALINGGGA

OLEH: SAIFUL ROMADLON


1323101042
Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak


dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa transisi ini seringkali menghadapkan individu
kepada kebimbangan. Situasi ini yang menimbulkan
perilaku-perilaku anah dan kalau tidak terkontrol bisa
menjadi kenakalan, salah satunya adalah perilaku
mencuri. Perilaku mencuri merupakan jenis kenakalan
remaja yang mengakibatkan korban materi. Perilaku
mencuri juga dialami oleh remaja di Desa Pepedan
Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.
kasus
• Bapak Hari korban pencurian ayam
• Bapak Yadi korban pencurian tabung gas dan telor ayam
jawa
• Pencurian susu ibu hamil dan biscuit balita di PKD
• Dalam konteks dan domain itulah maka penulis tertarik
untuk menulis sekripsi yang berjudul faktor penyebab dan
solusi perilaku mencuri pada remaja di Desa Pepedan
Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.
• Rumusan masalah: Dari hasil pemaparan latar belakang
masalah maka dapat ditemukan rumusan masalahnya
adalah: apa yang menjadi faktor penyebab dan solusi
perilaku mencuri pada remaja di Desa Pepedan
Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga?
Metode penelitian
• Jenis penelitian: Ditinjau dari segi pendekatan, penelitian ini
merupakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan prilaku yang dapat diamati.
• Subjek penelitian: 6 remaja sebagai pelaku (FN, GJ, W, JU, Y dan
A), kepala desa Pepedan Bpk. Zahid Zuriatno, A. Md dan tokoh
agama/masyarakat Bpk H. Ahmad
• Objek penelitian: faktor penyebab perilaku mencuri dan solusi
perilaku mencuri
• Lokasi penelitian: desa Pepedan, kec. Karangmoncol, kab
Purbalingga
• Metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi
• Metode analisis data: reduksi data, penyajian data, membuat
kesumpulan
Teori faktor penyebab perilaku mencuri
1. Teori kriminalitas Rauf
a. Kutub keluarga: keluarga tdk utuh, kesibukan orang tua, hubungan
antarkeluarga yg buruk, kurang perhatian ortu kpd anak
b. Kutub sekolah: sarana tidak mendukung, kualitas tenaga guru,
sekolah di daerah rawan, kurikulum
c. Kutub masyarakat: lingkungan sosial tidak sehat, kerawanan
masyarakat, daerah rawan
2. Teori kenakalan remaja Willis
d. Faktor dalam diri: predisposing faktor(genetik, bawaan dll),
lemahnya pertahanan diri
e. Faktor rumah tangga: anak kurang kasih sayang ortu, keadaan
ekonomi lemah, keluarga tdk harmonis
f. Faktor di masyarakat: kurang pelaksanaan kegiatan agama,
pengaruh norma baru dari luar,
g. Faktor sekolah: bfaktor guru, fasilitas pendidikan, kekurangan guru
3. Teori kesehatan mental philip graham
a. Faktor endogen/faktor pribadi: perkembangan terganggu, cacat fisik dan
mental, kebiasaan mudah terpengaruh, intelegensi rendah, kurang
memanfaatkan waktu luang, hidup menganggur
b. Faktor eksogen/pengaruh dari luar
• Keluarga: broken home, ekonomi
• Sekolah: bergaul dengan anak yang nakal
• Lingkungan masyarakat: diperjualbelikan minuman keras, moralitas
masyarakat bobrok
• Pergaulan: pergaulan bebas, sopan santun, salah memilih teman
• Hiburan dan media
Dapat disimpulkan bahwa faktor penebab adalah faktor dalam diri dan dari
luar diri. Faktor dari dalam diri diantaranya Predisposing faktor, lemahnya
pertahanan diri, Perkembangan kepribadian yang terganggu, Individu
memiliki cacat mental dan tubuh, Individu memiliki kebiasaan yang mudah
terpengaruh, Taraf intelegensi yang rendah, Kurang dapat memanfaatkan
waktu luang, Hidup menganggur. Sedangkan faktor dari luar diri
diantaranya adalah faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat, faktor
pergaulan dan faktor hiburan dan media.
Faktor penyebab perilaku mencuri
1. FN: pernah mencuri ayam, beras ortu, batu akik, buah2an. Faktor:
pengaruh teman bermain, takut dijauhi teman kalo tidak ikut mencuri,
merokok dan minum, kurang pengawasan ortu/ayah merantau
2. GJ: pernah mencuri: unggas, beras, batu akik, kelapa, tabung gas, sepeda.
Faktor: ekonomi keluarga, keadaan yang mendukung, merokok dan
minum, kurang pengawasan ortu/broken home, pengaruh teman,
menganggur
3. W: pernah mencuri kelapa, beras, ikan lele, unggas, tabung gas. Faktor:
merokok dan minum, togel, pengaruh teman, ekonomi keluarga,
menganggur
4. JU: pernah mencuri rokok, HP, uang, beras. Faktor: merokok dan minum,
situsi lingkungan/kesempatan, pengaruh teman, ekonomi keluarga
5. Y: pernah mencuri rokok, uang, beras, HP. merokok dan minum, pengaruh
teman, situasi mendukung, penanganan kurang tegas, ekonomi keluarga
6. A: pernah mencuri ikan lele, rokok, uang, HP. faktor ekonomi, situasi dan
kondisi mendukung, pengaruh teman, merokok dan minum, broken home.
Inisial
Faktor Indicator
FN GJ W JU Y A

Predisposing faktor
X X X X X X

lemahnya pertahanan diri


V V V V V V

Perkembangan kepribadian yang terganggu

X X X X X X

Individu memiliki cacat mental dan tubuh

X X X X X X

Faktor dalam diri


Individu memiliki kebiasaan yang mudah terpengaruh

V V V V V V

Taraf intelegensi yang rendah


X X X X X X

Kurang dapat memanfaatkan waktu luang

X X X X X X

Hidup menganggur
X V V X X X

faktor keluarga
V V V V V V

faktor sekolah,
X X X X X X

faktor masyarakat
Faktor luar diri V V V V V V

faktor pergaulan
V V V V V V

faktor hiburan dan media


X X X X X X
dapat dianalisis bahwa faktor penyebab perilaku
mencuri pada remaja di Desa Pepedan sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Rauf, Willis,
dan Phillip Graham yang saling melengkapi.
Faktor tersebut karena pengaruh dari dalam diri
dan dari luar diri.
Teori solusi perilaku mencuri
1. Teori pencegahan kejahatan E.H Sutherland dan Cressy
a. Upaya preventif: melakukan usaha positif, menciptakan keadaan
ekonomi, keamanan dan ketertiban masyarakat,
b. Refresif: perlakuan(treatment) dan penghukuman (punishment)
2. Teori penanggulangan kejahatan A.S Alam
c. pre-emtif: upaya awal untuk mencegah
d. Preventif: menghilangkan kesempatan untuk dilakukan kejahatan
e. Refresif: penegakan hukum
3. Teori penanggulangan kenakalan remaja ayuningtyas
f. Usaha dilingkungan keluarga: menciptakan keluarga harmonis,
tidak otoriter, ortu berbagi pengalaman
g. Usaha dilingkungan sekolah: menegakan disiplin sekolah,
peraturan yg adil, kerjasama dg lingkungan sekitar sekolah
c. Usaha di lingkungan masyarakat: menegur remaja , menjadi teladan,
mengadakan kegiatan epemudaan
solusi perilaku mencuri ada 3 yaitu pre-emtife,
preventive dan represife. Upayapre-emtife adalah
upaya awal preventive merupakan upaya-upaya
awal yang dilakukan oleh pihak penegak hukum
untuk mencegah terjadinya kejahatan. Upaya
preventive merupakan upaya pencegahan agar
tidak sampai terjadi perilaku mencuri. Sedangkan
upaya represife adalah upaya penanganan setelah
terjadinya perilaku mencuri.
Solusi perilaku mencuri di desa pepedan
1. Upaya pre-emtif
a. pemdes: komunikasi hati ke hati melalui karangtaruna, seni ebeg,
olahraga kewirausahaan
b. Tokoh agama/masyarakat: melalui IRM dan program masjid
2. Upaya preventiv
a. Pemdes: melakukan pemberdayaan, mengasah bakat minat, program
bela negara, pelatihan kewirausahaan
b. Tokoh agama/masyarakat: mengadakan pengajian rutin,
mendatangkan bhabinkamtibmas dari polsek karangmoncol untuk
mengisi himbauan bagi remaja, mengasah bakat minat, menghidupkan
poskampling dan ronda rutin
3. Upaya refreshif
Pertama Mediasi/musawarah antar pelaku, orang tua, korban, dan
pemdes. Kedua surat pernyataan apabila selesai dengan musyawarah.
Ketiga diserahkan pihak berwajib apabila tidak ada kata sepakat.
Selanjutnya memberi hukuman wajib lapor, pada
saat absen pelaku dikenai hukuman membersihkan
lingkungan balai desa. Dengan kata lain upaya
Represif yang dilakukan oleh pemerintah desa
Pepedan dengan metode perlakuan (treatment) dan
penghukuman (punishment) seperti yang
dikemukakan oleh E. H. Sutherland dan Cressey.
Kesimpulan solusi perilaku mencuri pada remaja di
Desa Pepedan sesuai dengan teori yang
dikemukakan E.H. Sutherland dan Cressey, A.S
Alam, dan Ayuningtyas yang saling melengkapi.
kesimpulan
Hasil penelitian faktor penyebab perilaku mencuri pada remaja di Desa
Pepedan adalah faktor dalam diri dan luar diri. Faktor dalam diri diantaranya
pertahanan diri yang lemah dan hidup menganggur. Sedangkan faktor luar diri
diantaranya faktor keluarga, faktor lingkungan/masyarakat dan faktor
pergaulan.
Solusi perilaku mencuri pada remaja di Desa Pepedan adalah upaya pre-emtif,
upaya preventive, dan upaya represif. Upaya pre-emtif berupa pembentukan
wadah bagi remaja oleh pemerintahan desa seperti karangtaruna Bina Karya
mandiri, seni budaya Sekar Langgeng Lestari serta fasilitas olah raga. Dan
pembentukan Ikatan Remaja Masjid Oleh ta’mir masjid. Upaya preventive dari
pemerintahan desa Pepedan diantaranya mengembangkan bakat minat melalui
wadah yang ada yaitu karangtaruna Bina Karya Mandiri, seni budaya,
kewirausahaan budidaya ikan lele. Sedangkan dari tokoh agama mengadakan
pengajian rutin, dengan mengundang pihak bhabikantibmas polsek
Karangmoncol dan pembinaan bakat minat melalui olah raga dan seni hadroh.
Upaya represif yaitu berupa penindakan oleh pemerintah desa kepada pelaku
perilaku mencuri pada remaja berupa mediasi, membuat surat pernyataan, dan
penyerahan kepada pihak berwajib.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai