Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PAKAR

Gunawan, SE, Ak, M.Kom

BAB III
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR

1. Indentifikasi
2. Konseptualisasi
3. Formalisasi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Pengembangan Sistem
IDENTIFIKASI
• Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari
permasalahan yang akan dianalisis.
• Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang
akan diimplementasikan dalam sistem.
• Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan
dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin
dicapai dari proses pengembangan tersebut.
• Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan
dicapai hasil yang optimal.
KONSEPTUALISASI

• Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data,


hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang
akan diterapkan dalam sistem.
• Konseptualisasi juga menganalisis data-data penting yang harus didalami
bersama dengan pakar di bidang permasalahan tersebut.
• Hal ini dilakukan untuk memperoleh konfirmasi hasil wawancara dan
observasi sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa sasaran
permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
FORMALISASI

• Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka di tahap


formalisasi konsep tersebut diimplementasikan secara formal, misalnya:
• Memberikan kategori sistem yang akan dibangun
• Mempertimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti
keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang mungkin terjadi,
dokumentasi kerja, dan sebagainya.
IMPLEMENTASI

• Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap


implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian
memecahkan masalah ke dalam modul-modul.
• Untuk memudahkan maka harus diidentifikasikan:
• apa saja yang menjadi inputan
• prosesnya digambarkan dalam bagan alur dan basis aturannya.
• apa saja yang menjadi ouput atau hasil dan kesimpulannya.

• Sesudah itu semuanya diubah dalam bahasa yang mudah dimengerfi oleh komputer
dengan menggunakan tahapan fase seperti gambaran fase pengembangan sistem
pakar.
EVALUASI

• Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan
memunculkan kesalahannya.
• Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu
sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan
untuk penyempurnaannya.
• Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk
menyamakan permasalahan dan tujuan dari pembuatan sistem.
PENGEMBANGAN SISTEM

• Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun tidak


menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia.
• Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi
sistem di mana di dalamnya tersimpan semua hal penting yang dapat
menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang termasuk di
dalamnya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan
BENTUK SISTEM PAKAR
1. Berdiri sendiri.
Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri- sendiri tidak
tergantung dengan software yang lainnya.
2. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam
suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana
didalamnya memanggil algoritma subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain.
Bentuk ini biasanya merupakan systempakar yang menghubungkan ke suatu
paket program tertentu, misalnya
4. Sistem Mengabdi.
Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan
dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk
membantu menganalisis data radar.
STRUKTUR SISTEM PAKAR
Bagian Sistem Pakar:
1. Lingkungan Pengembangan
2. Lingkungan Konsultasi

Struktur Sistem Pakar:


1. Antarmuka Pengguna “User Interface”
2. Basis Pengetahuan
3. Akuisis Pengetahuan “Knowledge Acquisition”
4. Mesin/Motor Inferensi “Inference Engine”
5. Workplace/Blackboard
6. Fasilitas Penjelasan
7. Perbaikan Pengetahuan
BAGIAN POKOK SISTEM PAKAR

Sistem Pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu :


• Lingkungan Pengembangan (development environment)
Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar
baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan
• Lingkungan Konsultasi (consultation environment)
Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk
berkonsultasi.
BASIS PENGETAHUAN

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian


masalah, tentu saja di dalam domain tertentu.
Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan,
yaitu :
1. Penalaran Berbasis Aturan (Rule-Based Reasoning)
• Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN.
• Bentuk ini digunakan apabila dimiliki sejumlah pengetahuan pakar pada
suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan masalah
tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan
apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian
solusi.
BASIS PENGETAHUAN

2. Penalaran Berbasis Kasus (Case-Based Reasoning)


• Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi
yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi
untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).
• Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak
lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip).
• Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila telah dimiliki sejumlah situasi
atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan.
MODUL-MODUL DALAM SISTEM PAKAR

1. Modul Penerimaan Pengetahuan


2. Modul Konsultasi
3. Modul Penjelasan
MODUL PENERIMAAN PENGETAHUAN

• Untuk mendapatkan pengetahuan sistem pakar dilakukan proses penerimaan


pengetehuan.
• Proses ini dilakukan melalui interaksi dengan pakar penerimaan pengetahuan
dilakukan dengan bantuan knowledge enginner (KE),
• Yaitu seorang spesialis sistem yang menterjemahkan pengetahuan yang
dimiliki seorang pakar menjadi pengetahuan yang akan tersimpan dalam
basis pengetahuan pada sebuah sistem pakar.
MODUL KONSULTASI

• Sistem pakar pada modul konsultasi apabila sistem memberikan konsultasi


berupa jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh pemakai pada modul
ini.
• Pemakai yang awam berinteraksi dengan sistem dengan cara memasukkan
data dan jawaban-jawaban pertanyaan sistem.
• Data yang dimasukkan oleh pemakai dimasukkan dalam database system dan
kemudian diakses oleh pembangkit interface untuk mendapatkan kesimpulan.
MODUL PENJELASAN

Modul penjelasan adalah menjelaskan proses pengambilan keputusan yang


dilakukan oleh sistem.
CARA REPRESENTASI SISTEM PAKAR

Ada tiga teknik cara representasi dalam sistem pakar, yaitu:


• Production rule,
Adalah model ide dasar dari sistem yang mempresentasikan pengetahuan
dengan bentuk pasangan kondisi-aksi (jika-maka).
• Semantic network,
Merupakan gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri node atau simbol
dan hubungan atau link yang memperhatikan hubungan hirarkis antar objek.
• Frame,
Adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek tertentu.
METODE INFERESI DALAM SISTEM PAKAR

Ada dua metode umum penalaran dalam Sistem Pakar, yaitu :


1. Backward Chaining
2. Forward Chaining
BACKWARD CHAINING

• Suatu penalaran, dimana konklusi yang didapat berkebalikan dengan


hypothesis.
• Potensial konklusinya mungkin akan terjadi atau terbukti, karena adanya facta
yang mendukung akan hypothesis tersebut (Giarratano and Riley, 2004).
FORWARD CHAINING

Suatu penalaran yang dimulai dari facta untuk mendapatkan kesimpulan


(conclusion) dari facta tersebut (Giarratano and Riley, 2004).
PERBEDAAN METODE BACKWARD DAN FORWARD CHAINING

Membandingkan Backward dan Forward Chaining


• Backward chaining bergerak lebih cepat dari
forward chaining
• Hal ini disebabkan backward chaining tidak
harus mempertimbangkan semua aturan dan
tidak membuat beberapa putaran melalui
perangkat aturan
Backward Chaining sangat sesuai jika:
1. Terdapat variabel sasaran berganda (multiple goal variable)
2. Terdapat banyak aturan
3. Semua atau hampir semua aturan tidak harus diuji dalam proses mencapai
pemecahan
KATEGORI UMUM DARI SISTEM PAKAR

KATEGORI MASALAH YANG DISELESAIKAN


Diagnosa Menduga kegagalan sistem dari observasi, contoh mendiagnosa kerusakan mesin
mobil.
Interpretasi Menduga gambaran situasi dari observasi.
Prediksi Menduga akibat yang terjadi situasi tertentu. Contoh prediksi cuaca besok berdasarkan
data-data sebelumnya.
Perencanaan Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Monitoring Membandingkan observasi terhadap rencana hasil.
Debugging Memberikan obat bagi kegagalan fungsi.
Reference Mengeksekusi rencana dengan obat penyembuhan.
Instruksi Mendiagnosa, menunjukkan unjuk kerja.
Kontrol Mengimplementasikan, memprediksi, mengontrol kegiatan yang membutuhkan posisi
yang tinggi.
KONSEPTUAL SISTEM PAKAR

• Basis Pengetahuan
merupakan komponen yang berisi pengetahuan-pengetahuan yang berasal
dari pakar. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa
situasi masalah dan teori tentang area masalah. Aturan adalah suatu arahan
yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada bidang
tertentu.
• Mesin Inferensi
adalah komponen yang menjadi otak sistem pakar. Bagian inilah yang
berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan.
KONSEPTUAL SISTEM PAKAR

• Fasilitas Penjelas
merupakan komponen yang berfungsi untuk mem-berikan penjelasan
kepada pemakai yang memintanya. Jenis pertanyaan ;ang dapat ditangani
biasanya berupa “Mengapa” dan “Bagaimana”. Tidak semua sistem pakar
menyediakan bagian ini. Contoh berikut mem-berikan gambaran tentang
penjelasan oleh sistem pakar.
• Antarmuka Pemakai
Merupakan bagian yang menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui
bagian inilah pemakai berkomunikasi dengan system.
CONTOH SISTEM PAKAR

1. Sistem Pakar Dalam Industri


2. Sistem Pakar Dalam Manajerial
3. Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran
4. Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologi
5. Implementasi Sistem Pakar di Bidang Ekonomi
SISTEM PAKAR DALAM INDUSTRI

• Sistem pakar industri adalah sistem pakar perancangan PRIDE atau Pinch Roll
Interactive Design Expert yang digunakan untuk mengatur kertas dalam mesin
fotokopi.
• Selain itu ada Alumunium Foil Rolling Flatness Control Application yang
digunakan untuk mengukur tingkat karat dalam satu alumunium Oil secara
otomatis.
• Sistem ini membuat rancangan dengan representasi pengetahuan tentang
rancangan berdasarkan kumpulan goal, metoda perancangan, generator dan
aturan-aturan yang terstruktur.
SISTEM PAKAR DALAM MANAJERIAL

• Sistem pakar manajerial memiliki beberapa fungsi sistem pakar dalam bidang
manajerial sebagai alat analisis.
• Sistem pakar mampu menganalisa komoditi tertentu dalam satu pasar secara
otomatis.
• Selain itu, ada fungsi diagnostik yang meliputi Penarikan tenaga kerja, Strategi
penentuan harga, Strategi pengembangan produk, Integrasi, Prediksi
perkembangan nilai pada bursa saham efek membuat sistem pakar mampu
mendeteksi adanya penurunan kinerja perusahaan sekaligus menyediakan
solusi bagi perusahaan tersebut.
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KEDOKTERAN

• Sistem pakar bidang kedokteraan merupakan sebuah sistem, pendeteksian


penyakit menjadi lebih mudah karena sistem pakar mampu mengenali penyakit
sejak dini dan penderita bisa mendapatkan perawatan secara langsung.
• Penyakit yang bisa dengan mudah dideteksi biasanya setiap penyakit yang
berhubungan dengan mata karena sistem pakar bisa berinteraksi langsung
dengan penderita.
• Pada aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan gejala yang dirasakan.
• Dalam aplikasi ini, user menjawab dengan ya atau tidak.
• Setelah menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan menghasilkan
kesimpulan mengenai jenis penyakit mata yang diderita user.
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG PSIKOLOGI

• Sistem Pakar bidang psikologi merupakan salah satu implementasi yang diterapkan
sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis
gangguan perkembangan pada anak.
• Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu
demi satu tahapan perkembangannya.
• Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder.
• Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar
salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah
berbuat kesalahan.
• Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena
itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak
untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan
metode Certainty Factor (CF).
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG EKONOMI

• Implementasi sistem pakar di bidang ekonomi merupakan sebuah system


pakar sangat berguna di bidang ekonomi, terutama dalam hal pengambilan
keputusan untuk memulai suatu investasi usaha.
• Apalagi pada saat sekarang orang awam banyak kurang memahami pasar
modal sehingga mereka cenderung menggunakan intuisi dari pada analisa
dalam berinvestasi.
• Kondisi ini mengakibatkan mereka harus menghadapi resiko yang tinggi
dalam berinvestasi.
• Untuk meminimumkan resiko tersebut diperlukan suatu alat seperti sistem
pakar yang mampu menganalisa sesuai dengan keadaan yang terjadi di pasar
modal, sehingga investor menjadi lebih yakin dalam berinvestasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai