BAB III
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR
1. Indentifikasi
2. Konseptualisasi
3. Formalisasi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Pengembangan Sistem
IDENTIFIKASI
• Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari
permasalahan yang akan dianalisis.
• Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang
akan diimplementasikan dalam sistem.
• Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan
dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin
dicapai dari proses pengembangan tersebut.
• Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan
dicapai hasil yang optimal.
KONSEPTUALISASI
• Sesudah itu semuanya diubah dalam bahasa yang mudah dimengerfi oleh komputer
dengan menggunakan tahapan fase seperti gambaran fase pengembangan sistem
pakar.
EVALUASI
• Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan
memunculkan kesalahannya.
• Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu
sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan
untuk penyempurnaannya.
• Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk
menyamakan permasalahan dan tujuan dari pembuatan sistem.
PENGEMBANGAN SISTEM
• Basis Pengetahuan
merupakan komponen yang berisi pengetahuan-pengetahuan yang berasal
dari pakar. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa
situasi masalah dan teori tentang area masalah. Aturan adalah suatu arahan
yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada bidang
tertentu.
• Mesin Inferensi
adalah komponen yang menjadi otak sistem pakar. Bagian inilah yang
berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan.
KONSEPTUAL SISTEM PAKAR
• Fasilitas Penjelas
merupakan komponen yang berfungsi untuk mem-berikan penjelasan
kepada pemakai yang memintanya. Jenis pertanyaan ;ang dapat ditangani
biasanya berupa “Mengapa” dan “Bagaimana”. Tidak semua sistem pakar
menyediakan bagian ini. Contoh berikut mem-berikan gambaran tentang
penjelasan oleh sistem pakar.
• Antarmuka Pemakai
Merupakan bagian yang menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui
bagian inilah pemakai berkomunikasi dengan system.
CONTOH SISTEM PAKAR
• Sistem pakar industri adalah sistem pakar perancangan PRIDE atau Pinch Roll
Interactive Design Expert yang digunakan untuk mengatur kertas dalam mesin
fotokopi.
• Selain itu ada Alumunium Foil Rolling Flatness Control Application yang
digunakan untuk mengukur tingkat karat dalam satu alumunium Oil secara
otomatis.
• Sistem ini membuat rancangan dengan representasi pengetahuan tentang
rancangan berdasarkan kumpulan goal, metoda perancangan, generator dan
aturan-aturan yang terstruktur.
SISTEM PAKAR DALAM MANAJERIAL
• Sistem pakar manajerial memiliki beberapa fungsi sistem pakar dalam bidang
manajerial sebagai alat analisis.
• Sistem pakar mampu menganalisa komoditi tertentu dalam satu pasar secara
otomatis.
• Selain itu, ada fungsi diagnostik yang meliputi Penarikan tenaga kerja, Strategi
penentuan harga, Strategi pengembangan produk, Integrasi, Prediksi
perkembangan nilai pada bursa saham efek membuat sistem pakar mampu
mendeteksi adanya penurunan kinerja perusahaan sekaligus menyediakan
solusi bagi perusahaan tersebut.
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KEDOKTERAN
• Sistem Pakar bidang psikologi merupakan salah satu implementasi yang diterapkan
sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis
gangguan perkembangan pada anak.
• Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu
demi satu tahapan perkembangannya.
• Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder.
• Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar
salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah
berbuat kesalahan.
• Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena
itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak
untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan
metode Certainty Factor (CF).
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG EKONOMI