AP
MAKALAH
“MEMAHAMI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA
BERETIKA DAN BERESTETIKA”
Diajukan sebagai salah satu memenuhi tugas Dasar-Dasar Ilmu Sosial
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Ketua : Nuraida A1B211026
Anggota : Hera Handayani A1B211016
Iin Indriyanti A1B211015
Neng Yayu Lasmanawati A1B211005
Novi Lestari A1B211004
ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUBANG
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN .......................................................................................................................
BAB III
PENUTUP ...............................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan akal budi, manusia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup,
tetapi juga mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang
1
tinggi dibandingkan makhluk lain. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil akal
budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia lainnya.
Manusia merupakan makhluk berbudaya dan pencipta kebudayaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Manusia
b. Pengertian Budaya
3
culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan
mengubah alam. Budaya mempunyai tiga unsur yang berada dalam diri manusia
dan saling melengkapi satu sama lain dalam satu kesatuan kebudayaan seutuhnya.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
a. Cipta
Cipta adalah akal pikiran yang di milik oleh manusia, sehingga
dengan akal pikiran tersebut manusia dapat berkreasi menuangkan
segala ide yang non kebendaan. Namun cipta yang ada dalam diri
manusia bersifat tidak universal dalam hal karya. Artinya dalam hal
keterampilan berkarya manusia tentu saja memiliki keahlian yang
berbeda-beda satu sama lain, seseorang yang terampil mengelola kayu
menjadi barang-barang meubel belum tentu terampil dalam hal olah
vocal, begitupun seorang penyanyi yang mahir melantunkan lagu-lagu
belum tentu dalam hal merancang busana dan sebagainya.
a. Rasa Rasa adalah tanggapan atau reaksi perasaan ketiak melihat
ataupun mendengar sesuatu satu bentuk karya, tanggapan ini dapat
berupa kepuasan, keterangan, kekaguman, kesedihan, ketidakpuasan
dan sebagainya. Selain dibekali kekuatan menciptakan manusia juga
di lengkapi dengan perasaan hingga hasil karya yang dibuatnya dapat
bernilai seni tinggi. Dengan adanya rasa yang di miliki oleh manusia
maka sudah tentu ia dapat membedakan mutu suatu karya cipta satu
dengan yang lain.
b. Karsa Karsa adalah kehendak, dorongan atau motivasi yang lahir dari
hasrat seseorang. Seseorang yang memiliki keterampilan luar bisa dan
perasaan yang begitu peka tidak akan berbuah apa-apa jika tidak
didasari keinginan dari orang tersebut. Karsa biasa saja berasal dari
diri, tersendiri atau bahkan dari orang lain yaitu berupa rangsangan
atau pengaruh yang diterima oleh daya nalar kita.
4
adalah makhluk yang senantiasa memiliki kebudayaan. Antara manusia dan
masyarakat serta kebudayaan ada hubungan erat. Tanpa masyarakat, manusia dan
kebudayaan tidak mungkin berkembang layak. Tanpa manusia tidak mungkin ada
kebudayaan, tanpa manusia tidak mungkin ada masyarakat. Dalam diri manusia
wujud kebudayaan ada yang rohani misalnya adat istiadat dan ilmu pengetahuan.
Ada yang jasmani misalnya rumah dan pakaian. Buku adalah kebudayaan
jasmani, akan tetapi isi buku adalah kebudayaan rohani. Ilmu pengetahuan
merupakan unsur kebudayaan universal yang rohani.
5
hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang
di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. R. Linton, Kebudayaan dapat sebagai konfigurasi tingkah laku yang
dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur
pembentuknya didukung dan diterapkan oleh anggota masyarakat
lainnya.
c. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar. d.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat e.
Herkovitas, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.
a. Pengetahuan
6
Pengetahuan artinya gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum
pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut. Selain itu
pengetahuan adalah segala sesuatu yang mengisi akal dan jiwa seseorang
yang sadar, secara nyata terkandung di dalam otak manusia melalui
penerimaan panca inderanya serta alat penerima yang lain.
(Koentjaraningrat, 1986: 101-111).
b. Perasaan
Perasaan merupakan pengalaman subjektif secara sadar mengenai emosi.
Unsur perasaan muncul karena dipengaruhi oleh pengetahuan manusia,
maka kesadaran manusia yang tidak ditimbulkan oleh pengaruh
pengetahuan manusia melainkan karena sudah terkandung dalam
organismenya disebut sebagai naluri.
c. Dorongan Naluri.
Naluri merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu
rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran
suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun. Dalam
psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang
dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos).
Sehubungan dengan naluri tersebut, kemauan yang sudah merupakan
naluri pada tiap manusia disebut sebagai “dorongan” (drive), maka
disebut juga sebagai dorongan naluri. Macam-macam dorongan naluri
manusia , antara lain adalah:
1) Dorongan untuk mempertahankan hidup
2) Dorongan sex
3) Dorongan untuk usaha mencari makan
4) Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
5) Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
7
6) Dorongan untuk berbakti
7) Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna,
suara, atau gerak.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosiobudaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
8
c. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktivitas perbuatan
dan karya manusia dalam masyarakat.
4. Hubungan manusia dan kebudayaan\
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi.
yaitu:
a. Manusia sebagai makhluk biologis
b. Manusia sebagai makhluk sosio-budaya
1. Perwujudan Kebudayaan
9
a. Gagasan (wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat di raba
atau di sentuh.
b. Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
c. Artefak (karya) Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat di raba, di lihat dan
didokumentasikan. Sifatnya konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan.
10
a. Budaya yang Bersifat Abstrak Budaya yang bersifat abstrak ini
letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam
ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan-peraturan, dan cita-
cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari
kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan
bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.
b. Budaya yang Bersifat konkret Wujud budaya yang bersifat konkret
berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam
masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati dan disimpan.
a. perilaku,
bahasa dan materi.Perilaku Perilaku adalah cara bertindak atau
bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of
behavior) masyarakatnya.
b. Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan
dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory).
Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam
melambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti
sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai
alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan
berkomunikasi budaya tidak akan ada.
c. Materi Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan
manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian,
alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.
11
a. Items, adalah unsur yang paling kecil dalam budaya.
b. Trait, merupakan gabungan dari beberapa unsur terkecil
c. Kompleks budaya, gabungan dari beberapa items dan trait
d. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa
kompleks budaya.
12
- Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan dan aktivitas
- Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani
manusia.
c. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau suatu
bangsa. Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilainilai yang
dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan
menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki
ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi
(tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis, etika
adalah ajaran tentang baik–buruk, yang diterima umum atau tentang sikap,
perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral
13
(mores dalam bahasa latin), akhlak, atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan
masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah–masalah yang
berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk. Dalam hal
ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan
dengan baik–buruk perbuatan manusia.
a. Etika dalam arti nilai–nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini
adalah kode etik)
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk .
Disini etika sama artinya dengan filsafat moral.
Etika sebagai nilai dan norma etik atau moral berhubungan dengan makna
etika yang pertama. Nilai–nilai etik adalah nilai tentang baik buruk kelakuan
manusia. Nilai etik diwujudkan kedalam norma etik, norma moral, norma
kesusilaan.
Norma etik ditujukan kepada umat manusia agar tebentuk kebaikan akhlak
pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan
perbuatan jahat. Membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya. Tidak hanya
dilarang oleh norma kepercayaan atau keagamaan saja, tetapi dirasakan juga
sebagai bertentangan dengan (norma) kesusilaan dalam setia hati nurani manusia.
Norma etik hanya membebani manusia dengan kewajiban–kewajiban saja.
14
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni.
Estetika berkaitan dengan nilai indah–jelek (tidak indah). Nilai estetika berarti
nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara
sempit, dan estetik murni.
Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan nilai
tentang baik–buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang indah–jelak.
Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsur keindahan (secara estetik murni
maupun secara sempit, baik dalam bentuk, warna, garis, kata, ataupun nada).
Budaya yang estetik berarti budaya tersebut memiliki unsur keindahan.
Apabila nilai etik bersifat relatif universal, dalam arti bisa diterima banyak
orang, namun nilai estetik amat subjektif dan partikular. Sesuatu yang indah bagi
seseorang belum tentu indah bagi orang lain. Misalkan dua orang memandang
sebuah lukisan. Orang yang pertama akan mengakui keindahan yang terkandung
dalam lukisan tersebut, namun bisa jadi orang kedua sama sekali tidak
menemukan keindahan di lukisan tersebut.
15
Oleh karena subjektif, nilai estetik tidak bisa dipaksakan pada orang lain.
Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengakui keindahan sebuah lukisan
sebagaimana pandangan kita. Nilai–nilai estetik lebih bersifat perasaan, bukan
pernyataan.
Namun sekali lagi, bahwa suatu produk budaya yang dipandang indah oleh
masyarakat pemiliknya belum tentu indah bagi masyarakat budaya lain.
Contohnya, budaya suku–suku bangsa Indonesia. Tarian suatu suku berikut penari
dan pakaiannya mungkin dilihat tidak ada nilai estetikanya, bahkan dipandang
aneh oleh warga dari suku lain, demikian pula sebaliknya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin), akhlak, atau
kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada
pokoknya membicarakan masalah–masalah yang berkaitan dengan
predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk.
6. Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni.
Estetika berkaitan dengan nilai indah–jelek (tidak indah). Nilai estetika
berarti nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara
luas, secara sempit, dan estetik murni.
3.2 Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk menambah
wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang tidak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/44909/1/2%20Manusia%20sebagai
%20Makhluk%20Berbudaya.pdf
http://myunanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/
70607/02+MANUSIA+SEBAGAI+MAHLUK+BUDAYA.pdf
https://ilmu.lpkn.id/2021/01/05/memahami-etika-dan-estetika-manusia-
dalam-berbudaya/
19