Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR WAWASAN SOSIAL BUDAYA


Dosen Pengampu: Abdul Galib, SE., M.Si

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5


MASTURA A. NIM : C0222349
PUTRI NURFADILLA NIM : C0222355

FITRAH SAKINAH NIM : C0222346

NAHDA NIM : C0222371

ELDIN SYAPUTRA L TOBAN NIM : C0222528

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya sebagai bahan belajar dalam mata kuliah
Wawasan Sosial Budaya dapat tersusun hingga selesai .

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah konsep dasar wawasan sosial budaya ini,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Majene 12 februari 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar belakang masalah ....................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan manfaat ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

A. Pengertian sosial budaya ..................................................................................... 3


B. Perubahan sosial budaya ...................................................................................... 4
C. Aspek sosial budaya ............................................................................................ 7
D. Sistem sosial budaya Indonesia ........................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Sosial budaya dapat dilihat sebagai pola dalam suatu wilayah lokal, seringkali
dipandang secara birokratis dan sesuatu yang terorganisir, berkembang, berbudaya
termasuk teori pemikiran sistem kepercayaan dan aktivitas sehari-hari, hal ini dapat
diterapkan dalam praktek keseharian. Terkadang sosial budaya digambarkan menjadi
suatu yang tidak dapat ditangkap oleh akal sehat atau sesuatu diluar kemampuan
panca indra.

Perilaku sosial atau tingkah laku manusia (behavior) semata-mata dipahami


sebagai sesuatu yang ditentukan oleh sesuatu rangsangan (stimulus) yang datang dari
luar dirinya. Individu sebagai aktor tidak hanya sekedar penanggap pasif terhadap
stimulus tetapi menginterpretasikan stimulus yang diterima itu. Masyarakat dipandang
sebagai aktor kreatif dari realitas sosial, sehingga perubahan sosial pun dapat terjadi
dan akan berdampak pada aspek lain khususnya interaksi sosial pada masyarakat.

Kebudayaan memiliki unsur yang sama dalam setiap kebudayaan di dunia.


Baik kebudayaan kecil bersahaja dan terisolasi maupun yang besar, kompleks dan
dengan jaringan hubungan yang luas. Kebudayaan sangat mudah berganti dan
dipengaruhi oleh kebudayaan lain, sehingga akan menimbulkan berbagai masalah
yang besar. Dalam suatu kebudayaan terdapat sifat sosialis masyarakat yang
didalamnya terdapat suatu ikatan sosial tertentu yang akan menciptakan kehidupan
bersama .

Kebudayaan mencakup suatu pemahaman komprehensif yang sekaligus bisa


diuraikan dan dilihat beragam vairabel dan cara memahaminya. Kebudayaan dalam
arti suatu pandangan yang menyeluruh yang menyangkut pandangan hidup, sikap dan
nilai. Pembangunan kebudayaan dikaitkan dengan upaya memperbaiki kemampuan
untuk recovery, bangkit dari kondisi yang buruk, bangkit untuk memperbaiki
kehidupan bersama, bangkit untuk menjalin kesejahteraan. Dalam hal inilah sosial
budaya berperan untuk memberikan solusi terbaik bagi beragam bidang kehidupan.

1
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang di usulkan


yaitu mengenai konsep dasar wawasan sosial budaya.

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Wawasan Sosial Budaya serta untuk menambah wawasan dan ilmu tentang
Sosial dan Budaya.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya semua pembaca paham
tentang adanya perubahan social dan budaya khususnya pada masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIAL BUDAYA


a) SECARA UMUM

Sosial budaya atau yang biasa juga disebut kebudayaan adalah sistem nilai
masyarakat yang timbul dari cara berpikir dan akal budi masyarakat yang hidup di dalamnya.
Ini menciptakan berbagai hal seperti seni, kepercayaan dan adat istiadat yang membentuk
masyarakat itu sendiri.  

b) MENURUT PARA AHLI

1. Andreas Eppink
Andreas Eppink (1946), seorang ahli berbagai bidang yang menciptakan
model Eppink dan mengembangkan analisis psikologi kebudayaan, mengemukakan
pengertian sosial budaya sebagai segala sesuatu yang berlaku dalam suatu masyarakat
tertentu dan menjadi ciri khasnya.
2. Burnett
Edward Burnett Tylor (1871), seorang ahli antropologi lampau, melalui
bukunya Primitive Culture and Anthropology ia menerangkan bahwa sosial budaya
adalah keseluruhan elemen masyarakat yang berupa adat istiadat, kesenian,
kepercayaan, moral, pengetahuan, berpikir, kemampuan, dan hukum yang diperoleh
seseorang sebagai bagian dari masyarakat yang bersifat kompleks
3. Paul Ernest
Paul Ernest, seorang pakar filosofi matematika, menyinggung akan arti sosial
budaya, yakni individu-individu yang membentuk suatu tatanan masyarakat dan
terlibat dalam kegiatan bersama-sama.
4. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mengeluarkan pendapatnya
tentang apa itu sosial budaya. Beliau menekankan pada kata budayanya, yaitu hasil
perjuangan manusia baik terhadap alam maupun waktu yang membuktikan adanya
kejayaan dan kesejahteraan dari suatu masyarakat. Ia bisa berbentuk beragam macam
asalkan bisa mencapai kebahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakatnya.
5. Parsudi Suparlan

3
Parsudi Suparlan, seorang antropolog, berpendapat bahwa budaya adalah
landasan bagi perilaku dan kehidupan manusia pada umumnya karena budaya
merupakan hasil dari akal manusia yang difungsikan untuk memahami lingkungan
sekitar dan pengalaman hidupnya.

B. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat tentu akan


mengalami perubahan. Hal ini telah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban
manusia purba ke zaman kerajaan-kerajaan kuno, masa penjajahan hingga saat ini.
Hal pertama yang berubah adalah unsur-unsur sosial, seperti fungsi dan struktur
sosial, yang kemudian menyebabkan perubahan sosial.

Selain itu, jika tatanan sosial berubah, hal ini tentu saja merupakan
konsekuensi dari pemikiran dan perilaku manusia, artinya budaya juga mempengaruhi
dan mengalami perubahan. Oleh karena itu keduanya saling mengalami perubahan. 

1. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya ini tentu saja dipicu oleh banyak hal dan faktor,
seperti globalisasi, salah satu faktor terbesarnya. Globalisasi memiliki keunggulan
menghubungkan lebih banyak masyarakat dunia dan terbuka untuk banyak hal.
Namun, globalisasi juga membawa serta budaya asing, yang tidak dapat diterima dan
ditata dengan baik oleh banyak orang. Adanya pengaruh luar menyebabkan terjadinya
proses difusi, asimilasi, akulturasi dan adaptasi. Selain itu, tingkat pendidikan
masyarakat yang lebih tinggi dapat menimbulkan gerakan perubahan sosial karena
masyarakat selalu bergerak maju.

Karena banyak sistem tirani telah runtuh, masyarakat dapat berbicara lebih
terbuka dan mempromosikan perubahan sosial budaya. Sebab, populasinya heterogen.
Ya, semakin beragam penduduknya, semakin tinggi toleransinya, karena konflik antar
perbedaan tersebut pasti muncul, membuat perubahan masyarakat semakin harmonis
atau bahkan semakin memanas. 

2. Faktor penghambat
Jika ada faktor dan alasan yang mempengaruhi, ada juga faktor yang
mencegah perubahan sosial budaya. Pada dasarnya orang-orang dan pemerintahnya di

4
negara itu, jika mereka merasa tidak perlu perubahan, mungkin tidak. Masyarakat
yang terisolasi dan jarang berinteraksi antar individu juga memperumit proses
tersebut. Konservatisme, tradisi, kebiasaan yang kuat dan penolakan terhadap hal-hal
baru menambah faktor penghambat. Terakhir, pendidikan yang kurang berkembang
dapat menjadi faktor penghambat terjadinya perubahan sosial budaya.

3. Proses terjadinya
Menurut Alvin L. Bertrand, perubahan perubahan sosial diawali dengan
kontak antar individu, kelompok atau komunitas, kemudian saling berkomunikasi,
kemudian membentuk interaksi dan hubungan. Pertukaran ide dan pendapat
mempromosikan pemahaman budaya baru. 

Sekarang proses penyebarannya disebut difusi yang kemudian tercipta


asimilasi, akulturasi, dan adaptasi. Difusi dapat terjadi dalam hubungan yang saling
menguntungkan antara pihak-pihak atau dalam suatu pihak yang simbiotik, damai,
dan ada juga yang dapat menyebar melalui perang, kekerasan, dan pemaksaan.
Kebudayaan-kebudayaan tersebut dapat bergabung tanpa kehilangan kekhasan budaya
atau akulturasinya dan menciptakan budaya baru atau asimilasi. Kemudian
masyarakat mengalami masa penyesuaian atau proses penerimaan budaya baru dan
lokal tersebut. 

4. Contoh perubahan sosial budaya


a) Globalisasi

Globalisasi bukan hanya faktor tetapi juga contoh perubahan sosial


budaya. Secara keseluruhan, ini berarti lebih mudah bagi seluruh dunia untuk
berinteraksi dan berbagi. Pengaruh asing masuk ke negara itu dan sebaliknya,
negara tersebut juga pengaruhnya kepada yang lain juga. Akibatnya, budaya asing
bisa datang dan menjadi budaya baru bagi masyarakat, bercampur dengan budaya
yang sudah ada sebelumnya, atau bahkan menghilangkan budaya lama dan
menggantinya dengan budaya asing.

Degradasi bangsa juga dapat memudar berkat globalisasi karena perilaku


masyarakat dapat berubah dengan cepat, seperti abad ke-1900 an adalah zaman
radio dan televisi, sedangkan saat ini orang aktif menggunakan ponsel atau gaya

5
fashion berubah dari tahun ke tahun perubahan tahun menurut yang terbaru tren.
dan mode terkini. 

b) Moblitas sosial

Mobilitas sosial adalah perpindahan sosial budaya seseorang atau


sekelompok hingga ke masyarakat. Tidak hanya bergerak dalam kaitannya
dengan tempat dan tempat, tetapi juga gerak atau perubahan dalam kehidupan
sosial. Misalnya, warga desa yang semakin termotivasi untuk menjadi kaya
melihat banyak peluang di kota besar yang menawarkan upah tinggi, atau warga
desa yang semula menganut kebersamaan dan gotong-royong bisa berubah karena
sikap materialistis dan individualistis yang dibawa oleh orang-orang kota. 

c) Kemajuan teknologi

Teknologi yang terus berkembang tidak dapat disangkal dan mengarah


pada perubahan dalam masyarakat. Dulu, masyarakat hanya berkomunikasi
secara lisan dan melalui surat. Kini dapat dengan mudah berbagi berita, opini,
ide, karya, dan pemikiran di media sosial. Surat tidak lagi menggunakan kertas
tetapi bisa menggunakan elektronik seperti email atau aplikasi chatting. Saat
Anda tidak dapat bertemu atau melakukan panggilan jarak jauh, Anda dapat
melakukan panggilan suara dan video. Mencari teman juga mudah dengan
bantuan media sosial.

d) Hak asasi manusia


Akibat kekejaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, hak asasi manusia
muncul sebagai produk untuk memerangi mereka. Tujuan perubahan yang satu
ini adalah untuk memanusiakan manusia kembali kepada Dzat yang diberikan
oleh Sang Pencipta. Berkat perubahan ini, orang sekarang memiliki hak
asasinya sendiri. Contohnya adalah banyak petugas polisi di Amerika Serikat
yang menindas orang kulit hitam, yang berujung pada gerakan Black Lives
Matter, yang memperjuangkan hak mereka untuk hidup seperti orang lain. 

e) Kebijakan pemerintah

Apa yang dilakukan pemerintah, seperti kebijakan, peraturan, aturan,


deklarasi, undang-undang dan lain-lain, dapat menentukan terjadinya perubahan
6
sosial budaya serta akibat dari perubahan sosial budaya. Kebijakan dirumuskan
untuk memecahkan masalah yang ada dan mencapai tujuan bersama. Jadi
perubahan sosial budaya dapat dilakukan terlebih dahulu atau dapat dilakukan
setelah kebijakan ditetapkan. Misalnya, mahasiswa tidak diberikan keringanan
uang kuliah karena pandemi, yang mendorong mereka untuk menunjukkan
bahwa pejabat universitas sedang melakukan perubahan. Kemudian mereka
yang bertanggung jawab merespon dengan kebijakan baru yaitu memberikan
keringanan dan bantuan bersyarat. 

C. ASPEK SOSIAL BUDAYA

Aspek sosial budaya suatu masyarakat dapat dilihat dengan menelusuri aspek
kesejahteraan sosial, ikatan dan nilai sosial, dan pendidikan. 

1) Kesejahteraan sosial

Cara pandang kesejahteraan sosial didasarkan pada persepsi terhadap


pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK dalam kehidupan
sehari-hari, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan kerja. Tentu
jawabannya berbeda, di kota didukung oleh kehadiran TIK, sedangkan penduduk
desa dan pesisir kurang merasakan dampak produktivitasnya. Kemudian lihat
bagaimana pengguna ponsel membelanjakan uangnya untuk isi ulang pulsa dan
berbelanja online melalui e-commerce. 

2) Ikatan sosial

Aspek lain adalah hubungan sosial, yaitu bagaimana orang berinteraksi


dan berkomunikasi satu sama lain. Kita dapat menyelidiki ini dengan memeriksa
media sosial, aplikasi perpesanan, preferensi komunikasi pribadi atau online, dan
lain-lain. 

3) Tata nilai dan pendidikan

Sudut pandang yang terakhir adalah melalui tata nilai dan pendidikan.
Pendidikan yang rendah dapat menciptakan perubahan sosial yang buruk, terutama
jika menggunakan teknologi, karena mereka tidak tahu cara membaca dan
menyaring informasi mana yang baik dan mana yang tidak baik. 

7
D. SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Mari kita pelajari sistem sosial budaya Indonesia berdasarkan Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

1. Fungsi

Fungsi atau tujuan utama sistem sosial budaya Indonesia adalah pembangunan
nasional. Sistem sosial budaya Indonesia di mulai dari keluarga hingga tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya sistem sosial budaya dalam keluarga
merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya individu secara alamiah. Sistem
pertama yang diterapkan setelah kelahiran seorang individu adalah keluarganya
sendiri.

Selanjutnya naik ke tingkat masyarakat yang menjadi lahan


pengkaderan. Masyarakat adalah tempat bertemu keluarga buatan seperti
teman, tetangga, guru, ketua kelompok, dan pihak lain yang berbeda
kepentingan. Terakhir, tingkat berbangsa dan bernegara. Sistem sosial
budaya difungsikan serta diberlakukan agar pemerintah dan penyelenggara
negara selalu mengedepankan kepentingan publik dan umum.

2. Asas

Asas yang dianut dalam sistem sosial budaya Indonesia antara lain:

 Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;


 Asas merdeka;
 Asas persatuan dan kesatuan;
 Asas kedaulatan rakyat; dan
 Asas adil dan makmur.

Asas ini berdasarkan sila pancasila

3. Unsur
Unsur-unsur umum yang dimiliki sistem sosial budaya Indonesia meliputi:
 Sentimen atau perasaan;
 Pengetahuan;
 Keyakinan;
 Norma;

8
 Tujuan;
 Status dan peranan;
 Tingkatan atau hierarki sosial;
 Hukum, kebijakan, dan sanksi;
 Kekuasaan dan pengaruh;
 Tegangan dan regangan atau ketegasan dan kelonggaran; dan
 Sarana dan prasarana atau fasilitas umum.

4. Pola pikir dan pola tindak

Dalam penerapannya, sistem sosial budaya Indonesia dapat ditanamkan ke


dalam pola pikir dan tindakan Indonesia kita. Cara berpikir sistemnya seperti ini:

a) Negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.


b) Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara persatuan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
c) Indonesia adalah negara yang menjunjung kedaulatan rakyat dan
kemusyawaratan perwakilan dalam kehidupan di manapun baik keluarga
hingga masyarakat. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila turut diangkat.
d) Keadilan sosial harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
e) Menjadi seorang pribadi yang budi pekerti dengan akal pikiran yang bermoral.

Sedangkan pola tindak masyarakat menurut sistem sosial budayanya


seperti berikut:
1) Bergotong-royong dalam situasi apapun.
2) Prasaja, yaitu berkehidupan secukupnya, hemat, disiplin, cermat, dan
profesional.
3) Musyawarah untuk mufakat dalam mengambil tindakan dan keputusan.
4) Sikap kesatria, yaitu berani, jujur, setia, mengabdi, berjuang demi negara, dan
pantang menyerah.
5) Hidup dengan dinamis, bisa menyesuaikan dengan zaman tanpa tergoyahkan
prinsip dan pedoman hidupnya.

5. Stuktur

9
Struktur sistem sosial budaya Indonesia terkait dan mengarah pada nilai-nilai
penyajian Pancasila. Nilai meliputi nilai-nilai agama, moral, kebenaran,
kepercayaan, material, esensial, sosial dan perilaku. 

6. Proses

Masyarakat Indonesia memiliki banyak latar belakang yang berbeda,


sehingga proses penerapan sistem sosial budaya Indonesia cukup kompleks.
Namun tidak perlu khawatir karena apapun yang dilakukan, standar atau dasar itu
akan kembali mengacu pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, artinya kita
berbeda namun tetap satu.

Demi kepentingan pembangunan nasional, masyarakat bersama-sama


mewujudkan sistem sosial budaya yang berlaku pada tatanan keluarga, masyarakat,
dan negara. Sikap yang dapat diambil adalah contoh sikap beriman kepada yang
maha kuasa, disiplin, pekerja keras, pantang menyerah, mampu bekerja sama,
cerdas, cinta tanah air, cakap, inovatif, kreatif, produktif, setia kawan dan lain-lain. 

10
BAB III
KESIMPULAN
Sosial budaya atau yang biasa juga disebut kebudayaan adalah sistem nilai
masyarakat yang timbul dari cara berpikir dan akal budi masyarakat yang hidup di
dalamnya. Ini menciptakan berbagai hal seperti seni, kepercayaan dan adat istiadat
yang membentuk masyarakat itu sendiri.

Perubahan sosial budaya seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya


masyarakat tentu akan mengalami perubahan. Hal ini telah terbukti dari zaman ke
zaman, dari peradaban manusia purba ke zaman kerajaan-kerajaan kuno, masa
penjajahan hingga saat ini. Hal pertama yang berubah adalah unsur-unsur sosial,
seperti fungsi dan struktur sosial, yang kemudian menyebabkan perubahan sosial.

Selain itu, jika tatanan sosial berubah, hal ini tentu saja merupakan
konsekuensi dari pemikiran dan perilaku manusia, artinya budaya juga mempengaruhi
dan mengalami perubahan. Oleh karena itu keduanya saling mengalami perubahan.

Faktor penyebab perubahan sosial budaya ini tentu saja dipicu oleh banyak hal
dan faktor, salah satu faktor terbesarnya yaitu globalisasi.

Globalisasi memiliki keunggulan menghubungkan lebih banyak masyarakat


dunia dan terbuka untuk banyak hal. Namun, globalisasi juga membawa serta budaya
asing, yang tidak dapat diterima dan ditata dengan baik oleh banyak orang. Adanya
pengaruh luar menyebabkan terjadinya proses difusi, asimilasi, akulturasi dan
adaptasi. Selain itu, tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi dapat
menimbulkan gerakan perubahan sosial karena masyarakat selalu bergerak maju.

Jika ada faktor pendorong dan penyebab, ada juga faktor yang menghambat
terjadinya perubahan sosial budaya. Pada dasarnya, masyarakat dan pemerintahannya
dalam suatu negara jika merasa tidak membutuhkan adanya perubahan maka mungkin
saja pemerintah tersebut tidak melakukannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Geolana Wijaya Kusumah. (2021, January 8). Sosial Budaya: Pengertian, Sistem, Perubahan,

Aspek & Proses. Retrieved February 20, 2023, from Selasar website:

https://www.selasar.com/pengertian-sosial-budaya/

12

Anda mungkin juga menyukai