KONSEP KEBUDAYAAN
DOSEN PENGAMPU:
Hardisem Syabrus, S.Pd., MM
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah
SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Konsep
Kebudayaan” Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar IPS yang diberikan oleh dosen
kepada penulis.
Akhir kata kami berharap semoga makalah “Konsep Kebudayaan” ini dapat
memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Kebudayaan...................................................................................3
B. Wujud-Wujud Kebudayaan..............................................................................4
C. Manusia dan Kebudayaan..............................................................................15
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya
satu sama lain. Budaya, satu kata yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah
negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal sebagai negara multikultural.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek dalam kehidupan
Masyarakat dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan, misalnya
gagasan atau pikiran manusia, aktivitas manusia, atau karya yang dihasilkan
manusia.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga
dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam
sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang
terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya,
Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara
multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa
Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti
yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi:
“Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di
daerah”. Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya lokal yang ada
di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya
lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang
mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh
ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah
satu identitas negara di mata Internasional.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebudayaan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang kebudayaan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dan memiliki
akal. Manusia dengan akal mewujudkan gagasan-gagasan, praktek- praktek,
dan benda-benda dalam kaitannya dengan kehidupan untuk pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Melalui akal manusia menciptakan kebudayaan. Budaya
merupakan bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya" yang berarti cipta, karsa,
dan rasa. Kata “budaya” sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta, budhayah,
yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
inggris, kata budaya berasal dari kata culture. Dalam bahasa Belanda
diistilahkan dengan kata cultuur. Dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
Colera berarti mengolah dan mengerjakan, menyuburkan, dan
mengembangkan tanah atau bertani. Berikut pengertian kebudayaan menurut
beberapa ahli:
3
4
b. Organisasi ekonomi
d. Organisasi kekuatan
B. Wujud-Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Ini biasa disebut wujud ideal dari
kebudayaan. Sifatnya abstrak dan lokasinya berada pada alam pikiran yang
bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi mengatakan gagasan
mereka dalam tulisan, maka lokasi kebudayaan ideal sering berada dalam
karangan dan buku- buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang
bersangkutan. Kebudayaan ideal disebut juga adat tata kelakuan, atau secara
singkat adat dalam arti khusus, atau adat-istiadat dalam bentuk jamaknya.
Disebut tata kelakuan bermaksud menunjukkan bahwa kebudayaan ideal itu
biasanya juga berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur mengendali, dan
memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan fisik, yaitu berupa seluruh total dari hasil pisik dan
aktivitas, perbuatan dan hanya semua manusia dalam masyarakat. Oleh karena
itu sifatnya paling konkrit. Ketiga wujud kebudayaan tersebut dalam
kenyataan kehidupan masyarakat tidak terpisah satu dengan lainnya.
Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah pada
perbuatan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun
perbuatan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan
pisiknya. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup
tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan
alamiahnya, sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan
juga mempengaruhi cara berpikirnya (Koentjaraningrat, 2009).
a. Nilai-Nilai
Nilai-nilai adalah ukuran tentang baik dan buruk dalam satu hal.
Banyak sekali hal-hal yang paling bernilai dalan budaya, semua nilai-
nilai itu membentuk jaringan yang tak dapat dipisahkan dalam sebuah
sistem yaitu sistem budaya. Dalam masyarakat kita mengenal nilai-
nilai agama, nilai-nilai kesehatan, nilai-nilai sosial, nilai-nilai pancasila
dan sebagainya. Nilai-nilai itu dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu,
8
b. Norma-Norma
c. Hukum
a. Perilaku
1) Sesuatu yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan, apa yang sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan
(Valuational elements).
b. Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia adalah masyarakat
untuk menyampaikan isi hati kepada pihak lain dengan cara lisan,
isyarat, maupun tulisan. bahasa merupakan sebuah sistem simbol atau
lambang-lambang yang dapat dibunyikan dengan suara dan ditangkap
oleh telinga (auditory). Bahasa sangat bermanfaat bagi manusia.
Dengan bahasa orang bisa mengetahui gambaran tentang situasi yang
tidak mereka alami secara langsung. Misalnya, adanya bencana gempa
umi dan tsunami di Aceh, tanpa kita melihat langsung kita dapat
membayangkan melalui berita-berita yang disiarkan melalui berbagai
media cetak dan elektronik secara jelas. Bahasa dapat meningkatkan
ilmu pengetahuan, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai perwujudan
seni, dan sebagainya.
c. Materi
Materi adalah benda konkret yang merupakan hasil karya manusia
dalam masyarakat. Contohnya adalah candi, alat alat pertanian,
peralatan rumah tangga, mobil, rumah, televisi, dan lain-lain.
1. Kebudayaan Material
13
2. Kebudayaan Non-Material
perilaku, kebiasaan makan dan minum, pakaian dan rumah, bahasa dan
artefak seni dll. Itulah kebudayaan material.
Dalam Islam kebudayaan atau peradaban sebagai hasil cipta, rasa, dan
karsa manusia mempunyai wujud. Menurut pendapat yang umum,
Widyosiswoyo mengemukakan bahwa wujud kebudayaan ada dua(Pulungan
& Tuwah, 2019), yaitu:
masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu, manusia dan
Masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spiritual maupun materiel.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta,
karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
Sanskertabudhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi dan
akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata cultuur, dan dalam
bahasa Latin, budaya berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah,
mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Dengan
demikian kebudayaan dapat diartikan: “hal-hal yang bersangkutan dengan
akal”. Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan
aspek kehidupan manusia baik secara material maupun non-material
18
19
B. Saran
Kita sebagai manusia yang berbudaya harus dapat berpritaku sesuai norma
atau aturan yang menjadi kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek
moyang kita. Kita juga wajib menghormati kebudayaan dengan selalu
menjaga dan memelihara kebudayaan tersebut. Sebagai mama yang tidak
ingin tertinggal oleh zaman tentu kita selalu mengikuti kemajuan teknologi
namun kita sebagai masia yang mempunyai budaya jun harus mampu
menyaring setiap dampak positif dan negative dari masiaknya kebudayaan
asing sehingga kita bisa menjaga kebudayaan asli kita.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1997, Ilmu Sosial Dasar, Ed.Baru, Jakarta: Rineka Cipta
Harsojo, 1999, Pengantar Antropologi, Bandung: Putra A.bardin
Ihromi, T.O, 1994, Pokok-pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor.
Keesing, Roger, M. 1992, Antropologi Budaya suatu perspektif Kontemporer, jilid
2, Terj.
Koentjaraningrat. 2000.Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Saebani, Beni Ahmad. 2012. Pengantar Antropologi. Bandung: PT CV
PUSTAKA SETIA.
Setiadi, M.Elly.2010.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT
Grafindo Media Pratama.
Syam, Nur. 2011.Madzab-madzab Antropologi. PT. LKiS, Yogyakarta.
Ali. (2020). Kebudayaan Universal dan Proses Pembentukannya | Sosiologi Kelas
8. Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/kebudayaan-universal-dan-
proses-pembentukannya-sosiologi-kelas-8
20
21
Sarinah. (2019). Ilmu Sosisal Budaya Dasar (Di Perguruan Tinggi) - Google
Books. Penerbit Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Ilmu_Sosisal_Budaya_Dasar_Di_Per
guruan_T/rHmfDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=buku+pengertian+kebudayaan&printsec=frontcover
aman_Budaya/OrEMsPV8yQkC?
hl=id&gbpv=1&dq=konsep+kebudayaan&pg=PA21&printsec=frontcover
Miftakhuddin, M. (2021). Konsep dasar sejarah: Pengantar untuk pembelajaran
IPS.
Karima, M. K., Nasution, T., & Ramadhani, R. (2019). Ilmu Pengetahuan Sosial:
Pengantar Dan Konsep Dasar.
Prof. Dr. Alo Liliweri, 2018, PENGANTAR STUDI KEBUDAYAAN, Bandung