Anda di halaman 1dari 14

PENGELUARAN NEGARA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keuangan Negara Dan Daerah
Dosen Pengampu :
Yunesia Pramesti, M .Pd.

Disusun Oleh :
1. Ela Distanika (12406193100)
2. Adella Oktavia (12406193102)
3. Cindy Eka Nur Marita (12406193112)
4. Jihan Nur Faidah (12406193113)
5. Launa Ainun Aditya (12406193137)

KELAS 5 C
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas
segala karunianya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah ini maka kami mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dewan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.,M.E. selaku ketua jurusan Manajemen
Keuangan Syariah.
4. Ibu Yunesia Pramesthi, M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Keuangan
Negara dan Daerah yang telah memberikan pengarahan sehingga penulisan makalah
Ini dapat terselesaikan.
5. Semua Pihak yang membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi diperolehnya hasil yang lebih baik di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan baik bagi
penulis maupun parapembacanya.

Tulungagung, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .......................................................................................................... 3
A. Pengertian Pengeluaran Negara ........................................................................... 3
B. Macam-macam Pengeluaran Negara ................................................................... 3
C. Jenis-jenis Pengeluaran Negara ................................................................... 5
D. Pengaruh Pengeluaran Negara Terhadap Perekonomian Negara ....................... 6
E. Teori Pengeluaran Negara .................................................................................... 8
Bab I Penutup ................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
B. Daftar Pustaka ...................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa,
penegeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Pada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan pengeluaran negara yang
besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk menyediakan infrastruktur seperti
sarana jalan, kesehatan, pendidikan, dll. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi,
investasi tetap diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi
sektor swasta sudah mulai berkembang. Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi,
pengeluaran pemerintah tetap diperlukan, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dsb.
Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju, disimpulkan bahwa dalam
perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan meningkat sejalan dengan
peningkatan pendapatan perkapita negara tersebut. Di negara-negara maju, kegagalan
pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan
dari suatu industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait. Di sini
diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri,
hukum, pendidikan, dll.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengeluaran negara?
2. Apa Saja macam-macam pengeluaran negara?
3. Apa saja jenis-jenis pengeluaran negara?
4. Bagaimana pengaruh pengeluaran negara terhadap perekonomian negara?
5. Apa saja teori pengeluaran negara?

1
C. Tujuan
Tujuan penulis mengerjakan makalah ini adalah agar penulis dapat mengetahui dan
memahami tentang :
1. Pengertian Pengeluaran Negara
2. Macam-macam Pengeluaran Negara
3. Jenis-Jenis Pengeluaran Negara
4. Pengaruh Pengeluaran Negara Terhadap Perekonomian Negara
5. Teori Pengeluaran Negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengeluaran Negara


Pengeluaran negara adalah pengeluaran pemerintah menyangkut pengeluaran
untuk membiayai program-program dimana pengeluaran itu ditujukan untuk pencapaian
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
B. Macam Macam Pengeluaran Negara

Menurut macamnya, pengeluaran negara dibedakan menjadi 2, yaitu menurut organisasi


dan menurut sifat.1

Sedangkan Menurut organisasi, pengeluaran negara digolongkan menjadi 3, yakni :

1. Pemerintah Pusat
Dalam pemerintah pusat, terdapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yaitu dana yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat dibedakan menjadi 2
yang meliputi pengeluaran untuk belanja dan pengeluaran untuk pembiayaan.
Pengeluaran untuk belanja antara lain digunakan untuk belanja pemerintah pusat
seperti, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga
utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dll. Juga untuk dialokasikan ke
daerah untuk dana perimbangan serta dana otonomi khusus dan penyesuaian.
Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan meliputi pengeluaran untuk obligasi
pemerintah, pembayaran pokok pinjaman luar negeri, dll.
2. Pemerintah Provinsi
Jika pada pemerintah pusat terdapat APBN, maka di pemerintah propinsi
terdapat APBD yang merupakan hasil dari dana alokasi APBN dari pemerintah
pusat dan hasil dari pungutan pajak dari masyarakat. Dana APBN digunakan
untuk pengeluaran untuk belanja meliputi belanja operasi dan belanja modal.
Belanja operasi berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja pinjaman, belanja subsidi, belanja

1Ferry Prasetya, Modul Ekonomi Publik Bagian V : Teori Pengeluaran Pemerintah, Malang : Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2012, Hal. 1

3
hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja operasi lainnya. Sedangkan belanja
modal seperti belanja aset tetap, belanja aset lain-lain, dan belanja tak terduga.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
APBD dalam Kabupaten/Kota digunakan antara lain untuk pengeluaran
untuk belanja, bagi hasil pendapatan ke Desa/Kelurahan, Bagi hasil pendapatan
ke desa/kelurahan, terdiri dari bagi hasil pajak ke Desa/Kelurahan, bagi hasil
retribusi ke Desa/Kelurahan, bagi hasil pendapatan lainnya ke Desa/Kelurahan,
pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dari, pembayaran Pokok Pinjaman,
penyertaan modal pemerintah, pemberian pinjaman kepada
BUMD/BUMN/Pemerintah Pusat/Kepala Daerah otonom lainnya.

Sedangkan menurut sifatnya, pengeluaran negara dibedakan menjadi 5, antara lain :

1. Pengeluaran Investasi
Pengeluaran investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah
kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang. Misalnya, pengeluaran untuk
pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, satelit, peningkatan kapasitas SDM,
dll.
2. Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja
Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan
kegiatan perekonomian masyarakat.
3. Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat
Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat adalah pengeluaran yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, atau pengeluaran yang
dan membuat masyarakat menjadi bergembira. Misalnya pengeluaran untuk
pembangunan tempat rekreasi, subsidi, bantuan langsung tunai, bantuan korban
bencana, dll.
4. Pengeluaran Penghematan Masa Depan
Pengeluaran penghematan masa depan adalah pendapatan yang tidak
memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan
mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang.
Pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan masyarakat, pengeluaran untuk
anak-anak yatim, dll
5. Pengeluaran Yang Tidak Produktif

4
Pengeluaran yang tidak produktif adalah pengeluaran yang tidak memberikan
manfaat secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.
Misalnya pengeluaran untuk biaya perang

C. Jenis Jenis Pengeluaran Negara


Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek pengeluaran sumber daya
ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah dan secara tidak
langsung dimiliki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran
pemerintah dapat dibedakan menurut dua klasifikasi, sebagai berikut :
1) Pengeluaran rutin pemerintah yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan atau
penyelenggaraan pemerintah sehari-hari. Termasuk dalam pengeluaran rutin yaitu
belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga, dan cicilan utang luar
negeri.
2) Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran untuk pembangunan , baik fisik seperti
jalan, jembatan, Gedung-gedung, dan pembelian kendaraan dinas, maupun
pembangunan nonfisik spiritual, seperti penataran dan training. 2
Jika ditinjau dari sifatnya, pengeluaran negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Pengeluaran langsung (exhaustive expenditure)
Adalah pengeluaran untuk membeli barang atau jasa yang langsung dikonsumsi atau
dapat menghasilkan barang lain. Seperti, penyediaan vaksin imunisasi, pembelian
pesawat.
2) Pengeluaran transfer (transfer payment)
Adalah pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan social yang tidak produktif. Seperti,
sumbangan untuk korban bencana alam, subsidi, bea siswa, dan lain-lain.
Jenis- jenil pengeluaran negara, sebagai berikut :
a) Belanja pegawai, adalah kompensasi dalam bentuk uang maupun barang, yang
diberikan kepada pegawai pemerintah.
b) Belanja barang, adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang diperlukan
negara.
c) Pengeluaran modal, adalah pembayaran perolehan atau menambah asset negara yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2 Imanul Arifin dan Giana Hadi W, “Membuka Cakrawala Ekonomi”, (PT grafindo media pratama), hal. 36

5
d) Pembiayaan bunga dan cicilan negara, adalah pembayaran kewajiban atas penggunaan
pokok utang, perkiraan utang baru, dan pengelolaan utang.
e) Subsidi, adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahan/Lembaga untuk
memproduksi, menjual, mengekspor/mengimpor barang dan jasa yang memnuhi hajat
orang banyak dengan harga jual yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
f) Hibah, adalah belanja pemerintah pusat dalam bentuk transfer uang/barang kepada
pemerintah negara lain.
g) Bantuan sosial, adalah transfer uang/barang yang diberikan oleh pemerintah pusat
guna melindungi masyarakat dari risiko sosial.
h) Belanja lain-lain, adalah pengeluaran negara untuk pembayaran atas kewajiban
pemerintah yang tidak termasuk dalam kategori belanja pegawai, belanja barang,
pengeluaran modal, pembiayaan bunga dan cicilan utang, subsidi, hibah, dan bantuan
sosial.3

D. Pengaruh Pengeluaran Negara Terhadap Perekonomian Negara


Ada beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau
kecilnya pengeluaran negara, antara lain :
✓ Sektor produksi
Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor
produksi barang dan jasa. Dilihat secara agregat pengeluaran negara merupakan faktor
produksi (money), melengkapi faktor-faktor produksi yang lain (man, machine,
material, method, management). Pengeluaran pemerintah untuk pengadaan barang
dan jasa akan berpengaruh secara langsung terhadap produksi barang dan jasa yang
dibutuhkan pemerintah. Pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan akan
berpengaruh secara tidak langsung terhadap perekonomian, karena pendidikan akan
menghasilkan SDM yang berkualitas. Dengan SDM yang berkualitas produksi akan
meningkat. Dalam hal ini, Jhon F. Due (1968) menyebutkan bahwa pemerintah dapat
memengaruhi tingkat GNP (Gross National Product) nyata dengan mengubah
berbagai faktor yang dapat dipakai dalam produksi, melaluli program-program
pengeluaran, misalnya pendidikan. Juga melalui program-program pembiayaannya
yang dapat mengubah kesediaan para pemilik faktor untuk menyediakan faktor-faktor
tersebut.

3 Sandra dyana, “Cara Cepat Menguasai Ekonomi SMA/MA”, (Jakarta : bumi aksara, 2018), hal. 193

6
✓ Sektor distribusi
Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor
distribusi barang dan jasa. Misalnya, subsidi yang diberikan oleh masyarakat
menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati barang atau jasa
yang dibutuhkan, misalnya subsidi listrik, pupuk, BBM, dll. Pengeluaran pemerintah
untuuk biaya pendidikan SD-SLTA membuat masyarakat kurang mampu dapat
menikmati pendidikan yang lebih yang lebih baik (paling tidak sampai SLTA).
Dengan pendidikan yang lebih baik, diharapkan masyarakat tersebut dapat
meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang. Apabila pemerintah tidak
mengeluarkan dana untuk keperluan tersebut, maka distribusi pendapatan, barang, dan
jasa akan berbeda. Hanya masyarakat mampu saja yang akan menikmati tingkat
kehidupan yang lebih baik, sementara masyarakat kurang mampu tidak memperoleh
kesempatan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Jhon F. Due menyebutkan bahwa
pemerintah dapat memengaruhi pola distribusi pendapatan riil melalui penyediaan
keuntungan-keuntungan di satu pihak, dan pengurangan pendapatan riil dari sektor
swasta di lain pihak, yang hasil akhirnya adalah satu pola pendapatan yang lain
daripada bila tidak ikut campur tangan pemerintah.
✓ Sektor konsumsi masyarakat
Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langssung berpengaruh terhadap sektor
konsumsi masyarakat atas barang dan jasa. Dengan adanya pengeluaran pemerintah
untuk subsidi, tidak hanya menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat
menikmati suatu barang/jasa, namun juga menyebabkan masyarakat yang sudah
mampu akan mengkonsumsi produk/jasa lebih banyak lagi. Berkaitan dengan
konsumsi, Jhon. F. Due melihatnya dari sisi efek alokasi anggaran dan efesiensi.
Pemerintah mengalokasikan kembali sumber-sumber ekonomi dari berbagai barang
ke barang-barang /jasa-jasa lainnya dengan memproduksi barang umum dan barang-
barang/jasa-jasa yang mengandung keuntungan eksternal. Kegiatan pemindahan ini
mengubah alokasi dari sumber-sumber ekonomi karena masing-masing para pemberi
dan penerima mempunyai pola pengeluaran yang berlainan. Pajak-pajak yang dipakai
untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengakibatkan realokasi dari
sumber-sumber ekonomi. Pemerintah dapat memengaruhi efesiensi dalam perilaku
masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
✓ Sektor keseimbangan perekonomian

7
Untuk mencapai target-target peningkatan PDB, pemerintah dapat mengatur alokasi
dan tingkat pengeluaran negara. Misalnya dengan mengatur tingkat pengeluaran
negara yang tinggi (untk sektor-sektor tertentu), pemerintah dapat mengatur tingkat
employment (menuju full employment). Apabila tingkat penerimaan tidak memadai
untuk membiayai pengeluaran tersebut, pemerintah dapat membiayainya dengan pola
defisit anggaran. Berkaitan dengan masalah perekonomian, Jhon F. Due melihat dari
efek terhadap stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi. Dinyatakannya bahwa program-
program pengeluaran serta pembiayaan akan dapat memengaruhi tingkat
pencapaian full-employment dengan mengubah pengeluaran total dalam
perekonomian, dan karenanya mengubah GNP. Program-program tersebut dapat juga
memengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. 4

E. Teori Pengeluaran Negara


1. Musgrave dan Rostow
• Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi
dari suatu negara
• Pada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan pengeluaran negara yang besar
untuk investasi pemerintah, utamanya untuk menyediakan infrastruktur seperti
sarana jalan, kesehatan, pendidikan, dll
• Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetap diperlukan untuk
pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi sektor swasta sudah mulai
berkembang
• Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran pemerintah tetap diperlukan,
utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya peningkatan
pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dsb.
2. Wagner
• Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju, disimpulkan bahwa dalam
perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan meningkat sejalan dengan
peningkatan pendapatan perkapita negara tersebut.
• Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-industri
tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat saja merembet ke

4 Ani S. R., Pengantar Kebijakan Fiskal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 211-213.

8
industri lain yang saling terkait. Di sini diperlukan peran pemerintah untuk mengatur
hubungan antara masyarakat, industri, hukum, pendidikan, dll

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengeluaran negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pada suatu negara dalam rangka menjalankan fungsinya mewujudkan kesejahteraan
rakyat, yang berdasarkan prinsip Moralita, Nasionalita, Kerakyatan, Rasionalitas,
Fungsionalita, Perkembangan, Keseimbangan dan keadilan. Pengeluaran Negara terdiri
dari pengeluaran pemerintah pusat dan pengeluaran pemerintah daerah.
Sebab-sebab pengeluaran pemerintah meningkat yaitu : Meningkatnya fungsi
pertahanan, keamanan, dan ketertiban, Meningkatnya fungsi pemerintah, Meningkatnya
fungsi perbankan, Meningkatnya fungsi pembangunan.
a) Kewajiban negara dalam rangka menjaga kelangsungan kedaulatan negara
(pemerintah) dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mencakup:
Mempersiapkan, memelihara, dan melaksanakan keamanan negara
b) Menyediakan dan memelihara fasilitas untuk kesejahteraan sosial dan perlindungan
sosial : fakir miskin, jompo, yatim piatu, masyarakat miskin, dan pengangguran.
c) Menyediakan dan memelihara fasilitas kesehatan
d) Menyediakan dan memelihara fasilitas pendidikan
Sebagai konsekuensi pelaksanaan kewajibannya, pemerintah perlu dana yang
memadai, dianggarkan melalui APBN/APBD, dan pada saatnya harus dikeluarkan
melalui Kas Negara/Kas Daerah

Saran

Dalam makalah ini, penulis ingin memberikan saran khususnya kepada para
pembaca untuk hendaknya mempelajari materi tentang Pengeluaran Negara . Karena
dengan mempelajarinya, dapat menambah wawasan terutama dalam mata kuliah
Keuangan Negara dan Daerah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, Ferry. 2012. Modul Ekonomi Publik Bagian V : Teori Pengeluaran Pemerintah.
Malang : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Arifin, Imanuel dan Giana Hadi W. Membuka Cakrawala Ekonomi. PT Grafindo Media
Pratama.
Dyana, Sandra. 2018. Cara Cepat Menguasai Ekonomi SMA / MA. Jakarta : Bumi Aksara.
S, Ani R. 2010. Pengantar Kebijakan Fiskal. Jakarta : Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai