Anda di halaman 1dari 11

JENIS-JENIS SDLC DALAM PENDEKATAN ANALISIS DAN SISTEM

INFORMASI

Disusun oleh :

Jefri Affandy Karangan (221611018)

Dosen :

Muhammad Sofwan Adha, S.Kom., M.Eng

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK INFORMATIKA

2023
1. Pengertian SDLC
SDLC adalah kependekan dari System Development Life Cycle atau dalam
bahasa indonesia disebut siklus hidup pengembangan sistem. SDLC adalah siklus
yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Dalam pengertian lain,
SDLC adalah tahapan kerja yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas
tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem
tersebut.
SDLC digunakan untuk membangun suatu sistem informasi agar dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan. SDLC dalam rekayasa sistem dan perangkat
lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi
yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
2. Fungsi SDLC

SDLC memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antar tim
pengembang dengan pemegang kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi
peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis,
dan manajer proyek. Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan gambaran input
dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.

3. Tahapan/Fase-Fase dalam SDLC


A. Perencanaan System (System Planning)
Perencanaan System lebih menekankan pada aspek studi kelayakan
pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi
:
1) Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang
2) Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan
3) Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan
melalui pengembangan sistem
4) Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam
pengembangan sistem
5) Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
B. Analisis Sistem (System Analysis)
Pada tahap ini, sistem akan dianalisi bagaimana akan dijalankan nantinya.
Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sitem, hingga
pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian
perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi
sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan
penetapan.
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut :
1) Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani
oleh sistem
2) Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling
tepat dimodelkan dengan sistem
3) Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan
untuk kasus tersebut
4) Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan-batasan sistem
5) Mendefinisikan kebutuhan sistem.
C. Perancangan Sistem (System Design)
Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi
dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan
proyek tersebut. Tahap ini ialah tahap dimana sistem sudah siap untuk
dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sitem, hingga tenaga
pendukung sistem yang akan dikembangkan.
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem diddeskripsikan
secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
1) Menganalisa interaksi objek dan fungsi pada sistem
2) Menganalisa data dan membuat skema database
3) Merancang user interface.
D. Implementasi Sistem (Sistem Implementation)
Tahap berikutnya ialah implementasi sistem yaitu mengimplementasikan
rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam
implementasi, dilakukan aktivitas aktivitas sebagai berikut:

1) Pembuatan database yang sesuai dengan skema rancangan


2) Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
3) Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).\
E. Pemeliharaan Sistem (Sistem Maintenance)

Pemeliharaan sistem dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga


sistem agar tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem
dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

4. Model Pengembangan SDLC


Model pengembangan ini sangat penting untuk membantu proses
pengembangan perangkat lunak. Terdapat beberapa model pengembangan SDLC
yang diikuti oleh berbagai organisasi, yaitu :
A. Waterfall Model
Metode Waterfall Model pertama kali di perkenalkan oleh Windows W.
Royce pada tahun 1970. Waterfall merupakan model klasik yang sederhana
dengan aliran sistem yang linier output dari setiap tahap merupakan input bagi
tahap selanjutnya. Model ini melibatkan penyelesaian satu tahap secara lengkap
sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Waterfall Model disebut juga model
klasik karena memiliki tahap utama yaitu analisis dan rekayasa sistem,
perancangan, penulisan program, pengujian dan pemeliharaan.
1) Kelebihan Waterfaal Development Model :
a. Tahapan prosesnya tetap (pasti), mudah diaplikasikan dan prosesnya
teratur
b. Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas
kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahan
c. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan
kualitas yang baik
d. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir.
2) Kekurangan Waterfall Development Model :
a. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti
diusulkan
b. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel
c. Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh
customer/pelanggan
d. Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai karena dikerjakan
tahap pertahap dan dilanjutkan ke tahap berikutnya jika tahap
sebelumnya sudah benar-benar selesai
e. Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung
tim pengembang
B. Model Prototype
Metode Prototype merupakan suatu pradigma baru dalam metode
pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi
dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode
pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekensial yang biasa
dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model. Dalam model
prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilakn kemudian di
presentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan
untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya
betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
1) Kelebihan Model Prototype
a. Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem
b. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
c. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak
d. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
e. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan
f. Lebih menghemat waktu dalam menentukan pengembangan sistem
g. Penerapan menjadi lebihh mudah karena pelanggan mengetahui apa
yang diharapkannya.
2) Kekurangan Model Prototype
a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
b. Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan
C. Model Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses
pengembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan pada siklus
pengembangan yang sangat pendek (kira-kira 60-90 hari). Model RAD
merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier
dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan
konstruksi berbasis komponen.
1) Kelebihan Model RAD
a. Lebih efektif dari pengembangan model Waterfall dalam menghasilkan
sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
b. Cocok untuk proyek dengan waktu yang singkat
c. Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada
umumnya tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali
komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuat kembali
dari awal sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan
efisien.
2) Kekurangan Model RAD
a. Menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam
aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem
didalam kerangka waktu yang sangat diperpendek
b. Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD
c. Tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik
yang tinggi
d. Membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah
proyek dalam skala besar
e. Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat
kontrak baru antara pelanggan dan pengembang.
D. Model Evolutionary Development (Evolutionary Software Proses Models)
Model Evolutionary Development bersifat literatif (mengandung
perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap
sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. Model
Evolutionary Development terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Model Incremental
Model ini merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall
yang diaplikasikan secara berulang atau bisa disebut gabungan dari model
linear sekuensial (Waterfall) dengan model Prototype.
2) Model Spiral (Model Boehm)
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototype dengan pengulanganya dan model waterfall dengan pengendalian
dan sistematikanya.
E. Model Agile
Model Agile merupakan model pengembangan jangka pendek yang
memerlukan adaptasi cepat dan pengembangan terhadap perubahan dalam
bentuk apapun. dalam Agile terdapat beberapa poin penting, diantaranya dalah
sebagai berikut :
1) Interaksi antar personal lebih penting daripada proses dan alat
2) Software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap
3) Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak
4) Sikap tanggap lebih penting daripada mengikuti rencana.
F. Model Fountain (Air Mancur)
Model Fountain merupakan perbaikan logis dari model Waterfall, langkah
dan urutannya pun masih sama. Namun pada model Fountain ini kita dapat
mendahulukan sebuah step ataupun melewati step tersebut, namun ada juga step
yang tidak bisa dilewati.
G. Model Synchronize and Stabilize (SDLC)
Model ini adalah model yang digunakan oleh Microsoft. Secara garis besar,
model ini sama dengan model Incremental. Analisis kebutuhan dilakukan
dengan wawancara dengan sejumlah komsumen yang potensial. Kemudian
kebutuhan-kebutuhan tersebut dibuat paket dan disusun daftar secara prioritas.
Kemudian spesifikasi ditulis. Selanjutnya pembangunan software.
1) Kelebihan Model SDLC
a. Membagi produk yang besar ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil.
b. Membuat project bekerja secara sistematis
c. Mengijinkan tim besar bekerja menjadi tim yang lebih kecil dengan
membagi tim menjadi beberapa bagian
d. Memfasilitasi masukan dari customer
H. Model Rational Unified Process (RUP)
Rational Unified Process (RUP) adalah metodologi pengembangan sistem
berbasis objek. Metode ini sudah menjadi salah satu metode yang banyak
digunakan dalam pengembangan sistem berorientasi objek. UP mendefinisikan
empat tahapan siklus hidup yaitu Inception, Elaboration, Construction, dan
Transition.
1) Kelebihan Model RUP
a. Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi angota
tim
b. Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif
c. Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software
d. Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses
e. Mememungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan-
perubahan yang terjadi pada software selama proses pengembangannya
f. Memungkinkan untuk menjalankan test case menggunakan Rational
Test Manager Tool.
2) Kekurangan Model RUP
a. Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat
lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified
Modeling Language)
I. Model Build and Fix Method
Model Build and Fix Method merupakan metode yang paling lemah
diantara metode SDLC yang lain. Build and Fix bertujuan untuk memberikan
kepercayaan terhadap pelanggan dengan cara memberikan pelayanan perbaikan
dan perawatan terus menerus terhadap produk yang digunakan oleh user.
1) Kelebihan Model Build and Fix Method
a. Build and Fix Method dibuat tanpa melalui tahapan analisis dulu.
2) Kekurangan Model Build and Fix Method
a. Tidak cocok ketika dipakai untuk membuat produk dengan kompleksitas
tinggi dan dengan ukuran yang besar
b. Biaya yang di butuhkan akan menjadi sangat membengkak dan
membesar ketika build and fix digunakan untuk proyek berskala besar.
J. Metode Pengembangan Extreme Programming
Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling
banyak digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak cepat. Sifat asli dari
aplikasi yang dikembangkan dengan cepat melalui tahapan-tahapan yang ada
meliputi : Planning/Perencaan, Coding/Pengkodean dan Testing/pengujian.
K. SDLC Big Bang Model
SDLC Big Bng Model adalah dimana kita tidak mengikuti proses tertentu.
Model big bang ini tidak mengikuti dan hanya ada sedikit perencanaan yang
diperlukan. Bahkan pelanggan pun tidak yakin dengan apa yang sebenarnya dia
inginkan dan persyaratan diimplementasikannya dengan cepat tanpa banyak
analisis.
1) Keuntungan Big Bang Model :
a. Model yang sangat sederhana
b. Sedikit atau tidak ada perencanaan yang dibutuhkan
c. Mudah dikelola
d. Sangat sedikit sumber daya yang dibutuhkan
e. Memberikan fleksibilitas kepada pengembang
f. Bagus untuk developer yang ingin belajar atau developer pendatang
baru.
2) Kekurangan Big Bang Model :
a. Beresiko tinggi dan kepastian dari requirement yang tidak jelas
b. Tidak cocok untuk projek skala besar
c. Model yang buruk untuk skala panjang.
L. The V-Model
The V-Model adalah model SDLC dimana pelaksanaan proses yang terjadi
secara berurutan dalam bentuk V. Dikenal juga dengan sebagai model Verifikasi
dan Validasi.
1) Kelebihan V-Model :
a. Ini adalah model yang sangat disiplin dan tahapan selesai satu per satu
b. Berkerja dengan baik untuk proyek-proyek yang lebih kecil dimana
persyaratan dipahami dengan baik.
c. Sederhana dan mudah dimengerti serta digunakan
d. Mudah dikelola karna setiap fase memiliki spesifik kiriman dan proses
review.
2) Kekurangan V-Model :
a. Beresiko tinggi dan ketidakpastian
b. Tidak cock untuk proyek-proyek yang kompleks dan berointasi objek
c. Tidak cocok untuk proyek-proyek yang lama dan berkelanjutan
d. Setelh aplikasi dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali dan
mengubah fungsionalitas.
Referensi
 Memahami System Development Life Cycle. accounting.binus.ac.id. 19 mei 2020.
13 oktober 2023. https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-
development-life-cycle/
 PENGERTIAN SDLC adalah: Fungsi, Metode dan Tahapan SDLC.
salamadian.com. 12 Februari 2022. 13 Oktober 2023. https://salamadian.com/sdlc-
system-development-life-
cycle/#:~:text=SDLC%20dari%20beberapa%20tahapan%2C%20yang%20umum
%20diajarkan,%26%20integration%20%28pengetesan%20dan%20pengintegrasia
n%29%206%20Maintenance%20%28perawatan%29

Anda mungkin juga menyukai