DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah sederhana ini yang berjudul "Makalah Manusia dan
Kebudayaan".
Kami sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa
membantu dalam kelancaran makalah ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari pihak manapun senantiasa
akan kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. semoga
makalah ini mendapat perhatian dan bermanfaat bagi semuanya, sehingga dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..………… 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………………… 3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………… . 3
3. Tujuan …………………………………………………………………………...… 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 15
2. Saran……………………………………………………………………………….. 15
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………… 16
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena
dimana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Selain itu manusia merupakan
makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-
kebiasaan tertentu yang pada akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan.
Kebudayaan adalah produk manusia, Namun manusia itu sendiri adalah produk
kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya
dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
3. Tujuan
Memberikan informasi dan pemahaman tentang definisi dari manusia dan
kebudayaan.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang konsep kebudayaan.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang fungsi kebudayaan.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang sifat-sifat kebudayaan.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang wujud kebudayaan.
Memberikan informasi dan pemahaman tentang unsur-unsur kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi manusia dan kebudayaan
A. Manusia
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah
sebagai berikut :
B. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[1] kebudayaan dapatlah dilihat sebagai
dialektika masa lampau dan masa depan yang bersintesis pada masa sekarang.[2]
2. Konsep Kebudayaan
Nilai-nilai budaya adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari
segenap wujud kebudayaan. Disamping nilai-nilai kebudayaan, kebanyakan
diwujudkan dalam tata hidup yang merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan
nilai budaya yang dikandungnya.
3. Fungsi kebudayaan
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia
memperoleh identitas diri serta memperoleh ketrampian sosial. Proses ini dimulai
sejak manusia lahir ke dunia (bayi). Dalam kehidupannya maka masyarakat
terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaaati setiap masyarakat.
Dalam proses sosialisasi antara golongan sosial dan golongan ekonomi terdapat
perbedaan misalnya antara keluarga yang kaya berkecukupan dengan keluarga
gelandnagan berkekurangan, maka pola asuhnya juga berbeda.
Enkulturasi
Enkulturasi artinya pembudayaan, maksudnya adalah proses membudayakan anak
manusia agar menjadi manusia yang berbudaya. Manusia yang berbudaya di
awali di dalam sistem kehidupan bersama yang disebut kelompok lokal yang
meliputi lebih dari satu keluarga atau satu keluarga yang diperluas dimana
kelompok lokal atau bentuk masyarakat harus mempunyai tatanan atau biasa
disebut dengan pranata. Menurut Koentjaraningrat pranata adalah sistem norma
atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus. Oleh adanya
pranata maka perbedaan-perbedaan menjadi beraturan.Menurut J. Van Baal
perbedaan itu meliputi jenis kelamin, umur, tempat dan kekerabatan.
Menurut Arnold van Gennep kehidupan manusia penuh dengan perubahan-
perubahan status dari status tertentu ke status lain yang ditandai dengan adanya
upacara seperti kelahiran, pertunangan, perkawinan dll. Dalam antropologi
peralihan status tertentu ke status lain disebut dengan inisisasi yaitu tindakan
penegnalan dalam soal-soal yang sebelumnya tidak diketahui dan harus diketahui
oleh orang-orang dewasa.
Internalisasi
Internalisasi adalah proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat dikandung badan. Proses internaisasi berlangsung
sepanjang masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak ditengah lingkungan
masyarakat. Dengan adanya pengalaman seseorang memiliki pengetahuan dan
nilai-nilai ideal atau sistem nilai dan dinyatakan dalam perilaku.Sistem nilai dapat
bersumber dari unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjoroningrat kebudayaan
meliputu tujuh unsur, yaitu: Bahasa, Sistem pengetahuan, Organisasi Sosial,
Sistem peralatan hidup dan teknoologi, Sistem mata pencaharian hiduo, Sistem
religi dan kesenian. Pengalaman memliki sistem nilai seseorang yang dibedakan
oleh masyarakat dan budaya sebagai tempat internalisasi berlangsung.
Menurut Antropolog Hildred Geertz Indonesia terdapat banyak adat istiadat yang
berbeda-beda yang membentuk kepribadian masyarakat mendukung adat
istiadatnya. Namun kepribadian rata-rata dapat diuraikan menjadi kepribadian
individu-individu yaitu ciri-ciri watak individu yang konsisten yang berbeda
dengan individu lain, dimana ciri-ciri tersebut dibedakan oleh perbedaan
pengetahuan, kehendak keinginan serta perasaan antara satu individu dengan
individu lain. Menurut Dananjaya Indonesia sampai saat ini masih besifat
Bhineka dari pada tunggal ika, padahal semboyan Indonesia adalah Bhineka
tunggal ika.
4. Sifat-sifat kebudayaan
A. Kebudayaan Diperoleh dari Belajar
Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia dimiliki dengan cara belajar. Cara
belajar tidak diturunkan secara biologis atau pewarisan melalui unsur genetis, hal ini
ditegaskan bahwa perilaku manusia yang digerakkan oleh kebudayaan dengan
perilaku makhluk lain tingkah-tingkahnya digerakan oleh insting atau naluri sejak
manusia lahir. Contohnya kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar yang
tidak termasuk dalam kebudayaan, tetapi kebutuhan itu dipenuhi dengan adanya cara
makan dan apa yang dimakan itu merupakan kebudayaan.
B. Kebudayaan Milik Bersama
Agar dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan , kebiasaan –kebiasaan
seorang individu harus dimiliki bersama oleh suatu kelompok manusia. Ahli
antropologi berpendapat bahwa suatu kelompok mempunyai kebudayaan jika
warganya memiliki secara bersama sejumlah pola pikir dan kelakuan yang sama yang
didapat melalui proses belajar. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai
seperangkat kepercayaan , nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang dipelajari
dan yang dimiliki kelompok masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri dalam
antropologi adalah sekelompok orang yang tinggal disuatu wilayah yang memakai
suatu bahasa yang biasanya tidak dimengerti satu sama lain.
C. Kebudayaan sebagai pola
Dalam setiap masyarakat para anggotanya mengembangkan sejumlah pola-
pola budaya yang ideal yang memuat hal-hal sebagian besar dari masyarakat diakui
sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan tertentu. Pola-pola tersebut
disebut dengan norma. Norma harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Karena jika
masyarakat selalu mematuhi norma yang ada, maka tidak akan ada pembatasan
kebudayaan. Pembatasan kebudayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
D. Pembatasan kebudayaan langsung
Adalah terjadi ketika seseorang mencoba melakukan melakukan suatu hal
yang menurut kebiasaan dan kebudayaannya merupakan hal yang tidak lazim bahkan
dianggap melanggara tata kesopanan yang ada. Jika masyarakat melanggar tata tertib
yang berlaku kemungkinana akan diberi hukuman dengan aturan yang ada.
Contoh dari pembatasan kebudayaan langsung yaitu ketika seseorang melakuakn
kegiatan seperti berpakaian tidak pantas.
Artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus bergerak mengikuti dinamika
kehidupan sosial budaya dan masyrakat.Dinamika kehidupan sosial budaya terjadi
karena interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.
Contoh: Corak pakaian yang dipakai oleh nenek-nenek kita saat mereka masih muda
dengan corak pakaian yang kita pakai saat ini pastilah sangat berbeda.[11]
5. Wujud kebudayaan
Talcot Persons dan A.L Krober membedakan wujud budaya sebagai suatu
sistem dari gagasan-gagasan serta konsep-konsep dan wujud budaya manusia sebagai
rangkaian dan aktivitas manusia.
Kebudayaan Material
Kebudayaan nonmaterial
6. Unsur-unsur kebudayaan
Bahasa
Sistem pengetahuan
Organisasi sosial
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem mata pencaharian
Sistem religi
Kesenian
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
2. Saran
Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan makalah
ini Penulis mohon kritikan dan saran dari Bapak Dosen serta para pembaca agar makalah
ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jaeng ,Hans D. .2000. Manusia, kebudayaan dan lingkungan. Yogyakarta : pustaka pelajar.
Nurcahyo ,Abraham Nurcahyo dan Yudi Hartono. 2008. Pengantar Antropologi; Bahan Ajar
Untuk Peguruan Tinggi. Magetan: Lembaga Edukasi Swastika.
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/2014/10/24/makalah-manusia-dan-
kebudayaan/ . diakses pada tanggal 14 oktober 2017 pada pukul 15.00 WIB
http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html. diakses
pada tanggal 13 oktober 2017 pada pukul 13.50 WIB
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html.
diakses pada tanggal 13 oktober 2017 pada pukul 14.20 WIB