Disusun Oleh :
Salsabila Azhara 412020118048
Elsa Ramadhani 412020118050
Afifah Fauziyah 412020118057
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3
A. Penjelasan masyarakat Indonesia yang bersifat Pluralistik………………3
B. Pengertian Wawasan Lokal dan wawasan Kebangsaan………………….4
C. Hubungan antara Wawasan Lokal dan Wawasan Nasional…...…………8
BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………10
A. kesimpulan…………………………………………………...….…...…10
B. Saran…………………………………………………………….………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...11
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat Pluralistik ?
2. Apa maksud dari pengertian wawasan lokal dan wawasan Kebangsaan ?
3. Bagaimana hubungan Wawasan lokal dan wawasan nasional ?
C. Rumusan Masalah
1. Memahami Kondisi Masyarakat yang bersifat Pluralistik
2. Memahami maksud pengertian dari wawasan nasional dan lokal
3. Memahami Hubungan antara wawasan lokal dan Nasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pengertian Plulalistik didalam, https://id.wikipedia.org/wiki/Plurarisme#:~:text+3,
Diakses pada tanggal 6 Januari 2021, Pada pukul: 13.00 WIB.
2
Pengertian Pliralistik dalam, https://www.kelaspintar.id/bolg/edutech/mengenal-lebih-
jauh-pluralitas-masyarakat-html. , Diakses pada tanggal 6 januari 2021, Pada pukul 14.05 WIB.
3
Suparlan.hakim,dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, (Malang : madani,2016), Hlm:
213-214.
3
ideasional dan fisik, memiliki karakteristik yang berbeda yang sulit untuk
berintegrasi.4
Pernyataan ini mengisyaratkan kepada kita, bahwa persoalan kebudayaan
tidak saja penting menjadi agenda masyarakat lokal akan tetapi juga penting
menjadi tanggungjawab pemerintah (negara), dan terkadang bisa menimbulkan
sebuah masalah- masalah muncul didalamnya di karenakan sebuah benturan-
benturan nilai-nilai kultural rakyat dan yang dikembngakan sebagai kultur
negara, Dikarenakan masiang-masing kebudayaan daerah dipandang dalam
ideasional dan fisik, memiliki karakteristik yang berbeda yang sulit untuk
berintegrasi.nilai-nilai yang di junjung tingggi didalam masyarakat terkadang
justru berbeda dengan nilai-nilai yang ada dalam budaya yang sudah disepakati
oleh masyarakat di tempat dan lingkungan.
Terkadang pula didalam persoalan budaya termasuk sebuah anggapan
yang sangat penting didalam agenda pemerintah dan sering terjadi persoalan-
persoalan yang muncul yang dimasukkan ke dalam konteks kehidupan berbangsa
dan berubah menjadi sebuah argumen politik pemerintah.Dalam sebauh
permasalahan ini negara harus mampu untuk merumuskan atau menyusun
sebuah kebijakan nasional yang berkaitan dengan budaya, yang tidak
menguntungkan untuk negara saja, tetepi keuntungan tersebut dapat bermanfaat
dalam masyarakat tersebut yang bersifat majmuk.Didalam kebudayaan,Negara
tidak perlu merumuskan kebijakan yang berbentuk kebudataan nasional seperti
apa, tetapi melainkan memberikan sebuah kelonggaran terhadap budatya lokal
dan saling menghormati juga mnghargai keunggulan masing-masingnya.
4
et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang
tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam
perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat
nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh
bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata
yaitu“Wawasan“ dan “Kebangsaan” . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dinyatakan bahwa secara etimologi istilah “wawasan” berarti: Hasil memawas,
tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang. Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencangkup perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan pilitik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan. “Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut
Kamus Besar Indonesia berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal
keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Sedangkan “Kebangsaan” mengandung arti ciri-ciri yang menandai golongan
bangsa, perihal bangsa, kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Dengan
demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan benegara.
Menurut Prof. Muladi menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan
menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah,
sosio-budaya, ekonomi, dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai
cita-cita dan menjamin kepentingan nasional5. Wawasan kebangsaan mengandung
komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan
5
H. Hadi, Skripsi, Nation and Character Building Melalui Pemahaman Wawasan
Kebangsaan, (Bappenas, 11 September, 2002), hlm 2-4.
5
kualitas kehidupan bangsa. Wawasan kebangsaan juga dapat diartikan sebagai
sudut pandang/ cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau
kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa
dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa
dalam lingkungan. Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuan
membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis,
Belanda, Inggris, Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih
bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan
kesatuan. Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan
yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskanpersatuan dan
kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Makna dari sebuah wawasan kebangsaan menurut bangsa Indonesia adalah:
1.Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa
Indonesia untuk menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan kese- lamatan bangsa dan negara.
2.Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotism yang
licik.
3.NKRI yang merdeka, bersatu, dan berdaulat, adil dan makmur ber-
tekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta
sejahtera lahir dan batin.
Didalam wawasan Kebangsaaan terdapat sebuah nilai-nilai tertentu didalamnya
yaitu sebagai berikut :
1.Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
2.Tekad yang bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,
merdeka dan bersatu.
3.Cinta akan tanah air dan bangsa.
4.Demokrasi atau kedaulatan rakyat.
5.Masyarakat adil dan makmur.
Wawasan kebangsaan mempunyai sebuah asas-asas tersendiri yaitu sebagai
berikut :
6
1.Kepentingan/tujuan yang sama
2.Solidaritas.
3.Keadilan.
4.Kerjasama.
5.Kejujuran.
6.Kesetiaan terhadap kesepakatan.
Selain itu juga ada nilai-nilai wawasan kebangsaan diantaranya:
1.Pengorbanan: Kesedian kita untuk mereduksi kepentingan pribadi,
daerah demi kepentingan bangsa.
2.Kesederajatan: Kesempatan yang sama untuk berperan demi bangsa.
3.Kekeluargaan: Kesediaan untuk menjalin hubungan harmonis
diantara sesama anak bangsa.
Adapun tujuan dari wawasan kebangsaan ini adalah: Terjaganya sejarah
kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI, terciptanya bangsa yang kuat, rukun,
bersatu dan sejahtera, meningkatkan kualitas demi lestarinya bangsa6.
Suatu negara dan bangsa akan terikat erat apabila ada pemahaman yang
mendalam tentang perbedaan dalam negara atau bangsa itu sebagai sebuah
anugrah, yang pada hakikatnya akan memperkaya kebudayaan negara atau bangsa
tersebut, dan dimana perbedaan ini merupakan suatu titik yang sangat rentan
etrhadap sebuah perpecahan jika tidak diberikan pemahaman wawasan nasional
dan wawasan nusantara yang tepat lagi bagi sebuah bangsa dan negara.
Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman
memerlukan sebuah perekat agar bengsa yang bersangkutan dapat bersatu guna
memelihara kesatuan dan keutuhan negara. Suatu bangsa dalam menyeleng-
garakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang
didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait mengkait antara filosifi bangsa,
ideologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat,
budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Wawasan lokal adalah cara pandang masyarakat Indonesia tentang
daerahnya untuk mengetahui dan mengembangkan potensi dan kebudayaan
6
Ade Ariyanto, Skripsi, Wawasan Kebangsaan, (Banten, 21 Mei 2019), hlm: 15-20.
7
daerah yang dimilikinya. Wawasan lokal sangat perlu bagi kehidupan masyarakat
di daerah, karena dapat digunakan dalam mengembangkan potensi dan kelebihan
setiap daerah. Selain itu ‘wawasan lokal’ dapat digunakan sebagai cara pandang
setiap daerah untuk mengetahui serta memperbaiki berbagai kekurangan yang
dimiliki.
Mengapa bangsa Indonesia memiliki wawasan lokal? Karena bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan yang berbeda-beda, berkomunikasi menggunakan ragam bahasa
daerah, serta memiliki adat-kebiasaan atau budaya daerah yang juga berbeda-
beda.7
8
antara wawasan nasional (nusantara) dengan wawasan lokal hendaknya dimaknai
karena keduanya selalu memiliki hubungan yang erat. Adanya keanekaragaman
wawasan lokal jangan sampai menyebabkan munculnya perpecahan bangsa.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keberadaan wawasan nasional pada
dasarnya digunakan sebagai jembatan penghubung dan pemersatu bagi setiap
wawasan lokal yang terdapat di wilayah nusantara. Wawasan lokal tidak boleh
bertentangan dengan wawasan nasional. Adanya perbedaan dalam wawasan lokal
dan wawasan nasional harus diartikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh
bangsa.9
Maka rumusan kebijakan nasional harus selalu memperhatikan aspirasi
yang berkembang dalam kehidupan masyarakat lokal.Ragam kehidupan dan
budaya hendaknya dimaknai dan diberikan sebauh kesadaran bahwa
sesungguhnya keragaman tersebut memiliki sebuah keunggulan di antara yang
lainnya. Keunggulan inilah yang nantinya akan dijadikan sebuah wacana
pemerintah atau juga suku-suku bangsa indonesia agar pada setiap masing-
masingnya memiliki sebuah nilai lebih dalam suasana kehidupan serta
kekeluargaan.
Agar bisa berkembangnya sebuah wawasan nasional dan wawasan lokal
tersebut dapat dikembangkan yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah
menjadikan sebuah keistimewaan atau keunggulan yang dimiliki indinesiaatau
wacana pemerintah ini, juga dalam berbagai suku-suku bangsa yang terdapat
dilingkungan itu sama-sama memiliki nilai yang lebih dalam suasana kehidupan
kebersaman dan kekeluargaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Suparlan.hakim,dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, (Malang : madani,2016), Hlm:
213-214.
9
pulau-pulau di Indonesia muncullah berbagai macam suku, budaya, Ras, Agama
juga bahasayang berbeda-beda.Karena itu bangsa Indonesia disebut dengan
negara Pluralisme. Banyaknya macam-macam ataupun berbagai ragam
indonesiapun menjadi sebuah tempat kunjuangn Wisata Negara-negara asing,
Tapi malah sebaliknya karena terdapaterbedaan suku, budaya dan yang lainnya
justru malah menimbulkan sebuah konflik-konflik masalah yang muncul,Untuk
mengindari sebuah konflik-konflik tersebut pemerintah harus ikut serta
didalamnya.
Wawasan wawasan seperti wawasan lokal, nasional, maupun kebudayaan
akan menjadi sebuah pemahaman yang penting didalam negara indonesia dan
harus bisa bena-benar memahaminya.Kondisi demikian, boleh jadi melahirkan
berbagai wawasan lokal yang berkembang di berbagai daerah nusantara, yang
digunakan dalam membangun wawasan nasional, sebagaimanapun dikenal dengan
wawasan nusantara. Persoalan yang berkaitan dengan SARA (suku,agama,ras dan
antar golongan),hendaknya dipandang secara positif, yaitu sebagai energi
demokrasi atau kemajemukan masyarakat Indonesia dan bukan dikatakan sebagai
sumber konflik.
B. Saran
Kita sebagai warganegara Indonesia harus bisa memahami dan
menerapkan apa yang sudah kita ketahui .Indonesia terdiri dari beberapa suku,
budaya, ras, Etnis, agama, bahasa dan yang lain-lainnya kita harus bisa
menghargai antara satu sama lain agar tidak terciptanya sebuah konflik-konflik
atau masalah0masalah yang muncul antara satusama lain dan mewujudkan jiwa-
jiwa nasionalisme mulai dari diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
10
Hubunganantara wawasan lokal dan nasional dalam, https://www.kelas-
pintar.id/blog/ edutech/mengenal-lebih-jauh-pluralitas-masyarakat-
indonesia , Diakses pada tanggal 6 Januari 2021, pada pukul 10.00 WIB
Pengertian Pliralistik dalam, https://www.kelaspintar.id/bolg/edutech/mengenal-
lebih-jauh-pluralitas-masyarakat-html. , Diakses pada tanggal 6 januari
2021, Pada pukul 14.05 WIB.
Pengertian Plulalistik didalam, https://id.wikipedia.org/wiki/Plurarisme#:~:text+3,
Diakses pada tanggal 6 Januari 2021, Pada pukul: 13.00 WIB.
Pengertian Wawasan lokal dalam, https;//frindias.blogspot.com/2015/06/cara-
pandang-lokal-dalam-konteks.html, Diakses pada Tanggal 5 Januari
2021, Pada pukul 13.00 WIB.
Wawasan Nasional dalam, https://id.wikitionary.org/wiki/wawawsan_nasional ,
Diakses pada tanggal 6 januari 2021, Pada pukul 14.35.
11