Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL


“ KEBUDAYAAN DI INDONESIA”

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Leni Marlina (201014286206009)

2. Miranda Celia Putri (201014286206154)

3. Fauzan Said Ilham (201014286206159)

Dosen Pengampu :

Rolandho Putra , M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya sehingga


penulis makalah dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Pengembangan
Kurikulum Muatan Lokal Shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad
saw, karena berkat beliaulah kita dapat merasakan pendidikan seperti saat sekarang
ini.

Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada beliau dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Semua
pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi penulis.

Bungo, 04 April 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Kebudayaan....................................................................3
B. Contoh Kebudayaan.........................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya.


Juga dalam kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-
hasil kebudayaan. setiap hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang
merusak kebudayaan. Namun apakah yang disebut kebudayaan itu ? apakah
masalah tersebut penting bagi kehidupan tersebut penting bagi penyelidikan bagi
kebudayaan ?
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh
antropologi budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang
memperdalam tentang sosiologi sehingga memusatkan perhatiannya terhadap
masyarakat, tak dapat menyampingkan kebudayaan dengan begitu saja karena
dikehidupan nyata , keduanya tak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan
dwi tunggal . Sebagaimana telah diuraikan dalam bab I yang berjudul
pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah
dan pendukungnya. walaupun secara teoritas dan untuk kepentingan analistis,
kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan bronislaw
Malinowski, mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu
yang dapat dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu ! kemudian, Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu
yang super organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi
kegenerasi tetap hidup terus , walaupun orang-orang yang menjadi anggota
masarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran

1
2

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian kebudayaan?
2. Apa contoh dari kebudayaan indonesia?
C. Tujuan penulisan makalah
1. Mengetahui Pengertian kebudayaan
2. Mengetahui contoh dari kebudayaan indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan

Secara etimologi, kata culture atau budaya berasal dari bahasa latin
yaitu colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Kata culture dalam bahasa
inggris juga dapat diartikan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia dan berarti
kebudayaan. Selain secara etimologi, beberapa ahli turut mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian kebudayaan. Berikut pendapat para ahli
mengenai pengertian kebudayaan.
1. E.B Taylor
Menurut Taylor, kebudayaan merupakan hal kompleks yang mencakup
beberapa hal di dalamnya seperti kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat
istiadat serta kemampuan yang dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari
kelompok masyarakat tersebut.
2. Selo Seomardjan dan Soelaeman Somardi
Menurut Selo dan Soelaeman, kebudayaan merupakan seluruh hasil karya,
rasa, serta cipta dari masyarakat.
3. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara adalah buah budi dari manusia
yang muncul karena adanya hasil alam serta kodrat masyarakat. Kebudayaan
menurut Ki Hajar Dewantara juga bentuk dari kejayaan dari masyarakat yang
mampu mengatasi kesulitan-kesulitan serta menjadi awal dari munculnya tata
tertib di masyarakat.

3
4

4. Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari perilaku makhluk seperti manusia
serta hasil yang dapat diperoleh makhluk tersebut melalui berbagai macam proses
belajar serta tersusun dengan sistematis dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai pengetahuan manusia sebagai ciri makhluk
sosial yang dapat digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasikan
berbagai hal di lingkungan, sehingga menciptakan sebuah pengalaman. Menurut
Parsudi Suparlan, kebudayaan juga merupakan sebuah landasan serta acuan
seseorang dalam bertingkah laku.
6. Harjoso
Harjoso mendefinisikan kebudayaan dalam tujuh poin penting, sebagai berikut:
1. Kebudayaan yang dimiliki oleh setiap berbeda dengan daerah lainnya.
2. Kebudayaan telah hadir sejak dahulu kala, serta dipertahankan dengan cara
diajarkan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
3. Kebudayaan memiliki beberapa komponen di dalamnya yang terdiri dari
sosiologis, biologis serta psikologis keberadaan manusia di berbagai daerah.
4. Kebudayaan dapat disebut sebagai kebudayaan melalui cara serta ketentuan
tertentu.
5. Kebudayaan memiliki beberapa aspek biologis di dalamnya.
6. Kebudayaan bersifat dinamis.
7. Selain bersifat dinamis, kebudayaan juga bersifat relatif serta berbeda-beda
dari masyarakat yang satu ke masyarakat lainnya.
Itulah pengertian kebudayaan dari enam ahli, dari pengertian kebudayaan
menurut keenam para ahli tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa kebudayaan
merupakan perilaku yang dimiliki oleh manusia sebagai ciri sebagai makhluk
sosial yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam bertingkah laku.
5

Dalam ilmu kebudayaan dan kemasyarakatan (antropologi dan sosiologi)


konsep kebudayaan mempunyai arti yang sangat luas. Dalam ilmu-ilmu ini
kebudayaan diartikan semua yang dipelajari manusia sebagai anggota suatu
masyarakat. Setiap generasi dalam suatu masyarakat mewariskan kepada generasi
berikutnya hal-hal yang bersifat abstrak (gagasan, nilai-nilai, norma-norma) dan
hal-hal atau benda-benda yang bersifat kongkrit. Apa yang dipelajari atau apa
yang diwariskan tersebut disebut secara umum kebudayaan. Dengan demikian
wujud kebudayaan tersebut ada yang ideal (abstrak) dan ada yang kongkrit
(benda-benda budaya). Kebudayaan dipelajari, memberi makna terhadap realitas,
bukan hanya cara bertingkah laku, juga berfikir.
Setiap kebudayaan mempunyai komponen seperti yang disebutkan di atas.
Ketiga komponen di atas akan berhubungan dengan unsur-unsur universal dari
setiap kebudayaan. Unsur tersebut adalah bahasa, sistim teknologi, sistim mata
pencarian hidup dan ekonomi, organisasi sosial, sistim pengetahuan, religi, dan
kesenian. Pembatasan atas tiga wujud atau 7 bidang aktivitas, seperti di atas
menyatukan dan merupakan persamaan kebudayaan. Perbedaan lingkungan,
sejarah, dan orientasi nilai budaya akan menimbulkan perbedaan dalam
kompleksitas kebudayaan. Dengan demikian semua kebudayaan yang ada dalam
masyarakat bangsa-bangsa yang ada di muka bumi ini memiliki unsurunsur yang
sama dan keragaman-keragaman yang menyangkut kompleksitasnya.
6

sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan


kebudayaan yang merupakan hasil ciptaanya juga terbatas didalam memenuhi
segala terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.

Dalam tindakan –tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam,


pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak
didalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak
dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf
kebudayaan . Misalnya suku bangsa kubu yang yang tinggal dipedalaman daerah
jambi masih bersikapmenyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka
itu masih merupakan masyrakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap
karena persedian bahan pangan semarta-mata tergantung dari lingkungan alam.
Taraf teknologi mereka belum tercapai tingkatan dimana manusia diberikan
kemungkinan-kemungkinan untuk memanpaatkan dan menguasai lingkungan
alamnya.

Keadaan berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, yang taraf


kebudayaannya lebih tinggi , hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi ,
memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memampaat
hasil alam dan apabila mungkin, menguasai alam. Perkembangan teknologi di
negara-negara besar seperti amerika serikat, rusia, prancis, jerman, dan
sebagainya, merupakan berapa contoh dimana masyarakat tidak lagi pasif
menghadapi tantangan alam sekitarnya.

Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu
untuk mengadakantata tertib dalam pergaulaan kemasyarakatan. Kekutan yang
tersembunyi dalam masyarakattidak selamamnya baik. Untuk menghadapi
kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan
kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk tentang bagaimans
manusia harus bertindak dan berlaku didalam pergaulan hidup. Kaidah-kaidah
7

B. Contoh kebudayaan yang ada diindonesia

1. Karapan Sapi

Karapan sapi adalah salah satu upacara adat yang dilakukan masyarakat
Madura secara turun-temurun. Upacara ini dilakukan dalam bentuk perlombaan
pacuan sapi yang dilakukan pada sebuah pesta rakyat yang dilakukan secara
turun-temurun.

2. Kasada

Upacara Kasada yang dilakukan setiap tahunnya juga termasuk contoh


kebudayaan Indonesia yang selalu dilestarikan. Upacara yang dilakukan setiap
tanggal 14 Kasada kalender tradisional Hindu Tengger adalah janji Suku Tengger
kepada Bromo.

3. Tanam Sasi

Tanam sasi adalah upacara adat untuk mempengirangi kematian di Merauke.


Sasi yang digunakan pada upacara ini adalah sejenis kayu yang akan ditanam
ketika kematian sudah mencapai 40 hari dan dicabut setelah 1000 hari. Makna
yang terkandung dalam tradisi ini adalah adanya kehadiran roh nenek moyang.
Serta melihat suasana hati dari penduduk sedang bersedih karena, ditinggal oleh
anggota keluarga.
Dalam rangkaian acaranya, kamu dapat melihat tarian Gatsi dan pesta tusuk
telinga. Diiringi oleh alat musi tradisional berupa Tifa. Seluruh rangkaian tersebut
menunjukkan Suku Marind masih menjunjung tinggi budaya tersebut.
4. Tabuik
Kota Pariaman juga memiliki tradisi tahunan yang selalu dilakukan setiap
tanggal 10 Muharram. Tabuik atau tabut yang berarti peti kayu ini mengisahkan
tentang peti katu yang berisi jenazah cucu Nabi diterbangkan oleh buraq,
sehingga masyarakat Pariaman meniru bentuk buroq.
5. Merarik
8

Kebudayaan merarik ini berupa upacara pernikahan yang dilakukan di


wilayah Lombok. Seorang pria yang hendak menikah harus menculik perempuan
yang ingin dinikahi lalu membawanya pulang dan menikah keesokan harinya
6. Makepung

Makepung adalah bagian dari contoh kebudayaan Indonesia yang dilakukan di


Bali. Makepung yang berupa balapan kerbau ini pada dasarnya adalah permainan
petani berupa membajak sawah dan menjadi tradisi khusus untuk peringatan
perayaan tertentu.

7. Bau Nyale

Kebudayaan unik yang satu ini adalah kegiatan penangkapan nyale yang
dilakukan saat air laut surut pada jam 4 hingga 5 pagi pada bulan Februari atau
maret. Nyale adalah sebutan untuk cacing laut di Lombok. Upacara bau nyale ini
bersumber dari Putri Mandalika.

8. Debus

Sangat unik, keberadaan Suku Baduy di Banten menghadirkan kesenian bela


diri unik yang luar biasa. Debus adalah tradisi pertunjukan bela diri dengan
atraksi sadis dan ekstrim berupa seseorang yang kebal terhadap senjata tajam
maupun air keras.

9. Ngaben

Kebudayaan ini adalah peringatan upacara kematian yang dilakukan di Bali.


Seseorang yang telah meninggal wajib disucikan untuk selanjutnya
dibakar. Prosesi pembakaran ini bahkan menggunakan ritual khusus untuk
memperoleh abu untuk dilarungkan ke laut.
9

10. Dugderan

Salah satu contoh kebudayaan Indonesia ini berasal dari Kota Semarang.
Upacara penyambutan bulan puasa ini dilakukan dengan kirab budaya yang
menunjukkan warak ngendok. Warak ngendog adalah binatang rekaan yang
digambarkan dengan hewan kambing bersisik emas dan kepala naga.

11. Ngurek

Sebagaimana debus, upacara yang satu ini dilakukan oleh pelaku dengan
menusuk tubuh menggunakan keris. Upacara yang satu ini bertujuan untuk
meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

12. Melasti

Kebudayaan khas yang satu ini dihadirkan oleh Suku Bali sebelum Hari Raya
Nyepi. Pasalnya, masyarakat akan melakukan berdoa dan sembahyang di tepi
pantai untuk membersihkan diri.

13. Perang Pandan

Perang Pandan atau dikenal juga dengan Makare-Kare adalah upacara


menghantam daun pandan untuk Dewa Indra. Pelaku yang melakukan ritual ini
tidak akan merasakan sakit dari duri yang disebabkan daun pandan.

14. Mesuryak

Upacara yang satu ini juga dilakukan oleh masyarakat Bali. Upacara
melempar uang kertas ini dilakukan pada 10 hari setelah hari Gulungan atau
disebut juga sebagai hari kuningan untuk persembahan leluhur.

15. Mapasilaga Tedong


10

Upacara ini dilakukan sebagai puncak Upacara Rambu Solo di Tana Toraja.
Kebudayaan yang satu ini dilakukan dengan cara mengadu kerbau tedong atau
bule yang hanya bisa ditemukan di Toraja.

16. Pasola

Kebudayaan pasola yang dilakukan oleh masyarakat Sumba ini adalah contoh
kebudayaan Indonesia yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Atraksi pasola
dilakukan dengan cara ritual pertarungan kelompok penunggang kuda.

17. Kebo-Keboan

Tradisi kebo-keboan yang satu ini dilaksanakan oleh masyarakat Suku Osing.
Tradisi ini bertujuan untuk menghalau wabah penyakit, meminta hujan saat
musim kemarau, dan ungkapan syukur ketika panen setiap tanggal 10 Suro.

18. Tiwah

Ritual yang satu ini adalah bentuk menghargai kematian yang dilakukan oleh
Suku Dayak. Ritual Tiwah dilakukan untuk memindahkan tulang orang
meninggal ke dalam Sandung. Tiwah juga dibarengi dengan tarian, gong dan
hiburan lain.

19. Menea Mundingen

Upacara Reuneuh Mundingeun dilakukan oleh masyarakat Sunda ketika hamil


memasuki usia 12 bulan. Upacara ini bertujuan agar wanita yang mengalami
kondisi tersebut segera melahirkan.

20. Rapai Daboh

Kebudayaan yang satu ini dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam memainkan
seni ketangkasan dan kekebalan. Kebudayaan yang dimainkan menggunakan alat
musik rapai ini dimainkan layaknya kebudayaan debus.
11

21. Pesta Bakar Batu

Tradisi kebudayaan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat


Papua atas berkat yang melimpah. Pesta ini dilakukan dengan mengumpulkan
saudara dan warga satu kampung sebagai simbol perdamaian.

22. Sintren

Contoh kebudayaan Indonesia yang satu ini dilakukan oleh masyarakat


Cirebon dengan menghadirkan seni tari yang memiliki unsur magis.

23. Pengubuan

Pengubuan adalah upacara kematian yang dilakukan di Desa Trunyan. Orang


yang meninggal di tempat ini hanya akan diletakkan di sekitar pohon taru dan
menyan.

24. Tari Suanggi

Kebudayaan ini dilakukan oleh masyarakat Papua Barat. Tari dengan ritual
keagamaan ini mengisahkan istri yang mati akibat jejadian roh jahat.

25. Peusijuk

Kebudayaan ini kerap dilakukan masyarakat Aceh sebagai bentuk rasa syukur.
Tradisi Pesijuk ini adalah doa bersama yang dipimpin oleh Teungku atau Ustadz.

26. Mekikuwa

Begitu pula, upacara ungkapan rasa syukur ini juga dilakukan oleh Suku
Minahasa. Kebudayaan ini dilakukan dengan melakukan pawai sembari
memainkan musik dan bernyanyi.
12

27. Ngebabali

Kebudayaan Ngebabali dilakukan oleh masyarakat lampung Barat. Upacara


ini dilakukan ketika membuka lahan baru untuk membangun rumah.

28. Dahau

Daerah Kutai Barat juga menyelenggarakan kebudayaan Dahau. Tradisi ini


pada dasarnya berupa kegiatan festival yang digelar setiap akhir Oktober.

29. Tari Saman

Tari yang berasal dari Suku Gayo ini dimainkan oleh lebih dari 10 wanita.
Pasalnya, tarian ini dilakukan mengungkapkan ajaran Islam.

30. Tari Kecak

Berbeda dari yang lain, tari ini dilahirkan untuk melestarikan budaya hindu.
Tari yang berasal dari Bali ini juga mengandung kisah Ramayana dalam upacara
Sanghyang.

31. Tari Serimpi

Kebudayaan ini berasal dari keraton Yogyakarta. Tari Serimpi dihadirkan


untuk melambangkan budaya keratin yang lemah lembut.

32. Tari Yapong

Tarian ini berasal dari Jakarta. Kehadiran tari ini bahkan dilakukan untuk
menghadirkan hiburan dalam sebuah pertunjukan.

33. Makan bajamba

Kebudayaan ini berasal dari masyarakat Minangkabau. Pasalnya, tradisi


Makan bajamba akan diikuti oleh ribuan orang dengan melakukan pertunjukan
seni.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam ilmu kebudayaan dan kemasyarakatan (antropologi dan sosiologi)


konsep kebudayaan mempunyai arti yang sangat luas. Dalam ilmu-ilmu ini
kebudayaan diartikan semua yang dipelajari manusia sebagai anggota suatu
masyarakat. Setiap generasi dalam suatu masyarakat mewariskan kepada generasi
berikutnya hal-hal yang bersifat abstrak (gagasan, nilai-nilai, norma-norma) dan
hal-hal atau benda-benda yang bersifat kongkrit.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. bermacam kekuatan yang harus dihadapimasyarakat dan anggota-
anggotanyaseperti kakutan alam , maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan
masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spiritual mauun material.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri Contoh kebudayaan
yang ada dimasyarakat indonesi a diantaranya, Karapan Sapi Kasada, Tanam Sasi,
Tabuik, Merarik
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penyusun berharap kepada para pembaca agar
dapat member masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun
agar pada perbaikan makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daeng, Hans J. 2000, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropolgis,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Syahputra, Mukhlis. 2013. Perubahan Makna Tradisi Ritual “Melenggang” (Tujuh
Bulan Kandungan) Pada Masyarakat Melayu Di Kecamatan Talawi
Kabupaten Batubara. Skripsi. Medan: Program Sarjana Unimed.
Alisyahbana, Sutan Takdir. (1988). Kebudayaan Sebagai Perjuangan. Jakarta: PT
Dian Rakyat.

16

Anda mungkin juga menyukai