Disusun Oleh:
Kelompok 1
Amalia Shabrina 2006104030054
Amir Rullah 2006104030071
Nata Aina Riski 2006104030006
Rachmi Karamika 2006104030083
Ulanta Sabilla 2006104030030
Dosen Pembimbing:
Evi Rahmiyati, S.Pd.,M.Ed
Drs. Syaiful Bahri, M.Pd
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan Makalah Mata
Kuliah Konseling Lintas Budaya dengan judul ”Konsep Utama Kebudayaan“,
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta
keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu istiqamah di jalanNya. Semoga pula
tercurah atas keluarga dan sahabat yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.
Dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing Ibu Evi
Rahmiyati, S.Pd.,M.Ed, Selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Konseling
Lintas Budaya, yang telah banyak membantu, serta meluangkan waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk membimbing kelompok, sehingga tersusun makalah ini sebagaimana
yang diharapkan, dan seluruh teman-teman yang telah turut memberikan pendapat,
motivasi, dan bantuan lainnya semasa kelompok menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kelompok menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan wawasan yang kelompok miliki. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kebudayaan ............................................................................... 3
2.2 Konsep yang berkaitan dengan Kebudayaan ............................................. 4
2.3 Karakteristik kebudayaan ............................................................................ 6
2.4 Sifat budaya .................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................10
3.2 Saran ...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Kebudayaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kebudayaan.
1.4 Manfaat
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi baru,
wawasan, dan pengetahuan yang dapat memperkaya dan memperbanyak ilmu
pengetahuan. Dan diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber referensi dan
pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
“Konsep Utama Kebudayaan”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Parsudi Suparlan
Kebudayaan adalah sebagai pengetahuan manusia sebagai ciri makhluk sosial
yang dapat digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasikan berbagai
hal di lingkungan, sehingga menciptakan sebuah pengalaman. Menurut Parsudi
Suparlan, kebudayaan juga merupakan sebuah landasan serta acuan seseorang
dalam bertingkah laku.
Dari pengertian kebudayaan menurut keenam para ahli diatas maka dapat
disimpulkan, bahwa kebudayaan merupakan perilaku yang dimiliki oleh manusia
sebagai ciri sebagai makhluk sosial yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
bertingkah laku.
Dalam konseling lintas budaya, budaya atau kebudayaan (culture) meliputi
tradisi, kebiasaan, nilai-nilai, norma, bahasa, keyakinan dan berpikir yang telah
terpola dalam suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi serta
memberikan identitas pada komunitas pendukungnya (Prosser, 1978). Secara
singkat dapat pula diartikan bahwa budaya adalah pandangan hidup sekelompok
orang (Berry, dkk.,1998), atau dalam rumusan yang lebih umum adalah “cara kita
hidup seperti ini”, the way we are, yang diekspresikan dalam cara (sekelompok
orang) berpikir, mempersepsikan, menilai, dan bertindak. Kata “sekelompok
orang” (a group of people) perlu digaris bawahi untuk menunjukkan bahwa
budaya selalu menunjukkan pada ciri-ciri yang melekat pada kelompok, tidak
pada (seseorang) individu.
4
2. Common culture
Common culture adalah suatu sistem pertukaran simbol-simbol yang sama,
makna atas simbol tersebut dipahami oleh dua pihak melalui sebuah proses
persetujuan.
3. Sub kultur
Sub kultur adalah suatu kelompok atau sub unit budaya yang berkembang
ketika adanya kebutuhan sekelompok orang untuk memecahkan sebuah masalah
berdasarkan pengalaman bersama. Kebudayaan sub kultur sering kali merupakan
gambaran sebuah kelompok minoritas yang ada dalam kehidupan budaya
mayoritas.
4. Cultural lag
Cultural lag menggambarkan proses sosial, budaya, dan perubahan teknologi.
Konsep ini diperkenalkan oleh William Oghburn. Perubahan sosial cenderung
dinilai "ketinggalan" dari perubahan teknologi. Cultural lag dihasilkan tatkala
sebuah institusi sosial budaya gagal mengadaptasi fungsi-fungsi mereka ke dalam
bagian-bagian dari sistem sosial budaya mereka yang luas.
5. Culture schock
Culture schock adalah kekacauan budaya yang dalam perspektif sosial
merupakan hasil dari konfrontasi suatu masyarakat terhadap kebudayaan baru
yang mendadak masuk dan mengganggu kebudayaan mereka.
6. Kebudayaan tradisional
Kebudayaan tradisioanal adalah perilaku yang merupakan kebiasaan atau
cara berpikir dari suatu kelompok sosial yang ditampilkan melalui -tidak saja-adat
istiadat tertentu tetapi juga perilaku adat istiadat yang diharapkan oleh anggota
masyarakatnya.
7. Multikultural
Multikultural merupakan konsep yang menggambarkan usaha untuk
memahami berbagai kelompok budaya, kelompok ras, dan apresiasi dari
kebudayaan yang berbeda-beda dalam pergaulan yang sering kali mengakibatkan
ketegangan dan konflik antar etnik,
5
Jika terjadi proses adaptasi antar budaya dalam masyarakat multikultural maka
menurut Liliweri (2013), kelompok baru itu terbentuk melalui beberapa tahapan,
yaitu :
1. Perubahan atas pola-pola budaya yang sesuai dengan kelompok dominan,
2. Perkembangan dalam skala luas dalam hubungan antara kelompok primer
dengan kelompok dominan,
3. Perkawinan dengan kelompok dominan,
4. Kehilangan rasa kebersamaan dan terjadi pemisahan dari kelompok
dominan,
5. Bersahabat tanpa diskriminasi, dan
6. Tidak menumbuhkan isu yang meliputi konflik nilai dan kekuasaan dengan
kelompok dominan.
6
kunci dari budaya itu (nilai, ide, persepsi) harus dibagikan di antara anggota
suatu budaya.
Dengan berbagi sejumlah persepsi dan tingkah laku, anggota dari suatu
budaya dapat juga membagikan identitas budaya mereka yang umum. Identitas
budaya ini menghasilkan situasi dimana anggota dari tiap budaya mengenal
mereka sendiri dan budayanya adalah berbeda dari orang lain.
7
tidak pernah statis. Kelompok budaya menghadapi tantangan berkesinambungan
dari pengaruh kuat, seperti pergolakan lingkungan, tulah, peperangan, migrasi,
banjir imigrasi dan pengaruh teknologi, yang mana sebagai akibatnya budaya
berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam perubahannya, beberapa
aspek budaya berubah, namun struktur budaya yang kuat menolak perubahan
penting.
8
anggota masyarakat itu. Mereka memiliki keyakinan bahwa apa yang dianggap
benar itu dapat dijadikan sebagai panutan dalam menjalani hidup sehari-hari.
Selain itu, nilai budaya yang diyakini kebenarannya tersebut dapat dipergunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah yang timbul. Dengan arti lain, nilai
budaya tertentu yang ada dalam suatu masyarakat mempunyai suatu cara
tersendiri untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam anggota
masyarakat tersebut.
Kebudayaan nasional bangsa Indonesia tidak bersifat dogmatis dan statis.
Hal ini memungkinkan terjadinya proses penyempurnaan secara terus menerus.
Penyempurnaan ini digali dari budaya yang unik tersebut. Artinya, budaya atau
nilai-nilai khas yang dimiliki oleh suku-suku di Indonesia secara terus menerus
memberikan sumbangan untuk kesempurnaan budaya nasional ini, serta untuk
menjawab tuntutan jaman yang terus berkembang dan semakin maju.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konseling lintas budaya, budaya atau kebudayaan (culture) meliputi
tradisi, kebiasaan, nilai-nilai, norma, bahasa, keyakinan dan berpikir yang telah
terpola dalam suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi serta
memberikan identitas pada komunitas pendukungnya (Prosser, 1978). Secara
singkat dapat pula diartikan bahwa budaya adalah pandangan hidup sekelompok
orang (Berry, dkk.,1998), atau dalam rumusan yang lebih umum adalah “cara kita
hidup seperti ini”, the way we are, yang diekspresikan dalam cara (sekelompok
orang) berpikir, mempersepsikan, menilai, dan bertindak. Kata “sekelompok
orang” (a group of people) perlu digaris bawahi untuk menunjukkan bahwa
budaya selalu menunjukkan pada ciri-ciri yang melekat pada kelompok, tidak
pada (seseorang) individu.
3.2 Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah Konsep Utama Kebudayaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anak Agung Ngurah Adhiputra. 2013. Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
11