Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TAHAPAN PERKEMBANGAN
PERANGKAT LUNAK

Disusun oleh :
BIVAN SATRIO
NIM: 23416255201025
IF23A

PRODI TEKNIK INFORMATIKKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumus masalah

C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak

B. Tahapan pengembangan perangkat lunak

C. Macam-macam metedologi pengembangan perangkat lunak

D. Manfaat Dari Pengembangan perangkat lunak

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Software sekarang ini dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini untuk memudahkan
mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan,
perkantoran, dan dalam proses pembelajaran yang menggunakan software. Dengan adanya
software tersebut dapat memudahkan masyarakat disaat aktivitas seperti perkuliahan,
perkantoran, dan dalam proses pembelajaran sedang berlangsung dan software tentunya
dapat memudahkan dan memberikan solusi atas jawaban dengan waktu yang relatif cepat.
Perkembangan software dewasa ini juga merupakan salah satuunsur dalam menentukan
perkembangan ekonomi, karena dengan bertambahnya tingkat perekonomian maka
bertambah pula peranan dunia dengan memanfaatkan teknologi yang canggih untuk
penciptaan software. Oleh karena itu, dalam penciptaan software harus dijamin bahwa
software tersebut berkualitas, bisa diakses dan digunakan oleh semua masyarakat dengan
harga yang terjangkau serta bisa dijamin memberikan hasil yang akurat.

B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak

B. Tahapan pengembangan perangkat lunak

C. Macam-macam metedologi pengembangan perangkat lunak

D. Manfaat Dari Pengembangan perangkat lunak

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja model- model pengembangan perangkat lunak
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan apa saja tiap model-model pengembangan
perangkat lunak
3.Untuk mengetahui apa dan bagaimana tahapan pengembangan perangkat lunak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak


Proses pengembangan perangkat lunak (software development process) adalah suatu
struktur yang diterapkan pada pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan
untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk
menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahap demi tahap. Proses ini memiliki
beberapa model yang masing-masing menjelaskan pendekatan terhadap berbagai tugas atau
aktivitas yang terjadi selama proses. Contoh model proses pengembangan perangkat lunak
antara lain adalah proses iteratif, extreme programming, serta proses air terjun (waterfall).

B. Tahapan pengembangan perangkat lunak


1. SDLC (System Development Life Cycle) adalah metode yang populer dikalangan analisis
maupun programmer. Berikut merupakan tahapannya:

1. Analisis dan definisi kebutuhan. Layanan, batasan, dan tujuan sistem


ditentukan melalui konsultasi dengan user atau pemakai
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem
membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak.
Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara umum maupun secara
keseluruhan. Perancangan melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi
sistem perangkat lunak yang mendasar serta memasukan dalam
bahasa pemrograman
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat
lunak direalisasikan dengan program atau unit program. Pengujian ini
melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual
diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa
kebutuhan sistem telah dipenuhi.
5. Operasi dan pemeliharaan, yaitu mengoperasikan program di lingkungannya
dan melakukan pemeliharaan. Biasanya ini merupakan fase siklus hidup yang
paling lama. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak
ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, melakukan perbaikan atas
implementasi unit sistem dan pengembangan layanan sistem, dan persyaratan-
persyaratan baru ditambahkan.
2. Model prototyping merupakan model pengembangan sistem yang kompleks pihak
pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai dan pengembang akan
mengerjakan bersama-sama dengan pengguna dan hanya mendefinisikan objektif umum dari
perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya. Berikut adalah
tahapan pengembangannya:
1. Tahap pengumpulan kebutuhan, yaitu pelanggan dan pengembang saling
berinteraksi dalam mendefinisikan kebutuhan sistem garis besar dari sistem
yang akan dirancang.
2. Tahap quick design, yaitu membangun rancangan umum contoh acuan atau
contoh yang diberikan kepada user.
3. Tahap pembangunan prototype, yaitu proses perancangan sementara
difokuskan kepada user atau pelanggan termasuk pengujian dan
penyempurnaan.
4. Tahap evaluasi pelanggan (user), yaitu pemakai atau user melakukan
pengujian terhadap prototipe yang sudah dibuat sehingga pengembang dapat
menganalisis kembali kebutuhan user atau pemakai.

3. Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun
software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering
disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam
model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston
Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang
paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang
dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan

1. Communication (project initiation & requirements gathering): sebelum


memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi
dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek, seperti menganalisis
permasalahan yang dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan,
serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan data-
data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan internet.
2. Planning (estimating, scheduling, tracking): tahap berikutnya adalah tahapan
perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan
dilakukan, risiko-risiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan
dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan
kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem
3. Modeling (analysis & design): tahapan ini adalah tahap perancangan dan
permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data,
arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya
untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan
4. Construction (code & test): tahapan construction ini merupakan proses
penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat
dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap
sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan
kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki
5. Deployment (delivery, support, feedback): tahapan deployment merupakan
tahapan implementasi software ke customer, pemeliharaan software secara
berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software
berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan
berkembang sesuai dengan fungsinya.
4. Metode RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode iteratif (berulang)
dalam mengembangkan sistem dimana model bekerja sistem dikonstruksikan di awal tahap
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Metode RAD menekankan
cakupan pemodelan bisnis (bussiness modelling), pemodelan data (data modelling),
pemodelan proses (process modelling), pembuatan aplikasi (application generation) dan
pengujian (testing). Metode ini juga sering digunakan oleh developer aplikasi agar project
dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat sebagai acuan yang dipakai dalam metode
pengembangan sistem. Berikut merupakan tahapan RAD pada model pengembangan sistem:

1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning): User dan analyst melakukan


pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya
keterlibatan dari kedua belah pihak.
2. Proses Desain Sistem (Design System): Pada tahap ini keaktifan user yang
terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan
proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat
ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang user dapat langsung
memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain,
merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang
dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahapan ini adalah
spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur
data dan yang lain.
3. Implementasi (Implementation): Tahapan ini adalah tahapan programmer
yang mengembangkan desain suatu program yang telah disetujui oleh user
dan analyst. Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu
dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah ada kesalahan
atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan akan sistem yang
sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem tersebut.

C. Macam-macam metedologi pengembangan perangkat lunak

1. Metode Waterfall. Metode pertama adalah Waterfall merupakan metode


pengembangan tradisional. ...
2. Metode Agile. Selanjutnya ada metode Agile yang dikembangkan melalui
pembaruan metode tradisional atau Waterfall yang kurang fleksibel. ...
3. Metode Scrum. ...
4. Metode RAD. ...
5. Metode Prototype. ...
6. 6. Metode DevOps.

D. Manfaat Dari Pengembangan perangkat lunak


Anda dapat bekerja sendiri dan mengambil keputusan. Anda dapat memilih jenis proyek
apa yang ingin Anda kerjakan dan berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk
mengerjakannya. Ini adalah salah satu keuntungan terbesar bagi pengembang perangkat
lunak karena tidak ada bos yang terus-menerus memeriksa hal-hal yang perlu
dilakukan. Faktanya, jika tidak ada tenggat waktu atau ekspektasi yang ditetapkan oleh
manajemen atau klien, pengembang mendapatkan lebih banyak kebebasan dibandingkan
siapa pun di perusahaan.

Pengembang juga dapat bekerja jarak jauh dari mana saja di dunia jika mereka mau. Anda
tidak perlu lagi tinggal cukup dekat dengan lokasi gedung perkantoran, misalnya. Yang
terpenting saat ini adalah memiliki akses internet di mana pun lokasinya secara global,
baik di kantor rumah (bekerja di rumah) atau ruang kerja bersama yang berlokasi di
dekatnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa software atau perangkat lunak
telah berkembang sangat jauh, dimulai dari perangkat lunak yang menggunakan perintah-
perintah yang rumit hingga pada akhirnya instruksi-instruksi yang digunakan dapat lebih
mudah dipahami. Dulu hanya digunakan untuk skala besar namun sekarang dapat digunakan
untuk perorangan. Kemudian penerapannya juga semakin luas, contohnya, aplikasi Internet,
word processing, database, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

team, i. e. (2017, agustus). Apa Itu Pengembangan Perangkat Lunak: Pengertian, Proses dan Jenisnya.
Retrieved from https://www.indeed.com/career-advice/career-development/what-is-software-
development.
Wali., MdanAhmad., L/ Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1(1) 2017, 39-47
http://journal.lembagakita.org/index.php/jtik
Maikel Bolung1), Henry Ronald Karunia Tampangela 2) 1Jurnal ELTIKOM, Vol. 1 No.1, Juni 2017, Hal 1-
10ISSN 2598-3245(Print), ISSN 2598-3288(Online)Tersedia Online di http://eltikom.poliban.ac.id

Anda mungkin juga menyukai