Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


“Substansi Budaya, Sifta-Sifat Kebudayaan, Dan Sistem Budaya”

Dosen Pengampu:
Windayati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas D

Selvi Aprilia A23123025


Andreas Chandra R. A23123084
Agnes Wulandari A23123089
Dhea Aurelia Putri M. A23123100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul " Substansi Budaya, Sifta-
Sifat Kebudayaan, Dan Sistem Budaya " dalam format dan isi yang sangat
sederhana, Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dan semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang memberikan tugas dan petunjuk, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Palu, 22 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................2


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

2.1 Definisi Dari Substansi Budaya...................................................................6


2.2 Definisi Dari Sifat-Sifat Kebudayaan.........................................................7
2.3 Definisi Dari Sistem Budaya.......................................................................8
2.4 Penerapan Dari Substansi Budaya, Sifta-Sifat Kebudayaan, Dan Sistem
Budaya Terhadap Masyarakat......................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh
sekelompok orang. Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya
itu terbentuk dari beberapa unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat,
bahasa, karya seni, sistem agama dan politik. Bahasa sama halnya dengan
budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari manusia.

Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Budaya adalah


sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat. Budaya merupakan suatu pola
hidup secara menyeluruh. Budaya memiliki sifat abstrak, kompleks, dan luas.

Menurut Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku. Serta
pengetahuan, menggambarkan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki
oleh suatu anggota masyarakat maupun sekelompok anggota tertentu.

Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung mengarah pada cara pikir manusia. Terdapat beberapa aspek budaya
yang menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar
dan mencangkup banyak kegiatan sosial manusia.

Untuk memahami tentang definisi budaya lebih lanjut diperlukan isi pokok
sebenarnya dari budaya atau dapat diartikan substansi budaya, sifat-sifat dari
kebudayaan itu sendiri, dan sistem budaya. Juga hal-hal yang perlu diketahui
tentang penerapannya terhadap masyarakat sehingga pemahaman tentang budaya
dapat dikatakan bukan hanyalah sebuah teori belaka namun merupakan fakta
yang terjadi dimassyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi dari substansi budaya ?
2. Apa itu definisi dari sifat-sifat kebudayaan?
3. Apa itu definisi dari sistem budaya ?
4. Bagaimana penerapan dari Substansi Budaya, sifta-sifat kebudayaan, dan
sistem budaya terhadap masyarakat ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui apa itu definisi dari substansi budaya.
2. Untuk mengetahui apa itu definisi dari sifat-sifat kebudayaan.
3. Untuk mengetahui apa itu definisi dari sistem budaya.
4. Untuk mengetahui penerapan dari Substansi Budaya, sifta-sifat
kebudayaan, dan sistem budaya terhadap masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Substansi Budaya

Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala


macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang
member jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa
system pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos
kebudayaan.

Berikut merupakan fungsi-fungsi dari substansi budaya :

1) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial
merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha
Memahami :

a. Alam sekitar
b. Alam flora di daerah tempat tinggal
c. Alam fauna di daerah tempat tinggal
d. Zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya
e. Tubuh manusia
f. Sifat-sifaat dan tingkah laku sesame manusia
g. Ruang dan waktu.

2) Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan

3
dianggap penting oeh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Karena itu, sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna dan
berharga (nilai kebenaran), indah (niulai estetika), baik (nilai moral atau
etis), religius (nilai agama). C. Kluchon mengemukakan, bahwa yang
menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar
yang bersivat universal, yaitu :

a) Hakikat hidup manusia


b) Hakikat rakyat manusia
c) Hakikat waktu manusia
d) Hakikat alam manusia
e) Hakikat hubungan antar manusia.

3) Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau
masyarakat dalam menjawab atau mengatasi masalah yang dihadapinya.
Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan yang dicita-citakan oleh
suatu masyarakat. Oleh karena itu, pendangan hidup merupakan nilai-
nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif
oleh individu,kelompok, atau bangsa. Jika suatu bangsa tidak mempunyai
pandangan hidup maka bangsa tersebut akan mudah dikendalikan oleh
bangsa lain, mudah goyah, kehilangan jati diri dan akhirnya sulit untuk
menjadi bangsa dan atau negara mempunyai serangkaian visi dan misi
yang ingin dicapai dalam kehidupan, tidak mudah goyah dan mempunyai
prinsip ingin mewujudkan pandangan hidupnya. Dengan demikian,
pandangan hidup adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
suatu bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada
bangsa itu untuk mewujudkannya.

4) Kepercayaan
Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan

4
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya, manusia
yang memiliki naluri untuk menghambakan diri kepada yang
Mahatinggi, yaitu dimensi lain di luar diri dan lingkungannya, yang
dianggap mampu mengendalikan hidup manusia. Dorongan ini sebagai
akibat atau refleksi ketidak mampuan manusia dalam dalam
mengahdapai tantangan hidup, dan hanya yang Mahatinggi saja yang
mampu memberikan kekuatan dalam mencari jalan keluar dari
permasalahan hidup dan kehidupan. Kepercayaan terhadap “sesuatu”
yang “maha” diluar diri manusia. Bermacam-macam tergantung
keyakinan manusia.

5) Persepsi
Persepsi atau sudut pandang adalah suatu titik tolak pemikiran yang
tersusun dari seperangakt kata-kata yang digunakan untuk memahami
kejadian atau gejala dalam kehidupan. Persepsi terdiri atas:

1. Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan slah


satu indera manusia,

2. Persepsi telepati, kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu


lain,

3. Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat peristiwa atau


kejadian di tempat lain, jauh dari tempat orang yang bersangkutan.
Dalam keseharian kadangkala persepsi manusia yang satu berbeda
dengan persepsi manusia yang lain, hal ini desebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain pengalaman, pengetahuan dan lingkungan, serta proses
dalam diri manusia.

6) Etos Kebudayaan

5
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam Antropolog) berasal dari bahasa
inggris berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku warga
misalnya, kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai
benda budaya hasil karya mereka, dilihat dari luar oleh orang
asing. Masing-masing suku mempunyai etos kebudayaannya masing-
masing yang mungkin saja berbeda sangat mencolok, apa yang baik
menurut suku tertentu belum tentu baik menurut suku yang lain, oleh
karenanya diperlukan sikap kedewasaan untuk memahami kebudayaan
lain.

2.2 Definisi Dari Sifat-Sifat Kebudayaan

Sifat-sifat kebudayaan adalah karakteristik atau atribut yang


menggambarkan dan mendefinisikan sebuah kelompok budaya atau masyarakat.
Kebudayaan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk nilai-nilai,
norma-norma, keyakinan, tradisi, seni, bahasa, teknologi, dan banyak aspek
lainnya. Berikut adalah beberapa sifat umum dari kebudayaan:

1) Etnosentis
Kebudayaan ini beranggapan bahwa kebudayaannyalah yang terbaik
diantara budaya-budaya yang dimiliki orang lain. Etnosentrisme
cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing,
etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan
budayanya sendiri.

Contoh : kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman.


Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua
pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat
memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka

6
dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu
kebanggan.

2) Universal
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas
problematika masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, tidak pula
apriori terhadap politisasi massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat
dan menjangkau ke depan demi perkembangan masyarakat majemuk
Indonesia.

Contoh : Sigit dari Indonesia dan James dari Inggris sama-sama memiliki
kebudayaan (bersifat universal). Namun, Sigit memiliki pola perilaku
untuk menerima sesuatu selalu menggunakan dengan tangan kanan.
Sementara James memiliki pola perilaku untuk menerima sesuatu bisa
dengan menggunakan tangan kanan atau kiri (ciri khusus
kebudayaannya).

3) Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

Contoh : Bangunan rumah di daerah Kota, Jakarta Utara dan Juga


Museum Fatahillah Jakarta merupakan wujud akulturasi dari kebudayaan
yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa ketika menjajah Indonesia.
Bangunan Museum Fatahillah menyerupai Istana Dam di Amsterdam,
yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan
barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang
pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

7
4) Adaptif
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri.
Kebudayaan adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia.
Kebudayaan memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang besar
dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.

Contoh : Adaptasi terhadap budaya luar, karena terjadinya bencana alam


masyarakat yang berara pada daerah terebut harus pindah ke daerah lain
yang memiliki budaya berbeda.

5) Dinamis (flexible)
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat
dinamis. Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun
dia akan berubah dengan berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada
individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan
memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang akhirnya
akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian
dari kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam
lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada
akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut.

Contoh : Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan atau


perkembangan, walaupun kecil dan sering kali tidak dirasakan oleh
anggota-anggotanya. Coba perhatikan corak pakaian pada potret nenek
anda ketika masih muda, lalu bandingkan dengan corak pakaian anda saat
ini. Tentu keduanya berbeda. Itulah contoh kecil perubahan dalam
masyarakat. Umumnya, unsur kebedaan seperti teknologi lebih terbuka
terhadap proses perubahan, dibandingkan dengan unsur rohani seperti
moral dan agama yang cenderung statis.

6) Integratif (Integrasi)

8
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas
masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka
masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu : Pengendalian
terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur
tertentu Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang
dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-
unsur sosial atau kemasyarakatan.

Contoh : Sekelompok yang pergi kesuatu daerah yang budayanya


berbeda dengan daerah asalnya maka sekelompok masyarakat tersebut
sebagai kebudayaan minoritas yang harus bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing.

2.3 Definisi Dari Sistem Budaya

Sistem merupakan istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan,


untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang
menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi
masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi
sasaran bersama.

Edward B. Tylor berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang


kompleks, yang di dalamnya termuat kepercayaan, pengetahuan, kesenian,
moral, adat istiadat, hukum, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh
seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Perubahan sosial budaya bisa terjadi
apabila satu kebudayaan melakukan kontak atau terjadi hubungan dengan

9
kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya
struktur sosial dan juga pola budaya di dalam sebuah masyarakat.

Sistem Budaya merupakan bentuk abstrak dari kebudayaan.. Sistem budaya


merupakan ide dan gagasan manusia yang hidup bermasyarakat. Ide manusia
tersebut tidak terlepas melainkan berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah
sistem. Oleh karena itu sistem budaya adalah salah satu bagian dari kebudayaan,
yaitu adat istiadat yang didalamnya termasuk sistem norma, nilai budaya, dan
semua norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.

a. Unsur-unsur Sistem Sosial Budaya

Sepuluh unsur sistem sosial menurut Alvin L. Bertrand yaitu :

1. Perasaan (sentiment)

2. Keyakinan (pengetahuan)

3. Norma Tujuan

4. Tujuan

5. Tingkatan atau pangkat (rank) Status dan peranan

6. Status dan peranan

7. Sanksi

8. Kekuasaan atau pengaruh (power) Sanksi

9. Tekanan ketegangaan (stress strain)

10. Sarana atau fasilitas

b. Unsur Budaya menurut Bronislaw Malinowski

10
1. sistem norma sosial - yang memberikan kemungkinan kepada
masyarakat untuk bekerjasama dan menyesuaikan diri

2. organisasi ekonomi

3. alat atau Lembaga Pendidikan (Keluarga)

4. organisasi politik

Ciri Sistem Sosial adalah terbuka atau menerima unsur-unsur yang datang
dari luar. Hal ini menjadikan terjadinya jalinan antar unsur-unsur dan pertukaran
sistem sosial yang berasal dari luar(eksternal).

Proses-proses sistem sosial:

 Komunikasi
 Memelihara tapal batas
 Penjalinan sistem
 Sosialisasi
 Pengawasan sosial
 Pelembagaan
 Perubahan social

Wujud Kebudayaan menurut J.J.Hoenigman, kebudayaan menjadi tiga


wujud:

1. Gagasan

Gagasan,ide, nilai, atau norma merupakan bentuk ideal dari kebudayaan

2. Aktivitas

Bentuk kebudayaan aktivitas adalah sistem sosial berupa tindakan berpola


manusia dalam masyarakat.

11
3. Artefak

Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang bisa di lihat, diraba, ataupun
didokumentasikan hasil karya atau perbuatan manusia.

2.4 Penerapan Dari Substansi Budaya, Sifta-Sifat Kebudayaan, Dan


Sistem Budaya Terhadap Masyarakat

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penerapan Substansi


Budaya, Sifat-sifat Kebudayaan, dan Sistem Budaya dalam masyarakat, berikut
adalah contoh-contoh penerapannya:

1) Substansi Budaya
Bahasa yang digunakan dalam sebuah masyarakat adalah bagian dari
substansi budaya. Contoh, dalam masyarakat Indonesia, bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan untuk komunikasi formal,
sementara bahasa daerah seperti Jawa, Sundanese, dan lainnya digunakan
secara informal.

Selain itu Jenis makanan dan cara memasaknya adalah bagian dari
substansi budaya. Misalnya, makanan seperti nasi dan rendang adalah
makanan tradisional yang mewakili budaya Indonesia.

2) Sifat-sifat Kebudayaan

Nilai keberagaman dan toleransi di masyarakat modern menunjukkan


sifat relativitas nilai budaya. Dalam satu budaya, nilai-nilai seperti
individualisme mungkin ditekankan, sementara di budaya lain, nilai-nilai
seperti kolektivisme mungkin lebih penting.

12
Sifat kebudayaan yang dinamis terlihat dalam perkembangan teknologi.
Contohnya, perubahan dalam cara komunikasi, seperti penggunaan media
sosial, mencerminkan adaptasi budaya terhadap teknologi baru.

3) Sistem Budaya

Sistem Pendidikan: Sistem pendidikan dalam suatu masyarakat


mencerminkan sistem budaya. Sistem ini termasuk dalamnya kurikulum,
nilai-nilai yang diajarkan, dan metode pengajaran. Contohnya, dalam
beberapa budaya, pendidikan sangat menekankan pada prestasi akademis,
sementara dalam budaya lain, pendidikan lebih menekankan pada
keterampilan praktis.

Sistem Agama: Agama adalah bagian penting dari sistem budaya dalam
banyak masyarakat. Sistem agama mengatur ritual, moral, dan nilai-nilai
yang dianut oleh anggota masyarakat. Misalnya, sistem agama Hindu di
India memiliki peran yang kuat dalam mengatur banyak aspek kehidupan
masyarakat.

Penerapan Substansi Budaya, Sifat-sifat Kebudayaan, dan Sistem Budaya


dalam masyarakat bervariasi dari satu kelompok masyarakat ke kelompok
masyarakat lainnya. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana kebudayaan
memengaruhi pola perilaku, nilai-nilai, dan norma-norma dalam sebuah
masyarakat, dan bagaimana masyarakat berkembang dan berinteraksi dengan
budayanya.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,


abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio- budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia. Budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Budaya-
Determinisme.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan


dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Manusia
hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan
merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan
hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan
kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak
kebudayaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014, Sistem, Unsur, Dan Substansi Budaya. Tersedia Online:


https://pascasarjana.umsu.ac.id/manfaat-pembangunan-ekonomi/ Diakses
pada 22 Oktober 2023

Anonim. 2013, Sistem Sosial Budaya Indonesia. Tersedia Online:


http://bagpem.banjarmasinkota.go.id/2013/06/sistem-sosial-budaya-
indonesia.html?m=1 Diakses pada 22 Oktober 2023

Anonim. 2015, Sifat-Sifat Kebudayaan Beserta Contoh. Tersedia Online:


https://kajianpertanian.wordpress.com/2015/05/17/sifat-sifat-
kebudayaan-beserta-contoh/ Diakses pada 22 Oktober 2023

M. Ridwan. 2022, Buku Ajar Memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar (Isbd)
Dalam Kebidanan. Tersedia Online:
https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_MEMAHAMI_I
LMU_SOSIAL_BUDAYA_DA/DP2rEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0/
Diakses pada 22 Oktober 2023

Umam. 2021, Pengertian Budaya: Ciri-ciri, Fungsi, Unsur, dan Contohnya.


Tersedia Online: https://www.gramedia.com/literasi/budaya/ Diakses
pada 22 Oktober 2023

15

Anda mungkin juga menyukai