Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

KEBUDAYAAN

Mata kuliah : Antropologi Budaya

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Nengah Suastika, S.Pd., M.Pd.
Anak Agung Istri Dewi Adhi Utami, S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

1. LUH WAYAN ASTI KEMALA SARI (2314041009)


2. NI KOMANG CANDRA DEWI (2314041010)
3. GEDE ADITYA PRATYASTOMA (2314041012)
4. NI LUH ARTEMESIA MAHAPUTRI (2314041027)
5. KADEK ANGGA PRADNYANA ADI WIGUNA (2314041031)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNDIKSHA 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah, kesempatan, dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Konsep dan Wujud Kebudayaan” tepat pada waktunya, semua materi
dirangkum dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah
dipahami, lebih singkat, dan akurat. Pada kesempatan kali ini juga kami mengucapkan
terimakasih kepada Prof. Dr. I Nengah Suastika, S.Pd, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah
Antropologi Budaya yang telah membimbing kami, serta peranan teman-teman dalam
memberikan kritik, saran maupun pertanyaan yang nantinya membuat kami menjadi
termotivasi untuk lebih giat lagi dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang
kami dapatkan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih belum sempurna, untuk
menjadi lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk
membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin memperluas pemahamannya mengenai
Pandangan Filsafat dalam Praktik Pendidikan.

Singaraja,19 September 2023


Penulis,

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

2.1 Definisi dan Konsep Kebudayaan.................................................................................2

2.2 Wujud Kebudayaan........................................................................................................2

2.3 Adat Istiadat dan Unsur-Unsur Kebudayaan..............................................................3

2.4 Penyebab Terjadinya Integrasi Kebudayaan..............................................................6

BAB III......................................................................................................................................8

PENUTUP.................................................................................................................................8

3.1 Simpulan..........................................................................................................................8

3.2 Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Kebudayaan mencakup pengertian yang sangat luas dan merupakan hasil kreativitas
manusia yang sangat kompleks. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Menurut Herkovits,
kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. Wujud
kebudayaan mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat, ada
juga unsur kebudayaan meliputi bahasa, simbol, nilai, norma, dan teknologi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebudayaan meliputi lingkungan alam, teknologi, dan interaksi
sosial. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang Konsep dan
Wujud kebudayaan. Sehingga makalah ini dapat menjadi kontribusi penting untuk
lebih mendalami tentang Kebudayaan itu sendiri, serta untuk tetap melestarikan
kebudayaan
untuk generasi di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa definisi dan konsep kebudayaan?
2) Apa wujud dari kebudayaan?
3) Apa saja adat istiadat dan unsur-unsur kebudayaan?
4) Apa penyebab terjadinya integrasi kebudayaan?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi kebudayaan dan konsep kebudayaan
2) Untuk mengetahui wujud dari kebudayaan
3) Untuk mengetahui adat istiadat dan unsur-unsur kebudayaan
4) Untuk mengetahui penyebab terjadinya integrasi kebudayaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Ada juga
beberapa definisi tentang budaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu

 Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala


sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
 Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
 Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
 Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.

2.2 Wujud Kebudayaan


Wujud kebudayaan adalah bentuk atau hasil dari aktivitas manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak
 Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud gagasan kebudayaan merupakan berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai,
norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata. Wujud
gagasan adalah hasil olah pikir manusia. Contoh wujud gagasan kebudayaan di
2
Indonesia adalah:
 Karya tulis (buku, karangan, kitab, dan sebagainya)

3
 Pola pikir atau mindset masyarakat setempat
 Filsafat (ilmu yang mengkaji penalaran, akal budi, nilai luhur, dan bahasa)
 Ideologi Demokrasi Pancasila (yang diawali oleh terbentuknya pola pikir dan
filosofi)
 Pandangan hidup masyarakat Indonesia
 Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari
aktivitas- aktivitas manusia yang saling berinteraksi menurut pola-pola tertentu
berdasarkan adat istiadat dan tata krama. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
seharihari, serta dapat diamati dan didokumentasikan. Contoh wujud aktivitas
kebudayaan di Indonesia:
 Berjalan agak membungkuk di depan orang yang tua atau dihormati
 Karya (Artefak)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa objek yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Contoh wujud artefak kebudayaan di Indonesia:
 Bahasa daerah
 Tari tradisional daerah
 Kesenian daerah berupa karya seni rupa tradisional
 Kerajinan tangan daerah yang dibuat turun temurun
 Rumah adat daerah
2.3 Adat Istiadat dan Unsur-Unsur Kebudayaan
Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi
kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku
masyarakat( Kamus besar bahasa indonesia, 1988:5,6). Adapun beberapa macam adat
istiadat sebagai berikut.
1. Adat yang Sebenarnya Adat memiliki arti, semua ketetapan yang ada di alam ini
memiliki memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul
menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapatkan hukuman, kebaikan
akan membuahkan kebahagiaan.
2. Adat yang Diadatkan adalah semua ketentuan yang berlaku di dalam Masyarakat.
Ketentuan-ketentuan ini dikodifikasikan oleh Datuk Nan Duo berdasarkan sifat

4
benda-benda di alam. Hal ini berguna untuk mengatur kehidupan bermasyarakat
dalam hal ketertiban, perekonomian dan social budaya.
3. Adat yang Teradat yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah. Setiap
kelompok masyarakat memiliki memiliki aturan dan tata cara yang berbeda
dengan kelompok Masyarakat lainnya.
4. Adat istiadat merupakan kebiasaan masyarakat setempat ketika melaksanakan
pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, dan sebagainya.

Unsur Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu


kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Terdapat pula
unsur kebudayaan menurut para ahli yang diuraikan sebagai berikut.

 Unsur Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat


Koentjaraningrat berpendapat bahwa unsur kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu
pertama, sebagai suatu ide, gagasan, nilai-nilai norma-norma peraturan dan
sebagainya. Kedua, sebagai suatu aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
sebuah komunitas Masyarakat. Yang ketiga, benda-benda hasil karya manusia. Selain
itu, menurut dirinya, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan
memiliki sifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa
yang tersebar di berbagai penjuru.
 Unsur Kebudayan Menurut Clyde Kluckhohn
Sama seperti pendapat Koentjaraningrat, konsep penelitian unsur kebudayaan oleh
Clyde Kluckhohn juga memuat tujuh unsur-unsur kebudayaan diantaranya bahasa,
sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
mata pencaharian, religi dan kesenian.

Selain itu, adapun beberapa unsur-unsur kebudayaan secara umum sebagai berikut ini.

1) Unsur Kebudayaan dalam Bahasa


Bahasa merupakan unsur terpenting dalam pembentukan kebudayaan terutama
digunakan agar interaksi dapat berjalan dengan baik. Dalam Ilmu Antropologi, bahasa
disebut sebagai linguistik yang digunakan sebagai cara untuk membangun tradisi,
menciptakan pemahaman, hingga memenuhi kebutuhan sosial.
2) Unsur Pengetahuan

5
Sistem pengetahuan terbentuk secara kongkrit dan dikembangkan secara terus
menerus sehingga manusia dapat mengetahui berbagai kegunaan teknologi yang
nantinya akan menunjang keberlangsungan hidup.
3) Unsur Kebudayaan dalam Seni
Munculnya unsur kebudayaan pada seni berawal dari penelitian para antropologi
mengenai aktivitas seni yang dilakukan oleh masyarakat tradisional. Dalam
penelitiannya, ternyata seni tidak hanya berupa artefak tapi juga juga dapat berupa
nyanyian, musik, tari, seni pahat, relief, hingga seni ukir. Berkembangan kebudayaan
mengenai seni terus berkemabngan hingga mengelompokkan seni berdasarkan
jenisnya, misalnya saja seni peran. Jenis seni peran pada masyarakat tradisional
berupa ketoprak, ludruk, wayang, hingga pagelaran lenong khas betawi.
4) Unsur Kebudayaan dalam Adat Istiadat
Adat istiadat merupaka unsur kebudayaan paling abstrak yang dibentuk sejak lama,
bahkan adat istiadat akan tetap ada meskipun sifatnya tidak tertulis. Ada beberapa
unsur adat istiadat yang dikutip dalam Buku Ajar Hukum Adat oleh Yulia (2016) yakni
adanya tingkah laku seseorang, dilakukan terus-menerus, adanya dimensi waktu, dan
diikuti oleh orang lain. Praktik adat istiadat yang sering kita temukan adalah tentang
hukum menikah dengan beda suku atau hukuman adat istiadat jika ada mencuri dan
sebagainya.Serta penerapan norma seperti dikucilkan sangat mudah ditemukan di
beberapa daerah yang masih memegang teguh ajaran leluhur.
5) Unsur Kebudayaan dalam Arsitektur
Nyatanya unsur kebudayaan juga bisa diaplikasikan dalam ranah arsitektur, hal ini
terlihat dari keragaman bangunan rumah, candi, dan bangunan lainnya. Setiap daerah
di Indonesia memiliki ciri khas atau oraname tersendiri yang dalam setiap
bangunnannya, dan bisa dikatakan bahwa bangunan zaman dahulu membentuk suatu
identitas baik itu statusnya di dalam masyarakat.
6) Unsur Kebudayaan dalam Teknologi
Perkembangan teknologi lebih maju tidak terlepas dari elaborasi ilmu pengetahuan
yang semakin terdepan. Keuntungan hadirnya teknologi bukan hanya sebagai
pelengkap tapi juga dapat mempermudah segala urusan termasuk membantu banyak
orang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
7) Unsur Kebudayaan dalam Agama
Unsur religi dalam masyarakat telah terbentuk sejak lama. Lahirnya kepercayaan ini
disebabkan karena banyak masyarakat percaya terhadap kekuatan supranatural. Dalam

6
sistem keagamaan ini memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan
profan dalam kehidupan manusia sehingga menimbulkan sistem keyakinan,
pengikut/umat yang menganut keyakinan tertentu, hingga perayaan.
8) Unsur Kebudayaan dalam Sosial Ekonomi
Unsur kebudayaan terakhir adalah elemen sosial ekonomi menyangkut mata
pencaharian dan hubungan dengan organisasi sosial. Dalam hal ini sistem pencarian
yang dimaksud disesuaikan dengan kelompok masyarakat di lingkungan tempat
tinggalnya. Misalnya, kamu tinggal di pesisir pantai maka secara tidak langsung mata
pencarian utama adalah menjadi nelayan.
2.4 Penyebab Terjadinya Integrasi Kebudayaan
Secara etimologi integrasi memiliki banyak pengertian, dalam kamus Oxford
integrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata integrate (verb) yang berarti combine
something in such a way that it becomes fully a part of somethings else
(menggabungkan sesuatu sedemikian rupa sehingga sepenuhnya menjadi bagian dari
sesuatu yang lain), Menjadi integrated yang memiliki makna with various parts
fitting well together (mencocokkan sesuatu yang sama dengan baik) dan menjadi
integration yang memiliki makna integrating or being intergrated. Mengutip buku
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya proses integrasi bisa terjadi
atau dilakukan melalui dua hal, antara lain:
1. Asimilasi
Proses ini terjadi ketika dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi
bertemu atau berpadu, sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan
meninggalkan sifat asli tiap kebudayaan.
2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga
kebudayaan baru tersebut diserap atau diterima dan diolah dalam kebudayaan
sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

Faktor Terbentuknya Integrasi

Integrasi yang kuat tidak terbentuk begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
dibelakangnya. Apabila faktor-faktor ini bisa berjalan dengan baik, maka keberhasilan
integrasi kemungkinan bisa tercapai. Berikut merupakan faktor Terbentuknya
Integrasi

7
:

8
1. Adanya Perkawinan Campuran Antara Suku yang Satu dengan Suku Lainnya
Integrasi dapat terbentuk melalui sebuah perkawinan yang dilakukan oleh sepasang
kekasih yang berasal dari suku yang berbeda. Dengan adanya perkawinan ini, maka
akan menyatukan kedua keluarga besar dari budaya yang berbeda juga, sehingga
keluarga yang satu dengan keluarga lainnya bisa saling menghargai satu sama lain.
Integrasi yang terbentuk melalui perkawinan ini menandakan bahwa perbedaan bisa
berubah menjadi satu kesatuan dan rasa cinta.
2. Meningkatkan Perilaku Gotong Royong
Indonesia sangat sekali dengan kehidupan masyarakatnya yang senang hidup
bergotong royong. Bahkan kebiasaan gotong royong ini sudah ada sejak zaman
penjajahan, sehingga bisa dikatakan bahwa perilaku gotong royong menjadi salah satu
faktor terbentuknya integrasi antar anggota masyarakat. Perilaku gotong royong bisa
membangun rasa solidaritas, sehingga setiap anggota bisa hidup damai dan bahagia.
3. Menjalankan Fungsi Pemerintahan Dengan Baik
Terbentuknya integrasi pada suatu wilayah atau negara tidak bisa dilepaskan dari
peran pemerintahan terutama dalam membuat aturan. Tanpa adanya aturan tentang
integrasi, maka anggota masyarakat akan sulit untuk menerapkan integrasi dalam
kehidupan masyarakat sosial. Dalam membuat sebuah peraturan, pemerintahan harus
bisa bersikap adil dan tidak merugikan salah satu pihak atau menguntungkan satu
pihak saja.
4. Meningkatkan Komunikasi dan Transportasi Pada Setiap Daerah
Faktor yang bisa membentuk integrasi selanjutnya adalah meningkatkan komunikasi
dan transportasi pada setiap daerah. Hal ini wajib dilakukan agar setiap daerah bisa
terhubung dengan mudah, sehingga komunikasi masyarakat daerah yang berbeda
wilayah bisa berjalan dengan optimal dan perekonomian menjadi lebih mudah.
Ekonomi yang semakin tumbuh dengan mudah akan meningkatkan kesejahteraan bagi
anggota masyarakat itu sendiri.
5. Menjaga Perilaku Toleransi, Menghormati, dan Menghargai
Sikap dan perilaku toleransi, menghormati, dan menghargai merupakan bagian dari
terbentuknya integrasi. Ketiga hal itu bisa dibilang sudah menjadi satu kesatuan yang
sulit untuk dipisahkan. Ketiga perilaku tersebut, sebenarnya sudah bisa diajarkan pada
anak-anak sejak kecil, sehingga ketika tumbuh dewasa, mereka sudah bisa
menerapkan ketiga perilaku tersebut dengan bijak sekaligus bisa membentuk suatu
integrasi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kebudayaan adalah konsep yang luas, mencakup gagasan, aktivitas, dan artefak yang
merupakan hasil dari aktivitas manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Terdapat
berbagai definisi dan pandangan tentang kebudayaan dari berbagai ahli. Wujud
kebudayaan terbagi menjadi gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan), dan artefak (hasil
karya fisik). Setiap aspek kebudayaan memiliki peran penting dalam membentuk identitas
dan kehidupan masyarakat. Adat istiadat adalah bagian integral dari kebudayaan, yang
mencakup perilaku, norma, dan tradisi yang turun-temurun. Unsur kebudayaan mencakup
bahasa, pengetahuan, seni, adat istiadat, arsitektur, teknologi, agama, dan aspek sosial
ekonomi. Integrasi kebudayaan dapat terjadi melalui asimilasi dan akulturasi. Faktor-
faktor seperti perkawinan campuran, gotong royong, tata pemerintahan yang baik,
komunikasi dan transportasi yang baik, serta sikap toleransi, penghormatan, dan
penghargaan terhadap perbedaan berperan penting dalam membentuk integrasi
kebudayaan yang kuat. Dengan memahami dan menerapkan faktor-faktor tersebut,
masyarakat dapat mencapai integrasi kebudayaan yang harmonis dan menghargai
keberagaman budaya yang ada.
3.2 Saran
Kebudayaan merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang harus dilestarikan.
Kita sebagai generasi muda diharapkan dapat menjaga dan melestarikan budaya agar tidak
hilang dan tetap dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Aris. (2020, September 20). Integrasi: Pengertian, Jenis, dan Faktor Terbentuknya.
Retrieved from Integrasi: Pengertian, Jenis, dan Faktor Terbentuknya:
https://www.gramedia.com/literasi/integrasi/

Bestari, N. ( 2022 , Agustus 25). Contoh-Contoh Wujud Kebudayaan: Gagasan,


Tindakan, dan Karya. Retrieved from Contoh-Contoh Wujud Kebudayaan:
Gagasan, Tindakan, dan Karya: https://bobo.grid.id/read/083444719/contoh-
contoh- wujud-kebudayaan-gagasan-tindakan-dan-karya?page=all

mubaidi. (2013). Integrasi, Agama, Filsafat, Seni, Lokal Genius. Integrasi, Agama,
Filsafat, Seni, Lokal Genius, 25-140.

Priansyah, R. (2020). Pengertian Adat Istiadat Lengkap Beserta Ulasan Dan Definisi
Menurut Para Ahli. Pengertian Adat Istiadat Lengkap Beserta Ulasan Dan
Definisi Menurut Para Ahli, 1-8.

Tengah, T. b. (2020, September 20). Pengertian Budaya. Retrieved from Pengertian


Budaya: https://e-journal.uajy.ac.id/2374/3/2TA12077.pdf

Juniardi, W. (2023, Januari 29). Mengenal Materi Unsur Kebudayaan yang Wajib Kamu
Pahami. Retrieved from quipper:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/unsur-kebudayaan/

1
1

Anda mungkin juga menyukai