Anda di halaman 1dari 11

KEBUDAYAAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Sosiologi dan Antropologi

Dosen Pembimbing :
RizaDrs.Nahrawi, M.AP..

Disusun oleh :
Muhammad Mirza Ridhani

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI AMUNTAI


2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada
kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dimana makalah ini membahas tentang Kebudayaan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari banyak pihak sangat saya harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yan
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, saya harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.

Kelua, 17 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN................................................................. 3

BAB III PENUTUP......................................................................................... 6

A. Kesimpulan........................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu


buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.

Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka


yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan
nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis
minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah
gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap
suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-
masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu,
gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan
"tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."

Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata
kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka
mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari
evolusi itulah tercipta kebudayaan.

Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang


sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian
oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan
perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat
bekerja.
2

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor
utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan
kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah
akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya
kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat
berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan
merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri
khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau
daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah,
maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari
setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

Dalam setiap daerah di Indonesia memiliki sub kultur yang beragam


sehingga budaya dalam setiap daerah terkadang berbeda , sub kultur budaya
tersebut dapat dlihat kesehariaannya di masyarakat karena sudah berbaur dengan
keseharian masyarakat

B. Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini bertujuan antara lain

1. untuk melihat dan mengetahui apa saja kebudayaan yang ada disekeliling
kita yang dapat dilihat kesehariannya
2. menganalisa kebudayaan yang ada disekeliling kita tersebut.
3. Melihat dari system kebudayaan yang ada disekeliling kita
3

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa


disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan
dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-
kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras,
etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,

Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan


imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih
masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan
kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari
penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe
pemerintahan yang berkuasa.

 Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi


kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu
dan saling bekerja sama.

 Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh


Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat
menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan
dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.

 Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan


kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
4

 Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan


kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing
dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Dalam kesharian kita juga dapat menjumpai beberapa kebudayaan antara lain

Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-
hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan,
maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Primordialisme berasal dari kata bahasa Latin primus yang artinya pertama dan
ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.

Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang
diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap
primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan
budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau
kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu
memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena
nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah
daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya. Terdapat 2 jenis
etnosentris yaitu: 1. etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung
bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain, 2.
Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang
lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tp juga sudut pandang
budaya lain.

Stereotip gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan
tentang apa perilaku yang tepat untuk pria dan wanita. Semua stereotip, entah itu
berhubungan dengan gender, etnis, atau kategori lainnya, mengacu pada citra dari
anggota kategori tersebut. Banyak stereotip bersifat umum sehingga menjadi
ambigu, misalnya kategori maskulin dan feminin. Memberi cap stereotip sebagai
maskulin atau feminin pada individu dapat menimbulkan konsekuensi signifikan.
5

Mencap laki-laki sebagai feminin dan perempuan sebagai maskulin dapat


menghilangkan status sosial dan penerimaan mereka dalam kelompok.

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan
diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-
naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan
berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian
yang kompleks.

Sistem Kepercayaan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan


fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat
terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi
dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu
bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup
bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan
kepada penguasa alam semesta.
6

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan


kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin
religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang
penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion
(Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen
atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam
sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga
mempengaruhi kesenian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai

1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya


2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-
kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.

Beberapa kebudayan yang ditemui dalam keseharian antara lain

1. Entosentrisme
2. Primodialisme
3. Streotip
4. Tradisionalisme
5. Bahasa,kesenian,agama

6
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org

http://id.wikipedia.org

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Anda mungkin juga menyukai