1. Hana Zafirah
2. Intan Rizkiah
3. Widya Mariska
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan karena berkat limpahan karunia-Nya, kami dari
kelompok II dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.Makalah yang berjudul
“MENGANALISIS VARIABEL DAN PENGKAJIAN TEORI PENELITIAN
KUANTITATIF DALAM BIDANG PENDIDIKAN” ini disusun untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Metode Penelitian di semester I. Pada makalah
ini, akan diuraikan tentang bagaimana cara menganalisis dan merumuskan
variabel, penelitian, teori, asumsi dan hipotesis penelitian.
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Variabel Penelitian.....................................................................................6
B. Landasan teori Penelitian...........................................................................11
C. Asumsi Penelitian......................................................................................14
D. Hipotesis Penelitian...................................................................................17
A. Kesimpulan ...............................................................................................22
B. Saran..........................................................................................................23
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................24
C.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan salah satu metode yang diapakai dalam penelitian
yaitu metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sugiono (2012:13)
menyatakan Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian kuantitatif dibutuhkan hipotesis
sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah yang bersumber dari teori atau
hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum sebagai jawaban yang empirik. Selain itu hipotesis juga
berfungsi untuk menguji teori, sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel
6
variasinya tidak dapat dikatakan sebagai variabel. Untuk ada variasi, maka
penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang
bervariasi. Contoh variabel adalah atribut atau sifat yang memiliki variasi: a)
Kata ‘badan’ (bukan variabel), sementara ‘tinggi badan’ (variabel) hal ini
karena berat badan satu orang dengan orang lainnya berbeda (memiliki
variasi), b) kata ‘kecerdasan’ (bukan variabel, namun ‘tingkat kecerdasan’
(variabel), c) kata ‘siswa’ (bukan variabel) namun ‘motivasi siswa’ (variabel).
Contoh variabel adalah atribut atau sifat yang akan diselidiki atau dipelajari
yaitu Prestasi,pendidikan,kreativitas,
a. Menemukan fokus kajian agar peneliti tetap konsisten pada tujuan dan
fokus penelitian,
b. Untuk menemukan keterkaitan logis dengan variabel lain berdasarkan
teori dan paradigma ilmu yang mendasarinya, dan
c. Merumuskan indikator, dimensi, dan pilihan instrumen keilmuan yang
akan digunakan dalam penelitian beserta turunannya. 2
Ahyar H, Maret US, Andriani H, et al. Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. (Abadi
2
7
a. Variabel Diskrit, disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik
karena hanya dapat dibedakan menjadi 2 kutub yang berlawanan yakni
“ya” “tidak”. Misalnya wanita-pria, hadir-tidak hadir,angka angka
digunakan pada variabel diskrit ini untuk menghitung, yaitu banyaknya
pria, banyak yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan sebagai
frekuensi.
b. Variabel Kontinum, dipisahkan ke dalam 3 variabel kecil yaiyu:
1) Variabel ordinal ialah variabel yang menunjukan tingkatan misalnya
panjang, pendek.
2) Variabel intervalialah variabel yang mempunyai jarak, jika
dibandingkan dengan variabel yang lain,sedang
3) Variabel rasio, ialah variabel yang mengunakan angka 0.3
3
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hal.159-160
8
Contoh: model pembelajaran A mempengaruhi kreatifitas siswa B (model
pembelajaran A merupakan variabel bebas X dan kreatifitas siswa B
merupakan variabel terikat Y).
X Y
b. Variabel Intervening
X I Y
9
independen), IPK mahasiswa (variabel dependen), Gaya hidup (variabel
intervening).
c. Variabel Kontrol
sehingga variabel independen dan dependen tidak dipengaruhi faktor luar yang
tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.
X Y
4
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.hal 39-41
10
3) Variabel pengganggu (distorter variable), yaitu pada awalnya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat adalah hubungan yang positif.
Namun ketika dihadirkan variabel ketiga, hubungan tersebut menjadi
negatif.5
5
Priyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing hal 58-61
6
Priyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing hal 55
11
2. Fungsi Teori Dalam Penelitian
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam sebuah penelitian teori yang digunakan harus sudah jelas
karena fungsi teori dalam sebuah penelitian menurut Sugiyono adalah sebagai
berikut:
7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.( Bandung:
Alfabeta. 2012). Hal. 57
12
telah kita lampaui, kita ketahui bahwa matahari selalu terbit dari
sebelah timur. Karena itu kita mengatakan bahwa besok hari (hari
yang belum kita jalani) matahari terbit dari sebelah timur. Tetapi
pernyataan ini bukan suatu kepastian, melainkan pernyataan yang
probabilitias. Kepastiannya baru ada setelah kita menyaksikannya
besok.
2) Penerapan yang kedua adalah tempat yang berbeda. Apabila
pendidikan dapat menaikkan pendapatan suatu masyarakat, maka kita
dapat menerapkannya pada masyarakat lain yang belum pernah kita
amati. Tetapi bahwa pada masyarakat lain itu berlaku penyataan
tersebut, itu adalah suatu probabilitas.
3) Penerapan yang ketiga adalah didalam kelompok sosial yang lebih
besar. Jika pernyataan itu kita ketahui dalam kelompok masyarakat
yang kecil, maka dapat juga kita berlakukan pada kelompok yang
lebih besar. Tetapi, penerapannya dalam kelompok yang besar itu
bersifat probabilitas.
c. Fungsi ketiga dari suatu teori adalah fungsi kontrol. Teori tidak hanya
menjelaskan dan memperkirakan, tetapi juga mampu mengendalikan
peristiwa-peristiwa supaya tidak mengarah pada hal-hal yang negatif.8
3. Deskripsi Teori
Langkah langkah dalam pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
a. Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya
b. Cari sumber sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi) yang sebanyak banyaknya
dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti
c. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti (untuk referensi yang berbentuk laporan
penelitian, lihat judul peneltian, permasalahan, teori yang digunakan,
8
Syahrum dan Salim.2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapusaka Media.
Hal. 29-30
13
tempat penelitian, sampel sumer data, teknik pengumpulan data, analisa,
kesimpulan dan saran)
d. Cari definisi dari setiap variabel yang diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan yang lain, pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian.
e. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa
sendiri tentang isi setiap sumber data.
f. Deskripsikan teori teori yang sudah dibaca dari berbagai sumber kedalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber sumber bacaan yang
dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan
teori harus dicantumkan
C. Asumsi Penelitian
1. Pengertian Asumsi
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya. Dalam hal ini peneliti harus memiliki sederet asumsi yang
kuat tentang kedudukan permasalahan. Asumsi disebut juga anggapan
dasar yang merupakan landasan dalam pelaporan hasil penelitian.
Winarno Surakhmand anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik
tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan
selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang
berbeda.
Asumsi harus merupakan pernyataan yang kebenarannya secara
empiris dapat diuji. Sebagai contoh pengemudi berasumsi bahwa jalan
pada hari pagi sangat aman karena kendaraan belum ramai, maka
kemungkinan besar orang tersebut mengendarai kendaraannya kurang
berhati-hati toh asumsinya jalan aman. Namun, bila asumsi tidak aman,
karena banyak pengemudi yang sembrono pada menjalankan
kendaraannya sebab asumsinya tidak aman. Itulah sebabnya asumsi harus
14
dibuktikan kebenarannya, sebab dengan asumsi yang tidak benar kita akan
memilih cara yang tidak benar pula.
4. Kerangka berfikir
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila
dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila
9
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Hal.104
10
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Hal.105
15
penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka
yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk
masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel
yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999, dalam Sugiyono, 2012).
Selanjutnya Uma sekaran (1992) dalam sugiyono 2012 mengemukakan
bahwa, kerangka berfikir yang baik, memuat hal hal berikut:
1. Variabel variabel yang akan diteliti harus jelas
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan
menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti, berbentuk
simetris, kausal atau interaktif (timbal balik)
3. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram (paradigma peneltian), sehingga pihak lain dapat memahami
kerangka berpikir yang dikemukakan dalam penelitian.
Aktivitas belajar
siswa
Penerapan Proses
teknik bisnis Pembelajaran
berisiko
Pemahaman konsep
matematis siswa
D. Hipotesis penelitian
16
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2010:110). Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Hipotesis seringkala dikatakan hasil penelitian sementara,
karena jawaban yang diberikan hanya berdasarkan pada teori yang relevan,
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum sebagai jawaban yang
empirik (Sugiyono, 2012: 64).
1. Jenis Hipotesis
17
hipotesis statistik. Jadi hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah
hipotesis penelitian yang diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan
untuk populasi atau tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah
“signifikan” yang artinya hipotesis penelitian yang telah terbukti pada
sampel itu (baik deskriptif, komparati, maupun asosiatif) dapat
diberlakukan ke populasi. Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori
yang dipandang handal. Sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori
yang digunakan masih diragukan kehandalannya.
2. Fungsi Hipotesis
11
(Ahyar H, Maret US, Andriani H, et al. Buku Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif. (Abadi H, ed.). Pustaka Ilmu; 2020.hal 332)
18
a. merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan
keadaan variabel terhadap berbagai sampel, dan merupakan dugaan
anatata hubungan dua variabel atau lebih
b. dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan
berbagai penafsiran
c. dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode metode
ilmiah12
4. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhaap masalah yang di
rumuskan dalam penelitian atau sub masalah yang diteliti dan maih harus
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
disimpulkan berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang
telah dirumuskan dalam kalimat pernyataan deklaratif.
b) Hipotesis deskriptif
12
(Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.hal 71)
19
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
c) Hipotesis komparatif
d) Hipotesis asosiatif
20
Tabel 3. contoh rumusan dan hipotesis asosiatif
e) Hipotesis Komparatif-Asosiatif
13
Lestari.2017. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung. Refika Aditama. Hal 16-18
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
variabel adalah suatu atribut atau nilai dari seseorang atau objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk
diselediki/dipelajari dan ditarik kesimpulannya dalam penelitian. Setelah
menentukan variabel maka salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang
memiliki peran sangat besar dalam penelitian adalah teori. Teori adalah alur
logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan
proposisi yang disusun secara sistematis. Teori mempunyai tiga fungsi, yaitu
untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian
(control) suatu gejala.
22
B. Saran
Penelitian yang baik adalah penelitian bersifat kritis dan analitis , memuat
konsep dan teori, menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform,
rasional, dan obyektif . oleh sebab itu melakukan penelitian sesuai tahap-tahap
dan prosedurnya merupakan bagian penting yang harus dilakukan seorang
peneliti.
23
DAFTAR RUJUKAN
Basuki AT. Macam-macam Data dan Var Penelitan. Published online 2017:1-9
H. Ahyar. 2020. Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, no. March.
Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
24