Anda di halaman 1dari 13

EXPERT

SYSTEM
(SISTEM
- Muhamad Rizky Awaludin
- Muhammad Zahir

PAKAR)
- Whempi Vazly
- Fadlun Kohar
DEFENISI
SISTEM PAKAR
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang
berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari
para ahli.
TUJUAN SISTEM PAKAR
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan
masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti
(Lestari, 2012):
1. Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan
ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-
situasi tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis,
mekanis, dll.
4. Desain. Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
TUJUAN SISTEM PAKAR
5. Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan
keuangan, militer, dll.
6. Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan. Contoh: computer aided monitoring system. .
7. Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring
kelakukan sistem.
MANFAAT SISTEM
PAKAR
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan
5. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang
minimal dan sedikit biaya.
6. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia
7. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
KELEBIHAN
SISTEM PAKAR
Beberapa kelebihan yang diperoleh dari penggunaan sistem pakar adalah :
1. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih
cepat dari seorang ahli
2. Meningkatkan kualitas, Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten
dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
3. Handal (Reability), Sistem pakar tidak lelah/bosan dan juga konsisten
dalam memberikan penjelasan.
4. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga pengguna
seolah-olah berkonsultasi langsung dengan pakar, meskipun sang pakar
mungkin sudah pensiun.
KELEMAHAN SISTEM
PAKAR
1. Pengembangan sistem pakar sangat sulit, lebih sulit daripada
membuat software konvensional.
2. Sistem pakar sangat mahal. Usaha mengembangkan, mencoba,
dan mengirimkanya ke pemakai akhir (end user) memerlukan
biaya tinggi.
3. Sistem pakar tidak 100% handal. Meskipun saat pembuatan
telah berkonsultasi dengan para pakar yang baik, sistem pakar
tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar.
KONSEP DASAR
SISTEM PAKAR
Konsep dasar sistem pakar yaitu:
1. keahlian,
2. ahli/pakar,
3. pengalihan keahlian,
4. Mengambil keputusan,
5. aturan,
6. kemampuan menjelaskan
KOMPONEN-KOMPONEN
DALAM STRUKTUR SISTEM
PAKAR :
1. Antarmuka Pengguna (User Interface)
2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
3. Basis Data
4. Mesin/Motor Inferensi (inference engine)
ANTARMUKA
PENGGUNA (User
Interface)
Antarmuka merupakan mekanisme yang digunakan oleh
pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka
menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam
bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka
menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh pemakai
BASIS
PENGETAHUAN
(Knowledge Base)  

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian


masalah. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan :
a. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning)
Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk
IF-THEN
b. Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-
solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu
solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).
BASIS DATA
Basis data merupakan bagian yang mengandung semua fakta-
fakta baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi
maupun fakta yang didapatkan pada saat pengambilan
kesimpulan yang sedang dilaksanakan. Dalam prakteknya,
Basis data berada di dalam memori komputer. Kebanyakan
sistem pakar mengandung basis data untuk menyimpan data
hasil observasi dan data lainnya yang dibutuhkan untuk
pengolahan.
MESIN INFERENSI
(INFERENCE
ENGINE)
Ada 2 cara penalaran yang dapat dikerjakan dalam melakukan
inferensi :
a. Forward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai
dari bagian sebelah kiri dulu (IF dulu). Dengan kata lain
penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji
kebenaran hipotesis.
b. Backward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai
dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain
penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk
menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta
yang ada dalam basis pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai