Anda di halaman 1dari 16

MODUL I

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA

Hasil :
Presentasi Kelompok I – IV
Kelas IC, I D dan I E

Dosen :
Didik Hermanto, ST

Jurusan Pendidikan Matematika


STKIP PGRI BANGKALAN

2011
BAB I
HIMPUNAN

I. DIFINISI

Himpunan adalah : Kumpulan dari suatu obyek yang mempunyai syarat keanggotaan tertentu
secara jelas.

II. PENGERTIAN HIMPUNAN


Perhatikan kumpulan benda benda didalam kampus dibawah ini :
1. Kumpulan siswa perempuan
2. Kumpulan Dosen yang sedang mengajar
3. Kumpulan meja belajar, dll

Dari contoh kumpulan benda-benda tertentu diatas dalam matematika disebut “HIMPUNAN”
Dengan demikian jika kita ke tempat lain (misalnya gedung bioskop) maka kita dapat membentuk
kumpilan benda-benda sejenis antara lain :

1. Himpunan Kursi
2. Himpunan penonton bioskop wanita
3. Himpunan penonton bioskop laki-laki, dan lain-lain.

Penting :

Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan himpunan itu menyebabkan kita dapat
membedakan objek yang merupakan anggota himpunan dan objek yang bukan himpunan.

Himpunan yang mempunyai syarat tertentu dan jelas sehingga kita dapat
menentukan objek mana yang menjadi anggota himpunan itu dan objek mana yang bukan
anggota himpunan itu.

Misalnya : “Kumpulan orang kaya”. Kumpulan ini bukan suatu himpunan. Tetapi
“Kumpulan orang yang kekayaannya melebihi satu trilyun rupiah” adalah suatu himpuan.

Contoh lain dari bukan himpunan :

 Kumpulan dosen-dosen terbaik di jurusan matematika


 Kumpulan mahasiswa yang cantik dan tampan di angkatan 2011
III. CARA MENYATAKAN/MENULISKAN SUATU HIMPUNAN

1. Dengan bentuk pendaftaran (Tabular Form) yaitu dengan cara mendaftar/menuliskan semua
anggotanya dengan diawali kurung kurawal buka dan diakhiri dengan kurung kurawal tutup.
Contoh :

P = { 0 , 1 ,2 , 3 }
Q = { Bandung, Jakarta, Semarang , Kediri , Blitar }

2. Dengan bentuk perincian (set builder form) yaitu dengan cara menuliskan syarat
keanggotaannya/notasi pembentuk Himpunannya.

Contoh : P = { x / x ≤ 4 , x ∈bilangan caca h }

3. Dengan kalimat yang menyatakan sifat-sifat yang dipenuhi oleh anggota-anggotanya

Contoh : P = Himpunan bilangan cacah kurang dari 4

IV. HIMPUNAN SEMESTA


Adalah himpunan yang anggotanya terdiri dari semua obyek/elemen yang sedang dibicarakan
Misalnya : himpunan Petani, Himpunan Guru, Himpunan Nelayan dan lain-lain. Himpunan-
himpunan tersebut dapat dikatakan sebagai Himpunan Semesta. Untuk menyatakan suatu
himpunan dapat digambarkan dengan Diagram Venn

Contoh : S) S)

Himpunan Semesta S Himpunan A dengan Semesta S

V. HIMPUNAN KOSONG (EMPTY SET)


Yaitu himpunan yang tidak memiliki anggota/elemen, himpunan kosong merupakan
himpunan bagian (subset) dari semua himpunan. Dinotasikan dengan : { } atau Ø
Contoh : A = { manusia bumi yang memiliki tinggi lebih dari 10 meter } maka A = Ø
B = { x | x2 = -1, x bilangan nyata } maka B = { }

VI. KARDINALITAS
Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat diartikan sebagai ukuran banyaknya elemen
berbeda yang dikandung oleh himpunan tersebut.

Contoh :
A = { apel, jeruk, mangga, pisang } B = { p, q. r, s }
Banyaknya anggota berbeda dari Banyaknya anggota berbeda dari
himpunan A adalah 4. himpunan B adalah 4.
Dapat ditulis n(A) atau | A| = 4 Dapat ditulis n(B) atau |B| = 4

Jadi kedua himpunan tersebut ekivalen satu sama lain, atau dikatakan memiliki kardinalitas sama.

Syarat dari dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat
fungsi korespondensi satu-satu yang memetakan semua anggota A pada anggota B. Sehingga
himpunan pasangan berurutannya adalah {(apel, p), (jeruk, q), (mangga, r), (pisang, s)} maka
kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.

VII. HIMPUNAN KUASA (POWER SET)

Himpunan kuasa dari A adalah himpunan yang anggotanya terdiri dari semua himpunan
bagian dari himpunan A. Himpunan Kuasa dari A dinotasikan dengan : P(A)
Contoh : A = { 1 , 2, 3 } maka P(A) = { {}, { 1 } , {2 } , { 3 } , {1,2 } , { 1,3 } , {2,3 } , { 1,2,3 } }
Banyaknya anggota himpunan kuasa dari himpunan A dapat ditulis dengan notasi |P( A)|

|P( A)| = 2|A|

VIII. RELASI ANTAR HIMPUNAN

1. Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari B jika setiap anggota dari A juga
merupakan anggota dari B.
A himpunan bagian (subset) dari B dapat ditulis : A ∁ B
Contoh : G ={ … ,−3 ,−2 ,−1 , 0 , 1 ,2 , 3 ,.. } dan H = { x / x bilangan bulat } maka H ∁ G

2. Kesamaan Dua Himpunan.


Dua himpunan A dan B dikatakan sama / identik (A = B) jika dan hanya jika kedua
himpunan tersebut mempunyai elemen yang sama.
Contoh : A = { 2 , 1, 3 } dan B = { 3 , 1 ,2 } maka dikatakan bahwa A = B

3. Himpunan Eqivalen
Dua himpunan A dan B dikatakan eqivalen jika banyaknya elemen himpunan A sama
dengan banyaknya elemen himpunan B
A~B dibaca : “Himpunan A eqivalen Himpunan B”
n (A) dibaca : “banyaknya elemen himpunan A”
Contoh : A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { a , b , c , d , e } maka A~B karena n (A) = n (B) = 5

4. Comparable
Dua himpunan A dan B dapat diperbandingkan (comparable) jika A∁ B atau B ∁ A
Contoh : A = { a , b , c } dan B = { b , c } maka A comparable B karena B ∁ A
S = { 2 , 4 , 6 } dan T = { 2 , 4 , 5 } maka S tidak comparable T karena S∁ T atau T ∁ S

IX. LATIHAN SOAL : I.1


1. Sebutkan semua anggota dari himpunan-himpunan :
a. A = Himpunan huruf vokal
b. B = Himpunan prodi yang ada pada STKIP PGRI Bangkalan
c. C = { x / x habis dibagi 3 , x =bilangan genap<19 }
d. D = { x /2< x<10 }
2. Tulislah himpunan-himpunan dibawah ini dengan cara menyebutkan syarat keanggotaannya :
a. A = { 1,2,3,4,5 } c. C = { 5,6,7,8 }
b. B = { 2,3,5,7,11,13,17,19 } d. D = { 0,1,2,3,4 }
3. Sebutkan semua himpunan bagian dari masing-masing himpunan dibawah ini :
a. A = { x / x<5 , x ∈ C }
b. B = himpunan bilangan ganjil antara 1 sampai 9
c. C = { mangga , durian, salak , jeruk }
d. D = { 1,2,3,1,4,2 }
4. Hitunglah jumlah himpunan bagian dari himpunan-himpunan dibawah ini :
a. B ={ Kediri , Pare , Blitar , Kediri , Jombang , Pare } c. A = { 1,3,3,5,3,2,5,4 }

b. D = himpunan bilangan asli kurang dari 1 d. . C = { x /4 < x ≤ 9 }

X. OPERASI-OPERASI PADA HIMPUNAN


A. Himpunan Komplemen
Jika A adalah suatu himpunan dan S adalah semestanya, maka himpunan komplemen A
adalah himpunan yang anggotanya terdiri dari semua elemen S tetapi bukan merupakan
anggota dari A. Komplemen A dapat dinotasikan dengan Ac atau A’
Contoh : S = { bilangan asli antara 2 dan10 } dan A
={ bilangan ganjil antara 2dan 10 } maka Ac = { 4,6,8 }

B. Gabungan (Union = “U”)


A gabungan B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas semua
anggota dari himpunan A atau B → A∪B = { x / x ∈ A atau x ∈ B }
Contoh : A = { 2,3,4,5 } dan B = { 1,3,4,7,9 } maka A∪B = { 1,2,3,4,5,7,9 }

S) S) S)

A B A B A B
A∪B adalah daerah yang diarsir
C. Irisan (Interseksi = “∩”)
A irisan B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota
himpunan A dan juga merupakan anggota himpunan B→A∩B= { x / x ∈ A dan x ∈ B }
Contoh : A = { 2,3,4,5 } dan B = { 1,2,3,4,7,9 } → A∩B = { 3,4 }

S)

→ A∩B adalah daerah yang diarsir


A B

D. Selisih Dua Himpunan


A selisih B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota
himpunan A dan bukan merupakan anggota himpunan B → A – B = { x / x ∈ A dan x ∈ B }
Contoh : A = { 1,2,3,4 } dan B = { 2,4,6,8 } → A – B = { 1,3 }dan B – A = { 6,8 }

S) S)

A B A B

A – B = daerah yang diarsir B – A = daerah yang diarisr


E. Jumlah Dua Himpunan
Jumlah A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota
himpunan A saja atau anggota B saja tetapi bukan merupakan anggota A dan B
A + B = { x / x ∈ A atau x ∈ B , x ∈( A ∩ B) }

Contoh : A = { 1,2,3,4 } dan B = { 2,4,6,8 } → A + B = { 1,3,6,8 }

S)

A B → A + B = daerah yang diarsir


XI. SIFAT-SIFAT OPERASI PADA HIMPUNAN

1. Komutatif : A∪ B = B ∪ A
2. Assosiatif : A∩(B∩C) = (A∩B)∩C
3. Identitas : A∩S = A dan A∪ ∅ = A
4. Idempoten : A∩A = A dan A∪A = A
5. Distributif : A∩(B∪C) = (A∩B)∪(A∩C)
A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)
6. Komplementer : A∩ A c = ∅
A∪ Ac = S
7. De Morgan : (A∩B)c = Ac ∪ Bc
(A∪B)c = Ac ∩ Bc
8. Penyerapan : A ∪(A∩B) = A
A∩(A∪B) = A

XII. LATIHAN SOAL I.2

1. Dari 100 siswa , 75 orang mengikuti pelajaran matematika dan 50 orang mengikuti pelajaran
fisika, tidak ada siswa yang menganggur. Dari data tersebut :
a. Berapakah siswa yang mengikuti pelajaran kedua-duanya ?
b. Berapakah selisih antara pengikut pelajaran matematika dan pengikut fisika ?
c. Berapakah selisih antara pengikut pelajaran fisika dan pengikut matematika ?
d. Berapakah jumlah pengikut pelajaran matematika dan pengikut pelajaran fisika ?
2. Diketahui S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }, A = { 1,2,3,4 } dan B = { 1,3,5,7,8,9 }. Tentukan :
a. A∪B b. A∩B c. Ac d. A-B d. B-A e. A + B
3. Jika diketahui S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }, A = { 1,2,3,4 }, B = { 1,3,5,7,8,9 } dan C = { 3,5,6,7 }
a. Buktikan bahwa (A∩B)c = Ac∪Bc
b. Buktikan bahwa (A∪B)c = Ac ∩ Bc
c. Tentukan A∩(B∪C)
d. Tentukan A∪(B∩C)
BAB II
RELASI
1. Definisi 1.
Jika A dan B merupakan dua himpunan, maka produk kartesius dari A ke B adalah
himpunan semua pasangan terurut { x , y } dengan x ∈ A dan y ∈ B. Atau dapat ditulis dengan A x
B = { ( x , y )/x ∈ A dan y ∈ B }
→ Pasangan terurut { x , y } adalah sepasang bilangan x dan y dengan x sebagai urutan pertama
dan y sebagai urutan keduanya.
2. Definisi 2.
Relasi (R) dengan suatu kalimat terbuka dari himpunan A ke himpunan B adalah sebuah
himpunan yang anggota-anggotanya semua pasangan terurut (x,y) dengan x∈A dan x∈B
sedemikian rupa sehinnga kalimat terbukanya menjadi benar.

3. Definisi 3.
Jika A dan B himpunan yang diketahui dan diantara anggota-anggotanya ditentukan oleh
suatu Relasi R dari A ke B maka Relasi R tersebut merupakan himpunan bagian dari A x B.
- Daerah asal (Domain) dari Relasi R adalah himpunan bagian dari A yang terdiri atas elemen
pertama dari semua pasangan terurut anggota R. atau D : { x / x ∈ A ,(x , y )∈ R }
- Daerah hasil (Range) dari Relasi R terdiri atas elemen kedua dari semua pasangan terurut
anggota R. atau Rg : { y / y ∈ B ,( x , y )∈ R }
- Daerah tujuan (Kodomain) anggotanya terdiri dari semua elemen yang ada pada daerah
tujuan Relasi tersebut. atau Kd : { y / y ∈ B }

Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu :
1. Diagram panah
2. Himpunan pasangan berurutan
3. Diagram cartesius

Contoh : Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5} dan himpunan B = {becak, mobil, sepeda, motor,
bemo} relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B adalah “banyak roda dari”
tunjukkan relasi tersebut dengan:

a) Diagram panah
1 becak
2 mobil
3 sepeda
4 motor
5 bemo
a) Himpunan pasangan berurutan = {(2,sepeda) (2,motor) (3,becak) (3,bemo) (4,mobil)}

b) Diagram kartesius
Becak .
Mobil .
Sepeda .
Motor .
bemo .

1 2 3 4 5

4. Relasi Invers.
Setiap R : { ( x , y )/x ∈ A , y ∈ Bdengankalimat terbuka p ( x , y ) benar } maka selalu ada relasi
invers (R-1) dari himpunan B ke himpunan A. → R-1 : { ( y , x )/(x , y )∈ R }
Misal R : { ( 1 , p ) , ( 2 , q ) , ( 3 , p ) ,( 4 , q) ,(5 , p) } maka R-1 : { ( p , 1 ) , ( q ,2 ) , ( p , 3 ) , ( q , 4 ) ,( p ,5) }
Jika (x,y)∈R disajikan dalam diagram koordinat, maka (y,x) ∈ R-1 dapat dicari dengan cara
mencerminkan R terhadap garis y = x

5. LATIHAN SOAL II.1

1. Diketahui A = Himpunan bilangan cacah ¿ 4 dan B = { x / x< 6 , x bilangan asli }.


Jika R Relasi “lebih kecil dari” himpunan A ke himpunan B, maka tentukan :
a. Himpunan pasangan berurutan Relasi tersebut
b. Invers dari Relasi tersebut
c. Banyaknya anggota R-1

2. Diketahui R : { (−3,3 ) , ( 2 ,−2 ) , ( 5 ,−5 ) , (−1 ,−1 ) ,(−7,7) }


a. Gambarkan Diagram koordinatnya
b. Tentukan Domain (D), Range (Rg) dan Kodomain (Kd) nya
c. Tentukan kalimat terbuka yang menghubungkan Domain dan Kodomain

3. Diketahui gambar berikut :


C D

15 5 a. Tentukan Domain, Range dan Kodomain nya

10 3 b. Tentukan Himpunan pasangan berurutannya


9 20
12 12 c. Tentukan bentuk Relasinya

BAB III
FUNGSI
Fungsi adalah suatu Relasi dimana setiap Domain hanya memiliki satu hasil (Range)
Contoh : Relasi “anaknya” dari himpunan anak (A) dan himpunan ayah (B) dibawah ini :
A anaknya B pada diagram disamping tampak
Ani Robert bahwa setiap anak hanya memiliki
Bayu Tono satu ayah. Jadi setiap anggota A
Dani Abdullah dipasangkan dengan tepat satu
Nanang Tohir anggota B.

Syarat Fungsi : - Adanya suatu himpunan A dan B


: - Kalimat terbuka yang mengkaitkan tiap elemen x ∈ A dengan
suatu elemen tunggal y ∈B

1. Definisi 1.
Suatu Fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan
setiap anggota dari A dengan tepat satu anggota B.
Ditulis f : A → B
Contoh : Manakah yang merupakan Fungsi ?

a b c d
∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎
∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎
∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎
∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎ ∎

A B A B A B A B

Istilah Fungsi disebut juga dengan Pemetan (Mapping) atau Transformasi.


Pada dua himpunan A dan B, jika a ∈A, maka anggota himpunan B yang merupakan kaitan
dari a dapat dikatakan sebagai f(a). Elemen f(a) tersebut dinamakan nilai fungsi dari a.
Himpunan semua fungsi dinamakan daerah nilai/range dari fungsi f dan daerah nilai/hasil
merupakan himpunan bagian dari kodomain.
2. Definisi 2.
Suatu fungsi f dari A ke B adalah himpunan bagian dari A x B yang bersifat bahwa setiap a
∈A tampak sebagai anggota pertama hanya dalam satu pasangan terurut yang termasuk
di f.
Jika f : A →B maka : - Domain (D) = { x / x ∈ A ,(x , y )∈ f }
- Range (Rg) = { y / y ∈ B ,( x , y )∈ f }
- Kodomain (Kd) = { y / y ∈ B dengan f ( A) ∁ B }
3. Grafik Fungsi
Jika f suatu fungsi dari A ke B (f : A→ B ¿ maka grafik dari fungsi tersebut (f *) terdiri dari
semua pasangan berurutan dengan a ∈ A sebagai anggota pertama dan
peta/bayangannya adalah f(a) sebagai anggota kedua.

f* : { (a , b)/a ∈ A , b=f ( a) }

Contoh : A = { 1,2,3,4 } dan R = himpunan bilangan real


f : A→R didefinisikan oleh kalimat terbuka f(x) = x + 2
maka grafik f* = { ( 1,3 ) , ( 2,4 ) , ( 3,5 ) ,(4,6) }
4. Fungsi sebagai Diagram Koordinat
Jika f : A →B dengan A = { x /−2 ≤ x ≤2 , x :bil . real dan f ( x ): x 2 } maka dengan diagram
koordinat dapat digambarkan sebagai berikut :

X -2 -1 0 1 2
F(x) 4 1 0 1 2
Y
5-
4-
3-
2-
1-
-2 -1 0 1 2 X

5. Macam-macam Fungsi
5.1. Fungsi kedalam (IN-TO)
Jika f : A → B dan f(A) ∈B maka f dinamakan fungsi kedalam (IN-TO)
Contoh : A B
P 3 Jadi ada kemungkinan elemen B yang
Q 5 bukan peta dari elemen A
R 1
5.2. Fungsi Kepada / Surjektif (ON-TO)
Jika f : A →B dan f(A) = B maka f dinamakan Fungsi Kepada (ON-TO)
Contoh :
A B A B
1 p 0 p Jadi setiap elemen B merupakan
2 q 2 r peta dari paling sedikit satu dari
3 1 q elemen A.
4
5.3. Fungsi SATU-SATU
Jika f : A→B dan untuk setiap a1, a2 ∈ A dengan a1 ≠ a2 berlaku f(a1)≠f(a2)
dengan f(a1),f(a2) ϵ B maka f disebut fungsi SATU-SATU.
Contoh : A B A B A B
P 3 2 4 P 2

Q 1 3 6 R 4
R 5 4 8 S 6
7 T 8
F. satu-satu in-to F. satu-satu on-to
(Injektif) (Bijektif)

5.4. Fungsi Konstan


Jika : A → B bersifat bahwa setiap a ∈ A dipetakan pada satu elemen b ∈ B,
maka f dinamakan Fungsi Konstan.
Contoh :
A B
20 0
10
100 1

5.5. Fungsi Identitas.


Jika f : A→B dengan A = B dan f(a) = a untuk setiap a ∈ A maka f disebut
Fungsi Identitas. Contoh :
A B
1 1
100 100
10 10
6. Beberapa Fungsi Khusus
6.1 Fungsi Modulus, yaitu fungsi yang hasilnya ditentukan oleh nilai mutlak dari X.
Misal : diketahui nilai mutlak X atau ditulis | X| maka X1 : X ≥ 0 dan X2 : X ¿ 0
Contoh : lukislah grafik f : X → X + | X| untuk -3 ≤ X ≤ 3

X -3 -2 -1 0 1 2 3
F(X) 0 0 0 0 2 4 6

Y = F(x)
6–
5– Range : { y /0 ≤ y ≤ 6 }
4–
3–
2–
1–
-3 -2 -1 0 1 2 3 X

6.2 Fungsi yang ditentukan rumus berbeda pada interval yang berbeda pula
Contoh : f(x) = 1 untuk x < 0 dan f(x) = x + 2 untuk x ≥ 0

F(x) = 1 untuk x < 0 F(x) = x + 2 untuk x ≥ 0

X 0-3 1 -2 2 -1 3
F(x) 1 1 1
X
F(x) 2 3 4 5

Y
5–
4–
3–
2–
1
-3 -2 -1 0 1 2 3 X

6.3 Fungsi Tangga (bentuk grafiknya seperti tangga)


Contoh : Y
1 u/ 0 ≤ x ≤ 1 3
F(x) = 2 u/ 1 ≤ x < 3 2
3 u/ 3 ≤ x < 4 1–
0 1 2 3 4 X
6.4 Fungsi Genap
Jika f : A → B , x ϵ A berlaku f(-x) = f(x) maka f(x) dinamakan fungsi genap.
Contoh : f(x) = X2
F(x) = X2 F(x) = (-X)2

X -2-2 -1
-1 00 11 2
F(x) 4 1 0 1 4
x
F(x 4 1 0 1 4
)

Y Y

4– 4–
3– f(x) = X2 3– f(x) = (-X)2
2– 2–
1– 1–
-2 -1 0 1 2 X -2 -1 0 1 2 X
Grafiknya sama / berimpit
(Dinamakan Fungsi Genap)

6.5 Fungsi Ganjil


Jika f : A → B , x ϵ A berlaku f(-x) = - f(x) maka f(x) disebut Fungsi Ganjil.
Contoh : f(x) = X3
F(x) = X3 F(-x) = (-X)3 = - F(x)

X -2-2 -1
-1 00 1 22
F(x) -8 -1 0 1 8
x
F(x 8 1 0 -1 -8
)

Y
8–
7–
6– f(x) = X3
5–
4–
3–
2–
1–
-2 -1 0 1 2
-1
-2 –
-3 –
-4 – f(-x) = (-X3) = - f(x)
-5 –
-6 –
-7 –
-8 –

7. LATIHAN SOAL III. 1

1. Jika Domain dari sebuah fungsi adalah D = { x|-3 < x < 5, x anggota Real }. Gambar grafik fungsi
dari :
a. f(x) = x2 + 5x + 6 dan tentukan Rangenya!
b. f(x) = 3x + 2 dan tentukan Rangenya!

2. Diketahui fungsi f ( x )=|x+1| dengan daerah asal


Df = { x|x ∈ R }

a. Hitunglah f (−3 ) , f (−1 ) , f ( 0 ) , f ( 1 ) , dan f ( 2 ) .

b. Gambarkan grafik fungsi f (x )=|x+1| pada sebuah bidang Cartesius.


3. Dari fungsi-fungsi berikut ini, manakah yang merupakan fungsi genap, fungsi ganjil, atau bukan
keduanya?
2 3
a). y=f ( x )=x d). y=f ( x )=x −x
2 2
b). y=f ( x )=x +1 e). y=f ( x )=x + x
3 3
c). y=f ( x )=x f). y=f ( x )=x −1

x
4. Diketahui
f (x )=
[[ ] ]
2 dengan daerah asal
Df = { x|x ∈ R } . Gambarlah grafik fungsinya
pada sebuah bidang Cartesius.
5. Diketahui f(x) = [[ x-2 ]] dengan daerah asal
Df = { x|x ∈ R } . Gambarlah grafik fungsinya pada
sebuah bidang Cartesius.

Anda mungkin juga menyukai