MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Sosiologi dan Antropologi
Dosen Pembimbing :
RizaDrs.Nahrawi, M.AP..
Disusun oleh :
Muhammad Mirza Ridhani
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada
kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dimana makalah ini membahas tentang Kebudayaan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari banyak pihak sangat saya harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yan
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, saya harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
A. Kesimpulan........................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata
kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka
mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari
evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor
utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan
kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah
akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya
kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat
berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan
merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri
khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau
daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah,
maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari
setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
B. Tujuan
1. untuk melihat dan mengetahui apa saja kebudayaan yang ada disekeliling
kita yang dapat dilihat kesehariannya
2. menganalisa kebudayaan yang ada disekeliling kita tersebut.
3. Melihat dari system kebudayaan yang ada disekeliling kita
3
BAB II
Dalam kesharian kita juga dapat menjumpai beberapa kebudayaan antara lain
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-
hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan,
maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Primordialisme berasal dari kata bahasa Latin primus yang artinya pertama dan
ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang
diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap
primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan
budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau
kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu
memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena
nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah
daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya. Terdapat 2 jenis
etnosentris yaitu: 1. etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain, 2.
Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang
lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tp juga sudut pandang
budaya lain.
Stereotip gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan
tentang apa perilaku yang tepat untuk pria dan wanita. Semua stereotip, entah itu
berhubungan dengan gender, etnis, atau kategori lainnya, mengacu pada citra dari
anggota kategori tersebut. Banyak stereotip bersifat umum sehingga menjadi
ambigu, misalnya kategori maskulin dan feminin. Memberi cap stereotip sebagai
maskulin atau feminin pada individu dapat menimbulkan konsekuensi signifikan.
5
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan
diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-
naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan
berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian
yang kompleks.
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen
atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam
sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga
mempengaruhi kesenian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai
1. Entosentrisme
2. Primodialisme
3. Streotip
4. Tradisionalisme
5. Bahasa,kesenian,agama
6
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya