Prodi : PBIN/ 4
Nim : 40421029
Matkul : Stilistika
email: ambarul24fatima@gmail.com
Dari studi kasus ini dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa faktor
yang memungkinkan terjadinya hal tersebut. Faktor lainnya yang mungkin
terjadi adalah keinginan penulis untuk menyampaikan pesan dalam lagu
tersebut secara lebih mendalam. Penulis ingin mengekspresikan perasaan
«dari dulu sampai sekarang aku masih ada di sini» sehingga pemilihan kata
pada lirik tersebut jauh lebih rinci dan indah daripada hanya sekedar
menuliskannya dengan kalimat efektif. Majas aliterasi merupakan salah satu
majas yang berupa perulangan huruf konsonan yang terdapat dalam satu
baris yang sama.
Kedua susunan ini merujuk pada hal yang sama yaitu kata sifat sedikit
Baris ini termasuk dalam gaya bahasa asindeton karena marah dan
tersenyum merupakan dua kategori yang sama yaitu kata sifat. Di kedua
kata sifat tersebut terdapat kata yang sama caraku. Gaya bahasa polisidenton
adalah gaya bahasa yang penggunaannya berlawanan dari asindeton. Kata
hubung dalam struktur kalimat tersebut bersifat untuk mempertegas atas
suatu kata, frasa atau klausa yang mengikutinya.
Program Studi PGSD FIP IKIP PGRI Madiun, Jalan Setia Budi No.85,
Jawa Timur
Email: h3nnycecan@gmail.com
Kalimat Deklaratif
Jenis frasa yang digunakan dalam cerpen ini juga termasuk frasa
adverbial, frasa ajektival, koordinatif, dan sebagainya. Namun, peneliti
hanya membatasi pengkajian jenis frasa ini dengan mengambil sejumlah di
antaranya yang memang terlihat dominan, yaitu frasa nominal dan verbal.
Frasa verbal yang muncul lebih banyak tertuju pada kalimat aktif.
Penglihatan
Ada sesuatu yang terasa kurang enak setiap kali aku menatap wajah
orang-orang di bawah itu.
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia
Sumber: Munir, S. (2013). Diksi dan majas dalam kumpulan puisi Nyanyian
dalam Kelam karya Sutikno WS: Kajian stilistika. Jurnal Sastra Indonesia, 2(1).
Nyanyian dalam Kelam karya Sutikno W.S. Data penelitiannya yaitu data
deskriptif yang berupa frasa, kata, dan kalimat dalam kumpulan puisi
Nyanyian dalam Kelam karya Sutikno W.S. Jawa, bahasa asing, dan
pemanfaatan sinonim. Majas yang dimaksud seperti perbandingan,
metafora, perumpamaan epos, personifikasi, metonimia, sinekdoke, dan
alegori.
Keadaan yang dialami si aku lirik saat malam yang sunyi, saat angin
berhembus di puncak rumah dan cahaya bulan menyinari halaman luar.
Tentang kenangan masa lalunya yang membahagiakan. Namun, si aku lirik
tidak berhenti mencari kebebasan, karena dia masih mempunyai keyakinan
yang dia percayai di dalam hatinya. Dalam puisi tersebut terdapat kata
"tembang dolanan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti nyanyian
permainan.