Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Penerimaan mahasiswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh seluruh
Perguruan Tinggi di Indonesia setiap tahunnya. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai titik
awal proses pencarian calon mahasiswa baru yang berkualitas. Dengan menerima calon
mahasiswa yang berkompeten maka dapat menunjang mutu dan kualitas perguruan tinggi itu
sendiri.

Salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan penerimaan mahhasiswa


barusetiap tahunnya adalah Universitas Negeri Medan (UNIMED). Ada tiga jalur penerimaan
mahasiswa baru yang setiap tahunnya dilaksanakan di universitas ini, yaitu Seleksi Nasional
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN), dan jalur Seleksi Mandiri.

Banyak hal penting tentunya dalam penyeleksian dari setiap jalur yang dilaksanakan,
setiap jalur penyeleksian memiliki ketentuan yang berbeda-beda pula. Selain dari ketentuan-
ketentuan yang diberikan dalam setiap jalur ada juga hal penting yang harus diperhatikan
yaitu daya tampung atau kuota yang disediakan mengingat banyaknya calon mahasiswa baru
yang akan bersaing.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana algoritma penerimaan mahasiswa baru di UNIMED?

1.3. Tujuan

Untuk memenuhi salah satu kriteria penilaian mata kuliah Algoritma dan Struktur
Data dan untuk mengetahui algoritma penerimaan mahasiswa baru di UNIMED.

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu Jafar
Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal Muqabala. Kata
Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian lambat laun menjadi
Algorithm diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Algoritma.Algoritma dapat diartikan
urutan penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis menggunakan bahasa yang logis
untuk memecahkan suatu permasalahan. (Barakbah, 2013)

Terdapat tiga cara yang umum digunakan dalam menulis algoritma, yaitu:

1. Kalimat deskriptif, yaitu notasi penulisan algoritma dengan bahasa deskriptif bisa juga
disebut notasi ilmiah. Dilakukan dengan cara menuliskan intruksi-intruksi yang harus
dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan bahasa yang jelas. Karena
tidak ada aturan baku dalam menulis algoritma dalam notasi deskriptif maka tiap orang
dapat membuat aturan dan penulisan sendiri. Pada dasarnya teks algoritma dengan
bahasa deskriptis disusun oleh 3 bagian utama yaitu bagian judul, bagian deklarasi dan
bagian deskripsi.
2. Pseudo-Code, adalah cara penulisan algoritma yang menyerupai bahasa pemograman
tingkat tinggi. Pseudo-code menggunakan bahasa yang hampir menyerupai bahasa
pemograman. Pseudo-code berisi deskripsi dari algoritma pemograman komputer yang
menggunakan struktur sederhana dari beberapa bahasa pemograman tetapi bahasa
tersebut hanya ditujukan agar dapat dibaca manusia. Dalam pseudo-code disarankan
untuk menggunakan keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do,
repeat, for dan lainnya. Struktur penulisan pseudo-code dimulai dari judul, deklarasi
dan deskripsi.
3. Flowchart, adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memeperlihatkan urutan atau langkah-
langkah dari suatu program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya.

Pendidikan tinggi memiliki tujuan yaitu menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional yang dapat
menerapkan,mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan atau kesenian (Sudiyono, 2004). Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah terus
meningkatkan sistem seleksi penerimaaan Mahasiswa untuk Perguruan Tinggi Negeri
ditandai dengan adanya perubahan Undang-Undang Pendidikan Tinggi agar calon
mahasiswa berprestasi akademik tinggi mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon
mahasiswa di PTN pilihannya.

Salah satu seleksi yang dilaksakan pada setiap universitas adalah Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
(SBMPTN) merupakan seleksi bersama masuk PTN dengan ujian tertulis.SBMPTN
bertujuan untuk memberi peluang bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu
PTN lintas wilayah.

2
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini metodologi yang digunkan adalah metode penelitian wawancara.
Metode penelitian wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Tanya
jawab sepihak berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sementara pihak yang
ditanya aktif memberi jawaban atau tanggapan.

Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK) UNIMED. Penelitian ini dilakukan pada hari selasa tanggal 26
Maret 2019 di Gedung Biro Rektor ruang BAAK UNIMED.

3
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Algoritma penerimaan mahasiswa baru UNIMED melalui tiga jalur yaitu SNMPTN,
SBMPTN dan UMBPTN. Setiap jalur penerimaan memiliki kuota masing masing yaitu 30 %,
40 %, dan 30%.

1. Jika calon mahasiswa yang lulus Snmptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan untuk sbmptn tetap
2. Jika calon mahasiswa yang lulus snmptn tetapi tidak melakukan pendaftaran ulang
maka unimed akan menambah kuota penerimaan calon mahasiswa baru di sbmptn
sebanyak yang tidak memenuhi kuota pada saat snmptn
3. Jika calon mahasiswa yang lulus sbmptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan untuk umbptn tetap
4. Jika calon mahasiswa yang lulus sbmptn tetapi tidak melakukan pendaftaran ulang
maka unimed akan menambah kuota penerimaan calon mahasiswa baru di umbptn
sebanyak yang tidak memenuhi kuota pada saat sbmptn
5. Jika calon mahasiswa yang lulus umbptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan diberhentikan.
6. Jika calon mahasiswa yang lulus umbptn dan tidak melakukan pendaftaran ulang
maka kuota penerimaan diberhentikan.

Algoritma ini juga dapat di gunakan dalam bahasa C menggunakan notasi pseudocode :

If calon mahasiswa SNMPTN - lulus And melakukan pendaftaran ulang Then kuota
SBMPTN tetap.

Else Kuota SBMPTN di tambah

If calon mahasiswa SBMPTN - lulus And melakukan pendaftaran ulang Then kuota
UMBPTN tetap.

Else Kuota UMBPTN di tambah

If UMBPTN - lulus And melakukan pendaftaran ulang OR If UMBPTN - lulus And tidak
melakukan pendaftaran ulang Then kuota penerimaan di berhentikan

End

4
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Algoritma penerimaan mahasiswa baru UNIMED melalui tiga jalur yaitu
SNMPTN, SBMPTN dan UMBPTN.
7. Jika calon mahasiswa yang lulus Snmptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan untuk sbmptn tetap
8. Jika calon mahasiswa yang lulus snmptn tetapi tidak melakukan pendaftaran ulang
maka unimed akan menambah kuota penerimaan calon mahasiswa baru di sbmptn
sebanyak yang tidak memenuhi kuota pada saat snmptn
9. Jika calon mahasiswa yang lulus sbmptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan untuk umbptn tetap
10. Jika calon mahasiswa yang lulus sbmptn tetapi tidak melakukan pendaftaran ulang
maka unimed akan menambah kuota penerimaan calon mahasiswa baru di umbptn
sebanyak yang tidak memenuhi kuota pada saat sbmptn
11. Jika calon mahasiswa yang lulus umbptn dan melakukan pendaftaran ulang maka
kuota penerimaan diberhentikan.
12. Jika calon mahasiswa yang lulus umbptn dan tidak melakukan pendaftaran ulang
maka kuota penerimaan diberhentikan.

5.2. Saran
Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengingat informasi yang diberikan
dalam makalah ini masih cukup minim. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca guna memperbaiki penyusunan tugas selanjutnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Barakbah, Ali Ridho. 2013. Logika dan Algoritma. Surabaya: Pers.

Sudiyono. 2004. Manajemen Pendidikan Tinggi: Buku Pegangan Kuliah. Jakarta: Rineka
Cipta.

Swastina, Liliana. 2013. Penerapan Algoritma C4.5 untuk Penentuan Jurusan Mahasiswa.
Jurnal Gema Aktualita. Banjarmasin: vol.2, No.1, hal 93-98.

Anda mungkin juga menyukai