Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Asal Usul Hermeneutika dan Semiotika

A. Sejarah Hermeneutika
Sejarah mencatat bahwa istilah "hermeneutika" dalam
ke-17, istilah ini dipahami dalam dua pengertian, yaitu hermeneutika
sebagai seperangkat prinsip metodologis penafsiran, dan hermenutika sebagai
penggalian filosofis dari sifat dan kondisi yang tidak bisa dihindarkan dari
kegiatan memahami.1 Kata hermeneutik berasal dari bahasa Yunani
hermeneuein, yang berarti menafsirkan. Sebagai kata benda hermeneia dapat
diartikan sebagai penafsiran atau interpretasi. Sebenarnya kata ini, menurut
spekulasi historis, merujuk pada nama dewa dalam mitologi Yunani yaitu Dewa
Hermes yang bertugas untuk menyampaikan pesanpesan Dewa Tertinggi di
langit (gunung Olympia) kepada manusia di bumi melalui bahasa yang
dimengerti oleh manusia.

Dengan tugas tersebut maka dewa Hermes harus mampu untuk


menginterpretasikan atau menyadur pesanpesan tersebut ke dalam bahasa yang
dipergunakan oleh pendengarnya, sehingga pesan-pesan tersebut dapat
dipahami maknanya. Oleh sebab itu secara umum hermeneutik diartikan sebagai
proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti (Palmer
dalam Sumaryono, 1993). Pada awalnya hermeneutik diposisikan sebagai bagian
dari ilmu filologi, dan baru pada abad 16 memperoleh perhatian akademis
setelah para ilmuwan gereja menggunakannya sebagai metode pemahaman dan
interpretasi Kitab Suci Bibel. Sejak saat itu posisi hermeneutik mulai berkembang
menjadi metode kritik historiografi.
B. Tokoh – tokoh Hermeniotika
A. Schleiermacher
Fredrich Ernts Daniel Scheleiermacher dilahirkan di Breslau pada tanggal
21 November 1768 dari keluarga yang sangat taat dalam agama protestan. Pada
tahun 1783 ia mengikuti pendidikan menengah di sekolah Moravani di Niskey.
Alasannya masuk di sekolah Moravani selain mengikuti tradisi keluarganya
adalah terutama karena motivasi yang sangat kuat untuk mencari pengalaman
iman yang mendalam dalam hidup Kristen. Di sekolah Morafian itu, pelajaran
bahasa Latin dan Yunani dijadikan sebagai dasar pendidikan humanistik, di
samping pelajaran matematika, botani dan bahasa inggris.
Setelah itu ia menjadi Rektor di Universitas Berlin pada tahun 1815-1816, ia
adalah seorang Protestan dan pernah menjadi
digelar sebagai “the founder of General Hermeneutics.” Gelar tersebut diberikan
karena pemikirannya dianggap telah memberi nuansa baru dalam teori
penafsiran.1 Materi kuliahnya “universal hermeneutic” menjadi rujukan Gadamer
dan berpangaruh terhadap pemikiran Weber dan Dilthey. Ia dianggap sebagai
filosof Jerman pertama yang terus menerus memikirkan persoalan-persoalan
hermeneutika. Karena itu ia dianggap sebagai Bapak Hermeneutika modern dan

1
juga pendiri Protestan Liberal. Schleiemecher menandai lahirnya hermeneutika
yang bukan lagi terbatas kepada idiom filologi maupun eksegesis Bibel,
melainkan prinsip-prinsipnya bisa digunakan sebagai fondasi bagi semua ragam
interpretasi teks.

KARYA-KARYA F.D.E SCHELEIRMACHER

1. "On Religion: Speeches to its Cultured Despisets" (1799).


2. "Life Of Jesus
3. The Christian Faith" (1821-22, 1830-31/2).8
B. Hans-Georg Gadamer (1900-1998)
Hans-Georg Gadamer lahir di Marburg pada tahun 1900. Ia belajar filsafat
pada Universitas di kota asalnya, antara lain pada Nikolai Hartman dan Martin
Heideger, serta mengikuti kuliah pada Rudolf Bultman, seorang teolog protestan
yang cukup terkenal.

Ketertarikan Gadamer pada filsafat sempat ditentang oleh ayahnya yang


berprofesi sebagai seorang profesor kimia di sebuah universitas. Menurut ayah
Gadamer, filsafat, kesusastraan, dan ilmu-ilmu humaniora pada umumnya
bukan merupakan ilmu pengetahuan yang serius. Akan tetapi, Gadamer tidak
mendengar perkataan ayahnya. Ia berpegang teguh pada pilihannya untuk
memperdalam filsafat. Tetapi sayang, sang ayah yang tidak merestui pilihan
sang anak tidak sempat menyaksikan keberhasilan Gadamer sebagai seorang
filsuf, karena sudah meninggal pada tahun 1928.

Karya- karya Hans -geog Gadamer

1. Kebenaran dan Metode” (Wahreit und Metode Truth and Method).


2. sein und Zeit” (being and Time).

DAFTAR PUSTAKA
Hermeneutika Sebagai Produk Pandangan Hidup, dalam Kumpulan Makalah Workshop
Pemikiran Islam Kontemporer, IKPM cabang Kairo, 2006), h. 28.
K Berten, Filsafat Barat Abad XX, (Jilid 2: Prancis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,1996).
Adnin Armas, Filsafat Hermeneutika Menggugat Metode Tafsir alQurán, dalam Kumpulan
Makalah Workshop Pemikiran, IKPM cabang Kairo, 2006, hal. 1.
2Santoja Hilda Dina. BIO-KRISTI (Biografi Kristiani), http://www.sabda.org/publikasi/Bio-
Kristi/028/ (10 November 2010)
8E.Sumaryono, Hermeneutik (Sebuah Metode Filsafat), (Yogyakarta:Kasinus,1999), h,67.

Anda mungkin juga menyukai