Oleh :
Nim :131421022
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
sertakarunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Ragam Budaya organisasi Dalam
Ragam Wawasan Budaya Plural” Makalah ini dibuat dengan tujuan Untuk memenuh
tugas Manajemen Psikologi Pendidikan dari Ibu Prof.Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I,
M.Pd.I Program Study Manajemen Pendidikan.
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon
maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan dalam makalah ini. Saya juga
mengharapkan adanya kritik serta saran dari para pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini sekian terimakasih wassalamualaikum
warrohmatullahi wabarrokatuh.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang paling plural didunia dengan
lebihdari 500 etnik dan menggunakan lebih dari 250 bahasa. Karenanya,
sebagaimana bangsa multietnik lainnya, persoalan,persoalan mengenai pegi
ntegrasian berbagaietnik kedalam kerangka persatuan nasional selalu
menjadi tema penting. Ironisnya,setelah sekian puluh tahunkemerdekaan,
pertikaian antar etnik tetap saja terjadi.Sementara pembauran antar etnik
intens berlangsung terutama di daerah-daerah urban,konflik antar etnik
terus terjadi.. Nilai budaya inilah yang berperan dalammengendalikan
kehidupan kelompok etnik tertentu, memberi ciri khas padakebudayaan
etnik, dan dijadikan patokan dalam menentukan sikap dan perilaku
setiapanggota kelompok etnik. Nilai budaya-nilai budaya yang berbeda
pada tiap etnik akanmenimbulkan sikap dan cara berfikir yang berbeda
pula. Demikian juga dalam perilakuyang di ambil meskipun dalam masalah
yang sama. Perbedaan ini potensialmenimbulkan konflik terutama pada
masalah-masalah yang datang dengan adanyainteraksi antar etnik.
Apakah perbedaan akan selalu menimbulkan konflik? Maka dariitu disini
kami ingin membahasnya untuk menjawab pertanyaan tersebut
Tujuan membuat makalah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan
dosen pengajar Wawasan Budaya kepada kami. Selain itu untuk memperdalam
pengetahuan dan wawasan tentang kebudayaan terkhususnya pada aspek pluralisme
yang memusatkan kepada kemajmukan budaya yang ada di Indonesia.
Kita juga lebih mengerti tentang budaya, pluralism dan pluralitas, hubungan pluralismd
engan multikulturalisme, kebudayaan local, dampak pluralism, dan sebabdikatakannya
pluralism sebagai alat pemersatu bangsa. Disini kami kupas secarasingkat namun
berimbang dan mudah dimengerti
BAB II
PEMBAHASAN
Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang majemuk, yang mana istilah ini
digunakan untuk menggambarkan penerimaan budaya alternatif. Maksudnya, orang-
orang hidup bersama dengan saling toleransi terhadap budaya orang lain yang berbeda-
beda agar tercapai pluralitas.
Indonesia kaya akan berbagai macam suku bangsa dan kebudayaan daerah.Adanya
kekayaan budaya tersebut sering kali tidak diimbagi dengan sikap toleransi danempati
oleh tiap-tiap suku bangsa. Hal ini menyebabkan munculnya kesalahpahamanyang
berujung pada terjadinya konflik. Apabila konflik ini tidak segera dipadamkan,akan
dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita. Oleh karena itu,keutuhan
bangsa Indonesia harus tetap terjaga. Kita harus lebih awal mengetahuidampak positif
ataupun negatif dari keberagaman budaya Indonesia. Keberagaran itusendiri sering
disebut dengan pluralitas budaya. Mengacu pada pendapat E.B.Tylor,kebudayaan
merupakan sesuatu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,kesusilaan, hukun,
adat istiadat, kesanggupan, serta kebiasaan lainnya yang dipelajarioleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Maka, dengan adanya pluralitas budayadalam suatu Negara
diperlukan nilai dan norma budaya untuk mengatur unsur-unsuryang tercakup dalam
kebudayaan tersebut. Biasanya ada pula yang menamainya sebagai Pluralisme
sebenarnya samasaja tetapi kalau pluralisme adalah ilmu atau ideology tetang pluralitas
tersebut.Sejumlah ahli antropologi mengatakan mengenai pentingnya
keanekaragamankebudayaan sacara vertikal dalam masyarakat. Mereka menekankan
mengenai pentingnya keanekaragaman kebudayaan yang dinamakn pluralism budaya.
Menurutkonsep ini, peraturan atau perundangan yang dibuat pemerintah harus
menghargai perbedaan budaya yang ada dan merupakn produk sejarah masa lalu serta m
enjaminadanya kesamaan derajat di masyarakat. Adanya pluralisme budaya
kemudianmendasari munculnya multikulturalisme.Menurut Bennet,
2. Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadiunsur
pendukung bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa tersebut.3.
Pluralitas budaya di Indonesia dapat memberikan dampak positif dan negative yaitu;
1.Dampak Negatif
Dampak negative dari pluralitas budaya di Indonesia , antara lain adanya sistem
nilaidan orientasi relegi yang berbeda dapat memberikan konflik social antaretnis.
Konfliksocial ini bukanlah bias berkembang menjadi konflik berdarah dalam skala yang
luasdan dpat memakan korban jiwa ataupun memakan korban harta benda.
Misalnya,konflik di Kalimantan barat, Kalimantan tengah, Ambon, Maluku, atau
Poso.Selain itu juga karena sentimen kesukubangsaan seperti konflik yang ditujukan
kepadaorang Cina, sepertipada peristiwa kerusuhan 1998. Konflik terjadi karena
perebutansumber ekonomi yang sengaja diciptakan dngan melibatkan
sentimentkesukubangsaan. Kehormatan yang dianggap sudah dirusak dapat membuat
seseorangmelakukan apasaja untuk membalas rasa sakit hatinya.
2. Dampak Positif
A. Kesimpulan
B. Saran
Bangsa Indonesia saat ini sedang membutuhkan eksestensi Pancasila. Hal itumuncul
ketika disintegrasi bangsa begitu kuatnya menghantam Indonesia.Dan hanyadengan
mengembangkan ideologi Pancasila-lah persatuan dan kesatuan bangsa inikembali
direkatkan. Untuk itulah perlunya dilakukan kembali sosialisasi Pancasila.Pancasila
harus kembali menjadi dasar kebijakan dari pemimpin. Karena hanyaPancasila-lah satu-
satunya konsep unggul pemersatu bangsa.Untuk itulah, dalam
arus perubahan yang berjalan sangat cepat ini, nilai-
nilai luhur Pancasila harus terusmenerus direvitalisasi, agar selalu sesuai dengan
tuntutan zaman, agar dapat menjadi pemandu perilaku dan aktivitas semua elemen
bangsa.Kita harus memahami Pancasiladalam perspektif ini. Penerapannya untuk kini
dan masa depan, dan jangan terjebak pada perdebatan kajian masa lalu, dan jangan
terjebak pada retorika.
DAFTAR PUSTAKA
http://psikologi-online.com/pluralitas-etnik-di-
indonesiahttp://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8129829
62b7afa14e6dc98abacf59868c27dc717d