Anda di halaman 1dari 65

PERTEMUAN

13

PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
TAHAP PENGEMBANGAN
SISTEM
Gagasan penting yang melatarbelakangi pembangunan sistem
adalah terbentuknya pengendalian atas proses yang kompleks
yang melibatkan berbagai tugas pekerjaan dan produk akhir yang
harus dipadukan ke dalam suatu kesatuan. Unit-unit kerja di dalam
proyek pembangunan sistem memerlukan struktur atau hubungan
satu dengan lainnya agar pengendalian dapat dilaksanakan.
Tahapan di dalam proses pengembangan sistem informasi adalah
suatu set kegiatan yang akan membawa suatu proyek kepada suatu
kondisi di mana Keputusan manajemen dibutuhkan untuk
melanjutkan atau tidaknya proyek tersebut. Kegiatan analisis
sistem bukan hanya mengenai komputer dan spesifikasi program
semata-mata. Akan tetapi proses analisis akan menghadapi suatu
kenyataan di dalam transaksi bisnis dan hasil-hasil manajemen.
Kelebihan dari seorang analis
system :
1. Pertama adalah pandangan, wawasan dan cakrawala
yang luas berdasarkan pengalamannya di berbagai kegiatan
bisnis.
2. Kedua adalah pandangan dan pemikiran yang lebih obyektif
serta jarang bisa diperoleh dari orang yang langsung terlibat
dengan pekerjaannya.
3. Ketiga adalah pengalaman dan kemampuan secara professional
di dalam menganalisis dan merancang sistem.
Adapun pengertian pengembangan
informasi,
sistem
adalah:
1.Kumpulan kegiatan para analisis sistem, perancang dan pemakai
yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi
2.Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem
informasi
3.Proses merencanakan, mengembangkan dan mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi dan mmenggunakan
metode, teknik dan alat bantu pengembangan tertentu.
Tahapan dan kegiatan dalam
sistem informasi adalah sebagai berikut
pengembangan
:
A. TAHAP 1. STUDI AWAL
INVESTIGASI 2. STUDI KELAYAKAN
SISTEM
1. Pembahasan Sistem yang Berjalan
B. TAHAP ANALISIS 2. Menentukan Kebutuhan Sistem
SISTEM Baru
3. Membuat Rancangan Sistem Baru
1. Rancangan dan Spesifikasi Teknis
C. TAHAP
2. Pembuatan dan Pengetesan
RANCANGAN
Program
SISTEM
3. Training User
1. Melakukan Tes Sistem
D. TAHAP 2. Pemasangan dan Peralihan Sistem
IMPLEMENTASI 3. Review Hasil Implementasi
SISTEM 4. Laporan Pembangunan Sistem
Keahlian yang harus dimiliki system analis
:

1. Keahlian Komunikasi
2. Keahlian Manajemen
Kelompok
3. Keahlian Antarpersonil
4. Keahlian Interpretatif.
5. Keahlian Manajemen Krisis.
6. Keahlian GESTALT.
Tahap Investigasi
Sistem

Menghasilkan suatu laporan studi kelayakan yang berisi


rekomendasi, apakah sistem tersebut dapat dibangun atau
dikembangkan serta diimplementasikan, termasuk di dalamnya
pembahasan mengenai keuntungan-keuntungan yang diperoleh
serta biaya yang diperlukan untuk membangun atau
mengembangkan sistem informasi tersebut.
Keuntungan tahap
investigasi :
1. Menentukan lingkup dari proyek. Unit organisasi, kegiatan atau sistem yang
mana akan terlibat ? Mana yang tidak ? Informasi ini memberikan perkiraan
awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
2. Mengenali berbagai area permasalahan potensial. Investigasi yang
dilakukan akan menunjukkan hal yang mungkin salah sehingga hal ini
dapat dicegah.
3. Mengatur urutan tugas. Banyak tugas terpisah yang diperlukan untuk
mencapai sistem. Tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan
prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
4. Memberikan dasar untuk pengendalian. Tingkat kinerja dan metode
pengukuran tertentu harus dispesifikasikan sejak awal.
Langkah – Langkah secara umum pada
investigasi
tahap system dalam
proses pembangunan atau pengembangan
system :
Menyetujui atau Menolak
Menyadari masalah
Penelitian Proyek

Mengidentifikasi masalah Menetapkan Mekanisme Pengendalian

Membuat studi kelayakan

Mempersiapkan usulan penelitian


sistem
Gambar
Tahapan
proses yang
terjadi pada
Tahap
Investigasi
Sistem
Tahap Analisis
Sistem
Suatu laporan yang dapat menggambarkan sistem
yang telah dipelajari dan diketahui bentuk
permasalahannya serta rancangan sistem baru yang
akan dibuat atau dikembangkan
Tahap Perancangan
Sistem
Suatu laporan spesifikasi teknis dari bentuk-bentuk
keluaran dan masukan serta spesifikasi teknis
perangkat lunak yang akan berfungsi sebagai sarana
pengolah data dan sekaligus penyaji infor masi yang
dibutuhkan
Mekanism
e tahap
rancangan
sistem
Tahap Implementasi
Sistem
Tahap implementasi sistem merupakan prosedur yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan disain sistem yang
ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah
disetujui, serta menguji, menginstal dan memulai
penggunaan sistem yang baru. Secara umum tujuan
dari tahap implementasi ini adalah untuk melaksanakan uji
coba atas konsep pengembangan sistem yang telah
disusun.
Adapun langkah-langkah secara umum
harus
yang dilakukan pada tahap
implementasi sistem adalah sebagai
berikut :
Mencanakan Penerapan. Menyiapkan Database

Mengumumkan penerapan Mendidik Peserta dan Pemakai.

Mendapatkan Sumber Daya Perangkat


Keras. Masuk ke Sistem Baru.

Mendapatkan Sumber Daya Perangkat


Lunak
MODEL PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI

1.Waterfall Model

2.Model Spiral

3. RAD ( Rapid Application Development )


Model
ALUR PROSES PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI/
MODEL AIR TERJUN

Spesifikasi kebutuhan

Analisis

Perancangan

Implementasi & Pengetesan

Unit

Integrasi
Waterfall
Model

1. Alur proses pengembangan sistem informasi/ Model


air terjun

Pekerjaan pengembangan sistem dengan model air terjun dimulai


dengan pembuatan spesifikasi kebutuhan suatu sistem. Setelah
spesifikasi kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis
dan deskripsi logika sistem/ analisis dan deskripsi logika sistem
yang dibuat secara bersama-sama dengan spesifikasi kebutuhan.
Rancangan sistem kemudian diselesaikan dan diikuti
dengan implementasi modul yang lebih kecil. Modul-
modul ini pertama- tama diuji secara sendiri-sendiri dan
kemudian secara bersama- sama. Ketika pengujian
integrasi terakhir telah diselesaikan, keseluruhan sistem
dapat diserahkan ke pemakai serta dimulailah tahap
pemeliharaan.
Model air terjun ini memberi penekanan bahwa seseorang
harus menyelesaikan suatu tahap sebelum masuk ke
tahap berikutnya. Model air terjun ini telah memberikan
pengaruh besar pada metode rekayasa perangkat
lunak.
Model ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk
dilaksanakan secara kaku pada saat pertama kali
diperkenalkan.
Problem utama model air terjun ini kebanyaka kasu
dalam
n adalah pada tahap pemeliharaan. Dalam s
keyataannya, mengandung juga spesifikasi kebutuhan, analisis
pemeliharaan taha
dan perancangan baru berikutnya itu, ,p
baru dikembangkan untuk menggambarkan berbagai
Karena kenyataan mode
tersebut. l
Penjelasan Tahapan Model
Waterfall

1. Analisa Kebutuhan

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.Pengumpulan data dalam tahap
ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara ataustudi literatur.

Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta
sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yangdiinginkan oleh user
tersebut.

Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagaidata
yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem.

Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam
bahasa pemrogram
2. Desain Sistem

Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan


sistemterhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan
menggunakan perangkat pemodelansistem seperti diagram alir data
(data flow diagram ), diagram hubungan entitas (entityrelationship
diagram) serta struktur dan bahasan data.
3. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design


dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh
programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user.

Tahapan ini lahyang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan


suatu sistem.

Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan


ini. Setelah pengkodeans elesai maka akan dilakukan testing terhadap
sistem yang telah dibuat tadi.

Tujuan Testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem


tersebut dan kemudian bisadiperbaiki
4. Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dankeefektifannya sehingga
didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudiandilakukan pengkajian ulang
dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dansempurna.

5. Penerapan Program dan Pemeliharaan


Perangkat lunak yang sudah disampaikankepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karenamengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan(periperal atau sistem operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional
Keungulan
Waterfall

1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini oleh


dikarenakan pelaksanaannyasecara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada
tahapan tertentu.
fase
2. harusterselesaikan
Dokumen pengembangan
dengan lengkapsistem
sebelum sangat terorganisir,
melangkah karena Jadi setiap
ke fase berikutnya.
setiap tahapan akan mempunyai dokumen tertentu
faseatau
Kelemahan
Waterfall

1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat


dilakukansecara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
2.Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui
sejak awal pengembangan.
3.Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga
tidak dapatmengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
2. Model
Spiral
Model
Spiral

Menurut R. Indrajit dalam bukunya Sistem


Eko di "Manajemen
Informasi dan
pengembangan Teknologi
sistem Informasi", menyatakan
dapa dikategorikan dala bahwa
tig
informasi kelompok besar, yaitu: t m a
1) Proyek yang bersifat pembangunan jaringan infrastruktur teknologi
informasi (mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai
dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN dan
WAN).
(Lanjutan
…)
2.Implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli di
pasaran dan diterapkan di perusahaan, mulai dari perangkat lunak
kecil seperti produk-produk ritel Microsoft sampai dengan
aplikasi terintegrasi yang berbasis teknologi tinggi.

3.Perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri


secara khusus (customized software), baik oleh internal organisasi
maupun kerja sama dengan pihak luar, seperti konsultan dan
software house.
Contoh Penerapan Pengembangan Sistem Metode
Spiral

Dapat digunakan sepanjang hidup software, artinya untuk


perubahan yang mungkin terjadi setelah software
diimplementasikan dapat dilakukan dengan menggunakan
model ini.
Contoh :
Pembangungan Sistem Informasi Akademik Di Kampus
Tahun ke 1 : pembangunan Aplikasi SIAK berbasis
intranet yang terbatas pada data mahasiswa tahun
2000
Tahun ke 2 Migrasi data semua Angkatan ke
SIAK Tahun ke 3 online melalui Internet SIAK
Tahun ke 4 Evaluasi dan pengembangan
3. RAD ( Rapid Application Development ) Model

Tim
Tim #3
Pemodela
Tim #2 n bisnis
Pemodela
n bisnis Pemodela
#1 n data
Pemodela Pemodela
n bisnis n data Pemodela
Pemodela n
Pemodela proses
n data n Pemodela
Pemodela proses n
Pemodela aplikasi
n n Pengujian
proses
Pemodela aplikasi dan
Pengujian turnover
n dan
aplikasi
Pengujian turnover
dan 60-90 hari
turnover
3. RAD (Rapid application Development)
Model

Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah model


proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik
incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan
pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting
untuk model ini.
Rapid application development menggunakan metode interatif (berulang)
dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan
kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model
digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem
final.
Tahap-tahap Rekayasa Software Dalam RAD
Model

1. Business model
Pada tahap ini, aliran informasi (information flow) pada fungsi-
fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi apa yang
dihasilkan, siapa yang membuat informasi itu, kemana saja informasi
mengalir, dan siapa yang mengolahnya.

2. Data modeling
Aliran informasi yang didefinisikan dari business modeling, disaring
lagi agar bisa dijadikan bagian-bagian dari objek data yang
dibutuhkan untuk mendukung bisnis tersebut. Karakteristik (atribut)
setiap objek ditentukan beserta relasi antar objeknya
3. Process Modelling
Objek-objek data data yang didefinisikan sebelum nya diubah agar bisa
menghasilkan aliran informasi untuk diimplementasikan menjadi fungsi
bisnis. Pengolahan deskripsi dibuat untuk menambah, merubah,
menghapus, atau mengambil kembali objek data.

4. Application Generation
RAD bekerja dengan menggunakan component program yang sudah ada
atau membuat component yang bisa digunakan lagi, selama diperlukan.
5. Testing and
turnover
Karena menekankan penggunaa kembali
komponen
pada yang adan (reuse),
komponen-komponen
telah tersebut sudah sebagian
sebelumnya. Sehingga mengurangi diuji
secara keseluruhan. Namun, komponen baru
waktu testing
dan interface harus tetap diuji.
Kelebihan dan kekurangan
RAD
Kelebihan
RAD

RAD memang lebih cepat dari Waterfall. Jika kebutuhan dan batasan proyek
sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek memungkinkan untuk
dimodularisasi.
Kekurangan RAD
Model

1. Tidak semua proyek bisa dipecah (dimodularisasi), sehingga


belum tentu RAD dipakai pada semua proyek.
2. Karena proyek dipecah menjadi beberapa bagian, maka
dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim yang
mengerjakan tiap
bagian tersebut.
3. Membutuhkan komitmen antara pengembang dengan pelanggan.
4. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar,
terutama untuk proyek dengan skala besar.
5. Resiko teknis yang tinggi kurang cocok untuk model ini.
6. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk
model ini.
2. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN
S.I

• Tahap
Perencanaan/Survei
• Tahap Analisis
• Tahap Desain
• Tahap Konstruksi
• Tahap Implementasi
• Tahap Pasca
Implementasi
3. Durasi Pengembangan
Sistem
Pengembangan
Sistem
• Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar
yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah
yang diperlukan untuk menganalisa, merancang,
mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi)
• Metodologi klasik yang digunakan dikenal dengan istilah
SDLC
(System Development Life Cycle)
4. CARAMENGEMBANGKAN
S.I
•1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan
spesialis yang ada dalam perusahaan tersebut. Contohnya adalah
usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk
divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen
EDP (Electronic Data Processing). Pada umumnya, alasan utama dari
penerapan in-sourcing adalah faktor biaya.
Keuntungan pengembangan sistem informasi
melalui pendekatan in-sourcing

a) Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.


b) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
c) Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport
dan lain-lain.
d) Kedekatan departemen IT dan end user akan
mempermudah komunikasi dalam pengembangan sistem.
(Lanjutan
…)
e)Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga
penerapan software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
f) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
g)Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena
yang menangani masih dalam perusahaan yang sama .
h. Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan
sistempada karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan
biaya tambahan
Kelemahan Penggunakan in-
sourcing
a) Perusahaan perl memperhatika masalah investasi dar
pengembangan usistem ninformasi, jangan sampai i
pengembangan
memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya
lebih lagi.
b) Mengurangi fleksibilitas strategi.
c) Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang
mahal.
d) Kinerja karyawan cenderung menurun ketika
sudah menjadi pegawai tetap,
karena faktor kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
(Lanjutan
…)
e) Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak
ada target.
f. Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT,
dikarenakan tidak ada reward dan punishment yang
jelas.
g. End user tidak terlibat secara terdapa
langsung, sehingga kemungkinan hasil t
implementasi sistem tidak sesuai kebutuhan denga
end user. n
2. Prototyping

•Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang


memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem
usulan.

•Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe.


Keuntungan pengembangan sistem
informasi melalui pendekatan
Prototyping

1. End user dapat berpartisipasi aktif


2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3. Mempersingkat waktu pengembangan SI
4. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan
pelanggan
5. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam
menentukan kebutuhan pelanggan
(Lanjutan
…)
1. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
2. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
3. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai
mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan penggunaan
prototyping

a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat


b. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
c. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
d. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah
dirubah
3. Pemakai paket perangkat
lunak
• Keuntungan pengembangan sistem informasi
melalui pemakaian perangkat lunak :
1. Menurangi kerja untuk perancangan,pemprograman,
installasi dan pemeliharaan
2. Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang
dikembangkan adalah aplikasi bisnis yang umum
3. Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang
sistem informasi
Kelemaha
n

a. Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan


organisasi yang bersifat unik
b. Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi
bisnis dengan baik
c. Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan
4.
Selfsourcing
• Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem
teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu
area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari
pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
juga dikenal dengan end-user computing atau end-user
development.
Keuntunga
n

a.Pemakai mengendalikan pembuatan sistem


b. Menghemat waktu dan biaya pengembangan
c. Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang
dikehendaki
Kelemaha
n
a.Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa
dapat dikendalikan
b. Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan
mutu
5.
Outsourcing
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang
dianggap mahir dibidang tersebut. Perusahaan mengambil
pendekatan ini untuk lebih fokus meningkatkan performa “core
competency” perusahaan.
Keuntunga
n
1. Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.
2. Dapat melakukan alih skill dan kepandaian yang berasal dari
perusahaan atau organisasi lain dalam mengembangkan produk
yang diinginkan.
3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang
(Lanjutan
…)
1. yan dibangu perusahaan outsourc biasany
Sistem
merupakang teknologi
n e
yang terbaru,sehingga a
dapat
competitive advantage bagi perusahaan pengguna. menja
2. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan di

3. Bahasa pemrograman dan database dengan


disesuaikan software yang sudah ada, sehingga
• menjadi seragam
.
(Lanjutan
…)
1. Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada, karena
staff IT mengetahui source codenya. Dengan tambahan
keuntungan yaitu ditangani oleh tim yang lebih profesional di
bidangnya, sehingga software yang dikembangkan lebih bagus
kualitasnya.
2. Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk
pendekatan dengan biaya yang rendah dibandingkan dengan
insourcing, karena risiko kegagalan dapat diminimalisir
Kelemahan perusahaan yang menggunakan
outsource
pendekatanantara lain
:

a) Biayanya lebih mahal dibandingkan mengembangkan sendiri


b) Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem
informasi agar bisa dikembangkan di masa yang akn datang
c) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap SI yang
dikembangkan.
(Lanjutan
…)
a) Informasi-informasi yang berhubungan perusahaan
dengan
kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi,
dan
kadang informasi penting juga perlu diberikan,
hal ini akan menjadi ancaman bagi
perusahaan bila bertemu dengan pihak
pengembang yang nakal.
b) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu
perusahaan
pengembang sistem informasi akan
terbentuk.
QUIS PERTEMUAN KE 13

1. Apa yang dimaksud dengan arsitektur sistem informasi, dan mengapa penting untuk
merancang arsitektur yang baik dalam pengembangan sistem informasi?
2. Jelaskan komponen-komponen utama dalam arsitektur sistem informasi. Mengapa
penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang setiap komponen ini dalam
perancangan sistem?
3. Apa itu arsitektur terdistribusi dalam sistem informasi, dan bagaimana keuntungan
dan tantangan yang terkait dengan penggunaan arsitektur terdistribusi?
4. Mengapa keamanan adalah faktor penting dalam perancangan arsitektur sistem
informasi? Sebutkan beberapa langkah atau teknik yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keamanan dalam arsitektur tersebut.
5. Apa yang dimaksud dengan skalabilitas dalam konteks arsitektur sistem informasi,
dan mengapa penting? Berikan contoh situasi di mana skalabilitas menjadi masalah
dan bagaimana itu dapat diatasi.
Sekian….

Anda mungkin juga menyukai