Anda di halaman 1dari 10

KECERDASAN BUATAN SISTEM TENAGA

AYU FITRIANI, ST., MT


Sejarah Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert Sistem (ES)) dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-
an oleh Artificial Intelligence Corporation.
Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan
bahwa nalar yang digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan
prestasi pakar atau manusia super.
Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS
yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen Newell, John Cliff Show
dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist, yang merupakan sebuah
percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah
Predecessor menuju Expert Sistem (ES). GPS berusaha untuk menyusun
langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Definisi Sistem Pakar
1. Menurut Durkin: suatu program komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan
oleh seorang pakar.
2. Menurut Ignizio: suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam
suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3. Menurut Giarratano dan Riley: suatu sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar (human expert).
Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para
ahli di bidangnya masing-masing.
Menurut Turban (2001), ada 4 unsur manusia dalam sistem pakar yaitu:
1. Pakar (The Expert)
Pakar merupakan orang yang menguasai bidang ilmu pengetahuan tertentu,
berpengalaman, pengambil keputusan dan menguasai metode-metode tertentu,
serta mampu memanfaatkan talentanya dalam memberikan nasehat/saran
terhadap penyelesaian suatu permasalahan. Juga merupakan tugas dari seorang
pakar untuk memberikan atau menyediakan pengetahuan bagaimana seseorang
membentuk suatu sistem berbasis pengetahuan yang hendak dibuatnya. Selain
itu, pakar juga mengetahui mana fakta yang penting dan tidak penting di antara
fakta-fakta yang ada.
2. Perekayasa Pengetahuan (Knowledge Engineer)
Knowledge engineer adalah orang yng membantu pakar
dalam menyusun area permasalahan dengan
menginterprestasikan dan mengintegrasikan jawaban-
jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan,
menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan
menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3. Pemakai (User)
Sistem pakar memiliki beberapa kelas pemakai, yaitu:
a. Pemakai bukan pakar. Dalam hal ini, sistem pakar berperan sebagai seorang konsultan atau
pemberi nasihat.
b. Siswa yang ingin belajar, di sini sistem pakar berperan sebagai instruktur.
c. Pembangunan sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan,
dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai rekan kerja (partner).
d. Pakar, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai kolega atau asisten dan unsur lainnya
e. Beberapa unsur lainnya yang mungkin termasuk ke dalam unsur manusia untuk sistem pakar
adalah system builder (pembangun sistem), system analyst yang membantu mengintegrasikan
sebuah sistem pakar dengan sistem terkomputerisasi lainnya. Suatu tool builder dapat
menyediakan atau membangun tool-tool yang khusus.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar Kelebihan dari sistem pakar yaitu:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka).
5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak
tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan
sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan
biaya sehari-hari.
8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit
biaya.
9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan
menggunakan data yang sama.
10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan
sistem komputer lain membuat lebih efektif dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi.
13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan
menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
Adapun kelemahan dari sistem pakar yaitu:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan
kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk
menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar
tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau masalah bisa berbeda-beda, meskipun
sama-sama benar.
5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.
6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.

Anda mungkin juga menyukai