Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Noorafni Farida
nidainhere@yahoo.co.id

Pembimbing I : Khusnul Novianingsih, M.Si.


Pembimbing II : Dian Dharmayanti, ST.

Abstrak
AHP (Analytical Process Hierarchy) dan MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)
merupakan metode yang digunakan untuk suatu pengambilan pendukung keputusan agar dapat
dilakukan lebih cepat dan cermat dengan melalui perhitungan kriteria-kriteria yang ada.
Dalam Tugas Akhir ini, penulis akan membuat suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) untuk menentukan suatu zona kelayakan lokasi tempat pembuangan akhir. Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan dapat menjadi alat bantu untuk mendukun keputusan dalam penentuan
kelayakan suatu lokasi sebagai tempat pembuangan akhir sampah (limbah padat).
Kata kunci: SPK, AHP, MAUT

Abstract
AHP (Analytical Process Hierarchy) and MAUT (Multi-Attribute Utility Theory) are the
method that be used to make a decision. They are more faster and more carefully for calculate the
available criterias.
In this paper, we will make an application of a Decision Support System (DSS) to determine
a worthiness zone of final disposal location. By using this application, we hope to be a proponent
medium to support the decision for determining a location worthiness as final disposal location.
Keyword: DSS, AHP, MAUT

BAB I keras, yang diiringi oleh perkembangan


PENDAHULUAN perangkat lunak, serta kemampuan
menggabungkan beberapa teknik
1.1. Latar Belakang pengambilan keputusan kedalamnya.
Penggabungan dari perangkat keras,
Lingkungan kita yang kompleks di perangkat lunak, dan proses keputusan
masa kini menuntut suatu logika baru, suatu tersebut menghasilkan Sistem Pendukung
cara baru untuk menanggulangi faktor yang Keputusan (SPK) yang memungkinkan
sangat banyak mempengaruhi pencapaian pengguna untuk melakukan pengambilan
tujuan dan konsistensi pertimbangan yang keputusan dengan lebih cepat dan cermat.
biasa kita gunakan untuk menarik Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
kesimpulan yang valid. Kemampuan sampah merupakan salah satu komponen
mengambil keputusan yang cepat dan cermat akhir dalam pengelolaan persampahan.
akan menjadi kunci keberhasilan dalam Keberadaan TPA saat ini seringkali menjadi
persaingan global di waktu mendatang. permasalahan baik ditinjau dari komponen
Memiliki banyak informasi saja tidak akan daya dukung lingkungan, sosial, budaya dan
cukup, bila tidak mampu meramunya ekonomi. Komponen-komponen tersebut
dengan cepat menjadi alternatif-alternatif kerap kali menjadi hambatan dalam
terbaik untuk pengambilan keputusan. pengadaan sarana TPA ini dan seringkali
Perkembangan teknologi informasi telah menjadi suatu permasalahan yang besar
memungkinkan pengambilan keputusan dalam suatu daerah terlebih pada daerah
dapat dilakukan dengan lebih cepat dan perkotaan dimana lahan untuk TPA
cermat. Hal tersebut dimungkinkan berkat dirasakan sudah tidak dialokasikan dalam
adanya perkembangan teknologi perangkat rencana tata ruangnya. Suatu wilayah yang

1
direncanakan untuk menjadi lokasi TPA 1.4. Batasan Masalah
mempunyai karakteristik-karakteristik Dalam penelitian ini, penulis
geografis tersendiri, dimana suatu lahan membatasi masalah sebagai berikut :
memiliki akan kelebihan dan kekurangannya 1. Kriteria-kriteria untuk penentuan lokasi
masing-masing. Misalnya daerah tertentu Tempat Pembuangan Akhir sampah
memiliki kondisi air tanah yang bagus didapat dari Direktorat Geologi dan
namun dekat dengan pemukiman penduduk Tata lingkungan yang diambil
atau daerah lain memiliki kondisi air tanah berdasarkan Standarisasi Nasional
yang kurang bagus namun jauh dari Indonesia SK. SNI 03-3241-1994 yang
pemukiman penduduk. Terdapat banyak dikeluarkan oleh Departeman Pekerjaan
informasi yang dibutuhkan untuk memilih Umum.
wilayah yang ideal untuk Lokasi Tempat 2. Sumber data berasal dari Direktorat
Pembuangan Akhir Sampah. Geologi dan Tata Lingkungan
Pemanfaatan Sistem Pendukung 3. Kriteria yang digunakan adalah kriteria
Keputusan dapat digunakan untuk komponen alami berdasarkan parameter
membantu manusia mengambil keputusan geologi.
dengan cepat, tepat dan konsisten. Sistem 4. Hasil keputusan berupa suatu zona
Pendukung Keputusan sangat tepat jika kelayakan lokasi.
diterapkan pada permasalahan yang cukup 5. Batasan wilayah yang akan diuji dalam
kompleks. Permasalahan yang cukup penelitian ini adalah terbatas dalam
kompleks misalnya, permasalahan dalam kawasan Kabupaten Bogor.
menentukan lokasi tempat pembuangan 6. Metode Sistem Pendukung Keputusan
akhir sampah. Untuk mendukung hal yang digunakan adalah Metode AHP
tersebut diatas, maka dalam Tugas Akhir ini (Analytical Hierarcy Process) dan
akan dikembangkan suatu Sistem MAUT (Multi-Atribute Utility Theory).
Pendukung Keputusan Untuk Penentuan
Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 1.5. Metode Penelitian
Sampah. Untuk mengidentifikasikan
permasalahan pada sistem yang berjalan,
1.2. Identifikasi Masalah penulis menggunakan teknik pengumpulan
Menentukan Tempat Pembuangan data sebagai berikut:
Akhir (TPA) Sampah adalah sesuatu hal 1. Wawancara
yang melibatkan berbagai macam komponen Dimana penulis memperoleh data dan
kriteria Tata Cara pemilihan lokasi Tempat informasi dengan cara tanya jawab
Pembuangan Akhir Sampah yang kompleks. dengan pihak yang bersangkutan dan
Berdasarkan uraian singkat pada latar mempunyai hubungan dengan masalah
belakang penelitian, maka yang menjadi yang diteliti.
permasalahan adalah bagaimana cara 2. Studi Literatur
membuat suatu Sistem Pendukung Suatu teknik pengumpulan data dengan
Keputusan untuk menentukan zona mempelajari buku-buku yang
kelayakan suatu lokasi untuk dijadikan TPA. berhubungan dengan permasalahan
yang diambil.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Tugas Akhir
ini adalah untuk membuat suatu Sistem Dalam penelitian tugas akhir ini,
Pendukung Keputusan berdasarkan kriteria- metode pengembangan perangkat lunak
kriteria yang telah ditetapkan dengan yang dilakukan menggunakan metode
menggunakan Metode AHP (Analytical Waterfall yang terdiri dari :
Hierarcy Process) dan MAUT (Multi- 1. Analysis
Atribute Utility Theory). Menentukan kebutuhan yang
Sedangkan tujuan penyusunan Tugas difokuskan pada perangkat lunak,
Akhir ini adalah sebagai alat bantu untuk pemahaman tentang domain informasi,
mendukung keputusan dalam penentuan fungsi, kelakuan, performansi, interaksi
suatu lokasi sebagai Tempat Pembuangan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
Akhir (TPA) sampah. pemakai.

2
2. Design perancangan struktur menu dan merancang
Merupakan proses multitahap yang dialog input output.
difokuskan pada atribut-atribut program BAB IV IMPLEMENTASI DAN
yaitu struktur data, arsitektur perangkat PENGUJIAN
lunak, representasi antar muka, Menguraikan tentang cara-cara
prosedural algoritma detail, proses pengoperasian dari sistem yang dibuat ini,
perancangan menterjemahkan serta pemakaian program yang dibuat
kebutuhan-kebutuhan hasil analisis ke sehingga pengguna mendapatkan informasi
dalam representasi perangkat lunak yang jelas.
sebelum pembuatan kode program. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
3. Coding/Implementation Memberikan kesimpulan tentang
Tahapan penterjemahan hasil masalah yang diangkat dan cara
perancangan (detail) kedalam program- menganalisis serta cara penyelasaiannya,
program yang menggunakan bahasa dan mengajukan beberapa saran yang
pemrograman yang sesuai. berkaitan dengan sistem yang dikembangkan
4. Testing dan bermanfaat bagi perbaikan sistem
Program yang telah dibuat harus diuji. dimasa mendatang.
Proses pengujian difokuskan pada
kebenaran logika internal perangkat BAB II
lunak dan fungsional sistem serta LANDASAN TEORI
interaksi antara sistem dan pemakai.
5. Maintenance 2.1. Sistem Informasi
Sistem yang telah diuji kemudian Sistem Informasi dapat didefinisikan
diserahkan ke pemakai untuk di-install sebagai suatu sistem di dalam suatu
dan dioperasikan sesuai kebutuhannya. organisasi yang merupakan kombinasi dari
Tahapan perawatan dibutuhkan dalam orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
masa itu dengan dilakukan pengecekan prosedur-prosedur dan pengendalian yang
kesalahan operasionalnya atau ditujukan untuk mendapatkan jalur
pengubahan yang diinginkan pemakai. komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
1.6. Sistematika Penulisan kepada menajemen dan yang lainnya
Sistematika penulisan tugas akhir ini terhadap kejadian-kejadian internal dan
disusun untuk memberikan gambaran umum eksternal yang penting dan menyediakan
tentang penelitian tugas akhir yang suatu dasar informasi untuk pengambilan
dijalankan. Dalam penyusunan tugas akhir keputusan yang cerdik.
ini digunakan sistematika pembahasan
sebagai berikut: 2.2. Sistem Pendukung Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 2.2.1. Pengertian SPK
Berisi penjelasan tentang latar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) /
belakang permasalahan, identifikasi Decision Support System (DSS) pertama kali
masalah, menentukan maksud dan tujuan diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh
penulisan, batasan masalah, metode Michael S. Scott Morton, yaitu suatu sistem
penelitian, serta sistematika penulisan. yang berbasis/berbantuan komputer yang
BAB II LANDASAN TEORI ditujukan untuk membantu pengambil
Membahas berbagai konsep dasar dan keputusan dalam memanfaatkan data dan
teori-teori yang berkaitan dengan Sistem model tertentu untuk memecahkan berbagai
Pendukung Keputusan (Decision Support persoalan yang tidak terstuktur.
System) dan hal-hal yang berguna dalam
proses penelitian.
BAB III ANALISIS DAN 2.2.2. Keuntungan dan keterbatasan
PERANCANGAN SISTEM SPK
Membahas tentang analisis sistem Sistem Pendukung keputusan dapat
pendukung keputusan suatu lokasi sebagai memberikan berbagai manfaat atau
Tempat Pembuangan Akhir sampah, keuntungan bagi pemakainya, antara lain:
perancangan global, perancangan rinci,

3
1. Sistem Pendukung Keputusan 2.2.3. Komponen-komponen SPK
memperluas kemampuan pengambil Sistem Pendukung Keputusan terdiri
keputusan dalam memproses atas tiga komponen utama atau subsistem
data/informasi bagi pemakainya. yaitu:
2. Sistem Pendukung Keputusan 1. Subsistem data (database)
membantu pengambil keputusan dalam 2. Subsistem model (model base)
hal penghematan waktu yang 3. Subsistem dialog (user system interface)
dibutuhkan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat 2.3. Basis Data
kompleks dan tidak terstruktur. Basis data dapat diartikan sebagai
3. Sistem Pendukung Keputusan dapat kumpulan data tentang suatu benda ataupun
menghasilkan solusi dengan lebih cepat kejadian yang berhubungan satu sama lain.
serta hasilnya dapat diandalkan. Basis data harus dapat digunakan secara
4. Walaupun suatu Sistem Pendukung bersama-sama (shared), baik secara sistem
Keputusan, mungkin saja tidak mampu ataupun oleh pemakai. Basis data adalah
memecahkan masalah yang dihadapi kumpulan data yang saling berhubungan
oleh pengambil keputusan, namun ia satu sama lain yang tersimpan dalam
dapat menjadi stimulan bagi pengambil perangkat keras (hardware) komputer dan
keputusan dalam memahami menggunakan perangkat lunak (software)
persoalannya. Karena sistem pendukung untuk memanipulasinya.
keputusan mampu menyajikan berbagai
alternatif. 2.3.1. Sistem pengelola basis data
5. Sistem Pendukung Keputusan dapat (Database management system)
menyediakan bukti tambahan untuk Sistem Manajemen Basis Data
memberikan pembenaran sehingga merupakan sistem yang dipergunakan untuk
dapat memperkuat posisi pengambil mengintegrasikan beberapa data file ke
keputusan. dalam suatu basis data.

Disamping berbagai keuntungan dan 2.3.2. Normalisasi


manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK Perancangan basis data diperlukan,
juga memiliki beberapa keterbatasan agar kita bisa memiliki basis data yang
diantaranya adalah: efisien dalam penggunaan ruang
1. Ada beberapa kemampuan manajemen penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan
dan bakat manusia yang tidak dapat mudah dalam pemanipulasian (tambah,
dimodelkan, sehingga model yang ada ubah, hapus) data. Dalam merancang basis
dalam sistem tidak semuanya data, kita dapat melakukannya dengan :
mencerminkan prsoalan sebenarnya. 1. Menerapkan normalisasi terhadap
2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada strukutur tabel yang telah diketahui,
pembendaharaan pengetahuan yang atau dengan
dimilikinya (pengetahuan dasar serta 2. Langsung membuat model Entity-
model dasar). Relationship.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan
oleh SPK biasanya tergantung juga pada 2.4. Pemodelan Analisis
kemampuan perangkat lunak yang Pada tingkat teknik, rekayasa
digunakannya. perangkat lunak dimulai dengan serangkaian
4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi tugas pemodelan yang membawanya kepada
seperti yang dimiliki oleh manusia. suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan
Karena walau bagaimana pun representasi dan representasi desain yang
canggihnya suatu SPK, dia hanyalah komprehensif bagi perangkat lunak yang
suatu perangkat keras, perangkat lunak akan dibangun.
dan sistem operasi yang tidak
dilengkapi dengan kemampuan berpikir. 2.4.1. Pemodelan data
Pemodelan data menjawab serangkaian
pertanyaan spesifik yang relevan dengan
berbagai aplikasi pemrosesan data. Pada

4
konteks analisa terstruktur, ERD (Entity- telah terkomputerisasi maka dibuatlah suatu
Relationship Diagram) menetapkan semua Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang
data yang dimasukkan, disimpan, menangani masalah tersebut. Pada SPK ini
ditransformasi, dan di produksi pada satu akan dipakai kriteria yang didapatkan dari
aplikasi. Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan
yang berdasarkan pada Standarisasi
2.4.2. Pemodelan fungsional Nasional Indonesia SK. SNI 03-3241-1994
Pada saat informasi mengalir melalui yang dikeluarkan oleh Departemen
perangkat lunak, dia dimodifikasi oleh suatu Pekerjaan Umum.
deretan transformasi. Perancangan dari Adapun kriteria-kriteria yang
model sistem dapat berupa Diagram Konteks digunakan dalam parameter geologi yaitu:
dan Data Flow Diagram (DFD). a. Litologi (jenis bebatuan dasar)
1. Contex Diagram b. Muka air tanah
2. Data Flow Diagram c. Kemiringan lereng
d. Curah hujan
2.5. Model Sistem Pendukung e. Potensi gerakan tanah
Keputusan
Model Sisitem Pendukung Keputusan 3.2. Perancangan Sistem
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri Perancangan Sistem Pendukung
dari dua model yaitu Model Analytical Keputusan Untuk Pentuan Lokasi Tempat
Hierrchy Prosess (AHP) dan Multi-Atribute Pembuangn Akhir (TPA) Sampah ini
Utility Theory (MAUT). bertujuan untuk menerapkan solusi
pemecahan masalah yang telah diajukan
pada analisis sistem.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV
SISTEM IMPLEMENTASI

3.1. Analisis Sistem


Analisis sistem merupakan kebutuhan 4.1. Implementasi
yang difokuskan pada pemahaman tentang Sistem pendukung keputusan dalam
informasi, fungsi, dan performansi penelitian Tugas Akhir ini
perangkat lunak. diimplementasikan untuk
mengkonfirmasikan modul program
3.1.1. Analisis masalah perancangan pada para pelaku sistem
Proses pemilihan lokasi tempat sehingga user dapat memberi masukan
pembuangan akhir hendaknya melalui suatu kepada pengembang sistem.
tahapan penyaringan. Dalam setiap tahap,
lokasi-lokasi yang dipertimbangkan akan
dipilih dan disaring. Pada setiap tingkat, 4.2. Pengujian
beberapa lokasi dinyatakan gugur. Hal ini Pengujian dilakukan untuk menguji
akan tergantung pada kriteria yang apakah Sistem Pendukung Keputusan yang
digunakan di tingkat tersebut. Kriteria yang dibuat sesuai dengan tujuan yang diharapkan
digunakan tambah ke bawah dari saringan melalui pengujian sistem dan pengujian
ini akan lebih spesifik dan rinci, sehingga user.
lokasi yang tersisa menjadi lebih sedikit lagi.
Pemilihan tiap tingkat ini penting artinya, BAB V
karena akan menghemat biaya dibandingkan KESIMPULAN DAN SARAN
bila setiap calon lokasi langsung diuji
dengan semua parameter penguji. 5.1. Kesimpulan
Dalam penelitian ini berdasarkan
3.1.1.1. Sistem usulan analisis dan pengujian yang telah dilakukan
Dengan mempertimbangkan maka dapat diambil beberapa kesimpulan
kemungkinan diperolehnya suatu keputusan antara lain:
yang lebih baik dan dengan sistem yang

5
1. Sistem Pendukung Keputusan yang [9] Suryadi, Kadarsah dan M. Ali
telah dibuat berdasarkan kriteria-kriteria Ramdhani., Sistem Pendukung
yang telah ditetapkan dengan Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya,
menggunakan metode AHP dan MAUT Bandung, 2002.
dapat tercapai.
2. Aplikasi yang telah dibuat dapat [10]
berhasil sebagai alat bantu untuk http://www2.dfki.de:8080/mautmac
mendukung keputusan dalam penentuan hine/html/ABISfinal.pdf., Kamis 11
kelayakan suatu lokasi sebagai tempat Mei 2006, 18.30 WIB.
pembuangan akhir sampah.

5.2. Saran
Aplikasi dan sistem yang dibuat dapat
dikembangkan lagi dengan menggunakan
parameter-parameter lainnya untuk
penentuan sebagai lokasi tempat
pembuangan akhir sampah.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Daihani, Dadan Umar.,


Komputerisasi Pengambilan
Keputusan, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2001.

[2] Dermawan, Rizky., Model Kuantitatif


Pengambilan Keputusan &
Perencanaan Strategis, Alfabeta,
Bandung, 2005.

[3] Fathansyah, Basis Data,


INFORMATIKA, Bandung, 1999.

[4] Hartono, Jogiyanto., Pengenalan


Komputer, ANDI, Yogyakarta, 1995.

[5] H.M., Jogiyanto, Analisis dan Desain


Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis, Andi Offset,
Yogyakarta, 1996.

[6] Martina, Inge, Pemrograman Visual


Borland Delphi 7, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2004.

[7] Pressman Roger S., Rekayasa


Perangkat Lunak, ANDI Yogyakarta,
2002.

[8] Saaty, L.Thomas., Pengambilan


Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta,
1993.

Anda mungkin juga menyukai