Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS


Dosen Pengampu: Sinta Maria Dewi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Agnia Zakiyyah NIM 21416286206098


Erla Nur Zahra NIM 21416286206075
Desni Rahayu NIM 21416286206095
Asyifa Nurjanah NIM 21416286206004
Siti Robiatul NIM 21416286206024
Adawiyyah Devana NIM 21416286206048
Maghfira L.S.B Ahmad NIM 21416285206028
Gunawan NIM 21416286206087
Alia Meilani NIM 21416286206010
Windi Nur Hidayati

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Konsep Dasar IPS, dengan judul "Konsep Dasar Antropologi dan
Sosiologi"
Dengan makalah ini kami berharap para pembaca dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini dikarnakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Karawang, 9 Oktober 2021

Penyusun
Contents

JUDUL.......................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................................4

1.3. Tujuan........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5

2.1. KONSEP-KONSEP DALAM SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI........................................5

2.2. KETERKAITAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI..........................................................10

2.3. PERBEDAAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI..............................................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11

3.1. KESIMPULAN........................................................................................................................11

3.2. SARAN....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan tidak hanya dituntut mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan social yang
ada, namun lebih dari itu, pendidikan juga dituntut untuk mampu mengantisipasi perubahan
dalam menyiapkan generasi muda untuk mengurangi ketidaksesuaian di masa yang akan
datang maka dari itu dalam pendidikan akan dipelajari sosiologi dan antropologi budaya.
Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan
perkembangan masyarakat. Antropologi adalah suatu studi yang mempelajari tentang
kehidupan manusia baik dari segi fisik, social dan budayanya.
Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga
menghasilkan pribadi yang memiliki nurani dan budi pekerti. Tanpa adanya integritas pribadi,
kecerdasan dan keterampilan bisa saja disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan . Untuk
itu, disadari pentingnya perkembangan budi pekerti di pusat- pusat pendidikan, termasuk
disekolah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi Sosiologi dan Antropologi
2. Bagaimana dasar penetapan Sosiologi dan Antropologi
3. Apa konsep dasar dalam Sosiologi dan Antropologi
4. Apa saja perbedaan Sosiologi dan Antropologi

1.3. Tujuan

Setelah membaca dan menelaah makalah ini pembaca diharapkan dapat mengetahui lebih dalam
lagi tentang konsep dasar Sosiologi dan Antropologi serta dapat melaksanakannya serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KONSEP-KONSEP DALAM SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


1. Konsep Dasar Sosiologi
a) Keluarga, sebagai sebuah unit terkecil dan kelompok sosial yang terjadi karena ikatan
perkawinan maupun hubungan darah.
b) Masyarakat, kelompok yang lebih besar dari keluarga. Masyarakat disebut sebagai
kumpulan orang yang memiliki tujuan bersama yang disatukan karena ikatan wilayah atau
geografis maupun pemikiran yang sama. Mereka bersama menyelenggarakan suatu sistem
yang disebut sebagai sistem sosial guna memenuhi tujuan dari kehidupan bersama tersebut.
c) Struktur sosial, dipahami sebagai skatu sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Sistem
pelapisan dalam masyarakat terjadi karena adanya nilai yang dihargai oleh masyarakat
yang jumlahnya terbatas sehingga distribusinya dalam masyarakat tidak sama. Mereka
yang memperoleh banyak, berada pada lapisan atas sedangkan yang memperoleh sedikit
atau tidak memperoleh berada pada lapisan bawah.
d) Dinamika sosial, seperti halnya makhluk hidup yang lain, masyarakat juga mengalami
dinamikanya sendiri. Mulai dari masyarakat yang sederhana menuju masyarakat yang lebih
kompleks. Semua itu adalah dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat, modernisasi
dan globalisasi sendiri adalah wujud dinamika sosial dalam masyarakat.
e) Perubahan sosial, sebagai realitas sosial dipahami sebagai perubahan dalam struktur sosial,
yaitu perubahan yang menyangkut berbagai perkembangan dalam masyarakat. Misalnya,
perubahan sosial dari masyarakat agraris ke masyarakat industri atau dari masyarakat yang
sosialis ke masyarakat yang semakin individual.
2. Konsep-Konsep Dasar Antropologi
a) Budaya ( culture)
Menurut Koentjaraningrat, kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta budhayah,
yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budhi” atau “akal”. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Sedangkan “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang
berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari
budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
disajikan milik diri manusia dengan belajar. Menganalisis konsep kebudayaan perlu
dilakukan dengan pendekatan dimensi wujud dan isi dari wujud kebudayaan.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, perarturan,
dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola manusia
dakam masyarakat
3. Wujud kebudayan sebagai sebagai benda-benda hasil karya manusia.
b) Adat
Menurut kamus bahasa indonesia (2008:10) kata adat memiliki beberapa arti
yaitu: aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan
sejak dahulu kala, kebiasaan , cara (kelakuan dan sebagainya) yang sudah
menjadi kebiasaan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa adat merupakan
gagasan kebudayaan yang mengandung nilai kebudayaan, norma, kebiasaan
serta hukum yang sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah. Apabila adat ini
tidak dipatuhi maka akan ada sanksi baik tertulis maupun langsuang yang
diberikan kepada pelaku yang melanggarnya. Di Indonesia aturan-aturan
tentang segi kehidupan manusia tersebut menjadi aturan-aturan hukum yang
mengikat yang disebut hukum adat. Di Indonesia sistem hukum adat dibagi
dalam 3 kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Hukum adat mengenai tata negara.
2. Hukum adat mengenai warga (hukum pertalian sanak, hukum tanah, hukum
perhutangan)
3. Hukum adat mengenai delik (hukum pidana)
c) Kelompok Etnik
Suku bangsa dalam bahasa inggris disebut “Ethnic group” dan bila

diterjemahkan secara harfiah “kelompok etnik”, sehingga kelompok etnik disebut juga
dengan suku bangsa. Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan “kesatuan budaya”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi
sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga.

Pengertian etnik sendri dibedakan dengan pengertian ras, karna ras biasanya mengacu
pada suatu cara kelompok masyarakat menggambarka dirinya sendri atau digambarkan
dirinya sendri atau digambarkan oleh oranglain sebagai hal yang berbeda dari manusia
lainnya karena karakteristik fisik bawaan yang diasumsikan.
d) Etnosentrisme
Etnosentrisme biasanya dimulai pada saat kita menilai masyarakat lain dari kacamata kita
sendri. Dengan demikian, nilai budaya kita, dijadikan tolak ukur dalam menilai budaya
orang lain. Pada saat kita menilai budaya orang lain, terkadang kita kejebak dengan
penilaian bahwa masyarakat dengan budaya berbeda keliatanya begitu rendah taraf sosial
dan kebudayaannya, jika dipandang dari kacamata budaya kita. Sikap inilah yang disebut
dengan Etnosentrisme.
Sikap Etnosentrisme selalu dipandang secara negatif, tetapi tidak selamanya sikap ini
berdampak negatif, karna ada juga dampak positif meski tidak terlalu banyak. Namun yang
perlu di ingat bahwa apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat
istiadat antara kelompok masyarakat akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap
Etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat
bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda denga kelompok
masyarakan lainnya.
e) Relativisme Budaya (Cultural Relativisme)
Relativisme budaya adalah sebuah pemikiran yang menolak kritik tertentu terhadap
kebudayaan yang berguna dalam menentukan, pola perilaku, nilai dan porma yang telah di
sepakai bersama dalam masyarakat. Misalnya seseorang yang menyukai musik pop tidak
boleh memandang rendah musik dangdut karena lagu lagunya yang zaman dahulu yang di
kenal genre yang hanya untuk proletar saja.
Sisi positif dari paham relativisme budaya ini dapat menyesuaikan dirinya dengan budaya
sekitarnya dan tidak pernah menganggap bahwa budaya adalah budaya yang terbaik.
Sedangkan dampak negatifnya dapat dirasakan oleh suatu negara contohnya saja bila suatu
negara sudah memiliki paham relativisme yang sangat kuat maka apa bila ada imigren
yang datang maka secara otomatis pemerintah negara tersebut akan sangat sulit untuk
memberikan pengarahan kepada imigren tersebut
f) Emik dan Etik
Emik merupakan sudut pandang dalam etnografi yang mencoba menjelaskan suatu
penomena tertentu dalam masyarakat dengan persfektif dari masyarakat itu sendiri begitu
pula dengan etik, dimana etik disini berusaha untuk menjelaskan suatu fenomena yang
terjadi dalam masyarakat dengan sudut pandang dari peneliti.
g) Holistik
Holistik adalah suatu cara pandang yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai satu
kesatuan lebih penting dari pada bagian- bagianya. Kata holistik berasal dari bahasa inggris
‘’ holistic’’ yang artinya menekan kan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari
bagian- bagiannya.
h) Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan suatu tatanan maupun rangkaian yang membentuk vertikal atau
tingkatan dalam masyarakat, yang menentukan atau tidak hubungan antara anggota
masyarakat dalam kehidupan sosial. Setiap struktur sosial yang muncul dalam kehidupan
masyarakat bisa terjadi karena adanya unsur unsur sebagai berikut:
1. Individu: Individu sebagai pembentuk masyarakat dalam hal ini juga bertindak
selaku pembentuk struktur sosial. Tidak ada sebuah struktur sosial sosial pun
yang dapat berdiri tanpa adanya peranan individu individu dalam masyarakat
2. Interaksi: Walaupun sederhana, pola interaksi antar individu dalam masyarakat
juga berbentuk struktur sosial.disinilah akan yang terbentuk mengarah pada
integrasi ataupun disintegrasi.
i) Bhinneka Tunggal Ika
Berbeda beda tetapi satu” itulah semboyan tanah air indonesia, ataupun yang juga dikenal
dengan istilah Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa sansekerta
yang diuraikan kata perkata, bhinneka berarti berbeda, tunggal berarti satu, ika berarti itu.
Jadi secara harfilah terjemahan bhinneka tunggal ika adalah beraneka satu itu yang berarti
walaupun berbeda beda, pada hakikatnya adalah satu. Semboyan dari bhineka tunggal ika
bertujuan agar masyarakat ingin bahwa mereka harus saling bersatu walaupun adanya
perbedaan suku, ras, agama yang tersebar di negara indonesia ini.
Sehingga diharapkan masyarakat indonesia tidak menimbulkan suatu pertengkaran dan
konflik antar daerah.
Semboyan bhinneka tunggal ika dapat ditemukan di dalam garuda pancasila, yang
merupakan lambang resmi negara Republik Indonesia. Semboyan dari suku bangsa
indonesia, yang bertujuan agar masyarakat ingat bahwa mereka harus saling bersatu
walaupun adanya perbedaan suku, ras, agama yang terbesar di negara indonesia ini.
j) Kerukunan Nasional
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh mautan makna ’’baik’’ dan Damai’’. Intinya,
hidup bersama dalam masyarakat dengan ’’kesatuan hati’’ dan ’’bersepakat’’ untuk tidak
menciptakan perselisihan dan pertengkaran kerukunan berasal dari bahasa arab rukun.
Artinya tiang atau tiang tiang yang menopang rumah, penopang yang memberi kedamaian
dan kesejahteraan kepada penghuninya secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan
dan kebersamaan antara semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras,
dan golongan. Kerukunan nasional dapat tercipta apabila ada sikap tolenrasi, lapang dada
menerima perbedaan,dan saling menghormati satu sama lainnya.
k) Sikap Mental
Sikap adalah potensi atau sering juga disebut pendorong yang ada dalam individu untuk
bereaksi terhadap segala hal yang ada dalam lingkungannya. Kata mental dapat diartikan
sebagai rangkaian sistem abstrak yang hidup dalam pikiran mengenai apa yang harus
dianggap penting dan berharga dalam hidup. Sehingga yang dimaksud sikap mental adalah
suatu kemungkinan yang akan terjadi pada diri seseorang sehingga mempunyai konsepsi
atau perilaku yang muncul dari jiwanya sebagai reaksi atau respons atas situasi yang
mempengaruhinya.
Kita perlu mempunyai sikap mental positif. Sikap mental positif adalah sikap mental
psikologis yang membaengkitkan rasa keberhasilan melalui sifat optimis. Sikap mental
yang kuat dan positif sangat dibutuhkan dalam berbagai hal, termasuk dalam menjalani
kehidupan kita sehari hari.
Karena hal tersebut akan mempengaruhi kita mulai dari kedisplinan, kemampuan,
keterampilan, dan kreativitas kita. Selain itu, sikap mental positif akan menghadirkan sisi
kebaikan terhadap hal apapun sehingga ia mampu menepis rasa negatif, kekalahan, dan
keputusan.
l) Revolusi Mental
Revolusi (dari bahasa latin revolutio, yang berarti “berputar arah”) adalah perubahan
fundamental (mendasar) dalam struktur organisasi yang terjadi dalam waktu yang relatif
singkat. Sedangkan mental atau tepatnya mentalitas adalah cara berfikir atau kemampuan
untuk berfikir, belajar dan merespon terhadap suatu situasi atau kondisi. Bagaimana
pikiranmu bekerja itulah mentalitasmu, yaitu cara berfikir tentang sesuatu. Cara berfikir
(mentalitas) dibentuk dari pengalaman, hasil belajar, atau pengaruh lingkungan. Sehingga
revolusi mental dapat diartikan dengan perubahan yang relatif cepat dalam cara berfikir
kita dalam merespon, bertindak, dan bekerja.
m) Masyarakat Multikultural
Perbedaan karakteristik berkaitan dengan tingkat diferensiansi dan statifikasi sosial.
Masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda- beda ini disebut sebagai masyarakat
multikultural. Masyarakat multikultural tersusun atas 3 kata, yaitu masyarakat, multi, dan
kultural. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas
beranekaragam budaya. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang
memiliki struktur budaya sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya.
Masyarakat multkultural dapat dilihat dari ciri-ciri:
1. Memiliki lebih dari subkebudayaan.
2. Membentuk sebuah struktur sosial (segmentasi ke dalam kelompok-kelompok)
3. Masyarakat terbagi menjadi kelompok yang mendominasi dan didominasi
4. Sering mengalami konflik sosial
n) Masyarakat Plural
Masyarakat plural adalah kumpulan orang, yang didalamnya hidupsecara bersama-sama
dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang berbeda- beda. Pluralisme dapat diartikan
sebagai sebuah kerangka dimana ada interaksi kelompok-kelompok yang menunjukkan
rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain. Konsep pluralisme timbul karena
adanya konsep toleransi. Pluralisme juga sering diartikan sebagai paham yang
mentoleransi adanya ragam pemikiran, agama, kebudayaan, peradaban dan lain-lain.
o) Harmonisasi Budaya
Harmonisasi berasal dari kata harmoni yang menurut Kamus Bahasa Indonesia berarti
keselarasan. Harmoni atau tertib sosial merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai
hasil hubungan yang selaras antara tindakan sesuai dengan status dan perannya masing-
masing. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

2.2. KETERKAITAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti
kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang
berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan
individu. Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Pokok bahasan dari ilmu
sosiologi adalah seperti kenyataan atau fakta sosial, tindakan sosial, khayalan sosiologis serta
pengungkapan realitas sosial.

Antropologi berasal dari kata Yunani (baca :anthropos) yang berarti “manusia” atau “orang”,
logos yang berarti “wacana” (dalam pengertian “bernalar”.”berakal”). Antropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologi sosial. Secara Etimologi. Antropologi adalah salah satu cabang
ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada
sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosial.

2.3. PERBEDAAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan. Masyarakat dan
kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan sangat erat. Masyarakat menjadikan kajian pokok
sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Jika diibaratkan sosiologi
merupakan tanah untuk tumbuhnya kebudayaan. Kebudayaan selalu bercorak sesuai dengan
masyarakat. Masyarakat berhubungan dengan susunan serta proses hubungan antara manusia dan
golongan. Adapun kebudayaan berhubungan dengan isi/corak dari hubungan antara manusia dan
golongan. Oleh karena itu baik atau masyarakat atau kebudayaan sangat penting bagi sosiologi
dan antropologi. Hanya saja penekanan keduanya berbeda.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sosiologi dan Antropologi adalah objek ilmu manusia. Sosiologi mempelajari manusia dan
hubungannya. Sedangkan Antropologi lebih menitik beratkan kepada budaya dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu. Walaupun demikian, sosiologi dan antropologi memiliki
persamaan yang sangat signifikan, yaitu bertujuan untuk mencapai pengertian tentang asas asas
hidup masyarakat dan hidup manusia pada umumnya.

3.2. SARAN
Sosiologi dan Atropologi sangat besar perannya dalam perkembangan kehidupan manusia
sehingga diharapkan kepada kita semua untuk selalu mengembangkan wawasan dan
memperdalam pemahaman tentang kehidupan masyarkat yang berkaitan dengan Sosiologi dan
Atropologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dzaagil.blogspot.com/2016/05/konsep-sosiologi-dan-antropologi.html?m=1
diakses pada tanggal 9-10-2021 jam 13.10
http://tyastatikfatmawati.blogspot.com/2020/08/materi-antropologi-kelas-x-sma-
konsep.html@6281388443706 diakses pada tanggal 9-10-2021 jam 14.22
https://www.gurupendidikan.co.id/antropologi-dan-sosiologi/ diakses pada tanggal
9-10-2021 jam 16.42

Anda mungkin juga menyukai