Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SISTEM PAKAR

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
RAHMA DAYANTI 2204411689
HERA APRIYANTI SAPRI 2204411
MILYANI 2204411
VIPNALDO 2204411

PROGRAM STUDI INFORMATOKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat di
selesaikan. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih pada pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah penulis gunakan sebagai data dan fakta pada
makalah.
Penulis juga ingin berterima kasih kepada dosen mata kuliah Kecerdasan Buatan
Bapak Dr. Edi Wahyono,S.S., M.Hum. yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
mengerjakan makalah ini.
Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula dengan makalah ini
yang telah penulis selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam
makalah ini.
Demikian sebagai kata pengantar, dengan iringan serta harapan semoga makalah ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas
Cokroaminoto Palopo untuk menambah pengetahuan.
Atas semua ini penulis ucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah ikut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Palopo, 13 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar umumnya dipakai dalam domain masalah yang kompleks dan dianggap
sebagai alternatif yang banyak digunakan dalam mencari solusi yang membutuhkan
adanya keahlian manusia yang spesifik. Sistem pakar juga mampu membenarkan solusi
yang diberikan berdasarkan pengetahuan dan data dari pengguna sebelumnya.

Konsep sistem pakar dikembangkan pada tahun 1970-an oleh ilmuan kompoter Edward
Feigenbaum, seorang profesor ilmu komputer di Universitas Stanford dan pendiri
Laboratorium dan pendiri Laboratorium Sistem Pengetahuan Stanford.

Menurut Feigenbaum, dunia komputer sedang bergerak maju dari yang awalnya
melakukan pemrosesan data menuju “pemrosesan pengetahuan”. Hal ini berarti komputer
memiliki potensi untuk melakukan lebih dari perhitungan dasar dan mampu memecahkan
masalah yang kompleks berkat teknologi prosesor dan arsitektur komputer baru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Sistem Pakar?
2. Apa tujuan dari Sistem Pakar?
3. Apa saja manfaat/kegunaan dari Sistem Pakar?
4. Apa metode yang digunakan pada Sistem Pakar?
5. Struktur apa saja yang digunakan pada Sistem pakar?
6. Apa saja Komponen yang ada pada Sistem Pakar?
7. Apa karakteristir dari Sistem Pakar?
8. Bagaimana prinsip kerja dalam Sistem Pakar?
9. Seperti apa contoh penerapa dari Sistem Pakar itu?
10. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Sistem Pakar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari Sistem Pakar.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Sistem Pakar.
3. Untuk mengetahui manfaat/kegunaan dari Sistem Pakar.
4. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam Sistem Pakar.
5. Untuk mengetahui struktur yang digunakan dalam Sistem Pakar.
6. Untuk mengetahui komponen yang tersedia dalam Sistem Pakar.
7. Untukmengetahui karakteristik dari Sistem Pakar.
8. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari Sistem Pakar.
9. Untuk mengetahui contoh-contoh penerapan Sistem Pakar.
10. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari Sistem Pakar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defisisi Sistem Pakar
Sistem Pakar merupakan suatau program komputer atau sistem informasi yang mengandung
beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia terkait suatu bidang yang cenderung
spesifik. Pakar yang dimaksudkan merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus
dibidangnya masing-masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya.

Sistem Pakar adalah program komputer berteknologi kecerdasan buatan yang


mensimulasikan penilaian, perilaku, dan kemampuan pengambilan keputusan manusia yang
memiliki keahlian dan pengalaman dibidang tertentu.

Sistem Pakar mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal bary seputar topik
permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, serta memecahkan
masalah dengan cepat dan tepat.

B. Tujuan Sistem Pakar


Sistem Pakar memiliki kemampuan untuk merekomendasikan rangkaian tindakan atau
behaviour pengguna untuk dapat menjalankan sistem koreks yang tepat dan akurat. Dimana
sistem ini juga memanfaatkan kapabilitas proses penalaran untuk dapat mencapai hasil
simpulan berdasarkan data dan fakta yang ada.

Berikut ini terdapar beberapa tujuan utama dari penggunaan sistem pakar menurut
Lestari,2012.
1. Interpretasi
Sistem Pakar bertujuan untuk membuat sebuag kesimpulan atau deskripsi dari
sekumpulan data yang masih mentah (raw data). Pengambilan keputusan tersebut
berdasarkan hasil observasi, mulai dari analisis citra, pengenalam kata melalui ucapan,
interpretasi sinyal, dan lain sebagainya.
2. Prediksi
Mampu untuk memproyeksikan akibat dari situasi dan kondisi tertentu, contohnya
prediksi terkait data demografi, ekonomi, finance, dan lain-lain.
3. Diagnosis
Dapat menentukan penyebab terjadinya malfungsi didalam situasi yang kompleks
berdasarkan gejala yang dapat teramati dengan doagnosis yang tepat.
4. Perancangan Desain
Mampu menentukan dan membuat rancangan konfigurasi terkait komponen sistem yang
cocok dengan tujuan kinerja tertentu dengan memenuhi suatu kendala tertentu.
Contohnya adalah pefancangan desain bangunan, lapangan, dan lainnya.
5. Perencanaan
Sistem Pakar juga bertujuan untuk merencanakan serangkaian tindakan yang mendapat
tujuan pada tahap kondisi awal tertentu.
6. Monitoring
Melaksanakan hasil pengamatan berdasarkan suatu kondisi yang diharapkan, contoh dari
proses implementasinya adalah computer aided monitoring system ( CAMS).
7. Debuging
Mampu untuk menentukan serta menginterpretasikan berbagai cara untuk mencegah
terjadinya malfungsi atau kegagalan pada fitur tertentu.
8. Instruksi
Mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tingkat defisiensi terhadap pemahaman
mengenai domain subjek.
9. Kontrol
Memiliki keahlian untuk mengatur pola tingkah laku suatu lingkungan (environment)
yang kompleks. Contohnya adalah ontro; terhadap interpretasi, perbaikan, dan prediksi
(forecast).

C. Manfaat dan Kegunaan Sistem Pakar


Adapun manfaat dan kegunaan dari sistem pakar dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
 Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
 Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
 Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk
keahlian langka).
 Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
 Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
 Pengguna bisa merespon dengan jawaban ‘tidak tahu’ atau ‘tidak yakin’ pada satu
atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan
jawaban.
 Tidan memerlukan biaya saat tidak digunakan.
 Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengaan waktu yang minimal dan
sedikit biaya.
 Dapat memecahkan masalah lebih cepat dari pada kemampuan manusia dengan
catatan menggunakan data yang sama.

D. Metode Sistem Pakar


Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menggunakan sistem pakar, diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. AHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP merupakan salah satu metode yang menerapkan sistem pakar untuk dapat
mengambil keputuasn dengan mengambil keputusan dengan melakukan perbandingan
antara beberapa pasangan, serta kriteria yang berada dalam suatu variabel.

Teknik analisa program yang digunakan adalah dengan menggunakan variabel untuk
dianalisa menjadi bentuk hierarki berdasarkan sebuah urutan. Kemudian, akan
dibandingkan untuk ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan metrik yang ada guna
menentulan nilai pada setiap kriteria maupun variabel yang digunakan.
2. Breadth First Search
Breadth first search merupakan algoritma yang berfungsi untuk melakukan pencarian
data secara luas atau melebar dalam sistem pakar. Pada metode ini, menerapkan proses
antrian data untuk menyimpan informasi yang telah dianalisa sebelumnya.
3. BFS (Best First Search)
Metode best first search merupakan hasil kombinasi dari metode DFS dan breadth firs
search yang membuat sistem pakar mampu menyajikan tampilan output dari hasil analisa
variabel yang telah diproses sebelumnya.
4. DFS (Depth First Search)
Metode DFS juga menerapkan sistem pakar, dimana algoritma yang digunakan
merupakan proses penelusuran menggunakan struktur pohon atau graf, dan berpatokan
pada tingkat kedalaman data.
5. Penelusuran ke Depan (Forward Chaining)
Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang mana diawali dari
proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut digunakan untuk menguji nilai suatu
kebenaran terhadap hipotesis yang dikembangkan.
6. Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining)
Backward chaining merupakan kebalijab dari forward chaining, dinaba metode inni
melakukan pelacakan sistem keputsan dimulai dari tahan menarik kesimpulan dapa suatu
titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesis hingga fakta yang
digunakan untuk membetikan value dan penguatan dari hasil kesimpulan.

E. Struktus Sistem Pakar


Didalam pengembangan sistem pakar tersusun atas beberapa komponen atau struktur
pembentuk sebuah sistem informasi yang komprehensif. Berikut ini merupakan beberapa
bagian penyusun arsitektur dari sistem ini.
1. User Interface (Antarmuka Pengguna)
Antarmuka atau interface merupakan mekanisme yang digunakan sebagai sarana
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna (user). Antarmuka akan
menerima informasi dari pengguna, dan akan mengubahnya ke dalam instruksi
yang dapat diterima oleh sistem.
2. Basis Data
Basis pengetahuan mengandung pemahaman mengenai formulasi dan skema
penyelesaian masalah.
3.

Anda mungkin juga menyukai