KELOMPOK 5
KALISTA L.K TANONE
IDALETHA NAMANG DJABAR
ESY MASYTA SAMAU
GRESELY RADJA TUDE
OTRYANA YUSMIATI ATOK
SORI NOVIA DULIM
A. UJI VALIDITAS
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumet dalam pengukuran. Dalam pengujian
instrument pengumpulan data, validitas dibedakan menjadi validitas factor dan validitas item.
Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor
satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan
antara skor faktor ( penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan
faktor).
Pengukuran validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total
item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total
(skor total).
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji
signifikansi valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Skor totaldalah penjumlahan
dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total
menunjukkan item -item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang
ingin diungkap, rumus korelasi produk moment dari pearsons yang digunakan:
Keterangan : rxy = koefisie n korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah responden
ΣX = jumlah s kor butir soal
ΣY = jumlah s kor total soal
ΣX2 = jumlah skor kuadrat butir soal
ΣY2 = jumlah skor total kuadrat butir soal
Nilai r hitung dicocokkan dengan rtabel product moment pada taraf signifikan 5%.Jika r hitung lebih
besar dari r tabel 5%. Maka butir soal tersebut valid
Jenis-jenis Validitas
1) Validitas Isi (Content Validity) merupakan validitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan
belajar, hasil belajar atau prestasi belajar.
2) Validitas konstruk (construct validity) merupakan validitas yang dapat digunakan untuk mengukur
sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun
yang sifatnya performa maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligensi
(kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.
3) Validitas kriteria merupakan sebuah ukuran validitas yang ditentukan dengan cara membandingkan skor-
skor tes dengan kinerja tertentu pada sebuah ukuran luar atau yang lain. Contoh penggunaan validitas
kriteria adalah tes intelijensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Asumsinya, jika intelijensi
seseorang tinggi maka yang terjadi adalah dia akan mendapatkan nilai akademis yang bagus.
4) Validitas Muka (Face Validity) adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya
didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai
dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi Validitas muka bisa
dikatakan juga sebagai validitas rendah dari validitas isi (Content Validity).
Cara menghitung validitas cara menghitung validitas alat ukur
keterangan :
Dimana :
Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan (x = X
– X dan y = Y –Y)
Σxy = jumlah perkalian x dengan y
X 2 = kuadarat dari x
Y 2 = kuadarat dari y
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar
• Hipotesis
Ho : Populasi berat badan mahasiswa berdistribusi normal
H1 : Populasi berat badan mahasiswa tidak berdistribusi
normal
• Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
• Derajat bebas
Df tidak diperlukan
• Nilai tabel
Nilai Kuantil Penguji Kolmogorov, α = 0,05 ; N = 27 ;
yaitu 0,254. Tabel Kolmogorov Smirnov pada lampiran.
• Daerah penolakan
Menggunakan rumus | 0,1440 | < | 0,2540|
berarti Ho diterima, Ha ditolak
• Derajat Bebas
Df tidak diperlukan
• Daerah penolakan
Menggunakan rumus | 0,1469 | < | 0,2000| ;
berarti Ho diterima
• Kesimpulan
Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal
Uji Shapiro Wilk
Uji Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel
distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk
dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam
nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal.
PERSYARATAN
SIGNIFIKANSI
Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3
Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3
dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro Wilk, untuk dilihat posisi nilai
probabilitasnya (p).
• Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
2
1 k
T3
D
x
i 1
i n i 1 xi
Hasil nilai G merupakan nilai Z pada distribusi normal, yang
selanjutnya dicari nilai proporsi (p) luasan pada tabel distribusi
normal (lampiran). Berdasarkan nilai G = -1,2617, maka nilai
1
54,6894 2 = 0,9391 proporsi luasan = 0,1038. Nilai p tersebut di atas nilai α = 0,05
3187 ,958 berarti Ho diterima Ha ditolak. Data benar-benar diambil dari
populasi normal.
C. UJI RELIABILITAS
Reliabilitas adalah keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran.
Berdasarkan bahasa, reliabilitas berasal dari kata reliability yang terdiri dari kata rely dan ability, artinya
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
1. .Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek dalam satu kali
pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik untuk
perhitungan reliabilitas tes, yaitu:
a) Teknik Belah Dua (Split-Half Technique).
Dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama),
sehingga masing-masing testi mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal
nomor ganjil) dan skor belahan kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes
dinotasikan dengan r 11
22
dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar
Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula
Spearman-Brown, yaitu:
r 11 2 r11
22 1 r22
Kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah
-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)
(2) Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).
Salah satu kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah (1)
banyaknya butir soal harus genap, dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan
nilai yang berbeda pula seperti terlihat pada contoh c.1 dan contoh c.2. Untuk mengatasi masalah tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) yaitu:
n
dengan n
s t2
p iq i
r 11 i 1
n adalah banyaknya butir soal n 1 s t
2
ke-i
pi adalah proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal
qi adalah proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal ke-i
s 2 adalah varians skor total.
t
(3) Reliabilitas Tes Uraian
Untuk menghitung reliabilitas tes bentuk uraian dapat
dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:
atau dengan rumus
n 2
xt n xt
r11
n
n 1
1
2
si
ns t
n i1
r11 1 2
keterangan : n 1 st
r11 adalah koefisien reliabilitas
n adalah banyaknya butir soal
adalah rata-rata skor total
x t dengan:
ns 2 adalah varians skor total.
r11 adalah koefisien reliabilitas
t
sbesar 20,74
F 2,81
skecil 7,39
Ftabel
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung
2.81 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk
pembilang = 10-1 = 9. Dk penyebut = 10-1 = 9.
Dan α = 0.05 dan F tabel = 3.18. Kemudian
dilakukan penghitungan, dengan rumus yang ada :
Kemudian dilakukan penghitungan, dengan rumus yang Tampak bahwa F hitung < F tabel
ada :
2 10,59077 (743)
2
Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
sx 430,23 20,74
10(10 1)