Kelompok: 3
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
2
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Bab II (Pembahasan) 7
3.1 Kesimpulan................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................13
3.3 Daftar Pustaka...........................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Budaya Dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah
cendikiawan mengenai sistem pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan sistem
pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. Sistem pendidikan warisan
tersebut merupakan kelanjutan dari politik balas budi ‘Etische Politics’ yang diajukan
oleh Conrad Theodore Van Deventer. Yang memiliki tujuan menghasilkan tenaga
terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain demi
kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan negara kita.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan, ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar, meliputi:
4
1.2 Pembatasan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan Budaya, adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.
6
Dengan Akal Budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan
pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam
maupun manusia lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Manusia
adalah pencipta kebudayaan.
Manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi, Harkat adalah nilai,
sedangkan Derajat adalah kedudukan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan harkat
dan martabatnya dibutuhkan sebuah Prinsip Kemanusiaan. Prinsip Kemanusiaan
mengandung arti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat
manusia yang luhur itu.
7
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya.
b. Aktivitas
c. Artefak
Kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat, berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan.
8
manusia. Untuk orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaian, dan
kesejahteraan hidup.
Kata Etika berasal dari Yunani “Ethos”, secara etimologis etika adalah ajaran
tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban dan
sebagainya. Berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak
susila, baik dan buruk.
9
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Berkaitan
dengan nilai indah-jelek (tidak indah). Nilai estetik berarti nilai tentang keindahan.
Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik murni.
1) Secara Luas, keindahan mengandung ide kebaikan. Meliputi banyak hal, seperti
watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kewajiban yang
indah. Merupakan hasil seni, alam, moral, dan intelektual.
2) Secara Sempit, keindahan yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan
(bentuk dan warna).
3) Secara Estetik Murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan,
pendengaran, perabaan dan perasaan, yang semuanya dapat menimbulkan
persepsi (anggapan) indah.
Nilai Estetika bersifat subjektif dan partikular (sesuatu yang indah bagi
seseorang belum tentu indah bagi orang lain). Karena subjektif, nilai estetika tidak bisa
dipaksakan pada orang lain. Nilai estetika lebih bersifat perasaan, bukan pernyataan.
Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata-mata dalam berbudaya harus
memenuhi nilai-nilai keindahan. Lebih dari itu, estetika berbudaya menyiratkan
perlunya manusia (individu atau masyarakat) untuk menghargai keindahan budaya yang
dihasilkan manusia lainnya.
10
Adalah sebuah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian
kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya
bersifat vertikal, artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi
berikutnya untuk digunakan, dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan
datang.
Dalam pewarisan budaya bisa muncul masalah, antara lain: sesuai atau
tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang,
penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya
baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda yang menolak budaya yang
hendak diwariskan oleh generasi pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai
dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan
nilai-nilai budaya baru yang diterima sekarang ini.
11
masyarakat di suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misal,
kebudayaan dari masyarakat Barat (negara-negara Eropa) masuk dan memengaruhi
kebudayaan Timur (bangsa Asia dan Afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula
sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara meluas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Makalah ini kita dapat mengetahui tentang Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar dalam konteks “Manusia dan Budaya”. Dari pengembangan masalah tersebut,
tampak orientasi bahwa dalam ilmu budaya dasar tidak lepas dari masalah-masalah
manusia dan kebudayaannya. Semua pokok bahasan dalam makalah ini pada dasarnya
tercakup dalam pengetahuan budaya (The Humanities).
3.2 Saran
12
itu, kita harus kembali untuk menjaga keasrian budaya yang telah diwariskan oleh para
leluhur untuk kita, agar tidak hilang atau diakui oleh negara lain.
Daftar Pustaka
Budi Dharma, Pedoman Perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud, Jakarta 1982
Budi Dharma, Segi Moral dan Kreativitas Konsorsium Antar Bidang, Depdikbud 1982
Cheppy Haricahyono, Ilmu Budaya Dasar, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1989
Muchtar Hadi, Pokok-pokok Ilmu Budaya Dasar, Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
1989
13
M. Habib Mustopo, dkk., Manusia dan Budaya, Kumpulan Essay Ilmu Budaya Dasar,
Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1983
Pujowiyatno, Etika, Filsafat Tingkah Laku, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1982
Suyadi M.P. Drs., Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, UT Depdikbud, 1984-1985, I
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, UT Depdikbud, 1984-1985,
II
The Liang Gie, Drs., Garis-besar Estetik (Filsafat Keindahan), Penerbit Karya,
Yogyakarta, 1976
The Liang Gie, Drs., Teori-teori Keadilan, Penerbit Super, Yogyakarta, 1976
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya
Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si. & Winarto, S.Pd., M.Si., Ilmu Sosial & Budaya Dasar,
Penerbit Bumi Aksara, Jl. Sawo Raya No. 18 Rawamangun, Jakarta Timur 13220, 2016
14