Anda di halaman 1dari 12

PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya

Dosen Pengampuh : Umi Hiadayaturahmah, S. Pd., MM.

Disusun Oleh:

Omida Asroriyah Munadir NIM. 2023250092

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN SOSIAL POLITIOK


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam
kepada Nabi tercinta Muhammad Saw. Dimana atas inayah-nya dan berkah Nabi-
nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini meskipun dengan segala
kekurangannya. Makalah ini berisi pemaparan materi terkait Ilmu Sosial Budaya.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini antara lain untuk memenuhi tugas untuk
mata kuliah Ilmu Sosila Budaya semester ganzil Fakultas Komunikasi dan Sosial
Politik program studi Penyiaran Islam Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo,
juga kebutuhan untuk mengetahui tentang Ilmu Sosila Budaya dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi dan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Bumiayu, 29 November 2023

Omida Asroriyah Munadir

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan...................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan...................................................................................... 2

A. Pengertian Kebudayaan........................................................................ 2
B. Pengertian Problematika....................................................................... 3

BAB III Simpulan........................................................................................... 8

A. Kesimpulan........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara istilah, budaya
adalah hasil cipta karsa manusia yang dihasilkan melalui proses belajar dan
dijadikan milik bersama. Wujud dari kebudayaan ini adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.
Kebudayaan ini sendiri berfungsi untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebudayaan?
2. Apa itu Problematika?
3. Apa saja problematika dalam kebudayaan?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu mata
kuliah yaitu Ilmu Sosial Budaya Dasar, disampig itu bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa itu kebudayaan
2. Mengetahui apa itu problematika
3. Mengetahui tentang problematika kebudayaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
1. Secara Umum
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang
merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal". Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan,
dan kebiasaan.
a) Koentjaraningrat
kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam
kehidupan masyarakat.
b) Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c) Ki Hajar Dewantara
kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan
damai.
d) Drs. Mohammad Hatta
kebudayaan adalah ciptaan hidu pdari suatu bangsa.
e) R. Seokmono
Kebudayaan adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa benda
ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
f) Parsudi Suparlan

2
kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi
landasan bagi tingkah lakunya.

B. Pengertian Problematika
Problematika Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu
"problematic" yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang
menimbulkan permasalahan. problema/problematika adalah suatu
kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat
menyelesaikan atau dapat diperlukan atau dengan kata lain dapat mengurangi
kesenjangan itu." Jadi, problema adalah berbagai persoalan-persoalan sulit
yang dihadapi dalam proses pemberdayaan, baik yang datang dari individu
Tuan Guru (faktor eksternal) maupun dalam upaya pemberdayaan masyarakat
Islami secara langsung dalam masyarakat.
a. Problematika Kebudayaan
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
1) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan
sistem kepercayaan
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena
adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental,
karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya
mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau
menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang
baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat
kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung
halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup
mereka umumnya miskin.
2) Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi
atau sudut pandang

3
hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
panang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana
pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat
yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah
yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan
penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.

3) Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau


kejiwaan
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena
bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena
adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup
mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka
ditempat yang lama.
4) Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang
komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu
pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk
menerima program-program pembangunan.
5) Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal
baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian
rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan
hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6) Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku
bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan
suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka

4
ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang
menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.
7) Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan
sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom
dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan
suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi
dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru
mengganggu kesehatan manusia.
8) Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain,
sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika
masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap
warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi
sesuai dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus, ditemukan generasi
muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya.
Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup
generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-
nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.
9) Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara
lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat
regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa
berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui
revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.
10) Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah,
masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai
akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya
yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah
masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak
negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola

5
hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan induvidualistik.
Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan
dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.
11) Sikap Etnosantrisme.
Sikap Etnosantrisme yang mengagung-agungkan budaya, suku bangsa
sendiri dan menganggap rendah suku budaya lain. Sikap ini akan
mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara. Yakni pertentangan suku,
agama, ras dan antar golongan.
12) Sikap tradisionalisme
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian
rupa, yang menganggap hal-hal baru itu merusak tatanan hidup mereka
yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
b. Problematika Kebudayaan Indonesia
Menelusuri pergulatan kebudayaan di Indonesia, akan ditemukan sebuah
fenomena yang lazim dihidupi yaitu, ke-rendah-diri-an masyarakat
Indonesia terhadap kebudayaannya sendiri. Ke-rendah-diri-an ini muncul
dari hubungan antara kebudayaan Barat dengan kebudayaan daerah di
Indonesia, Barat yang sering diposisikan sebagai pihak superior dan
kebudayaan daerah di Indonesia sebagai pihak inferior.Rendah diri ini
disebabkan oleh penjajahan, kerusakan perilaku masyarakat Indonesia,
dan pencitraan yang kuat dari media tentang keunggulan kebudayaan
Barat. Namun, dari beberapa sebab tersebut, yang terus terjadi hingga
saat ini dan yang paling mendasar adalah pencitraan. Dikatakan
mendasar karena pada saat penjajahan pun sudah terjadi pencitraan
tersebut.
Ungkapan khusus seperti, ilmiah, keren, funky, dan gaul adalah
ungkapan yang menujukkan kondisi rendah diri. Ungkapan-ungkapan
tersebut seringkali dilekatkan kepada kebudayaan Barat, sedangkan
kebudayaan daerah di Indonesia, sepertinya jauh dari ungkapan–
ungkapan tersebut. Hal ini memang tidak sepenuhnya bermasalah, karena
Barat memang memiliki keunggulan dalam bidang-bidang tertentu,

6
seperti sains. Namun, penilaian kebudayaan Barat lebih superior dan
kemudian fenomena masyarakat Indonesia meninggalkan kebudayaan
yang sudah lama dihidupi, tentu menjadi suatu masalah. Kebudayaan
daerah di Indonesia ditingglakan hanya karena dicitrakan tidak ilmiah,
keren dan sebagainya. Padahal, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah
di Indonesia memiliki keunggulan–mulai dari pandangan tentang alam
hingga pranata sosial. Dan juga masyarakat Barat mulai menyadari
kekurangan kebudayaan mereka sendiri-yang terlihat lewat gairah dan
ketertarikan kebudayaan Timur sebagai penawar kegelisahan mereka.
Secara singkat, dapat dikatakan permasalahan ini muncul karena
pencitraan dan harus juga diselesaikan dengan pencitraan. Sudah saatnya
kita melihat bahwa kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan
kebudayaan Barat, hanya saja kebudayaan Indonesia kurang dicitrakan
dan kurang dikenali oleh sebagian masyarakat Indonesia yang hidup
mulai masa 70-an. Tentu, usaha untuk mengenali kebudayaan Indonesia
adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara
Indonesia.Pengenalan ini merupakan salah satu modal untuk memiliki
dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Minimnya pengenalan ini,
merupakan salah satu faktor yang membuat rendahnya rasa kepemilikan
dan keinginan untuk mengembangkan kebudayaan. Mengembangkan
kebudayaan, adalah hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaannya menunggu
untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai
kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan pembahasan tentang “Problematika
Kebudayaan“ maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
Kebudayaan merupakan hal penting dalam kehidupan umat. Sebab
peranannya dalam kehidupan bermasyarakat manusia. Namun, seiring
perkembangannya, didapati problematika ataupun hambatan atau juga
yang disebut masalah yang menyulitkan progress bagi kebudayaan itu
sendiri.
Problematika itu adalah hambatan-hambatan atau kesulitan-
kesulitan dalam mengebangkan pola pikir dan pola hidup dalam
masyarakat. Di Negara kita, Indonesia juga sering di jumpai hal-hal yang
menghambat atau hal-ahal yang berkaitan dengan problematika
kebudayaan. Problematika itu diantaranya hambatan budaya yang ada
kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan
budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi,
hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan,
masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat lainnya, sikap tradisionalisme yang berprasangaka buruk
terhadap hal-hal yang baru, mengagung-agungkan kebudayaan suku
bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih
dikenal dengan paham etnosentrisme, dan perkembangan iptek sebagai
hasil dari kebudayaan yang sering disalahgunakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1987. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta :


Gramedia.

Rafael, Raga Maran. 2007. Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu
Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Rusmin, Tumanggor., Kholis Ridho, dan Nurochim, H. 2010. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Jakarta : Kencana

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kebudayaan-menurut-para-
ahli.html

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-problematika-defisi-menurut.html

Anda mungkin juga menyukai